1
Bahan Kimia Berbahaya
Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran
yang berdasarkan sifat kimia, fisika, atau
toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan.
Terdiri dari:
– Bahan beracun
– Bahan reaktif
– Bahan mudah meledak
– Bahan oksidator
– Cairan mudah terbakar
– Gas mudah terbakar
2
Klasifikasi Bahan Kimia Berbahaya
Bahan kimia Beracun (Toxic)
Bahan kimia Korosif (Corrosive)
Bahan kimia Mudah Terbakar (Flammable)
Bahan Peledak (Explosive)
Bahan kimia Oksidator (Oxidizing Agent)
Bahan kimia reaktif terhadap air (Water
sensitive)
Bahan kimia reaktif terhadap asam (Acid
sensitive)
Gas bertekanan (Compressed Gases)
Bahan kimia radioaktif (Radioactive)
3
Regulasi di Indonesia
(Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 )
Pengurus yang:
Menggunakan
Menyimpan
Lengkapi
Memakai
dengan :
Memproduksi LDKB/MSDS
Mengangkut Label
bahan kimia Pasal 3 Point a
berbahaya, wajib
melakukan
pengendalian (pasal 2)
5
Label Berisikan Keterangan Tentang:
Nama produk Instruksi Kebakaran
Identifikasi Bahaya Instruksi Tumpahan atau
Tanda Bahaya dan Bocoran
Artinya Instruksi Pengisian dan
Uraian Risiko dan Penyimpanan
Penanggulangannya Referensi
Tindakan Pencegahan Nama, Alamat dan No.
Instruksi apabila Telp. Pabrik Pembuat
Terkena atau atau Distributor
Terpapar
6
Penanganan BKB
Penanganan yang tepat sesuai dengan informasi
pabrik/pemasok (tertuang dalam MSDS)
Menurut NFPA dibagi dalam 3 kelompok :
Bahan kimia beracun dan korosif → Bahaya
terhadap kesehatan
Bahan kimia mudah terbakar → Bahaya kebakaran
Bahan kimia reaktif → Bahaya eksplosif
7
Klasifikasi dari National Fire Protection
Association (NFPA)
Klasifikasi ini dimaksudkan agar dengan mudah
seseorang dapat mengetahui sifat bahaya terhadap:
1. Kesehatan (warna biru)
2. Mudah terbakar (warna merah)
3. Reaktivitas (warna kuning)
Setiap klasifikasi, diberi angka-angka yang
menunjukkan tingkat bahaya secara relatif
dari angka 4 sampai 0
8
Bahaya Terhadap Kesehatan
(4) Bahan yang dapat menyebabkan kematian pada
paparan jangka pendek atau yang dapat menimbulkan
luka fatal meskipun ada pertolongan segera
(3) Bahan yang dapat menimbulkan akibat serius pada
paparan jangka pendek, meskipun ada pertolongan
segera
(2) Bahan yang pada paparan intensif atau terus menerus
dapat menimbulkan luka, kecuali ada pertolongan
segera
(1) Bahan yang menyebabkan iritasi atau sedikit luka
meskipun tidak ada pertolongan segera
(0) Bahan yang tidak berbahaya meskipun kena api
9
Bahan Mudah Terbakar
(4) Bahan yang segera menguap dalam udara
normal dan dapat terbakar dengan cepat
(3) Bahan cair atau padat yang dapat
dinyalakan pada suhu biasa
(2) Bahan yang perlu sedikit dipanaskan
dahulu sebelum dapat terbakar
(1) Bahan yang perlu dipanaskan sebelum
dapat terbakar
(0) Bahan yang tak dapat dibakar
10
Bahaya Reaktivitas
(4) Bahan yang dengan mudah diledakkan atau
meledak pada suhu dan tekanan biasa atau
sensitif terhadap pengaruh mekanik atau panas
setempat
(3) Bahan yang mudah meledak, tetapi memerlukan
sumber penyebab yang kuat, seperti suhu yang
tinggi atau tumbukan
(2) bahan yang tidak stabil dan menghasilkan reaksi
hebat, tetapi tidak meledak
(1) Bahan yang stabil pada keadaan normal, tetapi
tidak stabil pada suhu tinggi
(0) Bahan yang stabil dan juga tidak reaktif meskipun
kena api atau pada suhu tinggi
11
Bahan Kimia Beracun dan Korosif
Bahan kimia ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui:
pernapasan, kulit, dan mulut.
