PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (UU No. 44 Tahun
2009).
menyelenggarakan rekam medis yang cepat, tepat dan akurat, sesuai dengan
dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien. Rekam medis dapat
pengelolaan yang baik dan tepat dimana meliputi proses assembling, coding,
kode penyakit dan tindakan medis yaitu dengan buku ICD-10 dan ICD-9CM.
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang berisikan catatan dan
sarana penunjang yang memadai, diantaranya adalah kondisi tata letak unit
rekam medis dan tata ruang penyimpanan berkas rekam medis, apabila tata
perekam medis.
Tata letak ruang kerja yang baik dapat meningkatkan produktivitas
ruang yang nyaman bagi petugas diperlukan agar tercapai kerahasian antara
yang telah ditetapkan. Alat utama dalam menunjang pelayanan rekam medis
adalah formulir, catatan, dan laporan yang digunakan untuk mencatat atau
merekam transaksi pelayanan pasien di setiap tempat atau unit layanan. Salah
satu formulir yang ada di dokumen rekam medis adalah formulir informed
secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan
rekam medis tersebut bersifat rahasia karena hal ini berhubungan langsung
dan Informasi Kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito
B. Rumusan Masalah
Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta tinjauan terhadap Quality
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui sejarah, visi, misi dan struktur organisasi rumah sakit serta
Sardjito Yogyakarta.
D. Manfaat
2. Bagi Universitas
profesional.
3. Bagi Penulis
E. Ruang Lingkup
Sardjito Yogyakarta
LANDASAN TEORI
A. Rekam Medis
medis yaitu berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
suatu sistem penyelenggaraan rekam medis yang baik dan benar, tertib
administrasi rumah sakit tidak akan berjalan dengan baik dan lancar
yaitu:
kesehatan.
aspek keuangan.
penelitian, karena berisi data dan informasi yang dapat diteliti guna
kesehatan.
B. Analisis Kuantitatif
a. Review identifikasi
nama dan nomor catatan medis. Kalau suatu halaman tidak memiliki
identifikasinya dicatat.
b. Review pelaporan
rumah sakit.
c. Review autentifikasi
d. Review pencatatan
isi yang tidak bisa terbaca atau tidak jelas atau lengkap, bisa digunakan
akhir.
C. Analisis keakuratan kode diagnosis berdasarkan ICD-10 dan kode
1. ICD-10
a. Pengertian
disepakati.
b. Struktur ICD-10
Volume I
1) Pengantar.
2) Pernyataan.
10.
1) Pengantar.
5) Presentasi Statistik.
1) Pengantar.
c. Langkah-Langkah Mengkode
dipilih atau dibagian bawah suatu bab (chapter) blok atau judul
kategori.
8) Cantumkan kode yang dipilih.
1) Appendicitis
cairan semen.
berkemih terutama pada malam hari. Nyeri saat buang air kecil.
saat berkemih.
2. ICD-9-CM
a. Pengertian
ICD-9-CM (International Classification of Disease 9thRevision
b. Struktur ICD-9-CM
c. Langkah-langkah Mengkode
kunci.
5) Ikuti setiap petunjuk rujukan silang (“see” dan “see also”) yang
kategori.
8) Langkah terakhir adalah tentukan kode
1) Appendectomy
jantung.
kondisi tata letak unit rekam medis dan ruang penyimpanan berkas rekam
medis, apabila tata letak ruang tidak memenuhi standar tentu akan
penunjang serta pengaturan tata letak ruang yang nyaman bagi petugas