Anda di halaman 1dari 61

ERGONOMI ERGON : KERJA

NOMOS :
PERATURAN/HUKUM

PENGERTIAN ERGONOMI :
ILMU SERTA PENERAPANNYA YANG BERUSAHA
MENYERASIKAN PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN
TERHADAP ORANG ATAU SEBALIKNYA DENGAN
TUJUAN TERCAPAINYA PRODUKTIVITAS DAN
EFISIENSI YANG SETINGGI-TINGGINYA MELALUI
PEMANFAATAN MANUSIA SEOPTIMAL MUNGKIN
Mengapa perlu Ergonomi ?
 Setiap aktivitas atau pekerjaan apabila tidak
dilakukan secara ergonomics
 Akibatnya : ketidaknyamanan, biaya tinggi,
kecelakaan dan penyakit akibat kerja meningkat,
performansi menurun yang berakibat penurunan
efisiensi dan daya kerja.
 Maka , penerapan ergonomi di segala bidang kegiatan
adalah suatu keharusan.
 Mengurangi kelelahan
 Mempertahankan kesehatan
 Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi
 Meningkatkan kenyamanan
 Meningkatkan produktivitas
MANUSIA

SARANA PRASARANA

PRODUK
&
PRODUKTIVITAS
ERGONOMI ANTROPOMETRI

1. ANTROPOMETRI STATIS
2. ANTROPOMETRI DINAMIS

PERANCANGAN PIRANTI KERJA


DENGAN PEKERJA
MANFAAT ANTROPOMETRI

PERLNDUNGAN KESEHATAN,
BAGI TENAGA KERJA KESELAMATAN, DAN
KENYAMANAN KERJA

BAGI ALAT KERJA RELATIF LEBIH AMAN

KUALITAS DAN
PRODUKTIVITAS KUANTITAS LEBIH BAIK

PRODUK LEBIH BERKUALITAS


Dimana Ergonomi di terapkan ?
 Dimana saja : rumah, diperjalanan, di lingkungan sosial maupun di
lingkungan tempat kerja.

Kapan Ergonomi dapat Diterapkan ?


• Ergonomi dapat diterapkan kapan saja dalam
putaran 24 jam sehari semalam, sehingga baik pada
saat bekerja, istirahat maupun dalam berinteraksi
sosial kita dapat melakukan dengans sehat, aman
dan nyaman
 Antropometri Statik
 Data body size
 Postur

 Antropometri Dinamik
 Memahami dimensi manusia yang bergerak
 Yang mempengaruhi kemampuan bergerak
 Tulang ( jumlahnya + 206 )
 Sendi (gerakan sendi terbatas menurut rentangtertentu )
 Otot
 Kerja teliti ( 5 cm diatas
tinggi siku)

 Kerja ringan (5-10 cm


dibawah tinggi siku)

 Kerja berat (20-40 cm


dibawah tinggi siku)

Meminimalisasi badan
condong kedepan

Mencegah leher
membungkuk kedepan
AREA PANDANG
30o 30o arah vertikal
50o arah horisontal

OBYEK KERJA HARUS DAPAT DI


50o LIHAT DENGAN JELAS, MUDAH
& CEPAT.

UKURAN TERKECIL OBYEK KRJ


1/200 DARI JARAK
MISAL : Jarak melihat 30 cm maka
ukuran obyek terkecil 1,5 mm
 Back rest
 Foot rest
 Ruang utk lutut dan kaki
Cara duduk


