Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan
penobatan yang sempurna kepada pasien baik pasien rawat inap, jalan
maupun pasien gawat darurat. Pimpinan puskesmas bertanggung jawab
atas mutu pelayanan medik di puskesmas yang di berikan kepada pasien.
Rekam medis sangat penting dalam mengemban mutu pelayanan medik
yang di berikan oleh Puskesmas beserta staf mediknya. Rekam medis
merupakan milik puskesmas yang harus dipelihara karena bermanfaat
bagi pasien, Dokter maupun bagi puskesmas.
Dari waktu kewaktu makin perlunya pembenahan RM di pusat-pusat
pelayanan kesehatan juga pemahaman yang lebih baik tentang berbagai
hal mengenai medical record oleh semua petugas yang terlibat ,mulai dari
tenaga medis sampai kepetugas rekam medis sendiri dan petugas
administrasi di puskesmas. Kita harus menyadari kemajuan yang dicapai
dunia kedokteran ditunjang oleh kegiatan rekam medis yang baik pada
waktu –waktu yang lalu.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008, Rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas
pasien,pemeriksaan,pengobatan,tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Rekam medis juga merupakan data medis pasien
tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat bukti yang sah menurut
hukum. Agar penyelenggaraan rekam medis dapat dilaksanakan dengan
baik maka harus dilengkapi pedoman pelayanan rekam medis tentang tata
cara penyelenggaraan rekam medis yang harus dilaksanakan dengan baik
serta didukung dengan sumber daya manusia yaitu tenaga rekam medis
yang profesional maka salah satu usaha dengan memberikan program
latihan kerja.
B. TUJUAN PEDOMAN
Tujuan pedoman rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya
tata tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan

1
kesehatan di Puskesmas Kenduruan. Tanpa didukung suatu sistem
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib
administrasi di Puskesmas Kenduruan akan berhasil sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor
yang menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di fasilitas
pelayanan Kesehatan.
C. SASARAN PEDOMAN
Pedoman ini disusun, dilaksanakan dan dipatuhi oleh seluruh tenaga
kesehatan baik medis, paramedis maupun non medis yang melakukan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Kenduruan.
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Pedoman ini menjelaskan tanggung jawab petugas dalam
melaksanakan pelayanan pasien mulai dari menerima pasien, menyiapkan
atau mencari dokumen rekam medis pasien, mendistribusikan ke masing-
masing unit pelayanan, pencatatan dan pendokumentasian pelayanan
kesehatan, hingga proses kembalinya dokumen rekam medis ke lemari
atau rak penyimpanan rekam medis.
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya.
2. Perekam Medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain kepada pasien pada fasilitas pelayanan Kesehatan.
4. Manajemen Pelayanan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan adalah
kegiatan menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara
manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dan menjaga rekaman.

2
5. Dokter dan dokter gigi adalah dokter lulusan pendidikan kedokteran
atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui
oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang undangan.
6. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
7. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan
baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau
dokter gigi.
8. Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang
segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka
pemberian pelayanan kesehatan.
9. Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan atau tenaga kesehatan
tertentu, laporan hasil pemeriksaan penunjang, catatan observasi dan
pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi,
gambar pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostik.
10. Outguides/ Tracer adalah pengganti rekam medis yang keluar dari
rak peyimpanan.

3
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Petugas rekam medis di Puskesmas Kenduruan harus memenuhi
persyaratan kompetensi sebagai berikut :
1. Standar pengelola rekam medis adalah lulusan DIII Perekam medis
dan informas kesehatan
2. Mampu mengelola, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
dan menilai mutu rekam medis.
3. Mampu mengelola sumber daya yang tersedia di unit kerja rekam
medis untuk dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dibidang informasi Kesehatan.
4. Mampu berkolaborasi inter dan intra profesi yang terkait dalam
pelayanan Kesehatan.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Petugas rekam medis di Puskesmas Kenduruan terdiri dari 1 orang,
dengan latar belakang pendidikan DIII Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan.

