Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIND) sebagai salah satu
program mengajardi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tuban dengan sebaik-
baiknya.
Kami melaksanakan Praktek Kerja Industri di SPPBE PT. PURBAYA
BAGELEN MANDIRI Tuban mulai 1 Februari sampai 31 Maret 2019 dengan tujuan
untuk mengetahui secara langsung mengenai tata cara penimbunan LPG, pengisian LPG,
dan perbaikan tabung LPG di SPPBE PT. PURBAYA BAGELEN MANDIRI Tuban.
Kami merasa bahwa dalam melaksanakan Prakerind dan penyusunan laporan ini
sangat banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak,
maka kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Hidayat Rahman, S.pd, Mm selaku Kepala Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Tuban.
2. Bapak M. Yusuf selaku pimpinan PT. PURBAYA BAGELEN MANDIRI
Tuban atas penyediaan tempat untuk Prakerind.
3. Bapak Sumaryo selaku kepala produksi PT. PURBAYA BAGELEN
MANDIRI serta pembimbing kami pada saat Prakerind.
4. Bapak Agus Prasetyo selaku pembimbing kami pada saat Prakerind.
5. Ibu Retno, MSI selaku Kepala Jurusan Teknik Pengolahan Minyak Gas dan
Petrokimia SMK Negeri 1 Tuban yang telah memberi kesempatan pada kami
untuk melaksanakan Prakerind di PT. PURBAYA BAGELEN MANDIRI
Tuban.
6. Ibu Retno, MSI selaku guru pembimbing XI TPMGP-2 SMK Negeri 1 Tuban.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 1


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

7. Bapak dan ibu pembimbing yang selalu sabar dalam membimbing kami selama
Prakerind.
8. Kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam melaksanakan
Prakerind dan penyusunan laporan ini.
9. Orang tua yang telah memberi dorongan dan motivasi kepada kami.
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan dan penulisan
laporan Prakerind ini, maka kami mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sehingga dapat menyempurnakan laporan ini.
Harapan kami semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi pembaca
pada umumnya.

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Tuban, 2 April 2019

Penyusun

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 2


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
SMK NEGERI 1 TUBAN DI
PT. PURBAYA BAGELEN MANDIRI

Kami selaku pembimbing Pendidikan Sistem Ganda mengesahkan dan menyetujui


laporan yang disusun oleh :

1. MOCHAMMAD MUKLISIN XI TPMGP-2 (17264/04.061)


2. NITA ADILLA MEILYTA XI TPMGP-2 (17273/051.061)
3. THANIA ANANDA PUTRI XI TPMGP-2 (17289/067.061)

Tuban, 2 April 2019

Pemimpin
PT. PURBAYA BAGELEN MANDIRI Pembimbing

M. Yusuf

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 3


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
SMK NEGERI 1 TUBAN
DI PT. PURBAYA BAGELEN MANDIRI

Kami selaku pembimbing Pendidikan Sistem Ganda mengesahkan dan menyetujui


laporan yang disusun oleh :

1. MOCHAMMAD MUKLISIN XI TPMGP-2 (17264/04.061)


2. NITA ADILLA MEILYTA XI TPMGP-2 (17273/051.061)
3. THANIA ANANDA PUTRI XI TPMGP-2 (17289/067.061)

Menyetujui, 2 April 2019

Pembimbing Sekolah

Retno, MSI

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 4


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

IDENTITAS SISWA

1. Nama Siswa : MOCHAMAD MUKLISIN


2. Tempat Tanggal Lahir : Tuban, 4 Juni 2001
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Golongan Darah :B
5. NIS : 17264/04.061
6. Program Keahlian : Teknik Pengolahan Minyak, Gas
dan Petrokimia
7. Sekolah : SMK Negeri 1 Tuban
8. Alamat : Desa Sambonggede – Kec. Merakurak
9. Nomor Telp. : 081225065945
10. Catatan Kesehatan :-
11. Nama Orang Tua : Riyadi
12. Alamat Orang Tua : Desa Sambonggede – Kec. Merakurak

Tuban, 2 April 2019

MOCHAMAD MUKLISIN

IDENTITAS SISWA
XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 5
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

1. Nama Siswa : NITA ADILLAMEILYTA


2. Tempat Tanggal Lahir : Kulon Progo, 17 Mei 2001
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Golongan Darah :B
5. NIS : 17273/051.061
6. Program Keahlian : Teknik Pengolahan Minyak, Gas
dan Petrokimia
7. Sekolah : SMK Negeri 1 Tuban
8. Alamat : Desa Mandirejo – Kec. Merakurak
9. Nomor Telp. : 085645960922
10. Catatan Kesehatan :-
11. Nama Orang Tua : Purwanto
12. Alamat Orang Tua : Desa Mandirejo – Kec. Merakurak

Tuban, 2 April 2019

NITA ADILLA MEILYTA

IDENTITAS SISWA

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 6


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

1. Nama Siswa : THANIA ANANDA PUTRI


2. Tempat Tanggal Lahir : Tuban, 5 Juni 2001
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Golongan Darah :A
5. NIS : 17289/067.061
6. Program Keahlian : Teknik Pengolahan Minyak, Gas
dan Petrokimia
7. Sekolah : SMK Negeri 1 Tuban
8. Alamat : Desa Sawahan – Kec. Rengel
9. Nomor Telp. : 08558762781
10. Catatan Kesehatan :-
11. Nama Orang Tua : NurKayanti
12. Alamat Orang Tua : Desa Sawahan – Kec. Rengel