TEMPAT DUDUK ERGONOMIS
1. Tinggi Tempat duduk = sedikit lebih
rendah dari tinggi lekuk lutut
4
7 5 2. Panjang Alas duduk = lebih pendek dr
lekuk lutut sampai garis punggung
6
8
3 3. Lebar Alas duduk = lebih besar dari
2 lebar panggul
1
4. Tinggi Sandaran = dibawah tinggi tlg
belikat sd diatas tinggi pinggang
5. Jarak Sandaran tangan = lbh lebar dr
lbr panggul, lbh kcl dr lbr bahu
6. Tinggi Sandaran tangan = setinggi siku
7. Panjang Sandaran tangan = panjang
lengan bawah
8. Sudut alas duduk = 3-5 derajat
MEJA KERJA ERGONOMIS
4
3 1. Tinggi meja = setinggi siku / dise
2 sesuaikan dengan cara/sikap kerja
2. Tebal daun meja = yang ada ke-
bebasan gerak kaki
3. Permukaan meja = rata & tdk me-
1 nyilaukan
4. Lebar meja = tdk lebih dr jang-
kauan tangan

OBYEK KERJA HARUS BERADA PADA


AREA JANGKAUAN TENAGA KERJA

HINDARI OVER REACHING.


 Gradient (kecuraman)=
25 – 300

 Tinggi anak tangga :


170 mm = 17 cm

 Lebar anak tangga :


290 mm = 29 cm
Gradient Lebar anak Tinggi anak Konsumsi energi /m
tangga, cm tangga,cm kg
380 25 19 48
300 29 17 42
160 41 11 48

( Sumber : Etienne Grandjean)


Beban max angkat dan angkut

 Permenakertrans dan Kop. No. Per.01/MEN/1978 tentang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan
Pengangkutan Kayu.

Jenis Dewasa Tenaga kerja


Muda
Pria Wanita Pria Wanita
kg kg kg kg
Sekali-kali 40 15 15 10-12

Terus 15-18 10 10-15 6-9


menerus
Sistem angkat dan angkut
Cara mengangkat yg tidak tepat

dapat menyebabkan back injuri ,

Apakah beban terlalu berat utk diangkat


sendiri

 Apakah ada serpihan,kuku runcing atau


sudut yg tajam sehingga perlu menggunakan
sarung tangan

 Apakah pada saat diangkat beban tersebut


dapat menutupi penglihatan?

 Apakah lantai bebas dari bahaya terpeleset


 Lowback cenderung untuk
terjadi injury dikarenakan berat
tubuh langsung membebani
lumbar vertebrae

 Postur tubuh yg kurang bagus


membuat otot perut dan otot
tulang belakang lemah shg dpt
merampas colum spinal yg
diperlukan sbg penyangga
 Mayoritas terjadinya back injuri
disebabkan oleh gerakan
mengangkat yg tidak tepat :

 Beban tubuh yg over load


 Mengangkat dng gerakan
memutar
 Beban ditumpukan pada low
back

Dari kejadian back injuri 85%


merupakan akibat dari gerakan
membungkuk (bending) dan
memutar (twiting)
SIKAP KERJA ERGONOMIS
PRINSIPNYA :

- Sikap Alamiah (natural)


1) Pijakan / tempat duduk kuat dan stabil
2) Tulang belakang lurus alamiah
3) Tulang leher lurus (pandangan antara lurus kedepan dan
30o vertikal kebawah dan 50o horisontal kekanan
dan kekiri)
4) Kaki lurus / nekuk kedepan > 90o dan stabil
5) Tangan nekuk kedepan > 90o dan stabil
6) Tidak ada over banding, over reaching dan over twisting

- Otot untuk kerja kontraksi dinamis, yang lainnya relaksasi sehingga tdk
mengganggu kelancaran peredaran darah
 Mudah dilihat :
Baik pada posisi berdiri
maupun duduk

 Alat kerja mudah


terjangkau
PRINSIP MENGANGKUT
1. Pegangan harus tepat, kuat dg tangan penuh
2. Lengan dekat badan & lurus
3. Punggung lurus, dada kedepan
4. Kepala ditegakan, pandangan pada jalur yg akan dilalui
5. Posisi kaki ngimbangi beban, kaki stabil, satu diarahkan kedepan,
satunya posisi stabil mendorong
6. Berat badan digunakan untuk menarik/mendorong dan gaya gerak
perimbangan
7. Beban diusahakan sedekat mungkin thd grs vertikal pusat gravitasi
pada badan

