Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN SAMPAH KERTAS DI INDONESIA

Oleh : Sri Wahyono*)

Abstract
Paper waste is one type of municipal solid wastes that is not properly manage yet.
It contributes about ten percent of MSW. Indonesia paper waste generation is
about 1.6 million ton per year which 70 percent of them was recovered by
scavengers and sold to the recycling paper industries. To optimize the paper
waste management, it is needed cooperation between community, private sectors
and government in the MSW management. In this article, the author talks about
paper waste generation and its potency, prospect and route of its market, and
strategy of paper waste management.

Kata Kunci : sampah kertas, daur ulang

1. PENDAHULUAN dari hal tersebut adalah tidak adanya sistem


pemilahan yang menyebabkan sebagian
Permasalahan sampah kertas tidak sampah kertas menjadi tercampur dengan
terlepas dari permasalahan sampah secara sampah lainnya sehingga menjadi kotor dan
keseluruhan. Permasalahan tersebut meliputi hancur, akibatnya menjadi sulit untuk
aspek teknis-operasional, hukum, pendanaan, didaurulang. Hanya sekitar 70% sampah
sosial, dan institusi atau manajemen. Contoh kertas yang dapat dikumpulkan oleh
paling populer dari permasalahan tersebut pemulung untuk dijual ke lapak. Padahal
antara lain semakin sulitnya mencari lahan jumlah timbulan sampah kertas bisa
untuk tempat pembuangan akhir (TPA) di mencapai sekitar 10% dari jumlah
daerah perkotaan dan mahalnya biaya keseluruhan sampah.
transportasi sampah. Dalam artikel ini, penulis akan
Jakarta, misalnya, mengalami kesulitan mengetengahkan informasi tentang jumlah
dalam mendapatkan lahan pengganti TPA dan potensi sampah kertas, jalur
Bantargebang yang operasinya akan berakhir perniagaannya, prospek pemasarannya, dan
pada 2003. Penentuan lokasi TPA pengganti strategi pengelolaannya.
mendapat banyak tentangan dari masyarakat
setempat karena khawatir akan terjadinya 2. JUMLAH TIMBULAN SAMPAH KERTAS
pencemaran dan dampak lainnya.
Sementara itu, biaya operasional dan Jumlah timbulan sampah kertas relatif
pemeliharaan untuk transportasi sampah banyak. Sebagai contoh, kota Jakarta pada
menjadi beban yang berat karena faktor tahun 1997/1998 diperkirakan menghasilkan
volume sampah yang mesti diangkut dan sampah kertas sejumlah 2.989 m3/hari, atau
jauhnya jarak dari sumber sampah ke TPA. 10,11% dari jumlah sampah keseluruhan
Salah satu upaya pemerintah dalam (29.568 m3/hari) (BPS, 1998). Sementara itu
mengatasi permasalahan sampah antara lain dari keseluruhan sampah kertas, sebanyak
dengan mendorong usaha untuk mengurangi 71,2% (2.126 m3/hari) diambil oleh pemulung
volume sampah. Usaha pengurangan atau (BPPT, 1996). Hal itu dapat dilihat pada tabel
minimalisasi volume sampah yang diangkut 1.
ke TPA antara lain dengan melakukan daur Dalam lingkup nasional, (dengan
ulang sampah, termasuk di dalamnya daur asumsi jumlah penduduk 180 juta jiwa, laju
ulang sampah kertas. produksi sampah 2 liter/orang/hari, dan
Dengan usaha daur ulang akan komposisi 6,17%) jumlah timbulan sampah
didapatkan manfaat berupa berdirinya industri kertas di Indonesia dapat mencapai 1.599.000
daur ulang sampah dan pemberdayaan ton/tahun. Sementara itu, sejalan dengan
masyarakat bawah. Sampah kertas sebagai meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk,
salah satu bahan baku industri daur ulang jumlah timbulan sampah kertas akan terus
saat ini belum terkelola dengan baik. Contoh
*)
Peneliti Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi, TIEML, BPPT.

276 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 2 No. 3, September 2001 : 276 - 280
meningkat bersamaan dengan meningkatnya 3. JENIS, SUMBER DAN DAUR ULANG
jumlah sampah jenis lainnya. KERTAS

Tabel 1. Timbulan Sampah Kertas dan Sampah kertas jenisnya bermacam-


Penyerapannya di Wilayah DKI Jakarta Tahun macam, misalnya kertas HVS (kertas
1997/1998 (dalam m3/hari) komputer dan kertas tulis), kertas kraft,
karton, kertas berlapis plastik, dsb. Biasanya
Produksi Produksi Diserap oleh aktivitas yang berbeda menghasilkan jenis-
Kodya Sampah* Sampah Pemulung jenis sampah kertas yang berbeda pula.
Kertas** *** Apabila kita lihat tabel 2, sebagai contoh,
pabrik dan pertokoan lebih banyak
Jakarta 5.804 586,8 417,8
menghasilkan sampah kertas jenis karton,
Selatan
sedangkan perkantoran dan sekolah lebih
Jakarta 5.287 534,5 380,6
Timur banyak menghasilkan kertas tulis bekas.
Jakarta 5.889 595,4 423,9 Masing-masing jenis kertas juga
Pusat memiliki karakteristik tersendiri sehingga
Jakarta 7.264 734,4 522,9 kemampuannya untuk didaurulang dan
Barat produknya juga berbeda-beda. Sementara itu
Jakarta 5.324 538,3 383,2 sebagian besar kertas pembungkus makanan
Utara tidak didaurulang, begitu juga dengan kertas
Jumlah 29.568 2.989,3 2.128,4 tissue. Kertas pembungkus makanan sulit
didaurulang karena adanya lapisan plastik,
Catatan : sedangkan kertas tissue karena sifatnya
* sumber: DKI dalam Angka, 1998
yang mudah hancur.
** 10,11% dari jumlah sampah keseluruhan,
sumber: BPS, 1998
*** 71,2% dari jumlah sampah kertas, 4. JALUR PEMANFAATAN SAMPAH
sumber: BPPT, 1996 KERTAS

Tabel 2. Jenis, sumber dan produk daur ulang Saat ini pemanfaatan sampah kertas
sampah kertas melibatkan sektor formal dan informal seperti
industri kertas, pemulung, lapak, bandar, dsb.
Jenis Sampah Produk Daur Jalur pemanfaatan sampah kertas, menurut
Kertas Sumber Ulang hasil survei di Jakarta (Direktorat Cipta Karya,
Kertas Komputer Perkantoran Kertas komputer 1999), dapat dilihat pada gambar 1. Menurut
dan Kertas Tulis Percetakan dan kertas tulis survei tersebut, masyarakat sebagai
Sekolah Art paper penghasil kertas masih jarang yang
Kantong kraft Pabrik Karton memanfaatkan langsung kertasnya.
Pasar Art paper
Saat ini sebagian besar sampah kertas
Pertokoan
Karton dan box Pabrik Karton
dijual oleh pemulung ke lapak, sedangkan
Pasar Art paper sebagian kecil lainnya dijual langsung ke
Pertokoan industri kecil daur ulang kertas. Dari lapak,
Koran, majalah Perkantoran Kertas koran sampah kertas atau kertas bekas dijual ke
dan buku Pasar Art paper bandar, selanjutnya ke supplier atau
Rumah tangga pemasok. Oleh supplier sampah kertas dijual
Kertas bekas Rumah tangga Kertas tissue kepada industri kecil daur ulang kertas atau
campuran Perkantoran Kertas tulis industri kertas.
TPS/TPA kualitas rendah Pemulung adalah orang yang
Pertokoan Art paper
mengumpulkan bahan baku daurulang dari
Kertas Pertokoan Tidak dapat
pembungkus Rumah tangga didaur ulang
tempat sampah dan menjualnya kepada
makanan Perkantoran lapak. Pemulung rata-rata memperoleh
Kertas tissue Rumah tangga Kertas tissue barang bekas sebanyak 10 35 kg/orang/hari
Perkantoran (tetapi sangat dan menjualnya dengan keuntungan Rp.
Rumah makan jarang yang 3.000 Rp. 6.000/orang/hari. Kehidupannya
Pertokoan didaur ulang sangat tergantung dari lapak sebagai induk
kembali) semangnya dan harga jual barang bekas.
Lapak berperan dalam menyortir
Sumber: Ditjen Cipta karya, 1999
barang bekas berdasarkan permintaan
produsen daur ulang sesuai dengan harga