C. JADWAL KEGIATAN
Pelayanan rekam medis dilaksanakan setiap Senin - Sabtu pada jam
pelayanan pasien.

4
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

RAK RM RAK RM

pint
u
Meja

Almari RAK RM RAK RM

B. STANDAR FASILITAS
Alat penyimpanan yang baik, penerangan yang baik,
pengaturan suhu dan pemeliharaan ruangan sangat penting untuk
dijadikan perhatian dalam penyelenggaraan pelayanan rekam medis,
sehingga dapat membantu memelihara dan mendorong semangat
kerja serta dapat meningkatkan produktifitas petugas yang bekerja di
bagian ruang penyimpanan.
Alat penyimpanan rekam medis yang dipakai di Puskesmas
Kenduruan berupa rak terbuka. Kelebihan penggunaan rak terbuka
adalah petugas lebih mudah dan cepat dalam mengambil dan
menyimpan rekam medis.

5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan pelayanan rekam medis di Puskesmas
Kenduruan meliputi :
a) Registrasi pasien
b) Pendistribusian rekam medis
c) Isi rekam medis dan pengisian informasi
d) Pengolahan data dan pengkodean
e) Klaim pembiayaan
f) Penyimpanan rekam medis
g) Penjaminan mutu
h) Pelepasan informasi Kesehatan
i) Pemusnahan rekam medis
2. Metode
1) Identifikasi rekam medis pasien menggunakan identitas pasien (KTP,
KK, BPJS) dan nomor rekam medis.
2) Setiap satu KK (Kartu Keluarga) memiliki satu nomor rekam medis
untuk berobat, nomor yang diberikan akan dipakai untuk selamanya
3) Rekam medis disimpan dalam map family folder
4) Nomor rekam medis digunakan untuk pencarian dokumen,
pencatatan dan identitas pasien Puskesmas.
3. Kegiatan dalam Rekam Medis
A. Registrasi Pasien
Registrasi merupakan suatu pengumpulan data identifikasi pasien
yang berupa data administrasi dalam rekam medis. Registrasi yang
benar akan memudahkan pengolahan dalam menghitung jumlah
pengunjung, jenis pengunjung, dan cara pembayaran.
Langkah – Langkah meregsitrasi pasien sebagai berikut :
1. Pasien datang ke bagian pendaftaran
2. Petugas menanyakan keluhan pasien, dan apakah pasien pernah
berobat di puskesmas
3. Bila pernah pasien dimintai kartu berobat jika tidak pasien di
buatkan nomor rekam medis baru dan di berikan kartu berobat

6
4. Pasien umum wajib membawa foto copy KTP / KK
5. Pasien BPJS wajib menunjukkan kartu BPJS / KTP / KK
6. Petugas pendaftaran mengentry data pasien melalui website SIKDA
ataupun PCARE BPJS
7. Setelah di daftar pasien diperkenankan menunggu panggilan di
poli yang dituju.
B. Pendistribusian Rekam Medis
Pendistribusian rekam medis adalah suatu proses pengiriman
berkas rekam medis ke klinik yang dituju untuk dilakukan pelayanan
kesehatan. Pendistribusian atau pengiriman berkas dilakukan setiap
kali ada permintaan dari TPP (Tempat Pendaftaran Pasien),
berdasarkan keinginan pasien menuju klinik atau Poli yang dituju.
1. Pasien mendaftar ke pendaftaran
a. Untuk pasien baru, petugas pendaftaran terlebih dulu
melakukan prosedur pendaftaran pasien baru, kemudian
menyiapkan berkas rekam medis pasien baru
b. Bagi pasien kunjungan ulang atau pasien lama, harus
menunjukkan kartu berobat, selanjutnya petugas akan
menyiapkan berkas Rekam Medis pasien lama tersebut.
c. Apabila pasien lupa membawa kartu berobat maka berkas
rekam medis pasien lama dapat ditemukan dengan
mengetahui nomer rekam medis melalui pencarian pada data
base SIKDA Generik.
2. Berkas rekam medis diantar ke poli oleh petugas yang telah diberi
kewenangan untuk membawa berkas rekam medis.
3. Petugas pemberi pelayanan mencatat riwayat penyakit, hasil
pemeriksaan, diagnosis, terapi dan pelayanan lainnya yang
diberikan pada berkas rekam medis.
4. Petugas unit pelayanan mencatat pada buku register pasien rawat
jalan.
5. Setelah pemberian pelayanan kesehatan di unit pelayanan selesai,
maka petugas poli pelayanan mengembalikan seluruh berkas
rekam medis pasien rawat jalan kepada bagian rekam medis paling
lambat 1 x 24 jam setelah selesai pelayanan.

