PERANCANGAN DETEKTOR
Di Buat Oleh:
APRILLIA S. ANGGRAENI
6513040114
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebakaran merupakan salah satu musibah yang paling sering
terjadi baik di beberapa kota besar maupun di pedesaan. Hampir setiap
hari kita membaca di koran atau melihat siaran di televisi tentang
musibah kebakaran yang terjadi baik dalam rumah penduduk, gedung
perkantoran, hotel, pertokoan atau pasar. Bencana kebakaran sangat
berbahaya karena dapat memakan korban jiwa. Selain itu kebakaran
yang terjadi di kawasan penghunian ataupun perdagangan akan
menimbulkan kerugian material dan ekonomi yang besar
Contoh kasus yang terjadi adalah, Pabrik pengolahan makanan
ringan di Desa Astapada, Kecamatan Tengah Tani, Rabu malam (12/11)
terbakar. Tiga unit kendaraan pemadam kebakaran dari Pos Damkar
Weru langsung terjun untuk memadamkan si jago merah. Berdasarkan
informasi yang dihimpun Radar di lokasi kejadian, peristiwa tersebut
terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Sebelum api membesar, sempat
terdengar ledakan. Khawatir berbahaya, para buruh shift sore yang
hendak pulang secara spontan langsung berlari menuju tempat aman.
Kami lari keluar pabrik, api berasal dari salah satu mesin produksi yang
menimbulkan panas kemudian meledak dan kena oli sehingga muncul
api, ujar salah seorang pekerja pabrik, Asep, kepada Radar. Untuk
mencegah merembetnya api, instalasi listrik pabrik yang mengolah jelly
powder ini diputus sementara. Tiga mobil pemadam kebakaran datang
ke lokasi untuk memadamkan lokasi kebakaran yang terletak di blok
bagian belakang pabrik. Sebelumnya, aparat kepolisian dari Mapolsek
Kedawung tiba terlebih dahulu untuk mengamankan lokasi. Tiga mobil
pemadam sudah ada di dalam, imbuhnya. Kebakaran ini tentu saja
membuat panik sebagian besar para pekerja dan penghuni di sekitar
pabrik. Walaupun demikian, terlihat ada beberapa pekerja yang ikut
membantu memadamkan api. Kami lari semua, takut ada apa-apa,
ketat
oleh
pihak
sekuriti.
dikutip
dari
www.radarcirebon.com/pabrik-jelly-powder-di-astapada-tebakar.html
Dari kasus kita dapat mengerti bahwa pentingnya mengatasi
keterlambatan dalam penanganan kebakaran awal yang lebih mudah
pemadamannya diperlukan suatu sistem yang dapat mendeteksi,
mencegah api menjadi lebih besar dan memberikan peringatan baik
kepada pemilik maupun orangorang yang berada disekitar bangunan
tersebut. Untuk menangani kebakaran pada saat ini memang sudah
banyak gedung yang memasang alat penyemprot air otomatis untuk
menangani kebakaran yang mungkin terjadi pada malam hari. Akan
tetapi pemilik bangunan tetap perlu mendapatkan berita kebakaran
tersebut secara cepat agar dapat mengambil tindakan lebih lanjut untuk
mencegah kerugian lebih besar dan membantu usaha pemadaman api
dan memudahkan akses bagi pemadam kebakaran ke dalam gedung atau
bangunan.
1.3 Tujuan
1. Menentukan jenis dan jumlah detektor yang dibutuhkan PT. SURYA
INDOALGAS.
2. Menentukan peletakan detektor pada pabrik dan kantor PT. SURYA
INDOALGAS.
1.4 Manfaat
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah Sistem Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran tentang detektor adalah :
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan type, komponen kelengkapan,
serta fungsi dari system detektor kebakaran.
2. Untuk merencanakan suatu sistem detektor pada sistem plant di PT.
SURYA INDOALGAS.
3. Sebagai masukan untuk PT. SURYA INDOALGAS untuk
menerapkan peletakkan detektor pada gedung produksi yang ada
disana berdasarkan peraturan yang berlaku dan standart.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Prinsip Terjadinya Kebakaran
Kebakaran bukanlah suatu hal yang terjadi secara kebetulan,
namun adanya suatu proses atau tahapan-tahapan yang terjadi bisa
disebut juga dengan diagram fenomena kebakaran seperti gambar 2.1
dibawah ini:
yang
diproduksi
oleh
kebanyakan
nyala
mobilitas.
