Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) III

TINJAUAN SISTEM ALUR PENDAFTARAN PASIEN


DAN SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
PUSKESMAS OPI PALEMBANG
TAHUN 2022

DISUSUN OLEH :

ADE ULAN PURWANTI ( 2021001 )


ERLIANA PARWATI ( 2021025 )
IGA YULIANI ( 2021085 )
RATIH WINDIKA WULANDARI ( 2021065 )

PROGRAM STUDI D-III REKAM MEDIK


DAN INFORMASI KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DONA
PALEMBANG 2022
LEMBAR PERSETUJUAN PKL III

TINJAUAN SISTEM ALUR PENDAFTARAN PASIEN


DAN SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
PUSKESMAS OPI PALEMBANG
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PKL III

TINJAUAN SISTEM ALUR PENDAFTARAN PASIEN


DAN SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
PUSKESMAS OPI PALEMBANG
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut PERMENKES RI No. 43 Tahun 2019 tentang
Puskemas, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya.

Menurut PERMENKES RI No.269/MENKES/PER/III/2008


Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara
lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.

Sistem Pendaftaran pasien adalah Serangkaian kegiatan


pelayan pasien yang di mulai sejak di terimanya pasien di meja
pendaftaran kemudian di lanjut7kan dengan pencatatan data medik
serta penangan rekam medis yang meliputin pengeluran dan distribusi
rekam medis dari tempat penyimpanan ke ruangan pelayanan yang di
tuju.

Di Dalam di sistem pendaftaran di puskesmas opi alur pelayanan


Ruang Pendaftaran Puskesmas OPI :

1. Pasien datang
2. Mengambil nomor antrian
- Antrian Khusus
- Antrian Umum
3. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian, kemudian
mengantarkan pasien
Pasien Baru

 Meminta kartu identitas diri (KTP/KK/kartu JKN)


 Menanyakan keluhan pasien untuk menentukan ruangan
pelayanaan yang di tujuh.
 Mencatat identitas diri pasien dan menuliskannya di
formulir resep.
- Untuk Pasien Lama
 Meminta kartu berobat puskesmas opi
 Menanyakan keluhan pasienuntuk menentukan ruangan
pelayanan yang ditujuh
 Mencatat nomor kartu berobatnya dan menulis identitas
pasien pada formulir resep

- Ruang Rekam Medis


 Kartu berobat puskesmas opi
 Kartu rekam medisnya

- Ruang Rekam Medis


 Kartu rekam medis yang sesuai dengan nomor kartu
berobatnya
4. Pasien menunggu di ruang tunggu

1.2 Langkah – Langkah Alur Pelayanan Pendaftaran Puskesmas OPI

1. Petugas mempersilakan pasien untuk mengambil nomor antrian yang


disediakan.
a. Nomor antrian berwarna merah untu kelompok pasien khusus
(Lanjut usia, Wanita hamil dan penyandang disabilitas)
b. Nomor antrian berwarna biru untuk kelompok pasien umum.
2. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian
kelompoknya kemudian melakukan proses pendaftaran pasien
dengan waktu kurang lebih 5 menit.
a. Pasien lama : petugas mendaftarkan dengan cara meminta
kartu berobat puskesmas OPI, menanyakan keluhan pasien
untuk menentukan ruangan pelayanan yang dituju, mencatat
nomor kartu berobatnya, menulis identitas pasien dan
ruangan pelayanan yang dituju pada formulir resepnya,
kemudian menyerahkannya ke ruangan rekam medis untuk
dicari kartu rekam medisnya.

Menurut PERMENKES RI No.269/MENKES/PER/III/2008


Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain
identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Sistem Penyimpanan Berkas Rekam Medis adalah kegiatan


menyimpan berkas rekam medis di ruang filling setelah melalui proses
pengolahan berkas rekam medis. Didalam sistem penyimpanan dibagi
menjadi 2 (dua) berdasarkan lokasi atau tempat penyimpanan rekam medis,
yaitu Sentralisasi dan Desentralisasi.