Tuban, 2 April 2019

THANIA ANANDA PUTRI

DAFTAR ISI

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 7


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 8


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengatahuan dan Teknologi harus berkembang seiring berjalannya waktu.
Berbagai penemuan, resolusi industri, inovasi ilmu merupakan salah satu aspek
pemicu berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia. Oleh karena itu SMK Negeri 1
Tuban sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan memiliki visi dan misi, yaitu :
1. Visi SMK Negeri 1 Tuban
Menjadi SMK unggul dan berbudaya lingkungan yang dilandasi iman dan
takwa.
2. Misi SMK Negeri 1 Tuban
 Mewujudkan tumbuhnya semangat keunggulan dan kompetitif kepada
seluruh warga sekolah yang berlandaskan iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
 Mewujudkan pelaksanaan kurikulum SMK Negeri 1 Tuban melalui
pembelajaran dan penilaian berbasis kompetisi dan produksi serta
mengintegrasikan budaya lingkungan hidup kepada kurikulum.
 Mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.
 Menumbuhkan kesadaran terhadap dampak pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui sertifikasi
kompetisi, meningkatkan level kualifikasi pendidikan minimalSI/D4
dan S2, sertifikasi asesor, dan tenaga kependidikan.
 Mengembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan ekstrakulikuler
dan pembinaan kedisiplinan.
 Meningkatkan akses untuk mendapatkan layanan pendidikan kejuruan
bagi masyarakat melalui program perluasan dan pengembangan
program keahlian berbasis IT.
 Menerapkan layanan prima dalam pegelolaan sekolah melalui Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Dengan memperhatikan visi dan misi diatas maka seluruh Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di Indonesia wajib mengadakan Praktek Kerja Industri sesuai
dengan program studi sekolah masing-masing.

1.2 Tujuan
a. Memberikan kesempatan siswa untuk membiasakan diri pada dunia kerja.
b. Memperluas pengetahuan teknologi industri.
c. Meningkatkan, meluaskan, dan memantapkan keterampilan siswa untuk terjun ke
dunia industri sesuai dengan bidangnya.
d. Sebagai salah satu syarat kelulusan SMK Negeri 1 Tuban.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 9


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

1.3 Manfaat
1. Bagi SMK Negeri 1 Tuban
a. Mengenalkan SMK Negeri 1 Tuban khususnya jurusan Teknik Pengolahan
Minyak Gas dan Petrokimia.
b. Mengidentifikasi antara kurikulum yang telah diterapkan institusi dengan
kebutuhan keterampilan tenaga kerja sesuai bidangnya didalam dunia industri.
2. Bagi Perusahaan
a. Mengetahui kualitas pendidikan yang ada di SMK Negeri 1 Tuban.
b. Media penghubung anatara perusahaan dengan institusi agar dapat bekerja
sama dalam segala bidang.
3. Bagi Siswa
a. Siswa dapat berkompetisi dalamhal Loading LPG 3 kg, pengisian LPG,
pendistribusian LPG, dan perbaikan tabung LPG.

1.4 Nama Unit Kerja Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek


Kegiatan Praktek Kerja Industri dilaksanakan di PT. PURBAYA BAGELEN
MANDIRI Tuban yang dilaksanakan di area Filling Hall dan Ruang Administrasi.

1.5 Tempat dan Waktu


Kegiatan dimulai dan dilaksanakan pada tanggal 1 Februari – 31 Maret 2019
dilakukan di Area Filling Hall, ruang administrasi dan kawasan lapangan
PT. PURBAYA BAGELEN MANDIRI Tuban. Serta jadwal dengan perincian
sebagai berikut :
1. Senin – Jum’at : Pukul 08.00 WIB – Pukul 15.00 WIB
Sabtu : Pukul 08.00 WIB – Pukul 14.00 WIB
2. Istirahat
 Senin – Kamis dan Sabtu : I. Pukul 09.30 WIB – Pukul 10.30 WIB
II. Pukul 12.30 WIB – Pukul 13.30 WIB
 Jum’at : I. Pukul 09.30 WIB – Pukul 10.30 WIB
II. Pukul 11.00 WIB – Pukul 13.30 WIB
3. Libur : Minggu dan hari besar.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 10


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji
SPPBE (Stasiun Pengisiaan dan Pengangkutan Bulk Elpiji) merupakan Filling
Plant milik swasta yang melakukan pengangkutan LPG dalam bentuk curah dari
Depot dan melakukan pengisian tabung-tabung LPG untuk para agen
PT. PERTAMINA yang menjual LPG.

