HAZOP
Kelompok 2 :
Ezra Raymond
21080113130062
Chyntya Syafril
21080113140063
Cut Nuruddiniyah
21080113140064
Patricia Crissan P
21080113130065
21080113140067
Estu Hanisa
21080112120019
Widiyani S
21080111130087
HazOp
berpengalaman
tetapi
latihan
yang
didasarkan
pada
Karakteristik Hazop
1. Sistematis,
penilaiannya
pada penggunaan
kata
sangat
terstruktur
bantu (guide
dengan
words) dan
mengandalkan
unsur parameter
Dapat
juga
dilakukan
pada
fasilitas
yang
ada
untuk
Terminologi Hazop
Berikut ini adalah terminologi (key words) yang sering digunakan untuk
mempermudah pelaksanaan Hazop antara lain:
1. Node: Titik/bagian yang ditentukan sebagai objek analisa
2. Design Intent: Fungsi, sistem, parameter dan besaran
yang
telah
Arti
Contoh
No (Not, None)
yamg tercapai
Peningkatan kuantitatif
pada
parameter
Penurunan
pada
perancangan
Tekanan lebih
As Well As
parameter
Tambahan
(More
kuantitatif
aktivitas/kegiatan
rendah
kondisi normal
Katup lain menutup pada saat
Than)
terjadi.
Part of
Hanya
Reverse
yang berhenti
Aliran balik
terjadi
system dimatikan
yang
beberapa
Penggantian
tujuan
dari
sama
(kesalahan
logika/kesalahan manusia)
Hanya sebagian dari system
lengkap- Adanya
terjadi
cairan
ketika
dalam
dari
desain
proses
yang
sesungguhnya
dengan
More
Less
high flow
Pressure
low flow
Temperature
high
temperature
low
temperature
Level
high level
low level
None
no flow
Reverse
reverse
flow
Other
As well as
Part of
deviating
concentration
contamination
vacuum
delta-p
no level
different level
than
explosion
yang
harus dilakukan.
Tindakan
ini
dibagi
deviating
material
menjadi
dua
Hazop Result
Menurut Safety Enginer Career workshop (2003), Phytagoras Global
Development, seluruh rekomendasi yang dibuat oleh tim yang terlibat dalam
Hazop umumnya menghasilkan sejumlah perbahan disain yang signifikan.
Perubahan tersebut dapat berupa teknologi proses, kondisi proses atau
metode/prosedur operasi. Contoh spesifik perubahan tersebut antara lain:
1. Perubahan kecil pada perancangan bejana dan sistem perpipaan.
2. Perubahan besar pada bentuk rancangan keseluruhan,
penambahan peralatan pabrik.
3. Penambahan alat-alat instrumentasi, untuk pengendalian
rutin dan perlindungan pabrik.
4. Perubahan tata letak alat.
5. Perubahan prosedur dan perintah pengoperasian alat/operasi.
Kekurangan HAZOP
1. Prosesnya memakan waktu lama dan melelahkan
2. Hazop tidak cukup efektif jika berurusan dengan multiple failure.
3. Cenderung memperkirakan kerusakan, tingkat keparahan dari material
konstruksi tidak dimunculkan.
4. Metode ini tidak akan mampu memberikan penyelesaian perancangan yang
memadai untuk pokok-pokok permasalahan yang berkaitan dengan human
factor karena hanya berorientasi pada perangkat keras dan prosesnya.
5. Hazop tidak mengidentifikasi semua penyebab penyimpangan dan karena
itu mengabaikan banyak skenario.
Kelebihan HAZOP
1. Teknik analisis bahaya disusun secara sistematis, komperhensif dan
fleksibel baik sebelum suatu sistem berproduksi, bisa juga mengidentifikasi
modifikasi pada peralatan yang sudah ada untuk mengurangi masalah resiko
dan pengoperasian.
2. Hazop dapat mengidentifikasi dengan tepat apa saja penyimpanganpenyimpangan kritis yang terjadi dan penyebabnya.
3. Tidak hanya fokus pada safety, tapi juga mengidentifikasi hazard (mencegah
kecelakaan) dan operability (berjalan lancarnya suatu proses sehingga
meningkatkan plant performance).
4. Cocok dilakukan secara berkelompok yang melibatkan ahli-ahli dari multi
disiplin ilmu dan dipimpin oleh spesialis keselamatan kerja yang
berpengalaman atau konsultan khusus.
5. Penggunaan kata kunci (guide word) sangat efektif untuk menjaga para
partisipan yang melakukan Hazop agar tidak ada point yang terlupakan.
Kesimpulan
1. HAZOP dapat mengetahui secara pasti profile tingkat risiko yang ada
dalam fasilitas proyek.
2. HAZOP dapat digunakan untuk menentukan skala prioritas permasalahan
keselamatan
yang
ada
dalam
operasi
Proyek
sebagai
masukan
4. Hazop dapat mengidentifikasi dengan baik apa saja penyebab bahaya dan
identifikasi yang tepat atas penyimpangan-penyimpangan kritis yang
terjadi.
5. Hazop adalah sebuah teknik analisis bahaya yang disusun secara
sistematis, komperhensif dan fleksibel.
6. Hazop tidak mengidentifikasi semua penyebab penyimpangan dan karena
itu mengabaikan banyak skenario.
Saran
1. Semua perusahaan sebaiknya menerapkan HAZOP dengan baik sesuai
prosedur dan proses penerapannya.
2. Oleh karena Hazop tidak dikerjakan secara individual melainkan bersama
dengan tim, maka diharapkan setiap personil harus berkontribusi secara
aktif dalam brainstorming, bertanggung jawab, kritis dan menghindari
diskusi yang tidak berujung dengan tetap fokus pada point yang telah
ditetapkan.
3. Hazop memakan waktu yang panjang dan melelahkan, akibatnya
cenderung mengikis tingkat kewaspadaan dan antusiasme para analisator,
maka tingkat keakuratan hasil analisis dengan teknik ini sangat
membutuhkan komitmen yang tinggi antara tim analisis dan manajemen.
4. Laporan Hazop harus divalidasi secara rutin untuk meyakinkan bahwa
hasil analisa tersebut tetap sesuai dengan standar keselamatan dan
keandalan proses, bahkan bila ditemukan permasalah baru, disarankan
untuk melakukan updating Hazop segera setelah terjadinya suatu
kejadian/kecelakaan atau pada saat modifikasi peralatan.
Referensi
http://journal.ui.ac.id/index.php/technology/article/viewFile/526/522