Didalam puskesmas system penyimpanan dibagi menjadi 2


(dua), yaitu sistem penyimpanan single atau personal folder dan sistem
penyimpanan family folder. Sistem penyimpanan single folder adalah
penyimpanan berkas rekam medis pasien dari awal pendaftaran hingga
selesai pendaftaran. Pasien akan mendapatkan satu nomor rekam medis dan
satu nomor kartu berobat. Sedangkan sistem penyimpanan family folder
adalah penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan satu kartu keluarga
(KK) sistem penyimpanan family folder diberikan kode (berdasarkan
RT ,kelurahan, kecamatan) untuk menandai rekam medis satu keluarga
dalam satu map rekam medis.

Didalam Puskesmas, sistem penyimpanan dibagi menjadi 2


( sistem penyimpanan family folder. Berdasarkan uraian dari latar
belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul
“Tinjauan Pendaftaran Pasien Di Puskesmas Opi Palembang
Tahun 2022”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan
masalah yaitu “Bagaimana sistem pendaftaran pasien di puskesmas
opi palembang tahun 2022 ?”.

1.3 Tujuan PKL


1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum tujuan kegiatan dari PKL adalah agar
mahasiswa mampu memenuhi standar kompetensi Manajemen
Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan di Puskesmas, sistem
informasi kesehatan pada Puskesmas, manajemen rekam medis di
Puskesmas, statistik di pelayanan kesehatan, dan klasifikasi dan
kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesehatan dan tindakan medis pada sistem saraf, sistem panca indera
& mental dalam pekerjaan sebagai dasar untuk mencapai kompetensi
Manajemen Unit Kerja dan Clinical Coder seorang Perekam Medis
dan Informasi Kesehatan (PMIK).

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahuisistem pendaftaran pasien di puskesmas opi
palembang tahun 2022.

1.4 Manfaat PKL


1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai permasalahan
nyata di lapangan.
2. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan
yang lebih aplikatif.
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja secara tim
untuk memecahkan suatu masalah di lapangan.
1.4.2 Bagi Akademik
Terbinanya suatu jaringan kerjasama antara institusi
tempat magang dan antar mahasiswa untuk meningkatkan
keterkaitan dan kepadanan antara substansi akademik dengan
kompetensi yang dibutuhkan di tempat kerja.

1.4.3 Bagi Puskesmas

Dapat digunakan sebagai informasi, penilaian dan


peningkatan kinerja petugas rekam medis di masa yang akan
datang di Puskesmas OPI Kota Palembang.

1.5 Ruang Lingkup PKL


Pelayanan rekam medis yang dimulai dari pendaftaran sampai
pelaporan dapat dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan tingkat
primer sampai rujukan. Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) III,
mahasiswa akan mempraktekkan kegiatan pelayanan rekam medis
yang ada di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai sarana
pelayanan primer.
Kegiatan PKL III yang akan mahasiswa lihat di Puskesmas
meliputi manajemen pelayanan rekam medis dan sistem informasi
puskesmas. Garis besar pembelajaran praktik PKL III disusun untuk
mendukung kegiatan pembelajaran praktik sehingga mahasiswa
mendapatkan pengalaman belajar praktik di sarana pelayanan
kesehatan secara nyata dengan arahan yang terstruktur untuk
pencapaian kompetensi yang telah disyaratkan dalam kurikulum.
Mahasiswa sebelum menerapkan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
III telah melakukan praktek kerja lapangan I dan II sehingga tahapan
praktik dapat terpenuhi sesuai dengan kurikulum. Buku pedoman PKL
III berisi tentang ketentuan PKL III prosedur pelaksanaan PKL III
untuk mencapai kompetensi para perekam medis dalam melaksanakan
manajemen di puskesmas yang dilengkapi dengan sistematika
penulisan laporan PKL III.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Depkes, 2011).
2.1.2 TugasPuskesmas
Menurut PERMENKES RI No. 43 Tahun 2019 di dalam
Pasal 4 (empat), Puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut
:
1. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), puskesmass
mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.
3. Pendekatan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) merupakan salah satu cara puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi
keluarga.

2.1.3 Fungsi Puskesmas

Dalammelaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2019,
Puskesmas memiliki fungsi :
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya.

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM


tingkat pertama di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf a, Puskesmas berwenang untuk :

a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis


masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan
yang diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan.
c. Melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi,
jaringan pelayanan puskesmas dan upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat.
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
h. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial,
budaya, dan spiritual.
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu dan cakupan pelayanan kesehatan.
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan dini,
dan respon penanggulangan penyakit.
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. Melakukan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah
kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya kesehatan
di wilayah kerja puskesmas.