Ketika
konduktansi
rendah
ionisasi
akan
menyebabkan
terhambatnya
relay
aktif
dan
Sedang pada saat terjadi kebakaran, maka partikelpartikel asap kebakaran akan masuk keruangan
tersebut,
sehingga
cahaya
dari
sumber
akan
berdasarkan
pengaruh
panas
(temperatur)
kombinasi
yang
bekerjanya
berdasarkan
Keterangan: BT
2.4.2
Smoke Detektor
Kriteria desain dalam pemasangan smoke detektor (detektor
asap) adalah harus memenuhi aturan-aturan sebagai berikut :
1. Detektor asap optic digunakan untuk mendeteksi
kebakaran
seperti
kebakaran PVC.
2. Detektor asap ionisasi digunakan untuk mendeteksi asap
kebakaran yang terdiri dari partikel-partikel kecil yang
biasanya berupa pembakaran sempurna.
3. Penempatan detektor asap harus sesuai dengan fungsi
ruangan.
4. Pada atap datar, detektor asap tidak boleh dipasang pada
jarak kurang dari 10 cm dari dinding dan tidak boleh
lebih dari 30 cm dari langit-langit
5. Balok-balok
pada
langit-langit
dengan
tebal
dan
2.4.3
Radiation Detektor
Kriteria desain dalam pemasangan Radiation detektor
(detektor radiasi) adalah harus memenuhi aturan-aturan
sebagai berikut:
1) Penempatan detektor radiasi harus sesuai dengan fungsi
ruangan.
1) Zona detektor harus dibatasi maksimal 20 detektor asap
yang dapat melindung area seluas 1000 m2 luas lantai.
2) Untuk atap pelana, deretan detektor dipasang didaerah
atap yang berjarak 90 cm dari puncak atap yang diukur
mendatar. Deretan detektor asap yang lain dipasang
sesuai dengan jarak yang diperbolehkan.
Heat Detektor
Kriteria desain dalam pemasangan Heat detektor (Detektor
panas) adalah harus memenuhi aturan-aturan sebagai berikut
:
1. Detektor harus dipilih berdasarkan temperatur kerja,
dimana pembagian detektor panas sebagai berikut :
lekukan
langit-langit,
pada
ruangan
2.5.1
2.5.2
detektor memanjang =
detektor melintang =
atau
atau
2.5.3
R. Efektif
R.Sirkulasi
Panas
7m
10 m
Asap
12 m
18 m
Gas
12 m
12 m
(maks)
2.5.2
2.6
Persyaratan Umum
1. Peralatan serta komponen yang akan dipasang harus mempunyai
merek dagang, terdaftar sebagai pengesyahan kualitas standar dan
memperoleh rekomendasi dari instansi yang berwenang.
2. Hal tersebut harus dilengkapi sertifikat dari laboratorium.
3. Pemilihan jenis detektor harus sesuai dengan fungsi ruangan.
Tabel 2.5 Pemilihan Sistem Menurut Fungsi, Jumlah Dan Luas Lantai
Bangunan
Fungsi
Kel. Fungsi
Nama Kel.
Luas
Bangunan &
Lantai
Minimum
Bagiannya
Jumlah
Tiap Lantai
(m2)
Jumlah
1
I
Sistem
Rumah *)
sederhana
II
Perumahan
Rumah
t.d.
t.d.
lainnya
bertingkat
2-4
375
Manual
>4
t.a.b.
Otomatik &
manual
III
Institusional
Rumah sakit
t.a.b.
Manual
& perawatan
2-4
t.a.b.
Otomatik &
manual
>4
t.a.b.
Otomatik &
manual
Sekolah
t.d.
t.d.
2-4
375
Otomatik &
manual
>4
t.a.b.
Otomatik &
manual
Asrama
t.d.
t.d.
2-4
t.a.b.
Manual
>4
t.a.b.
Otomatik &
manual
IV
Perkantoran
Perkantoran
185
Manual
2-4
t.a.b.
Otomatik &
manual
>4
t.a.b.
Otomatik &
manual
Pertokoan
Pertokoan &
185
Manual
pasar
2-4
t.a.b.
Otomatik &
manual
VI
Pabrik *)
VII
Bangunan
Hotel
umum
>4
t.a.b.
t.d.
185
Manual
2-4
t.a.b.
Otomatik &
manual
>4
t.a.b.
t.d.
Tempat
t.d.
Manual
ibadah
2-4
375
Otomatik &
manual
>4
t.a.b.
Otomatik &
manual
Tempat
t.a.b.
Manual
liburan &
2-4
t.a.b.
Otomatik &
musium
manual
>4
t.a.b.
Otomatik &
manual
Keterangan:
t.d.
= Tidak dipersyaratkan
t.a.b.
*)
Tidak Bertingkat
Tidak Bertingkat
lantai (lapis)
Bertingkat Rendah
Bertingkat Tinggi
Bertingkat Tinggi
sifat
Ibadat
Klub
Tempat Pendidikan
Tempat Perawatan
Lembaga
Perpustakaan
Museum
Perkantoran
Perumahan
Rumah Makan
Hotel
Rumah Sakit
Penjara
Parkir Mobil
Pabrik Roti
Pabrik Minuman
Pengalengan
Binatu
Pabrik Susu
Pabrik Elektronika
Pabrik Permata
Pabrik Kimia
Pameran
Pabrik Ban
Pabrik Permadani
Bengkel Mobil
Studio Pemancar
Penggergajian Kayu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tahapan Pengerjaan
Dalam pengerjaan tugas ini diperlukan tahap-tahap yang
terstruktur dan sistematis. Adapun tahap-tahap yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
Studi literatur
Sebelum melakukan perancangan detektor pada perusahaan,
dibutuhkan teori-teori yang mengacu pada standar-standar yang
berlaku. Pada tugas ini standar yang digunakan yaitu SNI 033985-2000.
4.
Pengumpulan data
Setelah melakukan tahap studi literatur, selanjutnya dilakukan
tahap pengumpulan data. Adapun data yang digunakan berupa
gambar denah atau layout area gedung. Pada tugas ini data yang
akan dilakukan perancangan detektor yaitu pada gedung PT.
SURYA INDOALGAS.
5.
Pengolahan data
Pada tugas ini tahap-tahap yang dilakukan dalam pengolahan
data adalah sebagai berikut:
1. Menentukan detektor yang akan dipasang dalam ruangan
2. Menghitung jarak antar detektor
3. Menghitung
jumlah
detektor
secara
memanjang
dan
melintang
4. Menghitung jarak detektor dari dinding horizontal
5. Menghitung jarak detektor dari dinding vertikal
6. Merancang peletakan detektor
6.
7.
3.2
Flowchart
Mulai
Menentukan
Latar Belakang
Perumusan Masalah,
Penetapan Tujuan, dan
Manfaat
Studi Literatur
Selesai
BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
II. Menurut
2.
3.
Ruang finishing
4.
Laboratorium
5.
T1.
Tangki air
T2.
T3.
Tangki NaOH
M1.
Bak perendaman
M2.
Mesin pelembutan
M3.
Mesin pemasakan
M4.
Mesin pengering
= 66 m
Lebar
= 23 m
Tinggi Langit-langit = 7 m
Jenis Detektor
= 12 m x 52 %
= 6,24 m 6 m
3m
=
=
= =
=
=
Nama Ruang
2
3
4
Panjang
(m)
Lebar
(m)
Tinggi-tinggi
Langit (m)
Faktor
Pengali
Jenis
Detektor
Jenis
Ruangan
66
62
23
23
23
23
6
10
7
7
7
7
0.52
0.52
0.52
0.52
Asap
Asap
Asap
Panas
R. Efektif
R. Efektif
R. Efektif
R. Efektif
48
46
0.52
Asap
R. Efektif
Jarak
Jarak Detektor
Detektor
Pembulatan
Sesungguhnya
Maksimum
S
(s)
(m)
Jarak dari
Dinding
Maksimal
12
12
12
7
6.24
6.24
6.24
3.64
6
6
4
3
3
2
11
10
4
6
3
3
3
2
4
4
1
3
2.5
2.5
3
1
12
6.24
Jarak dari
Dinding
Maksimal
Detektor
Memanjang
Detektor
Memanjang
Jarak dari
Detektor
Dinding
Melintang
Memanjang (m)
Jarak dari
Dinding
Melintang (m)
Lantai 2
No.
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Nama Ruang
Ruang Server
Ruang Monitoring
Ruang Kontrol 1
Ruang Kontrol 2
Ruang Kontrol 3
Ruang Arsip Operasi
Ruang Kantor
Musholla
Toilet Pria
Toilet Wanita
Koridor 1
Koridor 2
Koridor 3
Jarak
Jarak Detektor
Pembulatan
Detektor Sesungguhnya
S
Maksimum
(s)
Panjang
(m)
Lebar
(m)
Tinggi-tinggi
Langit (m)
Faktor
Pengali
Jenis
Detektor
Jenis
Ruangan
46
35
25
21
11
21
31
10
8
8
46
31
46
16
10
19
14
10
5
21
8
5
5
29
24
15
5
5
5
5
5
5
5
5
0.71
0.71
0.71
0.71
0.71
0.71
0.71
0.71
Asap
Asap
R. Efektif
R. Efektif
12
12
8.52
8.52
9
9
4.5
4.5
Asap
R. Efektif
12
8.52
4.5
Asap
Asap
Asap
R. Efektif
R. Efektif
R. Efektif
12
12
12
8.52
8.52
8.52
9
9
9
4.5
4.5
4.5
5
5
5
0.71
0.71
0.71
Asap
R. Efektif
12
8.52
4.5
Jarak dari
Detektor
Dinding
Melintang
Memanjang (m)
Jarak dari
Dinding
Melintang (m)
5
4
3
2
1
2
3
1
5
5
5
11
6
5
5
5
2
1
2
2
1
1
2
1
4
5
5
3
5
3
6
4
5
3
5
5
16
23
3
3
2
6
3
3
Tabel 4.2 Jumlah Detektor yang Diperlukan untuk PT. SURYA INDOALGAS
No
1
2
Lantai
Lantai 1
50
Lantai 2
55
105
Total
(Sumber: Hasil Perhitungan, 2015)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari hasil perhitungan dan perancangan detektor
sebagai Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran dapat
disimpulkan bahwa:
1. Jumlah detektor asap yang diperlukan untuk gedung PT. SURYA
INDOALGAS adalah 105 buah detektor asap dengan rincian 50 buah
untuk lantai 1, 55 buah untuk lantai 2.
2. Jumlah detektor panas yang diperlukan untuk gedung PT. SURYA
INDOALGAS adalah hanya 8 buah detektor yang akan di pasang pada
ruang Laboratorium (lantai 1).
3. Penetuan jenis detektor disesuaikan dengan jenis ruangan yang terdapat
di Gedung PT. SURYA INDOALGAS.
4. Penetuan peletakkan detektor disesuaikan dengan hasil perhitungan
jarak yang telah diperoleh.
5.2. Saran
1. Dapat ditambahkan detektor jenis lain misalnya detektor radiasi untuk
menjangkau ruang-ruang yang khusus seperti ruang-ruang yang vital
2. Perhitungan mengenai biaya yang diperlukan untuk pemasangan
detektor dan alarm perlu dihitung agar dapat dijadikan pertimbangan
oleh perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-3985-2000
Handoko, Lukman. 2005. Modul Tugas Perencanaan Sistem Pencegahan
dan Penanggulangan Kebakaran, Lab Automatic Fire Extinguisher,
Safety Engineering, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ITS.
Bagian Pemadam Kebakaran PT. Petrokimia Gresik. (2004). Pencegahan
dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya ITS.
Bagian Pemadam Kebakaran PT. Petrokimia Gresik, (2004), Training
Material Keselamatan dan Kesehatan Bidang Penanggulangan
Kebakaran, Petrokimia Gresik
http://www.firesafe.org.uk, diakses pada tanggal 5Desember 2015.
http://www.osha.gov, diakses pada tanggal 7 Desember 2015.
http://www.promptfire.com/image/heat-detector-250x250.jpg, diakses pada
tanggal 7 Desember 2015.
http://lctech-engineering.com/v2/wpcontent/uploads/2012/11/sierramonitorIR3.jpg, diakses pada tanggal 7 Desember 2015.