Anda di halaman 1dari 22

Alat Pelindung diri

pemadam kebakaran
Oleh: Muhammad Naufal Ahnaf (2002046)
Apa itu APD ???
Alat pelindung diri adalah kelengkapan
yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya.
TABLE OF CONTENTS

01 02
Fungsi setiap APD Resiko sakit

03 04
Dasar Hukum/ UU Aturan aturan di setiap
negara tentang SMK3
01
Fungsi Setiap
APD
Helm
Helm yang khusus digunakan oleh para petugas
pemadam kebakaran dirancang secara khusus,
untuk melindungi kepala. Fungsinya yaitu untuk
melindungi kepala dari benturan keras, dari sinar
matahari secara langsung, hujan atau cipratan air,
dari api dengan tingkat suhu yang tinggi dan lain
sebagainya.
Pemakaian helm pemadam kebakaran di area yang
berbahaya ini, akan melindungi petugas pemadam
kebakaran dari hal-hal berbahaya lainnya.
Baju pemadam
kebakaran
Sebagai pawang api, para pemadam
harus menggunakan baju seragam tahan
panas ini dengan lengkap agar
bisa terlindung dari radiasi api. Baju ini
bisa tahan terhadap radiasi api sebesar
1000 C sampai dengan 1500 C,
sehingga dijamin akan melindungi
tubuh. Para damkar bisa menjalankan
tugasnya dengan baik.
Sabuk Keselamatan (safety belt)
Fungsi utama dari sabuk ini tentu demi
keamanan dan keselamatan para
petugas saat memadamkan kebakaran,
khususnya ketika mereka harus menaiki
gedung atau bangunan yang tinggi.
Sabuk pengaman ini juga biasanya
digunakan untuk keamanan di
kendaraan dan untuk menghindari jenis
kecelakaan lainnya.
Sepatu Pemadam Kebakaran
Sepatu ini akan melindungi para petugas dari benda-benda
yang panas, dari api atau dari benda-benda tajam dan bahan
kimia yang bisa melukai kulit kaki. Biasanya sepatu pemadam
kebakaran dibuat dari bahan kulit tebal atau bahan metal yang
juga tebal.
Ada pula sepatu yang dibuat dari bahan karet dengan desain
yang sesuai, tujuannya adalah agar pengguna bisa
menggunakannya dengan baik khususnya di bagian
permukaan yang licin. Bisa juga untuk membuat para petugas
bekerja dengan mudah di lapangan, saat memadamkan api dan
menghadapi medan yang cukup sulit.
Sarung Tangan Pemadam Kebakaran
Salah satu kebutuhan dalam perlengkapan keamanan yang
harus dipenuhi oleh para petugas pemadam kebakaran
adalah sarung tangan pemadam kebakaran. Kegunaannya
adalah untuk melindungi tangan dari bahan-bahan panas,
goresan, kontak arus listrik agar tangan tidak cedera,
bahan-bahan kimia, dan lain sebagainya.
Penutup Telinga
Alat pelindung telinga juga digunakan untuk melindungi
telinga, yang harus sesuai dengan kebutuhan kerja yang
mampu menghindarkan para petugas pemadam kebakaran dari
resiko bahaya saat bekerja. Ada dua jenis alat pelindung
telinga yang bisa digunakan yaitu ear muff dan ear plug.
Namun tingkat keamananan yang lebih baik digunakan adalah
ear muff karena lebih nyaman digunakan, dan bisa digunakan
bersamaan dengan helm pemadam kebakaran dan kacamata
safety.
02
Resiko sakit
1. Penyakit Jantung

Serangan jantung menyumbang 45 persen dari semua kematian


terkait pekerjaan di kalangan petugas pemadam kebakaran .
Risiko ini meningkat selama tindakan pemadaman kebakaran
itu sendiri. Ini bisa jadi akibat kerja keras di dekat api panas,
paparan karbon monoksida, dan tekanan lain yang terkait
dengan pekerjaan. Kurangnya kebugaran fisik, kelebihan berat
badan, dan merokok membuat risiko ini lebih tinggi.

Petugas pemadam kebakaran yang juga merokok memiliki


risiko lebih tinggi dari CO dan masalah paru lainnya. Tingkat
stres fisik dan mental yang tinggi membuat jantung
membutuhkan lebih banyak oksigen; namun, menghirup lebih
banyak CO mengurangi jumlah oksigen yang diterima petugas
pemadam kebakaran. Ini dapat menyebabkan serangan jantung
baik dari penyakit arteri koroner maupun dari irama jantung
yang tidak normal.:
2. Kanker
Menurut studi National Institute for Occupational Safety and
Health, petugas pemadam kebakaran lebih dari dua kali lebih
mungkin didiagnosis dengan kanker invasif daripada rata-rata
orang. Petugas pemadam kebakaran biasanya bersentuhan
dengan bahan berbahaya penyebab kanker saat mereka
memadamkan api. Petugas pemadam kebakaran berisiko lebih
tinggi terkena kanker usus besar, otak, kandung kemih, ginjal,
dan limfoma Hodgkin.