a. Sifat Kerjasama
 PT. Pertamina memberikan Filling Fee
 Volume SPPBE tergantung perkembangan pasar dan PT. Pertamina tidak
memberikan garansi
 Lokasi pembangunan SPPBE tergantung di daerah mana yang di konversi
 Kebutuhan jumlah SPPBE disuatu lokasi sangat tergantung kepada sebaran
minyak tanah dan jumlah penduduk yang akan di konversi, apabila
kebutuhan tersebut sudah terpenuhi, maka daerah tersebut akan ditutup.
Kelengkapan fasilitas standar:
o Peralatan dan kelengkapan filling LPG sesuai dengan standar PT.
Pertamina yang terdiri dari:
 Storage Tank;
 LPG Filling Machines;
 Chain Conveyor;
 Pengosong Tangki.
o Duiker, dibutuhkan untuk saluran air umum di depan bangunan SPPBE
o Sensor api dan perangkat Pemadam kebakaran
o Generator
b. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadi penyalur Migas dan Non Migas yang terpercaya dan
profesional
b. Misi
1. Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan.
2. Menyediakan fasilitas penunjang bagi terpenuhinya kepuasan
pelanggan.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
berkesinambungan.
Manajemen Perusahaan
1. Direktur utama
2. Manajer SPPBE
3. Kepala produksi dan teknik
4. Kepala keuangan & umum
5. Teknik dan LK3

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 11


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

6. Driver
7. Produksi
8. Qc
9. Operator
10. Handling
11. Admin & umum
12. Keuangan
13. Security

c. Data Umum Perusahaan


a. Nama perusahaan : PT. PURBAYA BAGELEN
MANDIRI
b. Alamat : Jl. Raya Babat – Tuban KM 15
Desa Minorejo Kec.Widang
Kab. Tuban
c. Telepon : (0356) 812511
d. Fax : (0356) 812641
e. Produk : LPG 3 Kg
f. Proses utama : Penerimaan,pengisian,dan
Pendistribusian

d. Tata Nilai Perusahaan


 Ringkas : Singkirkan barang yang tidak perlu
 Rapi : Penyimpanan barang sesuai dengan tempatnya
 Resik : Membersihkan berarti memeriksa
 Rawat : Menghindari ketidakpastian/ketidaksesuaian
 Rajin : Norma kerja produktif selalu dipatuhi

2.2 Pengertian – Pengertian Umum Perusahaan


a. Loading proses : proses penimbunan liquid LPG dari
Kid Tank ke tangki timbun
b. Skid Tank : truk pengangkut liquid LPG
c. Grounding System : dibuat untuk menghindari terjadinya
bahaya kebakaran akibat sambaran petir dan aliran listrik
statis.
d. Log Sheet : buku untuk mencatat data skid tank beserta
isinya.
e. Leakage Test : tes kebocoran tabung LPG

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 12


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

f. Hand Guard dan Footring : tahapan tabung- tabung yang


mengalami kerusakan-kerusakan yang mengakibatkan
kelemahan/cacat tabung yang membahayakan,maka
tabung tersebut tidak boleh dilakukan pengisian.
g. Surat bongkar muat : surat yang digunakan untuk
kegiatan bongkar muat suatu industri
h. Pengarsipan dokumen : suatu proses kegiatan atau
pengaturan mulai dari
penerimaan,pencatatan,penyimpanan dengan
menggunakan sistem tertentu,menemukan kembali
dengan cepat dan
tepat,penggunaan,pemeliharaan,penyusutan dan
pemusnahan arsip.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 13


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB III

SPESIFIKASI LPG
3.1 Sifat Elpiji
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
 Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
 Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau
menyengat
 Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki
atau silinder.
 Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
 Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak
menempati daerah yang rendah.

3.2 Penggunaan Elpiji


Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan
bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar
alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus
dimodifikasi terlebih dahulu).

3.3 Bahaya LPG


Salah satu risiko penggunaan elpiji ( LPG ) adalah terjadinya kebocoran
pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat
menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tetapi
bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung
gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya
khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi
bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan
uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran elpiji akan membentuk gas
secara cepat dan mengubah volumenya menjadi lebih besar.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 14


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB IV

PENGISIAN LPG 3 KG (MESIN MANUAL)

4.1 Persiapan Pengisian Tabung LPG


Memeriksa tabung-tabung LPG apakah memenuhi persyaratan untuk
diisi atau tidak bila tidak memenuhi persyaratan tabung harus
dipisahkan.Tabung yang layak untuk dilakukan pengisian produk LPG
adalah tabung yang memiliki kriteria kondisi sebagai berikut :
a. Sesuai dengan desain dan spesifikasi tabung (SNI 1452-2007)
b. Tertera indikasi berat dan kapasitas volumenya (Water
Capacity)
c. Tabung belum memasuki masa pengujian atau tanggal inspeksi
berkala dan terdapat tombol inspeksi bekala.Secara visual
tabung dan kerangan tidak mengalami kerusakan,tidak
ditemukan adanya kebocoran pada tabung.