7
6. Petugas rekam medis memeriksa kelengkapan pengisian rekam
medis dan untuk yang belum lengkap dikembalikan ke unit
pelayanan yang bersangkutan untuk diupayakan kelengkapannya.
7. Berkas rekam medis disimpan berdasarkan nomer rekam
medisnya.
C. Isi Rekam Medis dan Pengisian Informasi Klinis
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis, isi formulir
rekam medis dibedakan menurut jenisnya antara lain sebagai berikut:
1. Isi formulir rekam medis untuk pasien rawat jalan sekurang-
kurangnya memuat :
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan/atau Tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Odontogram klinik (untuk pasien kasus gigi)
j. Persetujuan tindakan bila diperlukan
2. Isi formulir rekam medis untuk pasien gawat darurat sekurang-
kurangnya memuat:
a. Identitas pasien
b. Kondisi saat pasien tiba di Puskesmas
c. Identitas pengantar pasien
d. Tanggal dan waktu
e. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
g. Diagnosis
h. Pengobatan dan/atau Tindakan

8
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan unit
pelayanan gawat darurat dan rencana tindak lanjut
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan Kesehatan
k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan
dipindahkan ke sarana pelayanan kesehatan yang lain
l. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
3. Isi formulir rekam medis pasien dalam keadaan bencana, selain
memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum pada rekam medis
pasien gawat darurat ditambah dengan :
a. Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan
b. Kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal
c. Identitas yang menemukan pasien
4. Formulir rekam medis seperti tersebut di atas harus diisi secara
tertulis, lengkap dan jelas. Lembaran-lembaran formulir rekam
medis harus diberi pelindung berupa map disertai penjepit
(fastener) yang bertujuan untuk:
a. Memelihara keutuhan susunan lembaran-lembaran rekam
medis
b. Mencegah terlepas atau tersobeknya lembaran, sebagai akibat
dari sering dibolak baliknya lembaran tersebut.
D. Pengolahan Data dan Pengkodean
1. Penataan Berkas Rekam Medis
Penataan berkas rekam medis pasien rawat jalan meliputi :
a. Lembar persetujuan Umum / General Consent.
b. Lembar Pengkajian Pasien dari masing – masing unit
pelayanan
c. Formulir rawat jalan
d. Hasil pemeriksaan penunjang
e. Lembar konsultasi / rujukan internal
2. Pemberian Kode
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di rekam medis
harus diberi kode dan selanjutnya di indeks agar memudahkan
pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi

9
perencanaan, manajemen, dan riset bidang kesehatan. Kode
klasifikasi penyakit oleh WHO bertujuan untuk menyeragamkan
nama dan golongan penyakit, cidera, gejala dan factor yang
mempengaruhi kesehatan. Puskesmas Ponorogo Utara
menggunakan klasifikasi penyakit ICD X (International Statitical
Classification Diseases X) untuk pengkodean penyakit.
Penetapan diagnosis seorang pasien merupakan kewajiban, hak
dan tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait.
Diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi dengan
lengkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku
ICD X. Tenaga medis sebagai seorang pemberi kode bertanggung
jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang
ditetapkan.
E. Klaim Pembiayaan
Retribusi pelayanan adalah pungutan daerah sebagai pembayaran
atas pelayanan kesehatan atau kemanfaatan umum lainnya yang
diselenggarakan oleh Puskesmas dan Labkesda yang dimiliki dan
dikelola Pemerintah Daerah. Wajib retribusi adalah orang pribadi
atau badan yang menurut Peraturan perundang-undangan retribusi
daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi. Klaim
pembiayaan dilakukan oleh pasien pada saat pasien mendaftar
(karcis) dan juga dilakukan setelah pasien mendapatkan pelayanan
medis. Klaim pembiayaan dilakukan terpusat pada kasir bagian
pendaftaran. Tarif retribusi di Puskesmas Kenduruan adalah sebagai
berikut:

Pelayanan
No
Jenis Pasien Pendaftaran Pemeriksaan/Tindakan
Farmasi

1 BPJS Gratis Gratis Gratis

2 BPJS Luar Gratis. Gratis. Kunjungan ke Gratis


Fasilitas Kunjungan ke 2 2 pasien dihimbau
Kesehatan pasien dihimbau untuk kunjungan
untuk selanjutnya agar
kunjungan kembali ke fasilitas
selanjutnya agar kesehatan asal atau
10
kembali ke pindah faskes ke
fasilitas Kenduruan,
kesehatan asal kunjungan ke 3 bayar
atau pindah sesuai tarif retribusi
faskes ke yang berlaku
Kenduruan,
kunjungan ke 3
bayar karcis
Rp5000

3 KTP Gratis Bayar sesuai tarif Gratis


wilayah retribusi yang berlaku
kabupaten
Tuban

4 KTP luar Bayar karcis Bayar sesuai tarif Gratis


wilayah Rp5000 retribusi yang berlaku
kabupaten
Tuban

F. Penyimpanan Rekam Medis


Sistem penyimpanan rekam medis di puskesmas Kenduruan
adalah sistem family folder dimana sistem ini digunakan oleh satu
keluarga dan masing-masing formulir diberi tambahan kode khusus
untuk menandai kode rekam medis ayah, ibu, anak, dan keluarga
lainnya.
Lokasi penyimpanan rekam medis di Puskesmas Ponorogo
Utara menggunakan sistem sentralisasi, yaitu penyimpanan rekam
medis seorang pasien dalam satu kesatuan dari setiap catatan-
catatan kunjungan masing-masing unit pelayanan. Sementara dilihat
dari nomornya, penyimpanan rekam medis di Puskesmas Kenduruan
dengan sistem nomer langsung (Straight Numerical Filling System),
yaitu penyimpanan rekam medis dalam rak penyimpanan secara
berturut sesuai dengan urutan nomernya.
Pada deretan map-map rekam medis yang disimpan di rak
harus diberi tanda petunjuk guna mempercepat pekerjaan
menyimpan dan menemukan rekam medis. Jumlah petunjuk

11
tergantung dari rata-rata tebalnya sebagian besar map-map rekam
medis tersebut.
G. Penjaminan Mutu
Mutu pelayanan kesehatan merupakan tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan sesuai dengan kode etik
dan standar pelayanan yang ditetapkan, sehingga menimbulkan
kepuasan bagi setiap pasien.
Penjaminan mutu rekam medis meliputi :
1. Kelengkapan pengisian rekam medis yang lengkap dalam 24 jam
setelah selesai pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau
paramedis (identitas, SOAP, KIE, askep, diagnosis, kode ICD X,
kajian sosial, pengobatan, tanda tangan) serta pengisian identitas
rekam medis lengkap oleh petugas rekam medis (nama, nomor
rekam medis, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, nomor kartu
BPJS). Target tercapai kelengkapan rekam medis adalah 100%
2. Pengembalian rekam medis dari unit pelayanan setelah pelayanan
tidak melebihi 24 jam.
3. Waktu pendistribusian berkas rekam medis dari unit rekam medis
ke unit pelayanan lainnya tidak melebihi 10 menit
4. Ketepatan Pendistribusian berkas rekam medis dari unit rekam
medis ke unit pelayanan lain di haruskan tepat.
H. Pelepasan Informasi Rekam Medis
Ketentuan pokok tentang pelepasa dan pengeluaran informasi rekam
medis yang harus ditaati di tempat penyimpanan adalah :
1. Rekam medis tidak boleh keluar dari ruang penyimpanan rekam
medis, tanpa tanda keluar (tracer) / kartu peminjaman rekam
medis. Peraturan ini tidak hanya berlaku bagi orang-orang di
luar rekam medis, tetapi juga bagi petugas rekam medis sendiri.
Tanda keluar (tracer) adalah suatu alat yang penting untuk
mengawasi penggunaan rekam medis. Dalam penggunaannya,
tracer ini diletakckan sebagai pengganti pada tempat berkas
rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan. Tracer tetap
berada di rak tersebut sampai berkas rekam medis yang keluar
kembali ke tempat semula. Tracer terbuat dari bahan kertas

12
yang tebal dan kuat, yang berwarna kontras dengan map rekam
medis dengan tujuan mempercepat petugas melihat tempat-
tempat penyimpanan kembali berkas rekam medis yang
bersangkutan.
2. Seseorang yang menerima / meminjam rekam medis,
berkewajiban untuk mengembalikan dalam keadaan baik dan
tepat waktunya, yaitu maksimal 1 x 24 jam sejak berkas rekam
medis dipinjam.
3. Rekam medis tidak dibenarkan keluar dari Puskesmas, kecuali
pada keadaan berikut :
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan
perundang-undangan
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan audit
medis, sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.
4. Permintaan persetujuan sebagaimana tersebut di atas harus
dilakukan secara tertulis kepada Kepala Puskesmas Kenduruan
5. Pada saat rekam medis dikembalikan ke bagian rekam medis,
sebelumnya harus disortir menurut nomer rekam medis,
sebelum disimpan. Hal ini membantu memudahkan pekerjaan
penyimpanan / pengembalian.
6. Pengeluaran dan pengembalian rekam medis ke dalam rak
penyimpanan rekam medis hanya boleh dilakukan oleh petugas
rekam medis. Dokter / dokter gigi / tenaga kesehatan tertentu /
pegawai lainnya tidak diperkenankan mengambil rekam medis
dari tempat penyimpanannya.
7. Rekam medis yang sampulnya rusak atau lembarannya lepas,
harus segera diperbaiki untuk mencegah makin rusak /
hilangnya lembaran-lembaran yang diperlukan.
8. Pemeriksaan berkala terhadap penyimpanan rekam medis
dilakukan secara periodik (1 bulan sekali), untuk menemukan

13
salah simpan dan menemukan tracer yang rekam medisnya
belum dikembalikan.
9. Petugas rekam medis harus memelihara kerapian dan
keteraturan rekam rak – rak penyimpanan yang menjadi
tanggung jawabnya.
I. Retensi dan Pemusnahan Rekam Medis
Retensi atau penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan
pengurangan berkas rekam medis dari rak penyimpanan. Rekam
medis pada Puskesmas Kenduruan wajib disimpan sekurang-
kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal
terakhir pasien berobat. Setelah batas waktu 2 (dua) tahun, rekam
medis dapat dimusnahkan.
Tujuan Retensi Rekam Medis :
1. Mengurangi jumlah rekam medis yang semakin bertambah
2. Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat
penyimpanan berkas rekam medis yang baru.
3. Tetap menjaga kualitas pelayanan dengan mempercepat
penyiapan rekam medis jika sewaktu-waktu diperlukan.
4. Menyelamatkan rekam medis yang bernilai guna tinggi serta
mengurangi yang tidak bernilai guna / nilai guna rendah
atau nilai gunanya telah menurun.
Pemusnahan rekam medis adalah proses kegiatan penhancuran
secara fisik arsip rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai
gunanya. Penghancuran dilakukan secara total dengan cara
membakar habis, mencacah atau daur ulang sehingga tidak dapat
dikenal lagi isi maupun bentuknya. Dalam hal pemusnahan rekam
medis, harus dibentuk tim pemusnah berkas rekam medis dengan
surat Keputusan Kepala Puskesmas yang beranggotakan sekurang-
kurangnya dari bagian : Tata Usaha, Unit Pelayanan Rekam Medis,
Unit Pelayanan Rawat Jalan. Petugas rekam medis juga harus
membuat berita acara pemusnahan.

