Rekomendasi:
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan, pabri gula termasuk dalam
kelas bangunan Kelas 8, yaitu bangunan gedung Laboratorium/Industri/Pabrik. Bangunan
gedung laboratorium dan bangunan gedung yang dipergunakan untuk tempat pemrosesan suatu
produk, perakitan, perubahan, perbaikan, pengepakan, finishing, atau pembersihan barangbarang produksi dalam rangka perdagangan atau penjualan.
Hydrant:
Tabel 1. Peletakan hydrant berdasarkan luas lantai, klasifikasi bangunan dan jumlah lantai
bangunan.
Berdasarkan tabel diatas, dengan kondisi pabrik adalah kompartemen dengan partisi dan
kelas bangunan 8 maka jumlah pilar hydrant:
pilar hudrant=
luas bangunan
1000 m2
=
4000 m 2
2
1000 m
= 4 unit
Maka, untuk satu gedung membutuhkan 4 unit pilar hydrant.
= (0,048 m3/s) / 3
= 0,016 m3/ s
= Q/A
= 0,048 m3/s / 0,0014 m2
= 34,29 m / s
Xt = 1175,81 x 1 / 9,8
Xt = 119,98 m
Ymax pada sudut 450
Ymax= Vo2sin 2/ 2g
Ymax = (34,29 m / s )2sin 2( 45 0) / 2 x 9,8 m/s2
Ymax = 1175,81 x 0,5 / 19,6
Ymax = 29,99 m 30 m
4.1.2
1,524 m
Direncanakan panjang pipa isap yang tercelup sebesar 6 m dengan free
board 1 m
Direncanakan panjang bak penampung 3,4 m dengan lebar bak
4.1.3
Perpipaan Hidran
a. Pemilihan pipa hidran
Pipa yang digunakan dalam pemasangan instalasi hidran adalah pipa baja karbon
karena pipa ini cocok ditanam dalam beton dan banyak digunakan karena
mudah dipasang.
1. Pipa isap (suction) dengan jenis material baja karbon dan ukuran 8:
a. Diameter luar pipa 219,075 mm = 0,202717 m
b. Diameter dalam pipa 212,717 mm = 0,202717 m
c. Tebal pipa 8,179 mm = 0,008179 m
d. Panjang pipa isap 15 m
2. Perhitungan pipa isap ( suction)
a. Luas pipa diameter dalam ( A )
2
D
A =
4
3,14 x 0,2027 m2
=
4
= 0,032 m2
b. Kecepatan aliran ( V )
V =Q/A
= ( 0,048 m3/ s ) / ( 0,032 m2)
= 1,488 m / s
c. Bilangan Reynolds ( Re )
Re = D x V
dimana nilai berdasarkan Lampiran 1 dengan suhu 30 maka
0,801x10-6
Re
1,488 x 0,2027
0,000000801
= 3,765 x 105
Re > 4000, aliran bersifat turbulen
d. Kerugian gesekan dalam pipa ( Major losses)
Jenis pipa yang digunakan adalah pipa baja karbon. Berdasarkan
Lampiran 1 bahwa nilai e untuk baja karbon = 0,00015 dimana
diameter pipa berukuran 8 maka nilai relative roughness(e/D)
sebesar 0,0002.
Berdasarkan Lampiran 2 dapat diketahui bahwa nilai friction factor
( f ) sebesar 0,012 dengan nilai e/D sebesar 0,0002 dan nilai Re =
3,765 x 105
Kerugian gesekan pada pipa isap adalah :
L xV2
Hf = f x
2 x D xG
15 m x
= 0,012 x
1,488m
s
2 x 0,2027 m x 9,8
m
s2
= 0,100 m
e. Kerugian pada perubahan geometri ( Minor losses)
Kerugian head di katup
Berdasarkan Lampiran 2 nilai koefisien kerugian dari berbagai
katup dengan diameter sebesar 8 yang mana katup pada
pipa isap ini menggunakan katup saringan maka nilai fv =
0,10
Hf = fv x
= 0,10 x
= 0,011 m
Kerugian pada belokan pipa
Belokan pada isap adalah belokan lengkung sebesar 900 maka
nilai f :
F = 0,131+1,847(
= 0,131+1,847(
= 1,978
Hf
3,5
)0,5
(
3,5
)0,5
= fv x
= 1,978 x
= 0,223 m
Pada pipa isap terdapat 4 belokan maka kerugian pada belokan pipa adalah :
Hf
= 4 x 0,223 m
= 0,894 m
= 1,005 m
3. Pipa utama pengeluaran ( discharge) dengan material baja karbon dan ukuran 6:
Diameter luar pipa 168,275 mm = 0,168275 m
Diameter dalam pipa 154,051 mm = 0,154051 m
Tebal pipa 7,112 mm = 0.007112 m
Panjang pipa terjauh = 149.15 m
a. Luas pipa diameter dalam ( A )
A
2
D
4
= 0,019 m2
b. Kecepatan aliran ( V )
V =Q/A
= ( 0,048 m3/ s ) / (0,019 m2)
= 2,557 m / s
c. Bilangan Reynolds ( Re )