4.2 Proses Pengisian Tabung


a. Pastikan Filling Machine (Mesin Manual) dalam kondisi baik
periksa Filling Hose,dan Filling Head .
b. Setting timbangan pada berat yang dikehendaki secara otomatis
proses pengisian akan berhenti bila isi tabung sudah cukup.
c. Nyalakan Filling Machine.
d. Tabung diisi dengan teliti dan tepat,lakukan pemeriksaan agar
tidak terjadi selisih pengisian,pastikan koneksi antara Filling
Head dan tabung terhubung dengan baik agar tidak terjadi
kebocoran.
e. Lakukan penimbangan ulang untuk meyakinkan bahwa isi LPG
dalam tabung tepat isi.
f. Apabila diperlukan lakukan tes kebocoran (Leakage Test).
1. Direndam kedalam air (gelembung udara sebagai tanda
kebocoran).
2. Visual ceck
3. Pisahkan untuk dikosongkan dengan Evacuation Pump
4. pindahkan tabung kelokasi tabung repair
g. Pasang Safety Seal Cap sebagai jaminan isi dan mutu LPG
h. Setelah kegiatan pengisian selesai matikan Filling Machine

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 15


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB V

OPERASIONAL
5.1 Operasi Penerimaan LPG
Penerimaan LPG di SPPBE/SPPEK/SPBE melalui darat diperoleh dari :
 Skid Tank
 Pipa
5.1.1 Operasi penerimaan LPG melalui Skid Tank
 Sebelum penerimaan
a. Dilakukan pengukuran kembali isi skid tank dengan
menggunakan timbangan atau roto gauge. Yakinkan bahwa
LPG sesuai dengan yang dinominasikan
Saat proses penimbangan skid tank,sopir diharuskan turun
dari kendaraan.
b. Pastikan mesin kendaraan dalam keadaan mati dan rem
tangan dalam keadaan terpasang serta roda dalam posisi
terganjal.
c. Pastikan safety switch dalam keadaan off
d. Turunkan APAR dan letakkan disamping skid tank
e. Pasang Bounding Cable
f. Siapkan buku “ Log Sheet” untuk mencatat data skid tank
beserta isinya.
g. Periksa kelengkapan dokumen dan selesaikan administrasi
(surat jalan,struk timbangan)
h. Ukur tanki timbun dan yakinkan ada ullage yang cukup
i. Siapkan fasilitas pembongkaran
j. Lakukan pemeriksaan segel pada valve skid tank
k. Hubungkan conector coupling (liquid dan vapor) ke skid
tank
l. Buka kerangan (liquid valve dan vapor valve) yang berkaitan
m. Hubungkan pompa transfer
 Selama penerimaan
o Awasi jalur pipa dan fleksible hose dari skid tank sampai
tanki timbun dari kemungkinan kebocoran
o Yakinkan bahwa LPG sudah mengalir ke tanki timbun yang
telah disiapkan
o Bila terjadi kebocoran,stop pemompaan,tutup kerangan dan
lakukan perbaikan secepatnya serta laporkan pada atasan
Lakukan monitor suhu tangki selama penerimaan,jika suhu
tangki naik menjadi sekitar 45o C,jalankan sistem pendingin

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 16


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

tangki atau refrigerant compressor sehingga suhunya turun


sekitar 30o C.
o Petugas penerimaan harus selalu berada ditempat
o Hentikan operasi penerimaan bila cuaca buruk (banyak
petir)
 Setelah penerimaan
a. Yakinkan bahwa skid tank sudah kosong dengan
penunjukkan roto gauge dalam posisi nol 0 %
b. Matikan pompa transfer dan tutup kerangan
c. Lepas hubungan Conector Coupling (liquid dan vapor) dan
bounding cable
d. Setelah seluruh muatan mobil tangki dibongkar,lakukan
pengukuran pada isi,suhu dan tekanan pada tangki
timbun,dan laporkan jumlah penerimaan.
e. Ukur tangki timbun melalui pencatatan density
(berdasarkan density dari suplay point),temperature dan
tekanan/pressure
f. Catat dan selesaikan seluruh dokumen penerimaan dan
lakukan Good Receipt melalui web SPPBE/SPPEK/SPBE
5.1.2 Operasi Penerimaan LPG Lewat Darat
Operasi penerimaan LPG melalui pipa dari kilang, terminal LPG,
depot LPG.
 Sebelum penerimaan LPG
a) Pastikan kembali rencana penerimaan LPG sebelum
penerimaan dimulai.
b) Periksa kelengkapan dokumen dan selesaikan
administrasi (Mode Of Transport)
c) Ukur isi tanki timbun penerimaan dan yakinkan
tersedia ulage yang cukup
d) Adakan komunikasi dengan pihak kilang,terminal
LPG atau Depot LPG untuk pelaksanaan pemompaan
e) Lakukan pencatatan dalam “ Log Sheet” terkait point
No.4
 Yakinkan peralatan Fire & Safety dalam kondisi siap
operasi Selama penerimaan LPG
a) Buka kerangan dari jalur pipa LPG yang akan dilalui
b) Penentuan flow rate atau dasar kesepakatan bersama
dan disesuaikan dengan kondisi fasilitas setempat dan
penyesuaian waktu dilokasi masing-masing
c) Amati terus perubahan kenaikan level LPG didalam
tanki penerimaan