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP


tingkat pertama di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf b, Puskesmas berwenang untuk :

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara


komprehensif, berkesinambungan, bermutu dan holistik
yang mengintegrasikan faktor biologis, psikologis, sosial,
budaya dengan membina hubungan dokter-pasien yang
erat dan setara.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat
pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi
pada kelompok dan masyarakat.
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan
pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja.
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan.
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan sistem rujukan; dan
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan fasilitas
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.2 Rekam Medis

2.2.1 Sejarah Rekam Medis

Dimulainya dengan Zaman Batu (Paleolithic) lebih


kurang 3000-2500 S.M di Spanyol pahatan pada dinding gua
(batu),daun-daunan yang telah kering dan tulang-tulang.

Zaman Mesir Kuno (Egyptian Period)

a. Dewa Thoth

Adalah seorang Tabib Mesir (ahli pengobatan) yang


dianggap sebagai Dewa Kebijaksanaan yang dikenal
sebagai Dewa berkepala Iblis.Ia mengarang 36 buah-4
2 buku. Diantaranya 6 buku mengenai masalah
Kedokteran (tubuh manusia,penyakit,alat-alat yang
dipakai obat-obatan penyakit mata dan kebidanan).

b. Imhotep

Adalah Dokter yang pertama menjalankan Rekam


Medis. Hidup di zaman piramid 3000-2500 SM : Ia
adalah pegawai negeri tinggi, Kepala aristek negri
serta penasehat medis fir’aun kemudian ia dihormati
sebagai medical demigod seperti Aesculapius : Ia
membuat Papyrus (Dokumen Ilmu Kedokteran Kuno
yang berisi 43 Kasus Pembedahan).
c. Papyrus Ebers

Diketemukan dikaki Mummy di Necropolis dekat


Thebes pada tahun 1972 Papyrus Ebers ditulis sejak
1500 SM. Kemudian dijual pada Archeolog Jerman
bernama Georg Ebers.

2.2.2 Pengertian Rekam Medis

Rekam medis adalah keterangan baik tertulis maupun


yang terekam tentang identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnosis serta segala pelayanan dan tindakan
medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik
yang dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan
pelayanan gawat darurat. (Dirjen Yanmed, 2006:11).

Menurut PERMENKES
No.269/MENKES/PER/III/2008, Rekam Medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas
pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan,
serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.

2.2.3 Manfaat Rekam Medis

Rekam medis mempunyai manfaat sebagai berikut


(Siswati,2013):

1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.


2. Alat bukti dalam proses penegak hukum, disiplin
kedokteran, penegak etika kedokteran dan etika
kedokteran gigi.
3. Keperluan pendidikan dan penelitian.
4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan.
5. Data statistik kesehatan.
6. Pemanfaatan rekam medis sebagaimana maksud
pada ayat (1) menyebutkan identitas pasien harus
mendapatkan persetujuan secara tertulis dari pasien
atau ahli warisnya dan harus jaga kerahasiaannya.
7. Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan
pendidikan dan penelitian tidak diperlukan
persetujuan bila dilakukan kepentingan negara.

2.2.4 Tujuan Penyelenggaraan Rekam Medis

Tujuan Rekam Medis adalah menunjang tercapainya


tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu
sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak
akan tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana
yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan
salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan
kesehatan di rumah sakit.

2.2.5 Kegunaan Rekam Medis


Menurut Dirjen Yanmed (2006:10) falsafah dari rekam
medis mengandung nilai-nilai ALFRED AIR yaitu sebagai
berikut:
a. Administration (Administrasi)
Karena isinya menyangkut tindakan wewenang dan
tanggung jawab dalam mencapai tujuan pelayanan
keehatan.
b. Legal (Hukum)
Karena isinya menyangkut jaminan kepastian hukum
atas dasar keadilan.
c. Financial (Keuangan)
Karena isinya menyangkut informasi yang dipergunakan
sebagai aspek keuangan.
d. Riset (Penelitian)
Karena isinya menyangkut informasi sebagai aspek
penelitian dan pengembangan iptek.
e. Education (Pendidikan)
Karena isinya menyangkut informasi tentang
perkembangan kronologis dan pelayanan medis yang
diberikan terhadap pasien.
f. Documentation (Dokumentasi)
Karena dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan
laporan rumah sakit.
g. Acurate (Akurat)
Karena isinya sesuai dengan kebenaran.
h. Informatif (Informasi)
Karena menyangkut sebagai informasi dengan cepat.
i. Responsibility (Tanggung Jawab)
Karena dapat direspon atau cepat tanggap dan
bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan.