Re = (D x V)/
dimana nilai berdasarkan Lampiran 1 dengan suhu 30 maka = 0,801x10-6
Re
2,557 m/ s x 0,1540 51 m 2
0,000000801
= 4,995 x 105
Re > 4000, aliran bersifat turbulen
d. Kerugian pada perubahan geometri ( Minor losses)
Kerugian head di katup
Berdasarkan Lampiran 2 nilai koefisien kerugian dari berbagai katup dengan
diameter pipa berukuran 6 yang mana katup pada pipa pengeluaran ini
menggunakan gate valvemaka nilai f = 0,12
L xV2
Hf = f x
2 x D xG
149,15 m x (2,557)2
0,015 x
2 x 0,2027 m x 9,8 m/ s2
= 0.368185 m
Kerugian head di katup
Hf = fv x
= 0,12
= 0,041 m
Kerugian pada belokan pipa
Belokan pada pipa pengeluaran adalah belokan lengkung sebesar 900 maka
nilai f:
F
= 0,131+1,847(
3,5
)0,5
(
3,5
= 0,131+1,847(
)0,5
= 1,978
Hf = fv x
= 1,978 x
= 0,670 m
Pada pipa isap terdapat 4 belokan maka kerugian pada belokan pipa
adalah:
Hf
= 4 x 0,670 m
= 2,68 m
4. Fitting Tee
Diameter luar pipa 168,275 mm
= 0,168275 m
= 0,019 m2
b. Kapasitas aliran ( Q )
Kapasitas aliran adalah setengah dari kapasitas aliran discharge ( Q1 ) karena
aliran terbagi menjadi 2 aliran.
Q1 = Q/2
= 0,048 m3/s /2
= 0,024 m3/s
c. Kecepatan aliran ( V )
V =Q/A
= ( 0,024 m3/ s ) / (0,019 m2)
= 1,288 m / s
d. Bilangan Reynolds ( Re )
Re = (D x V)/
dimana nilai berdasarkan Lampiran 1 dengan suhu 30 maka = 0,801x10-6
Re
= 2,447 x 105
Re > 4000, aliran bersifat turbulen
e. Kerugian gesekan dalam pipa ( Major losses)
Jenis pipa yang digunakan adalah pipa baja karbon. Berdasarkan
Lampiran 1 bahwa nilai e untuk baja karbon = 0,00015 dimana
diameter pipa berukuran 6 inchi nilai relative roughness (e/D) sebesar
0,0003.
Berdasarkan Lampiran 3dapat diketahui bahwa nilai friction factor( f )
sebesar 0,015 dengan nilai e/D sebesar 0,0003 dan nilai Re = 2,447 x
105
Kerugian gesekan pada fitting tee adalah :
Hf = fv x
= 0,015 x
= 0,001 m
= 16 x 0,001 m
= 0,020 m
2
D
4
m
0,040894
=
2
3,14 x
= 0,001 m2
b. Kecepatan aliran ( V )
V
=Q/A
= ( 0,048 m3/ s ) / (0,001 m2)
= 36,564 m / s
c. Head kerugian kecepatan pengeluaran ( nozel)
V d2
2g
36,564
2
m
x (0,040894 m)
s
2 x 9,8 m/s 2
= 0,300 m
8. Slang hidran dengan menggunakan Kombinasi dari nozel
1 inci dengan slang 1 panjang 100 ft per nozel, 2 inci TY, dan slang 2
inci panjang 50 ft. Berdasarkan Lampiran 3 maka rugi tekanan dengan no.
perhitungan 3 diketahui bahwa head pada slang sebesar 149 psi dimana 1
psi adalah 6894,76 kg/ ms2 maka
149 psi
Hf
= p / (x g )
= 1027319,24 kg/ ms2 / (995,7kg/m3x 9,8 m/s2)
= 105,281 m
9. Head tekanan (hp )
Tekanan isap (p1)
p1
= x g x ( -h ) (h bernilai negative karena ketinggian isap)
= 995,7kg/m3 x 9,8 m/s2 x (-6 m)
= - 58547,16 kg/ms2
Tekanan hidran maksimum ( p2) adalah tekanan absolut sebesar 7 bar, tekanan pada
instalasi pipa sebesar
p2 = 7bar tekanan udara = 7bar 1 atm (1 atm = 1.013 bar)
p2 = 7bar 1,032 bar
p2 = 5,968 bar (1 bar = 1,020 x 104 kg/ m2)
5,987 bar = 5,987 x 1,020x104kg/ ms2
5.987 bar = 62264,8 kg/ ms2
hp
=
=
p 2 p 1
xg
62264,8 kg /ms 2(58547,16
xg
= 12,617 m
kg
)
ms 2
= ( Z2 Z1)
= (6 m (-1 m) )
=7m
11. Headtotal pada instalasi perpipaan hidran
2
Vd
H = ha + hp + h1 +
2g
= 7 m + 12,617 m + (165,256 m) + (0,300 m)
= 183,173 m
Rekomendasi:
1. Jarak Antar Bangunan Gedung.
Untuk melakukan proteksi terhadap meluasnya kebakaran, harus disediakan jalur akses
mobil pemadam kebakaran dan ditentukan jarak minimum antar bangunan gedung
dengan memperhatikan
Jarak minimum antar bangunan gedung tersebut tidak dimaksudkan untuk menentukan
garis sempadan bangunan gedung.
