Anda di halaman 1dari 12

UTILITAS HYDRANT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Utilitas Industri dan Komersial
Dosen Pengampu Drs. Ari Santosa, S.ST, M.Eng.

Disusun oleh :

Kelompok : 8 Kelas : LT-3A

Muhammad Nur Rizal Ansari (3.31.16.0.15)


Muhammad Ibnu Shokhibul Azam (3.31.16.0.16)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan sumber segala ilmu
pengetahuan yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Berkat rahmat-Nya penulis
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Utilitas Industri dan Komersial.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan


Kontrol Sistem, yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan
referensi. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman
Politeknik Negeri Semarang. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna.

Akhir kata, penulis mohon maaf apabila dalam makalah ini masih banyak
kesalahan.Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca,
serta menjadi pintu gerbang ilmu pengetahuan khususnya Mata Kuliah Utilitas
Industri dan Komersial.

Semarang, 26 Juni 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kenyamanan setiap individu di dalam bangunan berbeda-beda tergantung
kondisi atau taraf hidupnya. Bangunan yang memberikan kenyamanan,
keamanan dan kesehatan bagi penghuninya .berarti memilki kelengkapan
bangunan yang baik.

Utilitas bangunan merupakan kelengkapan bangunan yang sifatnya tidak


bisa digerakkan. Misalnya, pengelolaan air bersih, pengelolaan air kotor,
pengaturan listrik, penempatan AC dan manajemen perlindungan kebakaran.

Sistem Hydrant Kebakaran ( Fire Hydrant System ) adalah suatu system /


rangkaian instalasi / jaringan pemipaan untuk menyalurkan air ( tekanan
tertentu ) yang digunakan sebagai sarana pemadaman kebakaran.

1.2 Rumusan Masalah


Di dalam makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah, antara lain :
1. Apakah pengertian dari Hydrant?
2. Apa saja komponen-komponen penyusun Hydrant?
3. Apa saja bagian-bagian dari Sistem Hydrant?
4. Apakah pengertian dari Hydrant Gedung?

1.3 Tujuan
Makalah ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Dapat mengetahui pengertian dari Hydrant.
2. Dapat mengetahui komponen-komponen penyusun Hydrant.
3. Dapat mengetahui bagian-bagian dari Sistem Hydrant.
4. Dapat mengetahui pengertian dari Hydrant Gedung.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hydrant


Menurut Departemen Tenaga Kerja dalam bukunya yang berjudul
Training Material K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran ( 1996 ),
Hydrant adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang
menggunakan media pemadaman air bertekanan yang dialirkan melalui
pipa – pipa dan selang kebakaran.

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran


tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan
melalui pipa- pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem
persediaan air, pompa, perpipaan, coupling outlet dan inlet serta selang
dan nozzle.

Sistem Hydrant Kebakaran ( Fire Hydrant System ) adalah suatu


system / rangkaian instalasi / jaringan pemipaan untuk menyalurkan air
(tekanan tertentu ) yang digunakan sebagai sarana pemadaman
kebakaran.

2.2. Komponen-Komponen Penyusun Hydrant


Komponen-komponen penyusun Hydrant adalah sebagai berikut :
a. Hydrant Box
Hydrant box ialah bagian peralatan dari instalasi pipa hydrant
yang terletak di luar bangunan yang dapat dihubungkan selang
kebakaran.

Gambar 2. 1 Hydrant Box


b. Siamese Connection
Siamese connection ialah bagian peralatan dari instala
pipa hydrant yang terletak diluar bangunan dan digunakan untuk
menyuplai air dari mobil kebakaran.

Gambar 2. 2 Siamase Connection

c. Nozzle
Nozzle ialah suatu alat penyemprot yang terletak pada bagian
ujung dari selang yang digunakan untuk pengaturan pengeluaran air.

Gambar 2. 3 Nozzle
d. Selang Hydrant
Selang hydrant ialah alat yang digunakan untuk mengalirkan air
yang bersifat flexible.

Gambar 2. 4 Selang Hydrant


2.3. Bagian-Bagian Hydrant

a. Penyediaan Air
Sistem persediaan air untuk sistem hydrant ( hydrant system )
adalah sebagai berikut :

1.) Sumber air untuk memasok kebutuhan sistem hydrant kebakaran


dapat berasal dari PAM, sumur dalam ( artesis) atau kedua-duanya.

2.) Volume Reservoir, sesuai yang diatur dengan ketentuan yang


berlaku, harus diperkirakan berdasarkan waktu pemakaian yang
disesuaikan dengan Klasifikasi Ancaman Bahaya Kebakaran bagi
bangunan yang diproteksi.