3. Penyakit Pernafasan Kronis c


Dampak terburuk penyakit paru-paru bisa menyerang petugas
pemadam kebakaran berpengalaman, terutama mereka yang
merokok. Petugas pemadam kebakaran terpapar berbagai
risiko pernapasan yang dapat menyebabkan kerusakan paru-
paru yang signifikan dan permanen. Di luar paparan zat kimia
yang terbakar yang terkait dengan pekerjaan, petugas
pemadam kebakaran yang merokok dapat terkontaminasi oleh
zat yang terbakar yang sama, hanya untuk secara dramatis
meningkatkan risiko penyakit pernapasan kronis.
03
Dasar Hukum/ UU
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
merupakan upaya untuk
mengendalikan risiko bahaya saat
bekerja. Kewajiban perusahaan
menyediakan APD diatur dalam Pasal
2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2010
tentang APD. Kewajiban pekerja
menggunakan APD diatur Pasal 6
Permenakertrans Nomor 8

Tahun 2010.
Aturan di setiap
negara tentang
SMK3
04
SMK3 di Amerika Serikat
1.

Penanggung jawabAdministrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja


(OSHA)
bertanggung jawab kepada Departemen Tenaga Kerja, sementara riset
dan pelayananLembaga Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(NIOSH) bertanggung jawab kepada Departemen Kesehatan melalui P
usatPemberantas Penyakit Menular (CDC) yang berada dalam
PelayananKesehatan Masyarakat (Public Health Service). Kepala dari
semua badanini ditunjuk oleh lembaga kepresidenan meskipun
peranan wakil kongresyang vokal semakin menonjol dalam kesehatan
kerja dan kesehatanlingkungan. Inspektur OSHA dan peneliti NIOSH
memiliki kewenanganyang serupa dengan rekannya di Inggris,
meskipun disini lebih maju dan banyak menjalankan kekuasaannya.2. c

Aturan3.

IsiTujuan :untuk menjamin tempat kerja yang aman dan sehat dengan
menetapkandan menegakkan standar dengan cara memberikan pelatih
an, penjangkauan, pendidikan dan bantuan kepada tenaga kerja.4.

Sistem sertifikasiAdministrator of the Environmental Protection Agency


SMK3 DI SPANYOL
Di Spanyol, K3 diatur oleh Undang-Undang Pencegahan Risiko Pekerjaan tanggal 8
November 1995, yang mencakup semua karyawan kecuali wiraswasta dan pekerja
rumah tangga. Ini juga tidak berlaku untuk situasi yang karakteristiknya tidak
mengizinkannya di bidang pelayanan publik, misalnya polisi, keamanan, angkatan
bersenjata dan kegiatan militer, serta perlindungan sipil. Ini membawa sistem hukum
Spanyol sejalan dengan Eropa, terutama EEC Directive 89/391 [1] yang berkaitan
dengan langkah-langkah untuk meningkatkan K3. Ini adalah kerangka hukum untuk
mengatur aspek teknis dari tindakan pencegahan. Undang-undang tersebut didasarkan
pada Pasal 40.2 Konstitusi Spanyol tahun 1978, di mana tanggung jawab K3
dipercayakan kepada otoritas negara [2]. Hukum nasional kemudian dijalankan oleh
penguasa dalam tujuh belas Komunitas Otonomi (Comunidades Autónomas) [3] .
Perundang-undangan dan strategi nasional dinegosiasikan dengan Komunitas Otonom
dan mitra sosial dalam bentuk dialog sosial. Komisi Nasional Keselamatan dan
Kesehatan Kerja memainkan peran penting dalam proses negosiasi (CNSST)
SMK3 di Taiwan
Mulai disahkan pada tanggal 16 April 1974 dan direvisi ulang pada
tahun 2013 terkait peraturan yang terkait dengan SMK3. Peraturan
terkait SMK3 ini dituangkan dalam Undang-Undang resmi Taiwan.
1. Penanggung jawab Departemen Tenaga Kerja ( Ministry of Labour )
2. Aturan
Berpedoman kepada Taiwan Occupational Safety and Health
Management System (TOSHMS)
3. Isi Tujuan utama dari Taiwan Occupational Safety and Health
Management System (TOSHMS) :
a. Melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan pekerjacara
tempat kerja, termasuk di dalamnya pekerja formal dan informal
b. Memperjelas tanggung jawab dari setiap orang yang terkait di dalam
lingkungan kerja.
c. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, pengusaha dan pekerja
d. Meningkatkan manajemen dalam pengendalian mesin, peralatan-
peralatan serta bahan kimia yang digunakan
e. Meningkatkan pencegahan terhadap kejadian PAK dengan
meningkatkan sistem pelayanan kesehatan kerja dengan cara
memberikan perlindungan fisik dan psikososial pekerja
SMK3 di Hongkong

1. Penanggung jawab Departemen Perburuhan

2. Aturan Kerangka kerja parlemen untuk SMK3.

3. Isi Pedoman dewan K3

4. Sistem sertifikasi Rencana audit safety OSHC


SMK3 di Thailand
1. Penanggung jawab
Menteri Perburuhan dan Kesejahteraan Sosial dan
Perindustrian.
2. Aturan
TIS 18000
3. Isi
Pedoman SMK3 khususnya bagi perusahaan kecil dan
menengah.
4. Sistem sertifikasi
Sertifikasi TIS 18000 oleh institusi sertifikasi sistem
menejemen.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai