Anda di halaman 1dari 19

Investigasi Kecelakaan

Kerja
 Investigasi kecelakaan adalah suatu cara untuk
mencari data dan fakta yang berhubungan
dengan kecelakaan kerja yang mengakibatkan
korban jiwa atau kerugian harta benda.
 Investigasi kecelakaan dilakukan guna mencari
akar penyebab dari kecelakaan agar kejadian
serupa tidak terulang kembali.
 Pelaksanaan investigasi kecelakaan atau accident
investigation menjadi hal yang dibutuhkan dan merupakan
Mengapa teknik yang efektif untuk tindakan pencegahan kecelakaan
yang sama di waktu yang akan datang. Investigasi kecelakaan
Dilakukan dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan untuk
kemudian dibuat tindakan pencegahan agar kecelakaan
Investigasi? serupa dapat dikurangi dan dihilangkan (National Safety
Council, 1985).
• Mengidentifikasi dan mendeskripsikan kejadian
sebenarnya (apa, di mana, dan kapan)
• Mengidentifikasi penyebab langsung dan akar/ faktor
penyebab kecelakaan (mengapa)
Tujuan • Membantu manajemen untuk mengidentifikasi
tindakan perbaikan yang efektif dan praktis
investigasi
• Memperbaiki sistem manajemen K3
kecelakaan
• Mencegah kecelakaan kerja yang sama terulang
kembali dan menciptakan lingkungan kerja yang
aman bagi pekerja.
Canadian Centre for Occupational Health and
Safety (CCOHS) merekomendasikan agar investigasi
dilakukan secara bersama-sama, baik manajemen
maupun perwakilan dari tenaga kerja atau pihak-pihak
yang relevan.
Siapa yang • Pekerja yang memiliki pengetahuan atau memahami
tentang proses kerja
harus • Supervisor di area tempat terjadinya kecelakaan
melakukan • Safety officer

investigasi • Pimpinan departemen K3 perusahaan


• Pekerja yang kompeten dalam melakukan investigasi
kecelakaan? kecelakaan
• Para ahli di luar perusahaan (sesuai kebutuhan
investigasi)
• Perwakilan dari pemerintah daerah atau polisi
setempat.
 kompetensi yang harus dimiliki:
• Memahami investigasi kecelakaan dengan model sebab
akibat
• Memahami teknik investigasi
Siapa yang
• Mengetahui persyaratan hukum atau organisasi terkait
harus kecelakaan kerja

melakukan • Memiliki pengetahuan dasar tentang K3


• Mampu melakukan wawancara dan teknik pengumpulan
investigasi data dan fakta secara efektif
kecelakaan? • Mengetahui persyaratan untuk dokumen, pengumpulan
data, dokumentasi terkait investigasi
• Mampu menganalisa data yang dikumpulkan untuk
menentukan hasil temuan dan tindakan perbaikan yang
harus dilakukan.
Kecelakaan
Kerja yang
Perlu
Diinvestigasi
Hal-hal yang
 Investigasi akan melibatkan analisis dari semua informasi
dilibatkan yang tersedia, fisik (tempat kejadian), verbal (catatan saksi)
dan hal-hal tertulis (penilaian risiko, prosedur, instruksi,
dalam panduan kerja).
investigasi
1. Segera kumpulkan segala informasi terkait dengan
kecelakaan
Langkah- 2. Membentuk tim investigasi
langkah dalam 3. Meruntutkan kejadian kecelakaan kerja
Investigasi 4. Mengidentifikasi semua control
Kecelakaan 5. Mengidentifikasi akar penyebab
Kerja 6. Membuat rekomendasi
7. Membuat laporan
• Metode yang digunakan mampu menganalisis semua faktor
yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan
mengembangkan tindakan perbaikan
• Tim investigasi melibatkan pihak-pihak yang relevan
• Memiliki prosedur atau panduan terstruktur dan sistematis
yang mendukung proses investigasi
Kriteria • Mengidentifikasikan penyebab langsung dan tidak langsung
• Membuat rekomendasi untuk menindaklanjuti penyebab
Investigasi langsung dan tidak langsung
• Menerapkan rekomendasi dan melakukan analisis risiko
Kecelakaan lanjutan setelah penerapan rekomendasi
• Memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan atau
yang Baik perbaikan terbukti menurunkan risiko kecelakaan serupa
• Membagikan pelajaran yang didapat dari sebuah kecelakaan
(lesson learned) kepada pihak-pihak terkait
• Laporan investigasi didokumentasikan secara jelas dan
terperinci
• Memiliki basis data kecelakaan yang mudah diakses.
Hazard
Identification ,  Adalah metode yang digunakan untuk pemetaan resiko