Lewat pernapasan:
Penanganan dalam ruang khusus (lemari asam)
Ruang kerja berventilasi (polutan diencerkan)
Memakai APD yang tepat.
Lewat kulit :
Memakai sarung tangan, pelindung muka dan badan
Lewat mulut :
Tidak makan, minum dalam ruang kerja yang tercemar
Jangan menyimpan bahan makanan/minuman
berdekatan dengan bahan beracun
12
Bahan Kimia Mudah Terbakar
Bahan kimia mudah terbakar yg berbahaya yaitu
berupa : uap, gas, atau debu halus
Pelarut Organik cair dpt menghasilkan uap pd
suhu kamar (semakin TD↓, semakin banyak uap
yg dihasilkan)
Kebakaran terjadi karena adanya 3 unsur, salah
satu unsurnya adalah adanya sumber panas :
Api terbuka
Loncatan api listrik/akibat mekanik
Hubungan pendek
Logam panas
13
Bahan Kimia Reaktif
Bahan kimia reaktif biasanya eksplosif. Reaktif
→ penguraian atau reaksi dengan
unsur/senyawa lain
Misal: bahan peledak, peroksida organik,
campuran oksidator dan reduktor
Bahan kimia reaktif dihindarkan dari :
Pemanasan dan sumber panas
Pengadukan yg timbulkan panas setempat
Pengangkutan yg timbulkan
benturan/getaran kuat
14
Interaksi Dalam Penyimpanan Bahan
Interaksi bahan kimia dengan lingkungan:
Panas atau percikan api terutama utk zat2 yg
mudah terbakar/meledak. Contoh: pelarut organik
Uap air dan air dpt diserap oleh bahan kimia,
reaksi penyerapan bersifat eksotermis. Contoh:
logam alkali dan Asam Sulfat pekat
Interaksi bahan kimia dengan wadah
Bahan kimia korosif dpt merusak wadah (contoh:
H2SO4, HCl)
Reaksi antar bahan
Oksidator dan reduktor → kebakaran/ledakan
Asam dan garam → gas atau uap beracun.
Contoh: NaCN dan Asam menghasilkan HCN yg
amat beracun
15
Syarat-syarat Penyimpanan
Bahan mudah terbakar (Benzen, Aseton, Eter dll)
Suhu dingin dan berventilasi
Jauhkan dari sumber api atau panas (loncatan listrik dan api rokok)
Tersedia Alat Pemadam Kebakaran
17
Bahan-bahan kimia “incompatible” dan
menghasilkan racun bila dicampur
Kelompok A Kelompok B Bahaya yg timbul bila
dicampur (C)
18
Bahan-bahan reaktif yg bila bercampur
menimbulkan reaksi hebat, kebakaran dan atau
ledakan
Bahan kimia Hindarkan kontak dengan
19
Penanganan dan Pemakaian
Baca dan mengerti dari isi label, Lembar
Data Keselamatan Bahan / MSDS
Telah mendapat pelatihan
Pastikan bahwa tindakan pencegahan
berfungsi baik
Kontrol bahaya bahan kimia yang akan
menimbulkan resiko
Periksa APD (jumlah dan keadaan)
Pastikan alat untuk keadaan darurat
tersedia
20
Pengorganisasian Sistem
Pengendalian
Identifikasi
Label
Material Safety Data Sheet
Penyimpanan yang aman
Pemantauan pemaparan
Pemeriksaan kesehatan
Pemeliharaan data pencatatan
Diklat
21
Antisipasi Tumpahan Bahan Kimia
Mengurangi efek terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja serta mengurangi dampak
terhadap lingkungan.
Langkah-langkah antisipatif:
Identifikasi terhadap potensi terjadinya
tumpahan bahan kimia
Penilaian resiko terhadap potensi tumpahan
Sifat dari bahan kimia yang tumpah (material
kurang/sangat berbahaya, beracun, dsb)
Jumlah bahan kimia yang tumpah (banyak/sedikit)
Lokasi terjadinya tumpahan (sulit dijangkau, area
publik, dsb)
22
Antisipasi Tumpahan Bahan Kimia
Saat evaluasi resiko, beberapa poin yang menjadi
bahan pertimbangan:
Apakah training khusus diperlukan untuk
menangani situasi tersebut ?
Apakah peralatan khusus diperlukan untuk
membersihkan tumpahan ? (contoh: SCBA/Self
Contained Breathing Apparatus, PPE, dll)
Apakah prosedur khusus diperlukan untuk
proses pembersihan tumpahan ? (contoh:
penggunaan pompa, selang, dll)
23
Antisipasi Tumpahan Bahan Kimia
Control Resiko
Eliminasi: dihilangkan bahaya atau resiko
paparan
Substitusi: mengganti bahan atau proses
dengan yang kurang berbahaya
Isolasi: menjaga jarak atau membatasi area
Engineering: mendesain ulang area kerja
Administrative: membuat SOP, pengawasan,
training, rotasi kerja, dan tanda bahaya
PPE: menyediakan pakaian pelindung, safety
shoes, goggles, safety glasses, dan gloves
(sarung tangan)
24
Antisipasi Tumpahan Bahan Kimia
Persiapan terhadap terjadinya tumpahan
bahan kimia
Petugas yang menangani bahan kimia harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang MSDS
termasuk persyaratan khusus untuk
penanggulangan tumpahan, spt: pengetahuan
tentang APAR yang diperlukan, material yang saling
tidak cocok, dan reaktivitas dengan bahan lain
seperti air dan udara
Tempat penampungan dan penggunaan bahan
kimia harus di dalam area yang dapat menampung
atau mencegah mengalirnya tumpahan ke area
umum
25
Antisipasi Tumpahan Bahan Kimia
Penyediaan Spill Kits
Isi dari spill kits harus disesuaikan dengan area yang
memiliki potensi tumpahan, dapat terdiri dari:
2Sejumlah Natrium bicarbonate <NaHCO3> atau kapur
<Ca(OH)2> sebagai penetral cairan korosif atau asam
Kantung/wadah berisi serbuk kayu atau pasir kering
untuk mengabsorbsi cairan yang tumpah
Sapu, nampan debu, sekop untuk mengangkat cairan
yang sudah diabsorbsi
Drum plastik atau kantong plastik untuk menampung
hasil tumpahan sebelum dibuang ke pengelola limbah
PPE yang cocok seperti: gloves tahan kimia, safety
glass, masker kimia, dll
26
Antisipasi Tumpahan Bahan Kimia
Spill kits harus diberi label keterangan
yang jelas/mudah dibaca dan ditempatkan
di area uang mudah untuk diambil
Pastikan karyawan mengetahui
bagaimana saat menggunakan spill kits
dalam kondisi darurat
Spill kits harus dicheck secara rutin dan
dilengkapi bila ada jumlah yang kurang
27
Pencegahan Terjadinya Tumpahan
1) Secara Umum
Hindari ketidakteraturan dan penyimpanan
material yang tidak diperlukan di area kerja
Persiapkan semua peralatan kerja yang
diperlukan sebelum memulai pekerjaan
Dilarang menyalakan api (merokok,
mambakar sampah) di/dekat area
penyimpanan bahan kimia berbahaya
28
Pencegahan Terjadinya Tumpahan
2) Proses Penyimpanan
Gunakan material yang cocok sebagai tempat
penyimpanan (container)
Kurangi potensi bahaya terjatuh dari container
yang bertumpuk
Kuantitas bahan kimia yang disimpan harus
sesuai dengan peraturan
Simpan bahan/limbah kimia yang saling cocok
dalam satu area
Inspeksi secara rutin area penyimpanan untuk
mengetahui jika terjadi kebocoran atau
container yang cacat
29