UNTUK EFISIENSI & KENYAMANAN GUNAKAN ALAT BANTU


Hati-hati pada saat membawa barang yang terlalu berat,
terlalu besar , atau barang dengan bentuk tertentu yg
sulit utk dipegang

Don’t take a chance


with your safety!
CARA KERJA ANGKAT ANGKUT
YANG PERLU DIPERHATIKAN :
1. Kondisi Pekerja (= kesehatan - ketramilan)
2. Obyek kerja (= berat – bentuk – ukuran )
3. Jalur yang dilalui (= ukuran - kondisi yaitu licin, kasar, naik turun)
– jarak & frekuensi
4. Alat bantu angkat angkut (= keamanannya)
PRINSIP MENGANGKAT
1. Hindari over bending/over twisting/over reaching
2. Tekuk kaki, jongkok posisi seimbang & stabil
3. Raih & pegang barang dengan kuat
4. Beban menekan pada otot tungkai yang kuat
5. Momentum gerak untuk mengawali mengangkat
Contoh
peralatan kerja yang tidak ergonomi
Penerapan ergonomi yang benar
Contoh kursi ergonomi
KELELAHAN
Environment : Physicology problems:
climate,light,noise responsibilities,worries or conflicts

Pains and illness

Monotoni Nutriton

Level of fatigue

Recovery
Warna Efek jarak Efek suhu Efek mental
Biru Agak jauh Dingin Tenang
Hijau Agak jauh Dingin ke netral Sangat tenang
Merah Dekat Hangat Semangat
Oranye Sangat dekat Sangat hangat Exciting
Kuning dekat Sangat hangat Exciting
Coklat Sangat dekat Netral Tenang
violet Sangat dekat dingin Agresif,tdk tenang
 Musik membantu untuk menciptakan suasana nyaman
 Memberikan stimulan pada pekerja untuk mencegah :
 kebosanan
 Kejenuhan pada pekerjaan yg berulang-ulang
 Tetapi musik kurang dapat membantu untuk :
 Ruangan yang terlalu luas
 Ruangan bising
 Pekerjaan yg membutuhkan kewaspadaan
PROGRAM REHABILITASI
PADA KECELAKAAN KERJA

Rehabilitasi didefinisikan sebagai pemulihan seseorang


yang cacat akibat cedera atau penyakit kepada
kemampuan fisik, mental, emosional, vocasional dan
ekonomi yang sebesar-besanya dan bila mampu berkarya
diberi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang
sesuai.
Kecelakaan kerja : suatu kejadian yang tidak diharapkan/
tidak direncanakan, dapat menimbulkan cedera ringan
(bisa sembuh),maupun cedera berat yang dapat
menimbulkan kecacatan (sementara/ menetap) ataupun
kematian yang terjadi pada saat jam kerja.
Definisi Rehabilitasi menurut WHO (1981) :
semua tindakan yang bertujuan untuk
mengurangi dampak disabilitas/
handicap, agar memungkinkan
penyandang cacat berinteraksi dengan

masyarakat.

 meliputi : fisik, psikik & sosial


Ada 3 macam rehabilitasi :
 Rehabilitasi Medik : proses pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan fungsi fisik dan
psikik individu dan bila perlu mengembangkan mekanisme
kompensasinya agar individu dapat berdikari
 Rehabilitasi Sosial : bagian dari proses rehabilitasi yang
bertujuan agar penyandang cacat dapat berintegrasi atau
reintegrasi kedalam masyarakat dengan membantunya
menyesuaikan diri pada keluarga, masyarakat dan
pekerjaannya.
 Rehabilitasi Kerja (vocational rehabilitation) : pemberian/
pengadaan pelayanan kekaryaan seperti :
- bimbingan kekaryaan (vocational guidance)
- latihan kerja (vocational training)
- penempatan kerja (vocational placement)
Suatu program rehabilitasi komprehensif baru dikatakan
berhasil baik  program mengandung 4 unsur yaitu :

