JENIS-JENIS BATASAN
UKURAN
ANTHROPOMETR
I
POSISI BERDIRI
Tinggi Badan Diukur dari bagian kepala yang paling atas sampai alas kaki dalam keadaan berdiri
tegak dan kepala menempel di tembok.
Tinggi Mata Diukur dari sudut mata sampai kepermukaan lantai dengan posisi mata mata melihat
kebawah dan sikap tegak.
Tinggi Bahu Diukur dari bahu yang paling tinggi sampai batas alas kaki dalam keadaan berdiri
tegak.
Tinggi Siku Diukur dari lengan yang berada dalam posisi vertical sampai alas kaki dalam keadaan
berdiri tegak.
Tinggi Pinggul Diukur dari tulang pinggul yang paling atas sampai alas kaki dalam keadaan berdiri
tegak.
Lebar Bahu Diukur dari bagian luar lengan atas kiri sampai bagian luar lengan atas kanan dan di
ambil yang paling besar.
Lebar Pinggul Diukur dari pinggul kiri sampai pinggul kanan dan diambil paling lebar dalam keadaan
berdiri.
Lebar Siku Diukur dari siku sebelah kanan sampai siku sebelah kiri dalam posisi tangan ditekuk di
dada.
Panjang Lengan Jarak vertikal diukur dari bahu dan tangan bagian tengah dalam posisi siap.
Panjang Lengan Atas Diukur dari ketiak sampai siku.
Panjang Lengan Diukur dari siku sampai ujung jari tengah sebagai jari yang paling panjang.
Bawah
Jangkauan Atas Diukur dari titik tengah pegangan tangan teratas sampai alas kaki dalam keadaan
berdiri.
Panjang Depa Diukur dari ujung jari tengah kiri sampai ujung jari tengah kanan yang paling panjang.
POSISI DUDUK
Tinggi Duduk Diukur dari bagian kepala yang paling atas sampai alas duduk dalam posisi sikap
duduk tegak.
Tinggi Mata Duduk Diukur dari alas duduk sampai sudut mata.
Tinggi Bahu Duduk Diukur dari alas duduk sampai sudut bahu.
Tinggi Siku Duduk Diukur dari siku sampai alas duduk dalam posisi sikap duduk tegak.
Tinggi Pinggul Duduk Diukur dari tulang pinggul yang paling atas sampai alas duduk.
Tinggi Lutut Duduk Diukur dari lutut sampai alas kaki dalam posisi sikap tegak.
Panjang Pantat Jarak horizontal diukur dari bagian belakang pantat sampai lekuk lutut.
Lekuk Lutut
Panjang Tungkai Atas Diukur dari lutut dari garis vertikal yang melalui punggung dan pinggang pada posisi
sikap tegak.
Panjang Tungkai Diukur lipat lutut belakang sampai atas kaki dalam sikap dengan betis pada kedudukan
Bawah vertikal.
PENGUKURAN TEMPAT DUDUK DAN MEJA KERJA
PENGUKURAN BATASAN
TEMPAT DUDUK
Diukur dari lantai sampai pada permukaan atas bagian depan alas duduk.
Tinggi tempat duduk
Diukur dari siku sampai ujung jari tengah sebagai jari yang paling panjang.
(Panjang lengan
bawah) Kriteria : Tinggi alas duduk harus sedikit lebih pendek dari panjang lekuk lutut sampai
ke telapak kaki.
Panjang alas duduk Diukur dari pertemuan garis proyeksi permukaan depan sandaran duduk dengan
permukaan atas alas duduk.
(Panjang pantat lekuk Jarak horizontal diukur dari bagian belakang pantat sampai lekuk lutut.
lutut)
Kriteria : harus sedikit lebih pendek dari jarak lekuk lutut sampai garis punggung.
Lebar tempat duduk Diukur dari garis tengah alas duduk melintang.
(Lebar Pinggul) Diukur dari pinggul kiri sampai pinggul kanan dan diambil paling lebar dalam keadaan
berdiri.
(Tinggi siku duduk) Diukur dari siku sampai alas duduk dalam posisi sikap duduk tegak.
