2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
hanya atas perkenanNya Pedoman Pelayanan Unit Rekam Klinik Utama
Asshomadiyah Medicare Center ini dapat selesai.
Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku ini secara
berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan dalam
pengembangan Klinik Utama Asshomadiyah Medicare Center.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien. sesuai dengan Undang-undang
Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, disebutkan bahwa rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Disebutkan bahwa setiap rumah sakit
mempunyai kewajiban menyelenggarakan rekam medis (pasal 29 (1). h.
UU44/2009).
Sebagai salah satu bagian di rumah sakit, Instalasi Rekam Medis
menjamin kerahasiaan dokumen, yang merupakan pemenuhan hak pasien.
Semakin meningkatnya pendidikan masyarakat mengakibatkan
meningkatnya kesadaran akan hidup yang sehat dan harapan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, aman serta memuaskan.
Dewasa ini konflik antara pasien, dokter dan rumah sakit juga semakin
sering terjadi. Penyelesaian konflik antara lain dengan audit medis, yang
dilakukan Komite Medik dengan mencermati pelayanan apa saja telah
didapat pasien selama dirawat di rumah sakit, dengan melihat kembali
rekam medis pasien tersebut.
Hal ini perlu menjadi perhatian pengelola Rumah Sakit, karena
penyelenggaraan rekam medis yang baik dan benar dapat melindungi
kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit, dokter, dan tenaga kesehatan
lainnya. Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis disebutkan bahwa “Sarana
pelayanan keadaan wajib menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam
rangka penyelenggaraan rekam medis”. Rekam medis pasien rawat inap di
rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun terhitung dan tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan.
Untuk mendukung penyelenggaraan rekam medis yang baik dan benar,
maka disusunlah Pedoman Pengorganisasian Unit Rekam Medis Klinik
Utama Asshomadiyah Mediacare Center. Untuk itu petugas yang terkait
dalam pelayanan Rekam Medis wajib menaati ketentuan yang telah
ditetapkan dalam pedoman ini.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan pelayanan sesuai standar sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya dibagian rekam
medis.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan rekam medis di
rumah sakit.
b. Sebagai panduan kerja bagi perekam medis dalam memeberikan
pelayanan bagi rumah sakit.
c. Meningkatkan fungsi rekam medis dalam hal penyediaan dan
penyajian data dan informasi rumah sakit
d. Meningkatkan kegiatan evaluasi terhadapt penyelennggaraan rekam
medis sesuai sistem yang standar
e. Meningkatnya sarana prasarana Unit Rekam Medis di Medis Klinik
Utama Asshomadiyah Mediacare Center Meningkatkan keterampilan
petugas rekam medis secara berkesinambungan
f. Merumuskan dan menetapkan kebijakan, program, rencana kerja dan
kegiatan Unit Rekam Medis di Medis Klinik Utama Asshomadiyah
Mediacare Center
D. Batasan Operasional
1. Manajemen Klinik
Adalah kegiatan penyelenggaraan rekam medis di Klinik yang
terdiri dari assembling, coding, indexing, penyimpanan rekam medis
(filing), pendistribusian rekam medis dan pelaporan rekam medis.
2. Rekam Medis
Adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnose segala
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan
pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
mendapatkan pelayanan gawat darurat.
3. Registrasi
Adalah tempat penerimaan/pendaftaran pasien rawat jalan, rawat
inap dan instalagi gawat darurat (IGD).
4. Tracer
Adalah pembatas rekam medis atau pengganti dari rekam medis
yang sedang di pinjam.
5. ICD 10
Adalah kepanjangan dari International Classification of Disease
Ten Revision. ICD 10 digunakan untuk mengkode diagnose penyakit
pasien rawat jalan maupun rawat inap.
6. ICD 9-CM
Adalah Classification of Procedures digunakan untuk mengkode
tindakan-tindakan terhadap pasien baik rawat jalan maupun rawat inap.
7. Kartu Berobat
Adalah kartu yang diberikan kepada pasien diman isi kartu
tersebut adalah nomor rekam medis dan nama pasien. Kartu tersebut
digunakan untuk mempermudah pencarian kembali rekam medis pasien
yang akan berobat.
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072).
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Tambahan Negara
Republik Indonesia Nomor 5063).
3. Permenkes No 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
4. Direktorat Jenderal Pelayanan Medis dalam Pedoman Penyelenggaraan dan
Prosedur Rekam Medis Tahun 2006.
5. Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1966 Tentang Wajib Simpan Rahasia
Kedokteran.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290/Menkes/PER/III/2008 Tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 377/Menkes/SK/III/2007 Tentang
Profesi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
8. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsiapan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
Dalam upaya mempersiapkan tenaga rekam medis yang handal, perlu
kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber
dayamanusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan
ke luarorganisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber
tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat
disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi
pengembangan kontribusi.
Adapun kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Rekam Medis
Klinik Utama Asshomadiyah Medicare Center adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Kualifikasi SDM Bagian Rekam Medis Medis Klinik Utama
Asshomadiyah Mediacare Center
Tenaga
Nama Jabatan Kualifikasi Formal & Informal Yang
Dibutuhkan
Penanggung 1. Minimal DIII Rekam Medis 1
Jawab Rekam 2. Menguasai ICD 10
Medis 3. Menguasai ICD 9 CM
4. Menguasai pencatatan dan
pelaporan dengan menggunakan
program MS Excel
5. Pelatihan Pelaporan Klinik
6. Menguasai program Sistem
Informasi Klinik
7. Menguasai grafik BARBER-
JOHNSON
8. Memiliki STR dari PORMIKI
9. Sehat Jasmani maupun Rohani
10. Memiliki pengalaman kerja minimal
2 tahun di Rekam Medis
Bagian Pelaporan 1. Minimal DIII Rekam Medis
2. Menguasai pencatatan
dan pelaporan dengan
menggunakan program MS Excel
3. Pelatihan Pelaporan RS
4. Menguasai program SIRS
1
5. Menguasai grafik BARBER-
JOHNSON
6. Memiliki STR dari PORMIKI
7. Sehat Jasmani maupun Rohani
8. Memiliki pengalaman kerja minimal
2 tahun di Rekam Medis
Bagian Coding 1. Minimal DIII Rekam Medis
2. Menguasai ICD 10
3. Menguasai ICD 9 CM
4. Memiliki STR dari PORMIKI 1
5. Sehat Jasmani maupun Rohani
6. Memiliki pengalaman kerja minimal
2 tahun di Rekam Medis
Bagian Analizing & 1. Minimal DIII Rekam Medis
Indexing 2. Menguasai Pencatatan
3. Memiliki STR dari PORMIKI
1
4. Sehat Jasmani maupun Rohani
5. Memiliki pengalaman kerja minimal
2 tahun di Rekam Medis
Bagian 1. Minimal SMA Sederajat 1
Assembling 2. Menguasai Pencatatan
3. Memiliki STR dari PORMIKI
4. Sehat Jasmani maupun Rohani
5. Memiliki pengalaman kerja minimal
2 tahun di Rekam Medis
Bagian Filing & 1. Minimal SMA Sederajat
Distribusi 2. Memiliki fisik yang kuat
3. Pelatihan rekam medis / sumpah
1
profesi
4. Sehat Jasmani maupun Rohani
A. Denah Ruang
Indexing
Pelaporan
B. Standar Fasilitas
Tabel 3.1
Daftar Kelengkapan Barang di Unit Rekam Medis
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Meja Kantor 1 Baik
2 Kursi Kantor 2 Baik
3 Komputer 1 Baik
4 Lemari Dokumen Rekam 10 Baik
Medis
5 CPU 1 Baik
6 Kipas Angin 1 Baik
7 Tempat Sampah 1 Baik
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang
akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan Klinik Utama
Asshomadiyah Medicare Center. Dapat dikatakan bahwa disinilah pelayanan
pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, maka
tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di dalam tata cara penerimaan inilah
seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dari pelayanan
rumah sakit. Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan
oleh petugas dengan sikap yang ramah sopan, tertib dan penuh tanggung jawab.
Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang menurut
jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
1. Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke Klinik untuk
keperluan berobat.
2. Pasien lama : adalah pasien yang pernah datang sebelumnya ke Klinik untuk
keperluan berobat
Kedatangan pasien ke Klinik dapat terjadi karena :
1. Dikirim oleh dokter praktek di luar Klinik
2. Dikirim oleh Klinik lain, Puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatanlainnya.
3. Datang atas kemauan sendiri
2. Pasien Lama
Pasien lama datang ke pendaftaran dan akan diwawancarai oleh
petugas, guna mendapatkan informasi nomor rekam medis dari kartu
berobat pasien, dan tujuan berobat.
Setelah menunjukkan kartu berobat pasien dan diketahui tujuan
berobatnya, pasien dipersilahkan menunggu untuk registrasi terlebih
dahulu, sementara rekam medisnya dimintakan oleh petugas
pendaftaran ke bagian penyimpanan berkas rekam medis. Setelah
rekam medisnya dikirim ke poliklinik pasien akan mendapat pelayanan
di poliklinik yang dituju.
1. Sistem Penamaan
3. Sistem Penomran
Rekam medis pada rumah sakit disimpan menurut nomor, yang
menggunakan:
a. Unit Numbering System
Sistem ini memberikan satu unit omor rekam medis baik kepada
pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawat inap. Pada
saat seorang pasien berkunjung pertma kali ke Klinik Utama
Asshomadiyah Medicare Center apakah sebagai pasien berobat
jalan ataupun untuk dirawat inap, kepadanya diberikan satu nomor
yang akan dipakai selamanya untuk kunjungan seterusnya,
sehingga reka medis pasien tersebut hanya tersimpan dalam satu
berkas dibawah satu nomor. Kepada petugas yang memberikan
pendaftaran diperintahkan agar selalu mengecek apakah seorang
pengunjung sudah pernah beobat ke Klinik Utama Asshomadiyah
Medicare Center. Seorang pasien yang sudah pernah berkunjung
ke Klinik Utama Asshomadiyah Medicare Center. Sebelumnya
tidak akan diberikan nomor baru tetapi data pasien akan dicari
dengan menanyakan kartu identitas berobat (KIB) atau dengan
menayakan nama, alamat dan tanggal lahir pasien. Kadang-
kadang terjadi kekeliruan dimana seorang pasien diberikan nomr
baru lagi , padahal ia telah memunyai nomor,
kekeliruan ini dapat diperbaiki dengan membatalkan nomor baru
dan tetap menyimpan rekam medisnya pada nomor lama.
a. Sistem Sentralisasi
4. Penunjuk Penyimpanan
Pada deretan berkas rekam medis yang disimpan di rak harus
diberi tanda penunjuk guna mempercepat pekerjaan menyimpan dan
menemukan rekam medis. Jumlah penunjuk tergantung dari rata-rata
tebalnya sebagian besar map-map rekam medis tersebut. Untuk
berkas rekam medis yang tebalnya sedang diberi penunjuk setiap 50
map. Makin tebal map-map rekam medis makin banyak penunjuk
harus dibuat. Rekam medis yang aktif lebih banyak memerlukan
penunjuk daripada rekam medis-rekam medis yang kurang aktif. Alat
penunjuk ini, agar dipilih model yang kuat tahan lama dan mudah
dilihat. Pinggir penunjuk ini harus lebih lebar, menonjol sehingga
angka-angka yang dicantumkan disitu gampang terlihat.