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 17


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

d) Tetap lakukan monitor selama proses penerimaan,


jika suhu tanki naik menjadi 45oC jalankan sistim
pendinginan tanki atau refrigerant compressor
sehingga suhunya turun menjadi 30oC
e) Jika tanki penerimaan sudah penuh maka pindahkan
penerimaan LPG ke tanki yang lain
f) Adakan komunikasi dengan pengirim bahwa
penerimaan akan selesai
 Selesai penerimaan LPG
a) Tutup semua kerangan
b) Ukur isi tanki meliputi density (berdasarkan density
dari supply poit) temperature,dan tekanan
c) Catat dan selesaikan seluruh dokumen penerimaan
dan lakukan good receipt melalui Web
SPPBE/SPPEK/SPBE/My SAP untuk depot
5.2 Penimbunan
Setiap proses penimbunan bulk LPG haruslah diperhatiakn langkah-
langkah pekerjaan yang bersifat teknis maupun administrasi dan
keamanan pekerjaan tersebut.Kegiatan proses penimbunan produk harus
didukung oleh prosedur administrasi dan teknis yang merupakan
pertanggung jawaban dari persediaan bulk LPG.
5.2.1 Prosedur penimbunan bulk LPG secara harian
Pengukuran yang dilakukan sebelum dimulai kegiatan operasi
ditanki timbun meliputi :
a) Pengukuran tinggi cairan LPG dengan level gauge atau
roto gauge
b) Pengukuran density
c) Pengukuran suhu
d) Pengukuran tekanan/Pressure
e) Hitung stok tanki dengan menggunakan parameter
tekanan,suhu,level/roto gauge dan density,serta
disesuaikan dengan tabel tanki dan tabel-tabel ASTM
Semua tanki timbun yang ada di SPPBE/SPPEK/SPBE harus
dilakukan pengukuran stok (persediaan) setiap hari sebelum
operasi/sebelum kegiatan penyaluran dimulai dan setelah
kegiatan operasional/penyaluran selesai dan dilaporkan ke
Operasi Gas Domestik (Rendal) setiap harinya.
5.3 Penyusunan tabung dalam gudang
1) Handling tabung-tabung kosong maupun isi diperlakukan sama

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 18


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

2) Penyusunan tabung harus dikelompokkan sesuai dengan


kapasitasnya
3) Tabung isi harus disusun terpisah dari tabung kosong untuk ini
perlu diberi rambu (board) yang bertuliskan “ tabung isi “ dan “
tabung kosong “
4) Tempatkan rambu sedemikian rupa agar rambu mudah terbaca
5) Pisahkan dan ber tanda tabung yang rusak,cacat,bocor
6) Tabung harus disusun tegak dengan memperhatikan :
 Tabung isi maupun kosong kapasitas 50 Kg tidak boleh
ditumpuk
 Tabung isi maupun kosong kapasitas 12 Kg ditumpuk
maksimal 2 susun
 Tabung isi maupun kosong kapasitas 3 Kg ditumpuk
maksimal 4 susun
 Jarak minimum antara dinding dengan tabung LPG 100 Kg
) Agar mudah menghitungnya jumlah tabung setiap baris dalam
kelompok (blok) harus dibuat sama
) Safety plug untuk tabung 50 Kg selalu terpasang pada valvenya
) Untuk menghindari jatuhnya susunan tabung maupun
kemungkinan pencurian,tabung dapat diikat dengan menggunakan
tali baja dan dikunci
0) Jarak antara kelompok susunan tabung min 1,5 meter dan harus
cukup aman untuk kegiatan penimbunan dan penyaluran
) Tabung dilarang untuk ganjal dan tempat duduk
5.4 Pengisian Skid Tank untuk Agen Industri
Sebelum melakukan pengisian agar diyakinkan semua peralatan dalam
keadaan siap pakai.
Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
 Drain semua tank air compressor (air receiver),buang air yang ada
 Pelumasan selalu dijaga untuk transfer pump,air
compressore,filling machine conveyor
 Periksa/catat ukuran temperatur dan tekanan di storage tank
Proses pengisian :
 Pasang rem tangan,porsneling pada posisi netral
 Timbang skid tank dalam keadaan kosong dan sopir harus turun
dari kendaraan
 Periksa LO dan surat jalan apakah sesuai dengan kapasitas skid tank
dan stuk timbangan
 Tempatkan tank pada filling plant yang telah ditetapkan
 Matikan mesin kendaraan dan pasang grounding cable/bounding
cable

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 19


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

 Sopir berada dibelakang kemudi dan kenek tidak diperbolehkan


masuk diarea pengisian
Safety switch dalam posisi off
 Hubungkan filling nozzle ke skid tank (liquid dan vapor) buka
valve liquid dan vapour baik si filling point dan skid tank,dan
jalankan pompa transfer
 Selama pengisian berlangsung petugas pengisi (filler) selalu
mengontrol roto gauge sampai mendekati berat LPG yang akan
dimuat (80% sampai 86% safe capacity skid tank/jumlah yang akan
diisikan) jika telah mencapai kondisi diatas proses pengisian
dihentikan Tutup liquid dan vapour valve inlet maupun outletpada
skid tank dan filling point
 Pada akir kegiatan pengisian,buang sisa vapour LPG yang masih
terdapat pada selang/hose dengan evacuation pump
 Lepaskan hubungan selang/hose antara filling nozzle dengan skid
tank
 Timbang skid tank (sopir harus turun dari kendaran),jika kurang
isinya tambahkan LPG sesuai dengan kekurangannya dijembatan
timbang
 Untuk penambahan kekurangan LPG ini dilakukan seperti no.1
sampai dengan 11 hingga beratnya sesuai dengan LPG yang dimuat
 Tutup inlet atau uotlet valve liquid dan vapor pada skid tank
kemudian disegel