3.) Berdasarkan ancaman bahaya kebakaran, maka banyaknya dapat


digunakan untuk lama waktu seperti ditentukan sebagai berikut :
 Kelas Ancaman Bahaya Kebakaran Ringan: 45 menit
 Kelas Ancaman Bahaya Kebakaran Sedang: 60 menit
 Kelas Ancaman Bahaya Kebakaran Berat : 90 menit

4.) Bak Penampungan ( reservoir ) untuk persediaan air pada sistem


hydrant dapat berupa reservoir bawah tanah ( ground tank ), tangki
bertekanan ( presure tank ) atau reservoir atas ( gravity tank ).

b. Pompa
Pompa-pompa yang terpasang dalam sistem hydrant kebakaran
merupakan perangkat alat yang berfungsi untuk memindahkan air dari
bak penampungan ( reservoir ) ke ujung pengeluaran ( pipa pemancar /
nozzle Pompa-pompa pada sistem hydrant ini sekurang-kurangnya terdiri
atas 1 unit Pompa Jockey, 1 unit Pompa Utama dengan sumber daya
listrik dan generator serta 1 unit Pompa Cadangan dengan sumber daya
motor diesel.
c. Pemipaan
Instalasi pipa dalam Hydrant terdiri dari:
 Pipa Hisap
 Pipa Penyalur
 Pipa Header
 Pipa Tegak
 Pipa Cabang

d. Komponen Sistem Hydrant


 Katup-katup ( valve )
 Saklar Tekanan ( pressure switch ) Tangki Tekanan ( pressure tank )
Tangki Pemancing ( priming tank ) Manometer
 Kotak hydrant isi 1 set selang dan pipa pemancar ( nozzle )
 Katup petugas Pemadam ( landing valve ) Sambungan Dinas Pemadam
( siamese connection )

Yang Harus diperhatikan dalam Hydrant System :


1.) Perhitungan Hydraulic Calculation yaitu perhitungan untuk
menentukan
2.) kapasitas pompa yang dibutuhkan dalam mensuplai air sesuai
dengan design yang ditentukan.
3.) Supply air harus mencukupi (NFPA = 30 Menit, Indonesia = 90
Menit)
4.) Pompa Hydrant harus mempunyai Jokey pump untuk menjaga
tekanan
5.) selalu ada dalam pipa, dan pompa utama memakai rangkaian
automatis bila tekanan turun, pompa utama akan jalan secara
automatis
6.) Back up engine pump, bila terjadi kebakaran dan listrik padam.
2.4. Hydrant Gedung
Hydrant gedung atau biasa disebut dengan hydrant box adalah suatu
sistem pencegah kebakaran yang menggunakan pasokan air dan dipasang
di dalam bangunan atau gedung. Hydrant box biasanya dipasang
menempel di dinding dan menggunakan pipa tegak ( stand pipe )
untuk menghubungkan dengan pipa dalam tanah khusus kebakaran.
Untuk menentukan kebutuhan pasokan air kebakaran menggunakan
perhitungan SNI 03-1735-2000 dan NFPA ( National Fire Protection
Association ) adalah sebagai berikut :

a. Pasokan air untuk hydrant gedung harus sekurang-kurangnya 400 liter /


menit, serta mampu mengalirkan air minimal selama 30 menit;

Untuk menentukan jumlah dan titik hydrant gedung menggunakan


acuan SNI ( Standar Nasional Indonesia ) dan NFPA ( National Fire
Protection Association) adalah sebagai berikut:

• Lokasi dan jumlah hydrant bangunan ( kotak Hydrant / box hydrant)


diperlukan untuk menentukan kapasitas pompa yang digunakan untuk
menyemprot air;
• Hydrant ditempatkan pada jarak 35-38 meter satu dengan lainnya, karena
panjang satu dengan lainnya. Selang kebakaran dalam kotak hydrant
adalah 30 meter, ditambah sekitar 5 meter jarak semprotan air;
• Pada atap bangunan yang tingginya lebih dari 8 lantai, perlu juga
disediakan hydrant untuk mencegah menjalarnya api ke bangunan yang
bersebelahan;
• Hydrant / selang kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah
dijangkau dan relatif aman, dan pada umumnya diletakkan di dekat pintu
darurat.

Persyaratan Teknis Hydrant Gedung


Diameter Slang 2 ½ Inchi 1 ½ Inchi


Minimal Debet Air 900 liter / menit 380 liter / menit

(500 gpm) (100 gpm)

Minimal Untuk Untuk bangunan


bangunan rendah 2 inchi.
Diameter
menengah 4 Untuk bangunan
inchi

Untuk menengah 2½
Pipa Tegak inchi. Untuk
bang
unan tinggi 4 bangunan Tinggi
inchi 4 inchi.

Tekanan Maksimal Tidak terbatas 6,8 kg / cm (199 psi)

Tekanan Minimal 4,4 kg / cm (65 psi) 4,4 kg / cm (65 psi)

Gambar 2. 5 Skematik Diagram Hydrant


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Hydrant adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan
media pemadaman air bertekanan yang dialirkan melalui pipa – pipa dan
selang kebakaran.
2. Komponen-komponen penyusun hydrant adalah hydrant box, Siamese
connection, nozzle, dan selang hydrant.
3. Bagian-bagian hydrant adalah penyediaan air, pompa, pemipaan, dan
komponen system hydrant.
4. Hydrant gedung atau biasa disebut dengan hydrant box adalah suatu sistem
pencegah kebakaran yang menggunakan pasokan air dan dipasang di
dalam bangunan atau gedung.

3.2 Saran
Dalam perancangan utilitas hydrant harus sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan karena ini salah satu hal yang krusial dan berhubungan
dengan keselamatan manusia
DAFTAR PUSTAKA

1. https://firehydrant.id/hydrant-gedung/

2. https://guardall.co.id/cara-kerja-hydrant-gedung-bertingkat/

3. https://patigeni.com/pengertian-hydrant/

4. https://www.slideshare.net/ekokiswantoslide/materi-pelatihan-hydrant-1

Anda mungkin juga menyukai