Kegunaan rekam medis secara umum adalah :


1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahli
lainnya yang ikut ambil bagian didalam memberikan
pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
2. Sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada
pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan,
perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien
berkunjung/ dirawat di rumah sakit
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian,
dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah
sakitmaupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna
untuk keperluan penelitian dan pendidikan.
7. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran
pelayanan medik pasien.
8. Menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan,
serta sebagai bahan pertanggungjawaban laporan.

Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa


aspek, antara lain :
1. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai administrasi,
karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan
wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan
paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

2. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai medis, karena
catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan atau perawatan yang diberikan
kepada seorang pasien dalam rangka mempertahankan
serta meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan
audit medis, manajemen resiko klinis serta keamanan atau
keselamatan pasien dan kendali biaya.
3. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai hukum,
karena catatan menyangkut masalah adanya jaminan
kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha
menegakkan hukum serta penyediaan bahan sebagai
tanda bukti untuk menegakkan hukum.
4. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai uang, karena
isinya mengandung data atau informasi yang dapat
dipergunakan sebagai apsek keuangan.
5. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai penelitian,
karena isinya menyangkut data dan informasi yang dapat
dipergunakan sebagai aspek pendukung penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
6. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai penelitian,
karena isinya menyangkut data atau informasi tentang
perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis
yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran di
bidang profesi pendidikan kesehatan.
7. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis memiliki nilai penelitian,
karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus
didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.

2.2.6 Isi Rekam Medis


Berdasarkan Pasal (3) PERMENKES No.
269/MENKES/PER/III/2008 :
(1) Isi rekam medis untuk rawat jalan pada sarana
pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya
keluhan dan riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan
odontogram klinik; dan
j. Persetujuan tindakan bila diperlukan

(2) Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan perawatan
satu hari sekurang-kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya
keluhan dan riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan
i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
j. Ringkasan pulang (discharge summary)
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau
tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan
l. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
tertentu; dan
m. Untuk pasiesn kasus gigi dilengkapi dengan
odontogram klinik

(3) Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-


kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan
kesehatan
c. Identitas pengantar pasien
d. Tanggal dan waktu
e. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya
keluhan dan riwayat penyakit
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
g. Diagnosis
h. Pengobatan dan/atau tindakan
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggal
pelayanan unit gawat darurat dan rencana tindak
lanjut
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau
tenaga kesehatan tertentu yang memberikan
pelayanan kesehatan
k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang
akan dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan lain
dan
l. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

(4) Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana, selain


memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) ditambah dengan :
a. Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan
b. Kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal;
dan
c. Identitas yang menemukan pasien

(5) Isi rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau


dokter gigi spesialis dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan.
(6) Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau
pengobatan masal dicatat dalam rekam medis sesuai
ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3) dan disimpan
pada sarana pelayanan kesehatan
BAB III

HASIL PENGAMATAN

3.1 Gambaran Umum Puskesmas OPI

3.1.1 Sejarah Puskesmas OPI

Gambar 1. Foto Puskesmas OPI Kota Palembang

Pembangunan Kesehatan pada periode 2015-2019 adalah


Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan
derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung
dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan
kesehatan.

Program Indonesia sehat dilaksanakan dengan 3 pilar


utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan
dan jaminan kesehatan nasional. Pilar paradigma sehat
dilakukan dengan strategi pengurus utama kesehatan dalam
pembangunan, penguatan promotif, preventif dan
pemberdayaan masyarakat, Penguatan pelayanan kesehatan
dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkaytan
mutu pelayanan kesehatan.
Pembangunan kesehatan dalam kehidupan berbangsa
sangat besar nilai investasinya terutama terhadap sumber
daya manusia. Didukung pertumbuhan pendapatan ekonomi
yang semakin membaik dan semakin banyaknya orang
berpendidikan baik, maka pelayanan kesehatan akan lebih
berkembang lagi menjadi lebih baik.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yaitu jaminan
kesehatan dimana negara berkewajiban memberikan jaminan
kesehatan kepada setiap penduduk agar mendapatkan akses
pelayanan kesehatan dengan mutu yang terjamin dan
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.Kondisi pembiayaan
kesehatan suatu negara sangat berpengaruh terhadap
kemampuan negara dalam penyediaan jaminan kesehatan
bagi setiap warga negaranya. Banyak faktor yang
mempengaruhi kebijakan sistem jaminan sosial bidang
kesehatan, diantaranya adalah faktor kemampuan keuangan
negara dan pengaruh politik. Kemampuan keuangan suatu
negara ikut menentukan besarnya anggaran yang
dialokasikan untuk jaminan kesehatan dan pelayanan
kesehatan warga negara.
3.1.2 Profil Puskesmas OPI