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 20


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB VI

PEMELIHARAAN PERALATAN UTAMA

6.1 Tangki Timbun dan Skid Tank


a. Tutup Manhole
Periksa packing,baut,agar dalam kondisi lengkap dan kencang
dilakukan setiap bulan dengan metode cek visual.
b. Sistem Pipa
Pastikan sambungan pipa tidak bocor,koneksi dan kerangan baut
dilakukan setiap bulan dengan metode cek visual dan gas tester.
c. Tank Cleaning
Dilakuakn setiap 5 tahun sekali oleh pihak PERTAMINA.
d. Manometer
Pemeliharaan dilakukan setiap hari
e. Level Indicator Gauge
Pemeliharaan dilakukan setiap bulan dengan metode cek visual.
f. Thermometer
Pemeliharaan dilakukan setiap bulan dengan etode cek visual.
g. Savety Valve
Pemeliharaan dilakukan setiap bulan dengan metode cek visual.
h. Venting/Alat Pernafasan Tangki
Pastikan valve venting dalam kondisi bersih dan tidak karatan dan
pastikan venting berfungsi dengan baik dilakukan setiap bulan
dengan metode cek odour dan deteksi saat pembongkaran.
i. Periksa Mechanical Seal Retak/Bocor
Pemeliharan dilakukan setiap bulan.
j. Periksa Globe Valve
Pemeriksaan dilakukan setiap bulan.
k. Pengecatan Tangki
Pengecatan tangki non rutin untuk dilakukan
l. Kalibrasi Tangki
m. Kalibrasi tangki dilakukan setiap tiga tahun sekali sesuai dengan
metode acuan metrologi. Ketebalan dan Kebocoran
Pemeliharaan dilakukan setiap tiga tahun dengan metode Thickness
dan Leak Test
n. Instrumentasi
Pastikan sensor tank gauging bekerja dengan baik dilakukan setiap
bulan dengan metode Cross Check Monitor Vs dengan Dipstick di
tangki.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 21


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

6.2 Sistem Pipa dan Filling Mchine, Valve, Motor, Pompa,


Kompressor Gas, dan Kompressor Angin.
 Pipa
Pastikan tidak bocor/kedap dan pastikan sambungan pipa vapor
dan liquid tidak bocor dilakukan setiap bulan dengan metode cek
visual.
 Filling Machine
Pastikan meter tepat takaran dengan cara membandingkan blok
yang sudah ditera oleh metrologi,pastikan selang dalam kondisi
baik,pastikan meter telah ditera oleh metrologi.\,pastikan
sambungan pipa ke filling machine ke pipa vapour atau liquid tidak
bocor,pastikan load cell dan pembacaan display sesuai dengan
ketentuan,pastikan sistem peunomatik untuk sistem pengisian
berjalan baik,dan pastikan kondisi kabel dalam posisi yang benar
dilakukan setiap hari dengan metode cek visual.
 Valve
Periksa kecocoran dilakukan setiap 6 bulan sekali dan pengecatan
ulang dilakukan bila sudah rusak dengan metode sesuai dengan
buku manual.
 Check Valve
Periksa tekan per (pegas),penggantian seal gate,dan periksa as dari
gate dilakukan setiap 6 bulan sekali sesuai dengan buku manual.
 Ball Valve
Periksa kotoran yang mengendap dilakukan setiap hari,periksa
gland packing dilakukan setiap 6 bulan sekali,sesuai dengan buku
manual.
 Gate Valve
Bersihkan kumparan dengan electric motor cleaner dilakukan
setiap 6 bulan sekali sesuai dengan buku manual.
 Strainer
 Periksa dan bersihkan strainer dilakukan 3 bulan sekali sesuai buku
manual Motor Listrik
Periksa hubungan kabel-kabel dari sekering box,saklar dan
terminal motor,periksa grounding cable pada motor,ukuran takaran
isolator pada lilitan stator,bersihkan pelumasan bearing-bearing
motor,periksa baut-baut pondasi,periksa kelurusan motor,periksa
kebersihan body motor dilakukan setiap 6 bulan sekali sesuai
dengan buku manual.

 Motor Diesel

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 22


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Periksa pelumas, bahan bakar, air accu, air pendingin,rentangan tali