2. Akses petugas pemadam kebakaran
a. Akses Kendaraan Pemadam Kebakaran.
Akses kendaraan pemadam kebakaran harus disediakan dan dipelihara sesuai
gedung.
c. Jalan Akses Pemadam Kebakaran.
Akses yang dipersyaratkan:
tersebut.
Apabila tidak ada garasi untuk rumah tinggal untuk satu atau dua
keluarga, atau garasi pribadi, tempat parkir, gudang/bangsal, bangunan
gedung pertanian atau bangunan gedung gandeng atau bangunan gedung
seluas (37 m2 ) 400 ft2 atau kurang, maka ketentuan sebagaimana
tersebut dalam butir 2.3.2.1 dan butir 2.3.2.2 diizinkan untuk dimodifikasi
oleh OBS.
Apabila jalan akses pemadam kebakaran tidak dapat dibangun karena
alasan lokasi, topografi, jalur air, ukuran-ukuran yang tidak dapat
dinegosiasi, atau kondisi-kondisi semacam itu, maka pihak yang
3. Penandaan Jalur
1. Pada ke-4 sudut area lapis perkerasan untuk mobil pemadam harus diberi tanda.
2. Penandaan sudut-sudut pada permukaan lapis perkerasan harus dari warna yang
kontras dengan warna permukaan tanah atau lapisan penutup permukaan tanah.
3. Area jalur masuk pada kedua sisinya harus ditandai dengan bahan yang kontras dan
bersifat reflektif sehingga jalur masuk dan lapis perkerasan dapat terlihat pada malam
hari. Penandaan tersebut diberi jarak antara tidak melebihi 3 m satu sama lain dan
harus diberikan pada kedua sisi jalur. Tulisan JALUR PEMADAM KEBAKARAN
JANGAN DIHALANGI harus dibuat dengan tinggi huruf tidak kurang dari 50 mm.
4. Hydrant Halaman
Rencana dan spesifikasi sistem hidran halaman harus disampaikan ke instansi
pemadam kebakaran untuk dikaji dan diberi persetujuan sebelum dilakukan
konstruksinya.
Tiap bagian dari jalur untuk akses mobil pemadam di lahan bangunan gedung
harus dalam jarak bebas hambatan 50 m dari hidran kota. Bila hidran kota
tidak tersedia, maka harus disediakan hidran halaman (lihat gambar 2.3.5.2).
Dalam situasi di mana diperlukan lebih dari satu hidran halaman, maka
hidran-hidran tersebut harus diletakkan sepanjang jalur akses mobil pemadam
sedemikian hingga tiap bagian dari jalur tersebut berada dealam jarak radius
50 m dari hidran.
Pasokan air untuk hidran halaman harus sekurang-kurangnya 38 liter/detik
pada tekanan 3,5 bar, serta mampu mengalirkan air minimmal selama 30
menit.
5. Pasokan Air
Suatu pasokan air yang disetujui dan mampu memasok aliran air yang
diperlukan untuk proteksi kebakaran harus disediakan guna menjangkau
seluruh lingkungan dimana fasilitas, bangunan gedung atau bagian bangunan
berlangganan air dari pemadam kebakaran atau sistem lainnya yang disetujui.
Jumlah dan jenis hidran halaman dan sambungannya ke sumber air lainnya
yang disetujui harus mampu memasok air untuk pemadaman kebakaran dan
o Luas Pabrik
Sistem persediaan air: PDAM/ bak reservoir
Hydrant halaman dilengkapi/pillar hydrant yang mempunyai satu atau dua kopling
connection)
Sebaiknya perlengkapan untuk hydrant diletakkan dalam box hydrant yang berada di
dekat pillar hydrant
Saran:
System sambungan (coupling) yang dipakai adalah jenis MACHINO dengan interlock
system (standar Jepang). Pada hydrant tersebut terpasang sambungan kembar (seamese
connection) yang dihubungkan dengan mobil kebakaran jika ternyata air tandon tidak mecukupi.
Box hydrant:
Setiap fire box berisi peralatan sebagai berikut:
1. 2 roll selang pemadam api dengan diameter 2,5 inch
2. 1 buah jet/spray nozzle diameter 2,5 inch
3. I buah kunci hydrant/ kunci valve
Hydrant box tersebut dilengkapi dengan tulisan Bila terjadi kebakaran pecahkan kaca ini
sehingga setiap orang yang berada di area tersebut dapat mengetahui bahwa di tempat tersebut
tersedia selang kebakaran yang disambungkan pada pillar hydrant.