Nama Puskesmas : Puskesmas OPI

Alamat : Jln. Opi Raya Perum OPI Kel.


15 Ulu Kec. Jakabaring –
Palembang

Telepon/Fax : (0711) 5620648

Email : puskesmas_opi@yahoo.co.id

Luas Lahan : Kelurahan 15 Ulu 1.200 Ha dan


Kelurahan Tuan Kentang 40,5
Ha.

1.1.3 Wilayah Kerja Puskesmas


Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Palembang
tanggal 28 April 2009, Puskesmas Pembantu OPI yang
dibangun pada tahun 1998 yang menginduk pada Puskesmas
1 Ulu beralih menjadi Puskesmas OPI (Puskesmas Induk).
Puskesmas OPI meliputi satu kelurahan atau wilayah kerja,
yaitu Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota
Palembang. Dan Berdasarkan atas Surat Keputusan Walikota
Palembang tanggal 13 November 2017 tentang Perubahan
atas Keputusan Walikota Palembang Nomor
332/KPTS/DINKES/2017 Tentang Izin Operasional Pusat
Kesehatan Masyarakat di Kota Palembang Wilayah
Puskesmas OPI berada pada Kecamatan Jakabaring meliputi
2 (dua) kelurahan yaitu Kelurahan 15 Ulu dan Kelurahan
Tuan Kentang.
Batas-batas wilayah Puskesmas OPI:

 Utara : Silaberanti
 Selatan       : Sungai Ogan Kertapati dan
Kecamatan Pegayut (Kabupaten OI)
 Timur      : Kecamatan Pemulutan (Kabupaten
OI)
 Barat          : Kelurahan 8 Ulu

Luas Wilayah Kerja Puskesmas OPI di Kelurahan 15 Ulu


1.200 Ha dan Kelurahan Tuan Kentang 40,5 Ha. Puskesmas
OPI dalam aktivitas kerjanya dibantu 4 Puskesmas Pembantu,
yaitu Puskemas Pembantu 15 Ulu, Puskesmas
PembantuSungai Buaya, Puskesmas Pembantu Jakabaring
dan Puskesmas Pembantu Tuan Kentang.

1.1.4 Visi dan Misi Puskesmas OPI


a. Visi Puskesmas OPI
“Terciptanya kelurahan 15 Ulu sehat dan kelurahan
Tuan Kentang Sehat Tahun 2023”.
b. Misi Puskesmas OPI
1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat
2. Meningkatkan profesionalitas provider
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan sarana dan prasarana kesehatan yang
bermutu prima
4. Menurunkan resiko angka kesakitan dan kematian

1.1.5 Motto Puskesmas OPI

“Senyum, Ramah, Sabar, Disiplin”.


1.1.6 Unsur Nilai Puskesmas OPI

Observatif : dalam bekerja, sesuai dengan


prosedur.

Profesionalisme : dalam melayani, sesuai dengan tugas

pokok dan kompetensi.

Integritas : dalam kesatuan, guna mewujudkan


visi
dan misi.
1.1.7 Struktur Organisasi Puskesmas OPI
Organisasi Puskesmas disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan
beban kerja puskesmas. Organisasi puskesmas terdiri atas :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat
d. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian, dan
Laboratorium; dan
e. Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas
dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Puskesmas meliputi :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial yaitu :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga
Berencana
d. Pelayanan Gizi dan
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2. Upaya Kesehatan Perorangan
a. Rawat Jalan
b. Tindakan (UGD)

1.1.8 Struktur Organisasi Unit Rekam Medis Puskesmas OPI


1.1.9 Keadaan Geografi
Keadaan wilayah kerja Puskesmas OPI terdiri dari
dataran rendah, sungai dan anak sungai, serta sebagian kecil
masih berupa rawa-rawa.
1.1.10 Keadaan Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas OPI


kelurahan 15 Ulu Tahun 2020 berjumlah 29.476, Laki-laki
berjumlah 14.815 dan Perempuan berjumlah 14.661.
Kelurahan Tuan Kentang Tahun 2020 berjumlah 13.867,
Laki-laki berjumlah 6.915 dan perempuan berjumlah 6.952,
jumlah total penduduk wilayah Puskesmas OPI 43.343.