Risk  Metode ini dikenal sebagai metode identfikasi biaya, melakukan


penilaian terhadap resiko, dan memberikan Tindakan
Assessment pengendalian berdasarkan setiap potensi bahaya, dimana bahaya
yang timbul dijelaskan dari setiap aktivitas kerja
and Risk  Pengendalian perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya
Control kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang merugikan perusahaan

(HIRARC)
 Mampu mengidentifikasi potensi bahaya di setiap bidang kerja
 Mampu menilai resiko dan potensi bahaya yang mungkin timbul
Tujuan  Mampu mengendalikan resiko sesuai norma K3, sehingga dapat
menciptakan perilaku dan kondisi kerja yang aman
 Mampu Menyusun dokumen tentang HIRARC sesuai aturan K3
Contoh
HIRARC
• Hazard – anything that can cause harm.
Perbedaan
• Risk – a probability of harm actually being done.
Hazard-Risk- • Danger – the relative exposure to a hazard.
Danger
Hirarki
Pengendalian
Resiko
 Hierarki pengendalian bahaya pada dasarnya berarti
prioritas dalam pemilihan dan pelaksanaan
pengendalian yang berhubungan dengan bahaya k3
 Resiko/bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan
Hirarki penilaian memerlukan langkah pengendalian untuk
menurunkan tingkat resiko/bahaya-nya menuju ke titik yang
Pengendalian aman.
Resiko  Pengendalian Resiko/Bahaya dengan cara eliminasi memiliki
tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi tertinggi di
antara pengendalian lainnya.
 Dan pada urutan hierarki setelahnya, tingkat keefektifan,
kehandalan dan proteksi menurun.
Eliminasi Eliminasi Sumber Bahaya

Tempat
Substitusi Substitusi Alat/Mesin/Bahan Kerja/Pekerjaan
Aman
Mengurangi Baha
Modifikasi/Perancangan ya
Rencana Perancangan Alat/Mesin/Tempat Kerja yang Lebih
Aman
Kontrol
Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi
Administrasi Kerja, Tanda Bahaya, Rambu, Tenaga
Poster, Label Kerja Aman
Mengurangi
Paparan
APD Alat Perlindungan Diri Tenaga Kerja
1.Eliminasi – memodifikasi desain untuk
menghilangkan bahaya; misalnya, memperkenalkan
perangkat mengangkat mekanik untuk
menghilangkan penanganan bahaya manual;
2.Subtitusi – pengganti bahan kurang berbahaya atau
mengurangi energi sistem (misalnya, menurunkan
kekuatan, ampere, tekanan, suhu, dll);
3.Kontrol teknik / Perancangan – menginstal
Rencana sistem ventilasi, mesin penjagaan, interlock, dll .;
Kontrol 4.Kontrol administratif – tanda-tanda keselamatan,
daerah berbahaya tanda, tanda-tanda foto-
luminescent, tanda untuk trotoar pejalan kaki,
peringatan sirene / lampu, alarm, prosedur
keselamatan, inspeksi peralatan, kontrol akses,
sistem yang aman, penandaan, dan izin kerja, dll .;
5.Alat Pelindung Diri (APD) – kacamata safety,
perlindungan pendengaran, pelindung wajah,
respirator, dan sarung tangan.
• Kebutuhan untuk kombinasi kontrol, menggabungkan unsur-unsur
dari hirarki di atas (misalnya, perancangan dan kontrol
administratif),
• Membangun praktik yang baik dalam pengendalian bahaya tertentu
yang dipertimbangkan, beradaptasi bekerja untuk individu
(misalnya, untuk memperhitungkan kemampuan mental dan fisik
individu),
• Mengambil keuntungan dari kemajuan teknis untuk meningkatkan
kontrol,
• Menggunakan langkah-langkah yang melindungi semua orang
(misalnya, dengan memilih kontrol rekayasa yang melindungi
hal yang perlu semua orang di sekitar bahaya daripada menggunakan Alat
Pelindung Diri),
dipertimbangkan
• Perilaku manusia dan apakah ukuran kontrol tertentu akan diterima
dan dapat dilaksanakan secara efektif,
• Tipe dasar kegagalan manusia/human error (misalnya, kegagalan
sederhana dari tindakan sering diulang, penyimpangan memori
atau perhatian, kurangnya pemahaman atau kesalahan penilaian,
dan pelanggaran aturan atau prosedur) dan cara mencegahnya,
• Kebutuhan untuk kemungkinan peraturan tanggap darurat bila
pengendalian risiko gagal,
• Potensi kurangnya pengenalan terhadap tempat kerja, contoh:
visitor atau personil kontraktor.

Anda mungkin juga menyukai