PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam Undang8Undang tentang Praktik Kedokteran dinyatakan bahwa
setiap dokter atau dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran wajib mengisi
rekam medis yang harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima
pelayanan kesehatan atau tindakan dokter dan pada setiap catatan rekam medis
harus diberi nama, waktu dan tandatangan petugas yang memberikan pelayanan
atau tindakan. Pada peraturan Menteri Kesehatan RI No 262 tahun 2118 tentang
Rekam Medis Pasal 5 ayat 4 disebutkan bahwa Setiap pencatatan kedalam
berkas rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tandatangan dokter, dokter
gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan dan tindakan
kesehatan secara langsung.
Berkas rekam medis pasien berisi informasi penting dan utama tentang
proses asuhan pasien dan perkembangan pasien sehingga berfungsi sebagai
alat komunikasi antar praktisi pemberi asuhan pasien, untuk itu rekam medis
pasien harus selalu tersedia setiap pasien berkunjung ke Klinik Wira Sakti dan
setiap saat diperlukan.
2. TUJUAN PEDOMAN
a. umum ) Menyiapkan agar Klinik Wira Sakti Jember dapat memberikan
pelayanan sesuai standar sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan Klinik khususnya dibagian rekam medis..
b. Khusus)
1. Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan rekam
medis di Klinik Wira Sakti Jember.
2. Sebagai panduan kerja bagi perekam medis dalam
memberikan pelayanan di Klinik Wira Sakti Jember.
3. Sebagai landasan untuk menilai kinerja dan kepuasan
pasien yang akan memperngaruhi pengambilan keputusan
atau penetapan kebijakan selanjutnya
3. SASAN PEDOMAN
4. RUANG LINGKUP PEDOMAN
a. Ruang Lingkup Pedoman Rekam Medis
Ruang lingkup Pedoman Rekam Medis mencakup)
1. Staf Medis) Dokter dan dokter gigi
2. Staf Keperawatan
3. Staf Bidan
4. Farmasi
5. Tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan kesehatan
langsung.
b. Pedoman Rekam Medis
Pedoman Rekam Medis berisi)
a. Isi Rekam Medis
1. Isi Minimal Rekam Medis untuk pasien rawat jalan
2. Isi Minimal Rekam Medis untuk pasien gawat darurat
b. Pola Penulisan catatan medis) SOAP
c. Kegiatan yang harus dicatat dan didokumentasikan kedalam
berkas rekam medis pasien.
d. Staf yang diizinkan menuliskan perintah kedalam berkas rekam
medis pasien.
5. BATASAN OPRASIONAL
1. Rekam medis
Rekam medis menurut Kermenkes Republik Indonesia No
262/Menkes.Per/III/2118 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan danpelayanan
lain yang telah di berikan kepada pasien.
2. Sistem penyimpanan dokumen Rekam Medis
1. Ditinjau dari pemusatan atau penyatuan dokumen rekam medis
penyimpanan dokumen rekam medis dibagi menjadi dua, yaitu
Sentralisasi dan desentralisasi
2. Ditinjau dari cara penjajaran dokumen penyimpanan rekam medis
dibagi menjadi tiga cara yaitu Sistem Nomor Langsung 2Straight
Numerical), Sistem Angka Akhir 2Terminal Digits Filling System)
Cara Angka Tengah 2Middle digits filling system)
3. Petugas Rekam Medis
Seorang pegawai rekam medis atau perekam medis harus memiliki
kompetensi. Kompetensi tersebut meliputi )
a. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah 8 masalah yang
terkaitan dengan Kesehatan dan Tindakan 8 tindakan medis
b. Aspek hukum dan &Etika Profesi
c. Manajemen Kesehatan dan Informasi Kesehatan
d. Menjaga Mutu Rekam Medis
e. Statistik Kesehatan
f. Manajemen Unit Kerja Manajemen Informasi Kesehatan / Rekam
Medis
g. Kemitraan Profesi
4. SOP
SOP (Standar Prosedur Operasional) adalah suatu standar / pedoman
tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu
kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. SOP merupakan tata cara atau
tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu
proses kerja tertentu
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2114 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi8tingginya
di wilayah kerjanya. Untuk mendukung fungsi dan tujuan Puskesmas
diperlukannsumber daya manusia kesehatan baik tenaga kesehatan maupun
tenaganpenunjang kesehatan.
Pada peraturan yang sama di Pasal 16 Ayat 3 disebutkan bahwa minimal
tenaga kesehatan di Puskesmas terdiri dari dokter atau dokter layanan primer,
dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan
tenagankefarmasian. Sedangkan tenaga penunjang kesehatan harus dapat
mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi,
dan kegiatan operasional lainnya.
1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manisia sesuai dengan kualifikasi pendidikan pada unit rekam
medis diatur No.377/Menkes/SK/III/2117 tanggal 27 Maret 2117, sebagai berikut )
1. Diploma 3 (D3) Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang ditempuh selama 6
(enam ) semester, dengan gelar Ahli Madya
2. Diploma 4 (D4) Manajemen Informasi Kesehatan yang ditempuh selama 8
(delapan) semester, dengan gelar Sarjana Sains terapan MIK.
3. Strata 1 (S1) Manajemen Informsasi Kesehatan yang ditempuh selama 8
(delapan) semester, dengan gelar Sarjana Manajemen Informasi Kesehatan.
4. Strata 2 (S2) Manajemen Informasi Kesehatan yang ditempuh selama 4( empat)
semester, dengan gelar Magister Manajemen Informasi Kesehatan.
Menurut Wursanto (1992) petugas rekam medis harus memiliki syarat - syarat
sebagai berikut:
1. teliti, dalam hal ini ketelitian sangat diperlukan agar dapat
membedakanperkataan, nama atau angka yang sepintas lalu nampaknya
bersamaan.
2. Perdas, petugas rekam medis harus mampu menggunakan
pikirannyadengan baik, memiliki daya ingat yang tajam sehingga tidak
mudah lupa.
3. Penuh minat dan perhatian terhadap tugas dan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
4. Rapi, setiap petugas harus mampu menciptakan dan menjaga
kerapihandan kebersihan dan ketertiban terhadap arsip yang disimpan.
5. tekun dalam pelaksanaan tugas.
6. Mampu memegang5menyimpan rahasia.
7. Mampu mengadakan hubungan yang baik dengan semua pihak.
8. Memiliki keahlian dalam bidang kearsipan
2. Distribusi ketenagaan
Sumber Daya Manusia Bagian Rekam Medis Klinik Wira Sakti. berjumlah 2
orang dan sesuai dengan struktur organisasi Bagian rekam medis terbagi menjadi 2
bagian yaitu :
1. Kordinasi Rekam Medis
2. Staf Rekam Medis
Instalasi rekam medis Klinik Wira Sakti. Dikordinasi oleh seorang TNI AD dengan
panggat Kopral satu dengan berpengalaman 5 tahun, di bagian Rekam Medis dan
menguasi bidang
1. Managemen Rekam Medis
2. Managemen rekam medis terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu :
3. Perakitan / Assembling.
4. Indeks Kode Penyakit / koding.
5. Penyimpanan / filling.
6. Pendistribusian rekam Medis.
7. Statistik dan pelaporan.
8. Adminstrasi / pemberkasan.
BAB III
STANDART FASILITAS