3.1.11Sarana Komunikasi

Sarana komunikasi di Puskesmas OPI sendiri sudah


memiliki telepon kantor dan fasilitas internet untuk
menunjang kelancaran pelayanan kesehatan seperti
pengiriman data maupun sebagai sumber informasi
kesehatan.

3.1.12 Fasilitas Pelayanan Kesehatan


1. Ruang Promkes/Penyuluhan Kesehatan
a. Penyuluhan/Promkes
 Penyuluhan di puskesmas
 Penyuluhan di posyandu
 Penyuluhan di SD / SLTP / SMU
 Penyuluhan di kelurahan / kecamatan
b. Pelayanan Gizi
 Pemberian Vit. A dan garam beryodium
 Konsultasi Balita BGM dan Obesitas
 Konsultasi Lansia (Menu makanan seimbang)
2. Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
a. Ibu hamil, nifas, menyusui
b. KB
c. Bayi dan balita sakit (MTBS Terpadu)
3. Ruang Pelayanan Pengobatan Umum
a. UGD
b. Pengobatan Umum
c. Pengobatan Gigi
d. Rujukan
4. Pelayanan Imunisasi
a. BCG
b. Polio
c. DPT
d. Hepatitis
e. Campak
f. Anti Tetanus Serum
5. Ruang Pelayanan Laboratorium
a. Pemeriksaan urine rutin
b. Pemeriksaan darah (asam urat, kolestrol, gula darah)
c. Tes kehamilan (PT)
d. Pemeriksaan Hepatitis B
e. Pemeriksaan spermatozoa
6. Lain-lain
a. Pelayanan pengobatan TBC dengan paket DOTS
b. Pelayanan kesehatan lansia 1 (satu) bulan sekali
c. Upaya kesehatan sekolah screening murid kelas 1 SD
1 tahun sekali
d. Pelaksanaan bisa dilakukan 1 tahun sekali pada murid
kelas 1 dan kelas 3
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Pendaftaran

1. pasien mengambil nomor antrian sesuai kelompoknya ( kelompok


umum / Khusus ).

2. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut antrian kelompok.

3. Petugas menyapa pasien dengan ramah dan senyum.

4. Petugas meminta kartu identitas pasien ( KTP / KK / KIS / kartu


berobat ).

5. Petugas mencatat Identitas pasien .

a. Pasien peserta JKN : Data di entry ke dalam aplikasi pcare.

b. Pasien Umum : Data Pasien dicatat dalam buku registrasi.

6. Petugas menanyakan keluhan sakit pasien ( untuk menentukan Ruangan


mana yang dituju ).

7. Petugas mengembalikan pasien untuk menunggu di ruang tunggu.

8. Petugas menyerahkan formulir resep pasien yang telah diisi identitas


pasien dan nama ruangan yg dituju ke ruangan RM.

9. Petugas ruangan RM menerima formulir resep pasien.

a. Pasien baru : membuat kartu RM baru.

b. pasien lama : mengambil kartu RM sesuai dengan nomor


registrasinya.

10. Petugas ruangan rekam medis mengantarkan kartu RM pasien ke ruang


pelayanan yang dituju.
11. Bagi pasien umum melakukan pembayaran di ruangan pendaftaran
melalui QRIS (Quick Response Code Indonesia) bank Sumsel.

4.2 Alur pendaftaran pasien

Pendaftaran atau Registrasi pasien merupakan bagian terdepan dari


pelayanan Puskesmas, di sini pasien didata identitas dan keperluan
kunjungannya ke Puskesmas.

Sistem penyimpanan rekam medis adalah sebuah suatu prosedur


penyimpanan dokumen rekam medis. Karena dokumen rekam medis
memuat data individual dengan status rahasia, maka setiap catatan kesehatan
dalam dokumen rekam medis harus dilindungi dengan baik

Anda mungkin juga menyukai