6) Catatan Perawat/Bidan
Catatan Perawat/Bidan digunakan oleh petugas
perawatan untuk mencatat pengamatan mereka
terhadap pasien dan pertolongan perawat yang telah
mereka berikan kepada pasien. Catatan ini
memberikan gambaran kronologis pertolongan
perawat, pengobatan yang diberikan dan reaksi
pasien terhadap tindakan tersebut. Catatan ini
berfungsi sebagai alat komunikasi antara sesama
perawat, antara perawat dengan dokter. Ada empat
kegunaan catatan perawat/bidan , yaitu:
(a) Mencatat keadaan pasien selama tidak dilihat
oleh dokter. Ini adalah catatan hal-hal yang
penting oleh perawat yang memberikan
gambaran perspektif yang jelas tentang
perkembangan seorang pasien ditentukan oleh
informasi yang dicatat pada lembaran ini. Dengan
bantuan catatan perawat yang ditulis secara
seksama, seorang dokter dapat mengikuti
perkembangan pasiennya, meskipun ia
mengunjungi pasien hanya sekali dalam satu
hari.
(b) Menghemat waktu bagi dokter dan mencegah
timbulnya kekeliruan. Tanpa adanya catatan
tersebut, gambaran pasien dari waktu ke waktu,
kepada petugas yang harus merawat pasien
tersebut harus dijelaskan sendiri-sendiri keadaan
seorang pasien. Hal ini tidak saja makan waktu,
tetapi juga memungkinkan banyak kesalahan
dalam pemberian medikasi dan pengobatan.
(c) Sebagai bukti pelaksanaan pekerjaan. Sangat
perlu sekali setiap perawat harus mencatat apa-
apa tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan
perintah dokter, sehingga dokter dapat melihat
hasilnya dan menentukan tindakan pengobatan
selanjutnya. Untuk pembuktian secara hukum,
catatan Perawat/Bidan berguna sebagai bukti
pertolongan yang diberikan maupun bukti reaksi
pasien terhadap pertolongan tersebut.
(d) Sebagai salah satu kelengkapan berkas rekam
medis. Catatan Perawat/Bidan dimulai pada saat
pasien masuk ruang perawatan dan meliputi:
a. Tanggal dan Jam.
b. Catatan-catatan tentang keadaan pasien
c. gejala-gejala yang tampak.
d. Pengobatan yang dilakukan. Selama seorang
pasien dirawat di rumah sakit, catatan
Perawat/Bidan harus memuat observasi
harian seorang pasien, juga rekam medisasi
dan pengobatan yang diberikan.
7) Hasil Pemeriksaan Laboratorium/Rontgen
Lembaran ini dipakai untuk meletakkan formulir-
formulir hasil pemeriksaan laboratorium maupun
rontgen yang dilakukan kepada pasien. Cara
meletakkan formulir-formulir hasil pemeriksaan
secara kronologis berdasarkan waktu, dimulai dari
bawah, terus ke atas
8) Resume Keluar.
Ringkasan dapat ditulis pada lembaran
tersendiri yaitu lembar Resume Medis. Pengecualian
bagi Resume Medis ini, terutama untuk pasien yang
dirawat < 24 jam, cukup menggunakan Resume
Medis Rawat Jalan, misalnya untuk kasus-kasus One
Dace Care (ODC), Tonsilectomy, Adenoidectomy,
kecelakaan ringan, dan sebagainya. Tujuan
dibuatnya resume ini adalah :
(a) Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medis
dengan kualitas yang tinggi serta sebagai
bahan yang berguna bagi dokter yang
menerima pasien apabila pasien tersebut
dirawat kembali.
(b) Sebagai bahan penilaian staf medis rumah
sakit.
(c) Untuk memenuhi permintaan dari badan-badan
resmi atau perorangan tentang perawatan
seorang pasien, misalnya dari Perusahaan
Asuransi (dengan persetujuan pimpinan)
(d) Sebagai bahan informasi bagi dokter yang
bertugas dokter yang mngirim dan konsultan.
