Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN HYDRANT

4.1. Jenis Hydrant

Dalam perancangan pada gedung Lab Integerasi lt 1-4 PPNS, jenis hydrant yang
digunakan adalah hydrant halaman

4.2 Perencanaan dan peletakan Hydrant

Dalam penentuan jumlah hydrant pada gedung mengacu pada SNI 03-1735-2000 untuk
hydrant. Panjang selang hydrant 30 meter dari hydrant terdekat yang dihubungkan darpasokan
air yang disetujui. Kotak hydrant diletakkan di lt 1.

4.3 Spesifikasi Komponen Hydrant

Berdasarkan SNI 03-1735-2000 jenis hydrant gedung yang digunakan yaitu hydrant kelas
dengan spesifikasi hose hydrant ukuran 1 ½ inchi, dan nozzle 1 ½ inchi. 38 liter/detik t. Dari
pernyataan tersebut maka:

Q = 38 liter / detik

= 0.038 m3/ detik

Ukuran nozzle yang dipakai yaitu 1 ½ inch atau 0.0412 m


3.14 x(0.04122)2
Luas lubang nozzle (A0) =
4
= 1.33 x 10-3 m2

a. Kecepatan Aliran Nozzle


Q
Kecepatan aliran nozzle (V0) =
A
0,038
= = 28. 57 m/s
1,33 x 10−3
4.4 Perencanan Volume Air Hydrant dan Bak Penampung Hydrant
a. Berdasarkan SNI 03-1735-2000 debit air yaitu 38 liter/menit.
b. Berdasarkan SNI 03-1735-2000 waktu pasokan air simpanan sekurang-kurangnya
untuk 45 menit.
c. Volume total air hydrant = 0.038 m3/s x 2700 s = 102.6 m3
4.5 Perpipaan Hydrant
4.5.1 Pemilihan Pipa Hydrant
Pipa yang digunakan dalam pemasangan instalasi hydrant adalah Galvanized iron karena
pipa ini banyak digunakan dan mudah dipasang.
- Pipa isap (suction) dengan material Galvanized iron ukuran 6” :
- Diameter luar pipa = 0,168 m
- Tebal pipa = 0,0071 m
- Panjang pipa terjauh = 12 m
1. Perhitungan pipa isap
a. Luas pipa diameter
A = π/4 x D2
= 3.14/4 x 0.1612
= 0.02 m2
b. Kecepatan aliran (V)
V = Q/A
= (0.038 m3/s) / 0.02 m2
= 1.9 m/s
c. Biangan Reynold (Re)
Re = dimana nilai menggunakan suhu 30 maka:
v = 0.801x10-6
Re = (V x D) / v
= (1.9 m/s x 0.161) / 0.801x10-6
= 0.381x106 ~ 3.81x105
Re > 4000 aliran bersifat turbulen
d. Kerugian Gesekan dalam Pipa (Major Losses)
Jenis pipa yang digunakan adalah pipa Galvanized iron. Berdasarkan grafik pada
lampiran. Nilai e untuk pipa Galvanized iron adalah 0,15 dimana untuk pipa
diameter 6” nilai relative roughness (e/D) adalah 0,0005.
e. Berdasarkan grafik nilai friction factor (f) untuk Reynold number = 6.3 x 104 dan
relative roughness = 0,0005 adalah 0.0217

f. Keruguan Gesekan pada Pipa Isap (Major Losses) adalah:


H1 = f . (L/D) . (V2/2g) (sumber: Sularso, 1996)
= 0.0217 x (12/0.161) (1.92/2 x 9.81)
= 0.297 m
g. Kerugian pada Perubahan Geometri (Minor Losses)
- Kerugian head di katup
Katup pada pipa suction adalah katup jenis gate valve. Berdasarkan table
pada lampiran nilai equivalent lengths (Le/D) untuk gate valve sebesar 8,
maka head pada katup pipa suction adalah:
hlm = f (Le/D)(V2/2g) (sumber: Fox, Robert W. dan Alan T Mc.
Donald, 1994)
= 0.0217 x 8 x (1.92/2 x 9.81)
= 0.031 m
h. Total head isap (H)
H = head loss major + head loss minor
= 0.297 + 0.031
= 0,328 m
2. Pipa pengeluaran (discharge) dengan material Galvanized iron ukuran 8”
- Diamter luar pipa : 0.2191 m
- Diameter dalam pipa : 0.21092 m
- Tebal pipa : 0.00818 m
- Panjang pipa : 55 m
- Gambar instalasi pipa pengeluaran (discharge) dapat dilihat pada lampiran
3. Perhitungan pipa pengeluaran (discharge)
a. Luas pipa diameter dalam (A)
A = π/4 x D2
= 3.14/4 x 0.21092
= 0.035 m2
b. Kecepatan aliran (V)
V = Q/A
= 0.038 m3/s / 0.035 m2
= 1.085 m/s
c. Bilangan Reynold (Re)
Re = dimana nilai berdasarkan lampiran 3 dengan suhu 30 maka:
v = 0.801 x 10-6
Re = (V x D)/v
= 1.085 m/s x 0.21092 / 0.801 x 10-6
= 0.286 x 106 ~ 2.86 x 105
d. Kerugian gesekan dalam pipa (major losser)
Jenis pipa yang digunakan adalah pipa material Galvanized Iron. Berdasarkan
grafik pada lampiran nilai e untuk pipa galvanized iron adalah 0.15 dimana
untuk pipa galvanized iron diameter 8” nilai relative roughness (e/D) adalah
0.000575.
e. Berdasarkan grafik pada lampiran dapat diketahui bahwa nilai friction factor (f)
untuk Reynold number = 3.55 x 105 dan relative rougness = 0.000575 adalah
0.0175.