14
BAB V

LOGISTIK

Petugas penanggung jawab pelayanan rekam medis wajib memastikan


logistik rekam medis terpenuhi dengan cara melakukan perencanaan
kebutuhan, melakukan pengecekan secara berkala dan segera membuat
permintaan kebutuhan logistik yang diperlukan.

15
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM

Sasaran kegiatan Penyusunan Dokumen Puskesmas Kenduruan adalah disemua


unit pelayanan di Puskesmas Kenduruan, maka harus berpedoman pada Pedoman
penyusunan Pedoman Puskesmas.

16
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Faktor keselamatan harus diperhatikan terutama pada bagian


penyimpanan rekam medis. Hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain
sebagai berikut :

1. Peraturan keselamatan harus tertulis dengan jelas di setiap bagian


penyimpanan, harus dicetak dan bisa dibaca oleh setiap petugas
rekam medis yang akan melakukan pengambilan / pengembalian
rekam medis, sehingga kemungkinan kecelakaan kerja bisa
diminimalkan.
2. Ruang gerak yang cukup harus disediakan, memisahkan rak-rak
penyimpana.
3. Penerangan lampu yang cukup baik, menghindarkan kelelahan
penglihatan petugas.
4. Perlu diperhatikan suhu dan kelembapan ruangan, aliran udara,
pencegahan debu dan pencegahan bahaya kebakaran.

17
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Puskesmas Pucanganak harus senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan rekam medis, dengan melakukan hal-hal berikut :
1. Petugas unit pelayanan rekam medis harus mengadakan
pertemuan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, dengan
menitikberatkan perhatian pada perbaikan mutu pelayanan.
Idealnya petugas unit pelayanan rekam medis harus mempelajari
masalah-masalah yang sering terjadi di dalam proses pengisian
rekam medis.
2. Petugas rekam medis selalu memeriksa rekam medis yang
dikembalikan ke bagian rekam medis sebelum dimasukkan
kembali pada rak penyimpanan. Jika terdapat rekam medis yang
belum lengkap atau belum memenuhi standar, maka dilakukan
klarifikasi dengan unit pelayanan atau petugas yang melayani
pasien.
3. Di dalam menyeragamkan isi rekam medis, bentuk, ukuran serta
retensi rekam medis yang sudah tidak aktif, harus dilakukan
koordinasi antara unit pelayanan rekam medis dengan unit
pelayanan dan perwakilan masing-masing profesi tenaga kesehatan
yang terlibat pengisian rekam medis.

18
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan rekam medis Puskesmas Kenduruan tersusun
berdasarkan kolaborasi antara regulasi nasional, referensi dan implementasi
di lapangan. Pedoman ini dibuat untuk menstandarisasi proses pemberian
pelayanan rekam medis dengan tujuan terciptanya pelayanan yang bermutu
dan berkualitas. Pemberian pelayanan yang berkualitas selain adanya
standarisasi tata cara penyelenggaraannya, juga harus dilakukan evaluasi
secara supaya mencapai standar pelayanan yang maksimal dan sesuai yang
diharapkan terlepas dari unsur kepatuhan petugas dalam melaksanakan
pedoman ini. Pedoman ini tetap harus selalu dilakukan Review secara
berkala supaya tercipta pedoman dan pelayanan yang bermutu secara
berkelanjutan.

19

Anda mungkin juga menyukai