1. Pemulihan kondisi fisik


2. Pemulihan kondisi psikologik
3. Latihan prevokasional dan pengalaman kerja
singkat guna membantu penderita mengembalikan
kepercayaan diri

4. Resosialisasi
Tim Rehabilitasi

- Dokter - Ortotis – Prostetis


- Fisioterapis - Terapis Wicara
- Terapis Okupasional - Psikolog
- Petugas Sosial Medis - Perawat Rehabilitasi

Evaluasi keadaan fungsionil & potensi fungsionil 


dilakukan bersama oleh tim & dipimpin oleh ketua tim
pada umumnya  dokter
Tugas petugas medis
 Dokter : melakukan pemeriksaan umum yaitu
anamnesis, pemeniksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan lain yang diperlukan,
melakukan konsultasi ke dokter ahli bidang lain yang
dipandang perlu.
 Fisioterapis : melakukan pemeriksaan kekuatan otot,
luas gerak sendi, berbagai macam latihan dan
pengobatan dengan mempergunakan berbagai sarana
fisik.
 Terapis Okupasional : mengadakan evaluasi
perawatan diri, dan hal yang sederhana, misalnya
kemampuan bergerak di tempat tidur sampai kepada
aktivitas yang komplek, misalnya berjalan,
mengendarai mobil, dll.
Lanjutan
 Petugas Sosial : mengadakan evaluasi sosial, kondisi
rumah, pekerjaan, pendidikan, keadaan ekonomi,
penyesuaian diri dengan masyarakat, dsb.
 Ortotis - Prostetis : mengadakan evaluasi
pengadaan. alat-alat ortotik (alat bantu) dan prostetik
(alat palsu) bersama dokter sesuai dengan cacatnya.
 Terapi Wicara : melakukan pemeriksaan atau tes - tes
pembicaraan dan pendengaran.
 Psikolog : melakukan evaluasi psikologis, misalnya
reaksi terhadap keadaan cacatnya, kapasitas intelek,
penyesuaian dengan lingkungan sekitarnya.
 Perawat Rehabilitasi : mengadakan evaluasi tentang
perawatan yang diperlukan bagi penderita.
Tujuan Rehabilitasi
 Meniadakan keadaan cacat bila mungkin
 Mengurangi keadaan cacat sebanyak mungkin
 Melatih orang dengan sisa keadaan cacat badan untuk dapat
hidup dan bekerja dengan apa yang tinggal padanya/
kondisinya saat itu.
 konsep pencegahan keadaan cacat
 hospital stay ↓
Pencegahan Keadaan Cacat
 Pencegahan tingkat pertama
 Pencegahan tingkat kedua
 Pencegahan tingkat ketiga
Pencegahan tk. I Pencegahan tk. II
Pencegahan tk. III
- alat kerja ergonomis - perawatan luka - ADL
- good savety - mobilisasi segera - vocasional terapi
- lingkungan baik - posisioning anti kontraktur, - avocasional terapi
- education anti decubitus - alih pekerjaan

 Yg terpenting : pencegahan tingkat I : education  penyuluhan2


 Pekerja
 Ouner perusahaan/ mewakili
KOMPLIKASI AKIBAT TERLAMBAT PROGRAM
REHAB
A. KELEMAHAN & ATROFI OTOT

B. KONTRAKTUR SENDI

C. ULCUS DECUBITUS

D. GANGGUAN METABOLIK

E. GANGGUAN FUNGSI KARDIOVASKULER &


PULMONAL
F. DETERIORASI PSIKOLOGIS : INTELEKTUAL &
EMOSI
A. KELEMAHAN & ATROFI OTOT

TANPA AKTIVITAS PENUH DARI OTOT

 KEKUATAN OTOT  5% / HARI & 50% SETELAH 2 MG

LEMAH KARENA TIDAK DIGUNAKAN (DISUSE)

AMBULASI TERGANGGU  WHY ?