(Panjang lengan Diukur dari siku sampai ujung jari tengah sebagai jari yang paling panjang.
bawah) Kriteria :
1. Jarak antara tepi dalam kedua sandaran tangan lebih lebar dari lebar pinggul
dan tidak melebihi lebar bahu.
2. Tinggi sandaran tangan adalah setinggi siku.
3. Panjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan bawah.
Sudut alas duduk Kriteria : Alas duduk harus sedemikian rupa memberikan kemudahan pada pekerja
(5-10 derajat untuk melaksanakan pemilihan-pemilihan gerakan dan posisi.
kemiringan)
PENGUKURAN BATASAN
MEJA KERJA
Tinggi meja kerja
(tinggi siku) Diukur dari lengan yang berada dalam posisi vertical sampai alas kaki dalam keadaan
berdiri tegak.
Kriteria : tinggi permukaan atas meja kerja dibuat setinggi siku dan disesuaikan dengan
sikap tubuh sewaktu bekerja.
Pada pekerjaan – pekerjaan yang lebih membutuhkan ketelitian tinggi meja adalah 20-
30 cm lebih tinggi dari tinggi siku.
Pada pekerjaan – pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan tangan, tinggi meja
adalah 10-30 cm lebih rendah dari tinggi siku.
Untuk sikap duduk : tinggi meja adalah 68-74 cm diukur dari permukaan daun meja.
Tebal daun meja
(tinggi lutut duduk) Diukur dari lutut sampai alas kaki dalam posisi sikap tegak.
Kriteria : tebal daun meja dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
kebebasan bergerak pada kaki.
Permukaan meja Kriteria : rata dan tidak menyilaukan.
1. Desain Meja
a. Panjang meja
Tabel 3.2 Hasil Hitugan Panjang Meja Untuk Desain Meja di UPT Puskesmas Pajang
Satandar deviasi Persentil 5%
1 = ẍ - 1,645σ
= √n ∑ ( x 2 )−¿ ¿ ¿
n = 170 – 1,645. 73,5
1 = 170 – 121
= √ 4 ∑ ( 2890 )−¿ ¿ ¿
4 = 168,79 cm
1 = 1,7 m
= √ 115600−28900
4
1
= √ 8670
4
1
= .294
4
= 73,5 cm
= 0,7035 m
b. Lebar meja
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Lebar Meja Untuk Desain Meja di UPT Puskesmas Pajang
Satandar deviasi Persentil 5%
1 = ẍ - 1,645σ
√n ( x 2 )−¿ ¿ ¿
n ∑
=
= 75 – 1,645. 0,325
1 = 75 – 0,53
= √ 4 ∑ ( 5625 )−¿ ¿ ¿
4 = 74,47 cm
1 = 0,75 m
= √ 22500−5625
4
1
= √ 16875
4
1
= .170
4
= 32,5 cm
= 0,325 m
Tabel 3.4 Analisis Desain Meja Loket Pendaftaran
2. Desain kursi
a. Panjang kursi
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Panjang Kursi untuk Desain Kursi di UPT Puskesmas Pajang
Satandar deviasi Persentil 5%
1 = ẍ - 1,645σ
= n ∑ ( x 2 )−¿ ¿ ¿
√
n = 56 – 1,645. 0,242
1 = 56– 0,4
= √ 4 ∑ ( 3136 )−¿ ¿ ¿
4 = 55,06 cm
1 = 0,551 m
= √ 12544−3136
4
1
= √ 9408
4
1
= .96,99
4
= 24,24 cm
= 0,242 m
b. Lebar kursi
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Lebar Kursi untuk Desain Kursi di UPT Puskesmas Pajang
Satandar deviasi Persentil 5%
1 = ẍ - 1,645σ
= n ∑ ( x 2 )−¿ ¿ ¿
√
n = 54 – 1,645. 0,234
= 54 – 0,38
1 = 53,62 cm
4√ ∑
= 4 ( 2916 )−¿ ¿ ¿
= 0,536 m
1
= √ 11664−2916
4
1
= √ 8748
4
1
= .93,53
4
= 23,4 cm
= 0,234 m