Pencegahan Terjadinya Tumpahan
Gunakan container yang cocok yang tahan terhadap
bahan kimia
Cek kondisi container secara periodik
Sediakan tanda peringatan yang diperlukan di
dalam area penyimpanan
Dilarang menyalakan api dan merokok di
dalam/dekat area penyimpanan kimia
Hindari pencampuran bahan/limbah kimia yang
saling tidak cocok
Lakukan pencampuran bahan/limbah kimia yang
saling cocok di luar area penyimpanan
Simpan container yang besar di atas lantai dan tidak
boleh lebih dari 2 feet dari lantai
Sediakan ruang yang mencukupi untuk menangani
container 30
Pencegahan Terjadinya Tumpahan
3) Proses Pemindahan atau Pengangkutan
Perhatikan ukuran container untuk mencegah terjadinya
overfilling
Gunakan pompa untuk mentransfer limbah bekas
tumpahan bahan kimia
Sediakan struktur penampungan untuk mengumpulkan
limbah bahan kimia saat terjadi kebocoran atau tumpahan
Gunakan container yang direkomendasikan dan aman
Gunakan alat pengangkutan yang cocok untuk
memindahkan limbah kimia dari satu lokasi ke lokasi
lainnya
Gunakan perusahaan pengumpul limbah B3 yang
berlisensi untuk mengangkut dan memusnahkan limbah
kimia bekas tumpahan
31
Prosedur Tanggap Darurat
1) Seseorang yang menemukan
tumpahan/kebocoran bahan kimia harus
segera menghubungi Emergency Response
Team (ERT), dan ERT harus mengetahui:
Nama dan posisi dari pemanggil
Lokasi terjadinya tumpahan
Jenis bahan kimia yang tumpah
Nama bahan kimia
Kuantitas bahan kimia yang tumpah
Nomor telepon pemanggil
32
Prosedur Tanggap Darurat
2) Peringatan diberikan kepada pekerja di sekitar area
tumpahan, dan personal yang belum ditraining harus
berada pada jarak yang aman dari sumber
tumpahan/kebocoran
3) ERT Leader melihat tempat kejadian dan memutuskan
proses apa saja yang harus dihentikan
4) Untuk tumpahan bahan kimia yang tidak terdapat api,
atau ledakan:
Lakukan segera tindakan yang diperlukan untuk melokalisir
area tumpahan
Gunakan material penetral seperti Ca(OH)2/kapur untuk
larutan asam, atau material absorbsi yang cocok seperti
kertas tissue, majun, atau pasir lembut yang kering untuk
menutup tumpahan (atau disesuaikan dengan prosedur dalam
MSDS)
Residu yang dihasilkan dimasukkan ke dalam wadah tahan
bahan kimia untuk selanjutnya dibuang sebagai limbah B3
Sisa bahan kimia yang tidak terambil dibilas dengan air ke
gutter 33
Prosedur Tanggap Darurat
5) Untuk tumpahan bahan kimia di dalam ruangan tertutup
(chemical storage):
Buka pintu dan jendela untuk memperbesar ventilasi
udara, agar uap tidak terakumulasi
Tumpahan ditransfer ke dalam wadah penampung dengan
menggunakan peralatan seperti: pompa tangan, sekop,
dan pacul, dsb
Jika kuantitas bahan kimia sedikit, dapat ditutup dan
dicampur dengan bahan pengabsorbsi seperti: kertas
tissue, atau majun. Juka tumpahan bahan kimia banyak,
ditutup oleh pasir lembut yang kering.
Residu yang dihasilkan dimasukkan ke dalam wadah
untuk selanjutnya dibuang sebagai limbah bahan kimia
Sisa bahan kimia yang tidak terambil dibilas dengan air ke
gutter
34
Prosedur Tanggap Darurat
6) Hanya orang yang mengenakan pakaian
pelindung maupun alat pelindung diri
yang cocok, yang diperbolehkan
memasuki dan membersihkan area
tumpahan bahan kimia
7) Apabila tumpahan atau kebocoran
tersebut menimbulkan korban atau
terdapat efek terhadap lingkungan, maka
segera melapor ke pihak-pihak terkait
(Disnaker, Lingkungan Hidup, dll)
35