f. Kerugian gesekan pada pipa pengeluaran (major losses) adalah:


H1 = f (L/D)(V2/2g) (sumber: Sularso, 1996)
= 0.0175 (55/0.211) (1.0852/2 x 9.81)
= 0.273 m
Nilai equivalent lengths (Le/D) untuk fitting tee (flow trough branch) sebesar 60,
maka head pada fitting tee (flow trough branch) pipa discharge adalah:
hlm = f (Le/D)(V2/2g)
= (0.0175 x 30 + 0.5) (1.0852/2 x 9.81)
= 0.0615 m
g. Total head pengeluaran (H)
H = head loss major + head loss minor
= 0.273 + 0.0615
= 0.3345 m
4. Head kecepatan pengeluaran
Spesifikasi nozzle yang dipakai adalah sebagai berikut:
Diameter dalam ujung nozzle : 0,75” = 0,06721 m
Diameter dalam pangkal nozzle : 1,5” = 0,04462 m
Panjang nozzle : 952 mm = 0,952 m
a. Luas lubang selang (Al)
A = π/4 x D2
= 3.14/4 x 0.04462
= 0.00156 m2
b. Luas lubang nozzle (A2)
A = π/4 x D2
= 3.14/4 x 0.06722
= 0.00354 m2
c. Kecepatan aliran nozzle
V = Q/A
= (0.038 m3/s) / 0.00354 m2
= 10.734 m/s
hlm = f A2/A1
= 0.00354 / 0.00156
= 0.42
Sudut pengecilan 2 x %5o adalah 0.05. Maka, head kerugian kecepatan
pengeluaran pada nozzle:
hlm = k (Vo2/2g)
= 0.05 (10.7342/2 x 9.81)
= 0.293 m
5. Head statis (Ha)
Head statis adalah perbedaan tinggi antara muka air di sisi keluar/nozzle (Z2) dan di
sisi isap (Z1) tanda positif (+) dipakai apabila muka air di sisi keluar lebih tinggi
daripada sisi isap.
Ha = Z2 - Z1
= 0,8 – 9.8 m
=-9m
6. Head tekanan (Hp)
Tekanan isap (p1)
P1 =ρ.g.h
= 995,7 kg/m3 x 9,807 m/s x (-9 m)
= - 87910,35 kg/ms2
Tekanan hydrant maksimal adalah tekanan absolut sebesar 6,9 bar (sumber : NFPA
14), sehingga tekanan pada instalasi pipa (p2) sebesar :
P2 = 6,9 bar – tekana udara
= 6,9 bar -1 atm (1 atm = 1,013 bar)
= 5,887 bar (1 bar = 10000kg/ms2)
= 58870 kg/ms2
p2 – p1
Head tekanan pada pipa adalah
Hp = (P2-P1) / ρ . g
= (58870 – (-87910,35)) / (995.7 x 9.81)
= 15.02 m
HLT = head pipa suction + head pipa discharge + head kecepatan pengeluaran +
head tekanan
= 0,328 m + 0,3345 m + 0,293 m + 15,02 m
= 15,975 m
4.5.2. Pompa Air Hydrant
Daya dan efisiensi pompa air yaitu:
(Pw) max = ρ x g x Q x HLT
= 995,7 kg/m3 x 9,81 m/s2 x 0,038 m3/s x 15,975 m
= 5926.95 kg m2/s3
= 5.929 kW
Daya pompa (P max)
Berdasarkan gambar tabel berikut tentang efisiensi pompa dengan Q = 0,038 m3/menit,
efisiensi (ηp) yang digunakan sebesar 60%

P = Pw/η
= 5.93 kW / 60%
= 9.883 kW
Sehingga, pompa motor listrik dan pompa motor torak mempunyai daya nominal
penggerak mula yang sama sehingga dapat bekerja secara bergantian dan tidak
mempengaruhi sistem. Sedangkan pompa pacu mempunyai kapasitas antara 5 – 10 persen
dari pompa motor listrik yaitu sebesar:
Daya pompa pacu = 9.883 kW x 10%
= 0,988 kW
4.5.3. Reservoir
Berdasarkan persyaratan debit air yang harus terpenuhi adalah 2280 liter/menit atau
2.28m3/menit dan lama pancaran yang harus terpenuhi adalah 45 menit, sehingga volume
tangki yang dibutuhkan adalah debit dikali dengan lama pancaran :
Volume = Debit x Lama pancaran
= 2.28 m3/min x 45
= 102.6 m3
Jadi volume minimal yang tersedia pada tangki air sebesar 102600 liter Penentuan
konstruksi bak air (Reservoir), pada perancangan sistem hydrant pada bangunan ini
adalah dengan menentukan volume tangki air minimal yaitu sebesar 102.6 m3. Sehingga
direncanakan ukuran pada tangki yang berbentuk silinder dengan diameter = 5
m dan tinggi = 5.5 m.
Volume total bak air (reservoir) = π/4 x d x t
= 0.785 x 52 x 5.5
= 107.94 m3

Anda mungkin juga menyukai