kipas dan suara klep dilakukan setiap hari sesuai dengan buku
manual.
 Pompa
Periksa baut-baut pengikat pompa,baut-baut kopling,poros
pompa,mechanichal pompa,karet kopling dilakukan setiap bukan
sesuai dengan metode buku manual.
 Kompressor Gas
Pemeriksaan setiap bulan dengan metode sesuai dengan buku
manual.
 Kompressor Angin
Pemeriksaan dilakukan setiap bulan dengan metode sesuai dengan
buku manual.
6.3 Genset dan Instalasi Listrik
 Periksa kabel penghantar (tahanan,isolasi terminal/doos
cable,kapasitas kabel) dalam kondisi baik dilakukan setiap 3 tahun
sekali metode sesuai standart PUIL (Petunjuk Umum Instalasi
Listrik).
 Periksa pengaman arus lebih/MCB (kapasitas,kondisi,panel
box)dalam kondisi baik dilakukan setiap 3 tahun sekali metode
sesuai standart PUIL.
 Periksa manometer (volt,ampere,hz,panel) dalam kondisi baik
dilakukan setiap 3 tahun sekali metode sesuai standart PUIL.
 Periksa pertahan/grounding dalam kondisi baik dilakukan setiap 6
bulan sekali dengan alat Eart Tester.
 Stabilizer dan UPS dalam kondisi baik dilakukan setiap minggu
dengan metode cek visual.
 Genset dalam kondisi siap operasi dilakukan setiap hari dengan
dihidupkan tanpa beban 15 menit Pemeliharaan genset dilakukan
secara rutin pada saat jam operasi sesuai dengan manual book.
 Lampu-lampu penerangan (kios,canopy,taman,signage,rambu,dan
bangunan) dalam kondisi baik dilakukan setiap hari dengan metode
cek visual.
.4 UPS dan Trafo
 Pastikan kabel penghantar (tahanan,isolasi,terminal/doos
kabel,kapasitas kabel) dalam kondisi baik dilakukan setiap 3 tahun
sekali sesuai dengan standart PUIL.
 Periksa pengaman arus listrik lebih/MCB (kapasitas,kondisi,panel
box) dalam kondisi baik dilakukan setiap 3 tahun sekali sesuai
standart PUIL.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 23


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

 Periksa manometer (volt,ampere,hz,panel) dalam kondisi baik


dilakukan setiap 3 tahun sekali sesuai standart PUIL.
 Periksa pertahanan/grounding dalam kondisi baik dilakukan setiap
6 bulan sekali dengan alat Eart Tester.
 Stabillizer dan UPS dalam kondisi baik dilakukan setiap hari
dengan metode cek visual.
6.4 K3LL
 Alat pemadam kebakaran
a) Pastikan alat pemadam berada pada posisi tidak terhalang
dilakukan setiap hari dengan metode cek visual.
b) Periksa segel alat pemadam dilakukan setiap minggu dengan
metode cek visual.
c) Periksa kondisi fisik tabung,slang,dan nozzle dalam kondisi
baik dilakukan setiap minggu dengan metode cek visual.
d) Periksa kondisi tepung pemadam dalam kondisi baik
dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan cek visual dan aduk
tepung.
e) Periksa shelter alat dalam kondisi bersih dilakukan setiap
minggu dengan cek visual dan membersihkannya.
f) Periksa gas pendorong N2 mempunyai tekanan cukup
dilakukan setiap minggu dengan cek visual pada
manometernya.
g) Periksa roda/ban pemadam kap.150 lbs mempunyai tekanan
cukup dan mudah bergerak dilakukan setiap minggu dengan
memeriksa tekanan dan putaran roda. Periksa cat tabung,dan
shelter kondisi baik/tidak buram dilakukan setiap 1 tahn
sekali dengan cek visual dan pengecatan ulang apabila telah
buram.
 Grounding dan Bounding System
o Periksa sambungan dan kondisi kawat grounding terpasang
dengan baik dilakukan setiap bulan dengan cek visual dan
memperbaiki bila da kerusakan.
o Ukur tahan grounding dan perbaiki bila melebihi ketentuan
dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan Eart Tester.
 Hydrant System
Hydrant terbagi menjadi 2 yaitu,
- Menggunakan Listrik
- Menggunakan Diesel
o Periksa selang dan nozzle dalam kondisi lengap,coupling
baik dan tidak bocor dilakukan setiap bulan dengan test
tekanan sesuai standart.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 24


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

o Periksa kerangan hydrant mudah dibuka/ditutup dilakukan


setiap bulan dengan memperbaiki bila rusak.
o Periksa hydrant tidak bocor dilakukan setiap bulan dengan
cek visual dan flow test.
o Periksa air dapat mengalir lancar dari hydrant dilakukan
setiap bulan dengan flow test.
o Periksa cat baik dan tidak buram dilakukan setiap tahun
dengan cek visual.

 Water Sprayer
o Pemeriksaan setiap 6 bulan sekali dengan runtest.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 25


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB VII

ADMINISTRASI
7.1 Handling Tabung dan Skid Tank
Penerimaan Tabung
Jenis tabung yang diterima di SPPBE/SPPEK/SPBE meliputi :
1. Tabung kapasitas 3 Kg,6 Kg,dan 12 Kg digunakan untuk
melayani kebutuhan konsumen rumah tangga dan usaha mikro.
2. Tabung kapasitas 50 Kg digunakan untuk keperluan komersial.
3. Skid tank dengan kapasitas minimal 1000 Kg digunakan untuk
keperluan industri.

7.2 Proses Seleksi Tabung


Setiap tabung LPG harus diperiksa secara visual untuk memastikan
kondisi tabung layak diedarkan ke konsumen sesuai dengan ketentuan
Direktur Direktorat Pembinaan Norma-Norma Keselamatan Kerja
No.27/Ins/Mek 1979 tanggal 1 Oktober 1979 beserta lampiran
perbaikannya meliputi :
 Tabung Habis Masa Uji Edar (5 Tahun)
 Pemeriksaan Visual
Melaksanakan pemeriksaan tabung secara visual pada saat penerimaan
tabung sebelum pengisian.Item yang dilakukan pemeriksaan adalah :
1. Korosi lubang kecil
2. Korosi garis
3. Korosi merata
Bila terjadi penyimpangan dari syarat – syarat yang harus
dipenuhi,maka tabung tersebut tidak boleh dilakukan proses pengisian
 Perubahan bentuk
o Penggelembungan
o Lekuk
o Lekuk tajam
 Bila terjadi penyimpangan dari syarat-syarat yang harus dipenuhi,maka
tabung tersebut tidak boleh dilakukan proses pengisian Kebocoran
1. Adanya kebocoran dari setiap bagian dari badan silinder

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 26


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

2. Adanya kebocoran pada leher berulir,kecuali dapat diperbaiki


secara memuaskan dan dapat dipertanggung jawabkan.
Bila terjadi penyimpangan dari syarat-syarat yang harus
dipenuhi,maka tabung tersebut tidak boleh dilakukan proses
pengisian.
 Berat tabung kosong
Pemeriksaan berat tabung kosong dilakukan sampling secara berkala 1
tabung dalam 10 tabung yang masuk. Bila dalam penimbangannya
sesuai peraturan yang berlaku terdapat adanya perubahan berat tabung 3
1/3% dari berat semula,tabung- tabung LPG tersebut tidak boleh
dilakukan proses pengisian.
 Hand Guard dan Footring
Terdapat tabung-tabung yang handguard atau footringnya mengalami
kerusakan-kerusakan yang mengakibatkan kelemahan/cacat-cacat
tabung yang membahayakan,maka tabung-tabung LPG tersebut tidak
boleh dilakukan proses pengisian.
 Pemeriksaan Rubber Seal
Setelah tabung dinyatakan layak isi,maka dilakukan pemeriksaan
kelengkapan dan kondisi rubber seal.Jika rubber seal tidak tersedia atau
dalam kondisi rusak,maka diwajibkan memasang atau mengganti
rubber seal tersebut.
 Pengecekan kualitas tabung
 Tabung-tabung yang telah diisi diperiksa kembali meliputi pengecekan
valve dan body tabung.pada tabung yang mengalami kebocoran,akan
segera dilakukan evakuasi terhadap LPG yang telah diisi dan pada
tabung yang bocor tersebut dipisahkan dari tabung-tabung yang baik.
 Pemasangan seal cap,plastik wrap,dan savety plug
Tabung 3 Kg, 6 Kg, dan 12 Kg yang telah selesai diisi dipasangi seal
cap dan plastik wrap,sedangkan tabung 50 Kg dipasangi safety plug dan
kawat segel.Khusus plastik wrap disediakan oleh agen dan
SPPBE/SPPEK/SPBE memfasilitasi untuk melakukan pemasangannya.

7.3 Penyerahan Tabung


 Berita acara penyerahan tabung (kuantitas dan kualitas)
1) Tabung yang telah dipasangi seal cap dan plastik wrap atau safety
plug dimuat kedalam truk agen sambil diawasi oleh petugas

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 27


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

SPPBE/SPPEK/SPBE untuk memastikan kesesuaian kuantitas


tabung yang dimuat dengan LO.
2) Setelah truk agen selesai dimuat tabung.Agen menerima dan
menandatangani berita acara penyerahan tabung sebagai pernyatan
bahwa tabung yang diterima telah baik,cukup baik secara kuantitas
dan kualitas.
 Surat jalan
Bagian administrasi atau good keeper melakukan good issue dan
membuat surat jalan kepada agen yang dapat digunakan sebagai tanda
bukti pembelian LPG dari pertamina.Saat penyerahan LPG surat jalan
harus dilengkapi sampel dan tanda tangan agen (direktur atau yang
diberi kuasa) selaku penerima.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 28


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB VII

PENUTUP

Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa PT.PURBAYA BAGELEN MANDIRI adalah
perusahaan anak cabang PERTAMINA yang beroperasi dibidang
Pengisian dan Penyaluran LPG.Yang biasa kita gunakan untuk kegiatan
rumah tangga.
LPG tersebut didapat dari Depot LPG atau Terminal LPG kemudian
didistribusikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) adalah unit
bisnis yang dikelola oleh PT. Pertamina atau swasta yang berbentuk
badan hukum dengan kegiatan mengangkut atau menerima, serta
kegiatan administrasi sesuai dengan syarat-syarat dan tata kerja yang
telah ditentukan oleh Pertamina yang tertuang dalam surat perjanjian
pendirian SPPBE.
Agen LPG, yakni unit bisnis berbadan hukum yang melakukan isi
ulang/refill tabung LPG ke SPPBE/SPBE melalui mekanisme loading
order, melayani penjualan refill maupun tabung LPG 3 kg perdana,
sebagaimana tertuang dalam surat perjanjian pengangkatan agen oleh
Pertamina. Agen LPG merupakan badan usaha yang berbadan hukum
(PT/Koperasi). Agen LPG membeli Elpiji secara cash kepada
Pertamina, dengan lokasi pengambilan berada di LPG FP Pertamina
atau SPPBE.

XI TPMGP-2 SMK NEGERI 1 TUBAN | 29

Anda mungkin juga menyukai