Hal ini menjadi semacam insentif bagi semua
dokter yang diharuskan menulis resume.
(e) Untuk diberikan tembusannya kepada asisten
ahli yang memerlukan catatan tentang pasien
yang pernah mereka rawat. Resume ini harus
disingkat dan hanya menjelaskan informasi
penting tentang penyakit, pemeriksaan yang
dilakukan dan pengobatannya. Resume ini
harus ditulis segera setelah pasien keluar dan
isinya menjawab pertanyaan- pertanyaan
berikut :
Mengapa pasien masuk rumah sakit
(pertanyaan klinis singkat tentang keluhan
utama, dan riwayat penyakit sekarang)
9) Lembaran-lembaran Khusus, misalnya:
a. Laporan Operasi
b. Laporan Anestesi
c. Riwayat Kehamilan
d. Catatan/Laporan Persalinan
e. Identifikasi Bayi
f. Keterangan
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Sesuai
0
1 Elektronik rekam medis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 program SIM
RS
unit RM:
a. Printer +
Scaner b. Kamus
ICD X
2 0 3.200.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rp3.200.000
c. Kamus ICD IX
Program pelatihan dan seminar
Rekam Medis
3 0 0 0 1.000.000 0 1.000.000 0 1.000.000 0 1.000.000 0 1.000.000 Rp5.000.000
- Pentingnya kegunaan ERM
- Perencanaan dan
pengembangan ERM
Rekam Medis adalah merupakan pintu pertama dimana seorang pasien akan
menggunakan produk pelayanan kesehatan suatu Klinik, dimana pasien siap
menggunakan jasa pelayanan yang telah ditawarkan. Dari Rekam Medis itulah
pelayanan tersebut dimulai, apabila dari pertama ada suatu kesalahan maka yang
terjadi akan terjadi kesalahan pula dalam pelayanan berikutnya. Berdasar kebijakan
yang berasal dari:
1. Dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269 / Menkes / PER /
III / 2008 Tentang Rekam Medis.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129 / Menkes / SK / II /
2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 377 / Menkes / SK / III /
2007 Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan.
4. Surat Keputusan Direktur Klinik Utama Asshomadiyah Medicare Center Tentang
Kebijakan Pelayanan Bagian Rekam Medik.
PASIEN LAMA
1. Membawa Kartu Identitas Pasien / Kartu Kembali Kontrol.
a. Masukkan Nomor Rekam Medis pasien yang ada di Kartu Identitas Pasien /
Kartu Kembali kontrol dalam program admission.
b. Lakukan konfirmasi berupa komunikasi lesan dengan pasien dengan
menyebut nama dan alamat pasien.
c. Lakukan editing database identitas pasien jika pasien masih belum memiliki
sebutan TN, NY, NN, AN dan SDR.
d. Lakukan penyimpanan perubahan pada program admission.
Puji Syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa.atas terselesaikannya Buku Pedoman Pelayanan Rekam Klinik Utama
Asshomadiyah Medicare Center. Buku ini adalah sebagai acuan didalam setiap
kegiatan proses pelayanan Rekam Medis Klinik Utama Asshomadiyah Medicare
Center demi tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan yang prima di Klinik Utama Asshomadiyah Medicare Center.
Tanpa di dukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,
mustahil dapat dicapai suatu pelayanan rekam medis yang relevan
Tidak lupa juga ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberikan suport dan doanya, terutama kepada semua staf
Rekam Medis Klinik Utama Asshomadiyah Medicare Center, juga kepada semua
pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang terlibat di dalam penyusunan
buku Pedoman Pelayanan Rekam Medik Klinik Utama Asshomadiyah Medicare
Center.
Kami Menyadari bahwa penyusunan buku ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat memembangun sangat kami harapkan
demi tercapainya pedoman suatu pelayanan yang optimal.