 ATROFI OTOT (DISUSE ATROPHY)

SERAT-SERAT OTOT TIDAK BERKONTRAKSI


B. KONTRAKTUR SENDI
= LIMITATION OF MOTION

 PEMENDEKAN STRUKTUR JARINGAN


LUNAK SEKITAR SENDI
 SENDI LEBIH BANYAK BERADA DALAM
SATU POSISI TERTENTU
 TIDAK SELALU BERGERAK MELALUI
SELURUH LUAS GERAKNYA ( ROM )
 NYERI SENDI / NYERI STRUKTUR
PERIARTIKULAR SAAT DIGERAKKAN
 PERADANGAN
C. ULCUS DECUBITUS
PATOMEKANISMENYA :

PRESSURE MELEBIHI TEKANAN NORMAL DLM

KAPILER

( ARTERIOLE : 32 mmHg, VENA : 15 mmHg )

 KOMPRESI VASKULAR  OBSTRUKSI VASKULAR

 ISKEMIK  NEKROSIS JARINGAN

( PRESSURE SORES )
D. GANGGUAN METABOLIK
1. NITROGEN (N) BALANCE :

POSITIVE  NEGATIVE
 MEMPERLAMBAT PENYEMBUHAN

2. CALCIUM (Ca) BALANCE :

POSITIVE  NEGATIVE
 OSTEOPOROSIS

 HIPERCALCIURIA
E. GANGGUAN FUNGSI KARDIOVASKULAR & PULMONAL

 HIPOTENSI ORTOSTATIK :  TEKANAN DARAH


DG CEPAT SEWAKTU PASIEN BERUBAH POSISI
DARI BARING KE TEGAK
 THROMBOEMBOLISM : GERAKAN EKSTREMITAS
KURANG & POSISI YANG TIDAK BERUBAH
 THROMBOPHLEBITIS / TROMBOSIS VENA
 EMBOLI PARU-PARU
 HIPOSTATIK PNEUMONIA : KONGESTI PARU-PARU &
INFEKSI (PNEUMONIA)
F. DETERIORASI PSIKOLOGIS : INTELEKTUAL & EMOSI

PEMBATASAN AKTIVITAS AKAN MERUBAH INPUT


SENSORIS DARI SEMUA TIPE :
 KEMAMPUAN INTELEKTUAL & AKTIVITAS MOTORIK
 HOSPITALITIES
 HILANGNYA NAFSU MAKAN
 KEMAMPUAN KOMUNIKASI
 INKONTINENSIA
 MENOLAK TERAPI YANG TIDAK DISENANGI
PROGRAM UMUM REHABILITASI
1. EDUCATION :
Mempercepat proses penyembuhan
Mencegah komplikasi  kecacatan
2. POSITIONING
3. MODALITAS (K/P)
4. EXERCISE
5. AMBULASI/ GAIT TRAINING
1. EDUCATION
 OLEH DOKTER

 MENJAGA KEBERSIHAN KULIT


 NUTRISI : TINGGI KALORI &
PROTEIN
 SUPLEMEN : KALSIUM & VITAMIN
 EFEK INAKTIVITAS / PENYAKIT
Ringkasan
 Strategi rehabilitasi ditekankan kepada intervensi dini
sewaktu penderita berarti dalam perawatan akut dan
subakut dengan tidak mengabaikan upaya rehabilitasi
praktis dan upaya reintegrasi sosial.
 Upaya pemulihan perlu dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan dan stadium akut-subakut sampai
penderita dapat mencapai tingkat prtoduktif kembali.
Peranan perawatan bersama berbagai profesi yang
berhubungan dengan upaya pemulihan di rumah sakit
menentukan keberhasilan rehabilitasi cacat fisik secara
menyeluruh. Peranan perawat lebih ditekankan pada
pembatasan dan peniadaan keadaan cacat disebabkan
oleh hambatan dan mencegah transisi dan keadaan cacat
SEKIAN

Terima kasih
Atas perhatian anda

Anda mungkin juga menyukai