Kesehatan
Bukti inisiasi
Klik di sini untuk lihat bukti inisiasi
Ringkasan Proposal
Pelayanan di Puskesmas Ibuh masih perlu dilakukan pembenahan, hal ini terlihat dari :
1. Banyaknya keluhan
pasien terkait proses
antrian pendaftaran yang
tidak teratur dan waktu
tunggu yang lama di loket
pendaftaran.
2. Lamanya pengembalian
rekam medis dari Poli
(Umum, Gigi dan KIA) ke
bagian Rekam Medis
(lebih dari 24 jam),
sehingga mengganggu
rotasi rekam medis pada
hari berikutnya.
3. Rendahnya angka
kelengkapan pengisian
rekam medis, karena tidak
sesuai dengan
PERMENKES No
269/MENKES/PER/III/20
08.
Untuk mengatasi permasalahan ini, timbul ide untuk memperbaiki pelayanan dengan
membuat sebuah aplikasi yang menghimpun seluruh layanan di Puskesmas, agar sesuai
standar dan dapat mengakomodir keluhan dan keinginan pasien. Melalui kerjasama Tim
penyusun aplikasi Puskesmas Ibuh dengan dinas Komunikasi dan Informasi Kota
Payakumbuh, maka dibuatlah sebuah aplikasi yang menghimpun seluruh lini pelayanan, yang
dinamakan Sistem Informasi Puskesmas terpadu Kota Payakumbuh
disingkat SiPaduko.SiPaduko di Playstore
Uraikan latar belakang dan tujuan dari inovasi, yang terdiri dari:
Jawaban:
Evaluasi yang dilakukan terhadap pelayanan di Puskesmas Ibuh masih banyak mengalami
permasalahan, hal ini terlihat dari :
1. Banyaknya keluhan
pasien terkait proses
antrian pendaftaran yang
tidak teratur dan waktu
tunggu yang lama di loket
pendaftaran. Keluhan
pasien terkait Rekam
Medis
2. Lamanya pengembalian
rekam medis dari Poli
(Umum, Gigi dan KIA) ke
bagian Rekam Medis
(lebih dari 24 jam),
sehingga mengganggu
rotasi rekam medis pada
hari berikutnya. Data
Mutu Klinis Rekam Medis
2016
3. Rendahnya angka
kelengkapan pengisian
rekam medis, karena tidak
sesuai dengan
PERMENKES No
269/MENKES/PER/III/20
08. Data Mutu Klinis
Rekam Medis 2016
Beranjak dari masalah di atas, maka Kepala Puskesmas Ibuh tahun 2018 mempunyai wacana
untuk dibuat sebuah aplikasi yang dapat mengatasi permasalahan di atas. Upaya ini
diwujudkan melalui kerjasama melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh
untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Adanya aplikasi ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah antrian dan rekam medis,
tapi juga untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas lainnya, mulai dari pasien
mendaftar, sampai pasien pulang. Sebuah aplikasi yang serba online dan paperless.
Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan oleh semua sasaran masyarakat yang ingin berobat
ke Puskesmas Ibuh, baik yang termasuk kapitasi maupun non kapitasi.
Kesesuaian Kategori
Jelaskan kesesuaian permasalahan yang akan diatasi melalui inovasi dengan
kategori yang dipilih!
Jawaban:
1. Sebutkan kontribusi
inovasi terhadap capaian
nasional SDGs/TPB (lihat
Perpres Nomor 59 Tahun
2017)!
2. Jika ada lebih dari satu
tujuan dalam SDGs/TPB
dan/atau target agar
dijelaskan secara singkat!
Jawaban:
Deskripsi Inovasi
Uraikan secara singkat cara kerja inovasi ini dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi!
Jawaban:
Petugas Rekam Medis melalui aplikasi SiPaduko HC akan memproses pasien untuk
diteruskan ke Poli tujuan. Pada poli tujuan, pasien akan dipanggil secara berurutan dan
dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan oleh medis dan paramedis akan langsung diinput
ke dalam aplikasi, tanpa memakai rekam medis fisik. Surat pengantar laboratorium, hasil
pemeriksaan laboratorium dan resep obat akan dikirim melalui aplikasi. Pasien juga akan
mendapatkan notifikasi bila harus melakukan kontrol atau kunjungan ulang.SiPaduko HC
Menu Dokter SiPaduko HC Apotek SiPaduko HC Labor
Jawaban:
SiPaduko yang digunakan oleh masyarakat memberikan solusi cepat dalam melakukan
pendaftaran, karena pasien dapat melakukan pendaftaran dari mana saja. Hal ini memotong
waktu tunggu di loket pendaftaran dan dapat mencegah penularan Covid-19.
1. telah diadaptasi/
direplikasi/ disesuaikan
dan diterapkan oleh unit/
instansi lain; dan/atau
2. memiliki potensi untuk
direplikasi dengan
menggambarkan luasan
populasi dan kesamaan
karakter masalah yang
dialami atau ada pada
daerah lain!
Jawaban:
Pada tahun 2021 ini akan dilaksanakan pemakaian Aplikasi pada 3 Puskesmas lainnya di
Kota Payakumbuh, yaitu Puskesmas Parit Rantang, Puskesmas Lampasi dan Puskesmas
Tarok. Pada tahun ini juga direncanakan akan dilakukan bridging pada aplikasi Silakeh
SMART (Sistem Informasi Manajemen Kesehatan) yaitu aplikasi antrian RS Adnaan WD
Kota Payakumbuh yang juga dikembangkan oleh Dinas KOMINFO Kota Payakumbuh.
Adanya bridging kedua aplikasi ini diharapkan, pasien yang dirujuk ke RS Adnaan WD bisa
langsung mendapatkan nomor antrian Rumah Sakit, tanpa harus mengantri lagi di loket
pendaftaran.Silakeh SMART
Sumber daya
Jawaban:
SiPaduko diinisiasi oleh Kepala Puskesmas Ibuh tahun 2018, yang direalisasikan dengan
adanya kerjasama dengan Dinas Kominfo. Realisasi dilakukan dengan pembentukan Tim
Penyusun Aplikasi diwakili oleh setiap jenis tenaga medis dan paramedis Puskesmas
Ibuh berjumlah 12 orang. Hingga saat ini kerjasama masih terus berlanjut untuk
berkoordinasi dalam mengatasi permasalahan yang timbul selama pemakaian
aplikasi SiPaduko.
Untuk keperluan pelayanan, Puskesmas pada tahun 2019 mengadakan pembelian 7 buah
tablet senilai Rp. 31.640.000.00,- dengan sumber dana BLUD, untuk digunakan dalam
pemakaian SiPaduko HC selama pelayanan berlangsung.
Setelah pemakaian SiPaduko sejak tahun 2019, masih ada permasalahan yang timbul,
baik kekurangan fitur dari aplikasi maupun kestabilan jaringan internet. Namun koordinasi
selalu dilakukan antara Puskesmas Ibuh dengan pihak Kominfo, agar permasalahan yang ada
bisa diatasi dan aplikasi dapat berjalan baik dan digunakan untuk jangka panjang.
Agar Aplikasi SiPaduko ini semakin dikenal dan digunakan masyarakat, maka aplikasi ini
akan dilakukan promosi melalui pencetakan leaflet, dan kalender Puskesmas di tahun 2022.
Selain itu, Promosi SiPaduko juga sudah disampaikan melalui pertemuan Lintas sektor,
kegiatan lapangan dan melalui video promosi ruang tunggu Puskesmas dan sosial media.
Strategi Keberlanjutan
Jelaskan strategi apa saja yang telah dilakukan agar inovasi tetap berlanjut! Catatan:
Strategi keberlanjutan dapat berupa:
1. strategi institusional
berupa regulasi;
2. strategi sosial berupa
partisipasi/ kolaborasi
dengan pemangku
kepentingan dan dukungan
masyarakat karena adanya
kebutuhan/kepentingan
publik yang harus
dipenuhi; dan
3. strategi manajerial berupa
peningkatan kapasitas
SDM, penjaminan kualitas
dan/atau pemberlakuan
SOP.
Jawaban:
Regulasi yang menjadi dasar hukum dari pelaksanaan aplikasi SiPaduko ini adalah Perpres
Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan berbasis elektronik, Peraturan
Walikota Payakumbuh nomor 97 tahun 2014 tentang master plan e-government Kota
Payakumbuh periode 2014-2019 dan Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 25 tahun
2017 tentang Penyelenggaraan e-government di lingkungan Pemerintah Kota
Payakumbuh.
Evaluasi
Jelaskan evaluasi yang dilakukan, baik secara internal instansi maupun eksternal
(lembaga lainnya yang relevan) untuk mengukur dampak inovasi secara resmi!
Jawaban:
Evaluasi terhadap Mutu pelayanan Rekam medis dilakukan secara internal dan eksternal
dengan 2 cara, yaitu :
1. Pengukuran Mutu Klinis Rekam Medis : dilakukan oleh Tim Mutu UKP yang terdiri atas 5
orang (ketua, sekretaris dan 3 anggota) yang berasal dari staff Puskesmas Ibuh sendiri.
Evaluasi dilakukan dengan mengukur pelayanan di rekam medis berdasarkan indikator mutu
Rekam Medis.
2. Survey Kepuasan Masyarakat : survey ini dilakukan oleh tim survey Puskesmas dari Dinas
Kesehatan Kota Payakumbuh. Indeks kepuasan masyarakat dengan menyebar kuisioner pada
pengunjung puskesmas. Survey ini dilakukan setiap tahun, namun pada tahun 2020 tidak
terlaksana, dikarenakan pandemi Covid-19.
Jelaskan metode pelaksanaan evaluasi inovasi tersebut (waktu dan indikator kinerja
yang digunakan)!
Jawaban:
Waktu tunggu pelayanan di pendaftaran dievaluasi secara rutin setiap bulan, oleh Tim Mutu
UKP (Upaya Kesehatan Perorangan), terdiri atas Ketua, Sekretaris dan 3 (tiga) orang anggota
yang berasal dari staff Puskesmas Ibuh. Tim ini bertugas mengukur secara berkala setiap
indikator ruangan, termasuk waktu tunggu loket pendaftaran dan kelengkapan rekam medis.
Selanjutnya, dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut, bila ada pelayanan yang tidak sesuai
standar.
Pengukuran Indeks Kepuasan pasien dilakukan dengan menyebar kuisioner pada pengunjung
Puskesmas yang sudah selesai mendapatkan pelayanan pada hari pelaksanaan survey. Survey
berisikan pertanyaan pertanyaan terkait pelayanan di Puskesmas Ibuh.
Jawaban:
1. Hasil pengukuran indikator mutu rekam medis sebelum dan sesudah pelaksanaan SiPaduko
(2016 vs 2021)
2. Untuk hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat mengalami peningkatan dari tahun 2017
sampai dengan 2019. Survey ini tidak terlaksana pada tahun 2020, dikarenakan
pandemi Covid-19. Hasil survey IKM 2017-2019
Jawaban:
Penyesuaian layanan yang dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran Covid 19 adalah
dengan protokol 3 M :
Selain protokol 3 M, pasien yang berkunjung ke Puskesmas juga dilakukan hal hal berikut :
2. Peningkatan penyediaan Sarana Alat Perlindungan Diri (APD) bagi seluruh petugas
pemberi layanan, menurut tingkat resiko keterpaparan
3. Memberikan pembatas kaca pada setiap meja yang digunakan untuk melakukan pelayanan
Jelaskan pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran dan kontribusi
mereka dalam merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan memastikan
keberlanjutan inovasi ini!
Jawaban:
2. Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh : memberikan saran dan dukungan penuh
dalam pelaksanaan SiPaduko
5. Tim SiPaduko Dinas Kominfo : Membangun sistem aplikasi SiPaduko dan melakukan
perbaikan dan maintenance selama pemakaian aplikasi.
Surat Serah terima aplikasi hal 1 Bukti Serah terima aplikasi hal. 2
Faktor Penentu
Sebutkan dan jelaskan faktor penentu keberhasilan dan kendala dalam mendukung
inovasi!
Jawaban:
Dalam penggunaan aplikasi ini terdapat banyak peluang keberhasilan, karena aplikasi ini
mendukung misi e-governance Pemerintah kota Payakumbuh, melalui e-healthservice. Kerja
sama dan kemampuan Dinas Kominfo merupakan penentu yang sangat signifikan. Ditambah
lagi dengan kondisi pandemi covid-19 ini sehingga semua pelayanan diupayakan minimal
kontak dengan memotong waktu antrian dan pemanfaatan IT.
Kendala yang masih dihadapi adalah masih belum maksimalnya penggunaan aplikasi
SiPaduko oleh masyarakat. Mungkin ini disebabkan oleh kurangnya promosi ke masyarakat
terkait aplikasi ini. Dukungan lintas sektor sangat diharapkan dalam mensukseskan SiPaduko
ini. Selain itu, masih diperlukan adanya perbaikan dan penyempurnaan, baik pada aplikasi
SiPaduko maupun SiPaduko HC.