Pengelolaan Sampah Kertas di Indonesia (Sri Wahyono) 277


Masyarakat industri kertas terus
(sumber sampah kertas) Pemulung meningkat. Sayangnya,
sampah kertas yang
dikonsumsi saat ini tidak
Lapak bisa sepenuhnya dipenuhi
oleh sampah kertas dari
dalam negeri sehingga
Bandar untuk memenuhi kebutuhan
industri kertas Indonesia
masih mengimpor kertas
bekas.
Supplier
Pada tahun 1997,
misalnya, tingkat kapasitas
konsumsi kertas sebanyak
Industri Kecil Industri 3.119.970 ton sedangkan
(art paper) Besar Kertas sampah kertas yang kembali
sebagai bahan baku kertas
hanya mencapai 980.000
ton atau baru mencapai
Keterangan: 31%. Padahal produksi
Jalur Kertas sampah kertas skala
Jalur sampah Kertas nasional diprediksikan dapat
mencapai 1.599.000 ton
Gambar 1. Jalur perdagangan sampah kertas di Indonesia pertahunnya. Jadi prospek
yang disepakati. Lapak umumnya mempunyai pemasaran kertas bekas
lahan yang cukup luas untuk pengumpulan masih terbuka lebar. Dari tabel tersebut dapat
barang bekas dan tempat tinggal para dihitung bahwa rata-rata peningkatan
pemulung. Selain itu lapak juga menyiapkan kebutuhan sampah kertas (asal Indonesia)
aspek pembiayaan bagi para pemulung. mencapai 11,22% setiap tahunnya.
Penghasilan lapak dapat mencapai Rp. Pemasaran sampah kertas saat ini
15.000 Rp. 800.000 perhari. dilaksanakan lintas wilayah, misalnya dari
Bandar mengumpulkan barang Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya. Pada
pulungan dari para lapak. Sistem kerjanya umumnya prosedur pengiriman sudah
seperti lapak, tetapi tidak berhubungan berdasarkan saling ketergantungan dan
langsung dengan para pemulung. Supplier sifatnya mengikat, seperti misalnya, para
atau pemasok umumnya merupakan pemasok biasanya telah mengadakan ikatan
organisasi resmi yang digunakan oleh para kontrak dengan para bandar untuk
lapak atau bandar berhubungan dengan mendapatkan pasokan secara rutin.
pabrik untuk melakukan perjanjian kontrak. Sebagian besar sampah kertas diserap
Industri merupakan penerima sampah oleh industri besar, sedangkan yang diserap
kertas sebagai bahan baku daur ulang. oleh industri art paper relatif sedikit. Saat ini
Industri penerima ada dua macam yaitu harga jual kertas bekas sekitar Rp. 700 -
industri kecil dan industri besar. Industri kecil 800/kg.
biasanya menerima sampah kertas sebagai
bahan paper art seperti bok artistik, kartu Tabel 3. Konsumsi sampah kertas di
ucapan, souvenir, dsb. Sedangkan industri Indonesia
besar mempergunakan sampah kertas untuk
Sampah Kertas (ton) Jumlah Total
didaurulang menjadi pulp (bahan baku Tahun Sampah Kertas Stok Nasional
kertas). Asal Indonesia Impor
Terolah (ton) Kertas (ton)
1992 430.000 882.500 1.312.500 1.844.400
5. PROSPEK PEMASARAN KERTAS 1993 526.300 872.400 1.398.700 2.091.700
BEKAS 1994 630.000 1.009.500 1.639.500 2.339.100
1995 700.000 1.054.150 1.754.150 2.641.390
Prospek pemasaran kertas bekas di
1996 980.000 1.297.000 2.277.000 3.119.970
Indonesia dari tahun ke tahun terus
Sumber: Ditjen Cipta karya, 1999
meningkat seperti tersirat dari tabel 3. Pada
tabel tersebut diketengahkan bahwa
konsumsi sampah kertas sebagai bahan baku

278 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 2 No. 3, September 2001 : 276 - 280
6. STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH merupakan kunci utama dalam proses
KERTAS pemilahan. Penyebaran informasi tentang
pentingnya pemilahan sampah kertas dapat
Sampah kertas sebagai salah satu dilakukan dalam bentuk penyuluhan, brosur,
bahan baku industri daur ulang saat ini belum dsb. Kegiatan penyebaran informasi
terkelola dengan maksimal sehingga hanya sebaiknya dilakukan oleh pemerintah.
70% saja yang dapat dimanfaatkan kembali Tindak lanjut setelah terpilahnya
atau didaur ulang. Padahal jumlah timbulan sampah kertas adalah menjualnya langsung
sampah kertas bisa mencapai sekitar 10% ke lapak atau memanfaatkannya menjadi
dari jumlah keseluruhan sampah. Oleh karena kertas daur ulang atau art paper. Daur ulang
itu diperlukan strategi yang baik agar sampah kertas sebaiknya juga terintegrasi dengan
kertas dapat dikelola secara maksimal. kegiatan pemanfaatan jenis sampah yang lain
Seperti telah disebutkan dalam seperti plastik, logam, sampah organik yang
pendahuluan tulisan ini bahwa permasalahan terintegrasi dalam bentuk industri kecil daur
sampah kertas tidak terlepas dari ulang (IKDU) sampah.
permasalahan sampah secara keseluruhan Dalam IKDU, keterlibatan aktor-aktor
sehingga strategi pengelolaannya juga terkait pelaku pengelolaan sampah sangat penting.
dengan pengelolaan sampah kota secara Aktor-aktor pelaku tersebut antara lain
keseluruhan. Penanganan sampah di Jakarta pemerintah, masyarakat umum, LSM,
dan kota-kota lainnya saat ini menggunakan pengusaha daur ulang, dan pemulung. Aktor-
paradigma 3P (pengumpulan, pengangkutan aktor pelaku tersebut harus mempunyai
dan pembuangan). Sampah dikumpulkan di peranan yang seimbang dalam mendukung
dalam wadah, diangkut ke TPS dan kemudian pengelolaan sampah.
dibawa ke TPA untuk dibuang. Dalam
paradigma tersebut sampah belum dilihat 7. PENUTUP
sebagai sumber daya sehingga diperlukan
cara pandang baru yang melihat sampah Sampah kertas memang merupakan
sebagai sumber daya yaitu dengan konsep sumber daya yang belum dimanfaatkan
3R (reduce, reuse, dan recycle). secara optimal padahal jumlah dan potensi
Dengan cara pandang yang baru cukup besar. Pemanfaatan sampah kertas
tersebut kertas harus dilihat sebagai sumber baik itu untuk digunakan kembali (reuse)
daya yang berharga sehingga pemilihan dan maupun didaur ulang (recycle) mutlak
penggunaannya pun harus dilakukan secara dilakukan agar jumlah sampah dapat
bijak. Kegiatan mengurangi (reduce) dikurangi dan sumber daya pohon-pohonan
pemakaian kertas dapat berupa sikap (bahan baku kertas) dapat terselamatkan.
menghindari pemakaian kertas yang boros, Untuk mengoptimalkan pemanfaatannya
pemakaian kertas hendaknya dilakukan diperlukan sistem pengelolaan yang baik yang
seperlunya saja, misalnya untuk mencetak melibatkan berbagai pihak seperti
tulisan draft cukup menggunakan kertas masyarakat, industri, dan pemerintah. Tanpa
bekas. Sedangkan untuk guna ulang (reuse), sistem yang baik dan keterlibatan berbagai
misalnya, kertas atau box karton yang telah pihak, sampah kertas dan sampah kota
kita pakai bisa dipakai kembali untuk lainnya tidak akan tertanggulangi secara
keperluan lain. Untuk daur ulang (recycle) tuntas dan menyeluruh.
sampah kertas bisa dijadikan art paper atau
untuk bahan baku pulp kualitas rendah. DAFTAR PUSTAKA
Sementara itu, agar sampah kertas
dapat dimanfaatkan secara optimal proses 1. Deputi Bidang Analisa Sistem. 1990.
pemilahan sampah kertas sebaiknya Studi Komposisi dan Karakteristik
dilakukan langsung di sumbernya. Tanpa Sampah di Jakarta Pusat dan Jakarta
terpilah terlebih dahulu sampah kertas akan Timur. BPPT.
bercampur dengan sampah jenis lainnya 2. Direktorat Pengkajian Sistem Industri
sehingga akan mudah terdekomposisi atau Jasa. 1996. Sistem Pengelolaan Sampah
hancur. Akibatnya sampah kertas tersebut di Perkotaan. BPPT.
tidak dapat dimanfaatkan atau didaur ulang 3. Ditjen Cipta Karya .1999. Kajian Teknis
lagi. Pemilahan sampah kertas di sumbernya Pengelolaan Sampah Kertas Kawasan
perlu dioptimalkan entah itu di rumah tangga, Perkotaan. Departemen Pekerjaan
pertokoan, perkantoran atau industri yang Umum
memakai kertas. Peran aktif masyarakat

Pengelolaan Sampah Kertas di Indonesia (Sri Wahyono) 279


RIWAYAT PENULIS

Sri Wahyono, lahir di Purwokerto, 8 Maret


1969. Menyelesaikan pendidikan S-1 Biologi
ITB, pada akhir tahun 1993. Menyelesaikan
program magister di bidang bioteknologi di
ITB, Bandung dan University of New South
Wales (UNSW), Australia pada tahun 2000.
Sejak tahun 1994 sampai sekarang bekerja
sebagai peneliti di bidang bioteknologi
penanganan limbah padat di Kelompok
Teknologi Penanganan Sampah dan Limbah
Padat, Pusat Pengkajian dan Penerapan
Teknologi Lingkungan, BPP Teknologi.

280 Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 2 No. 3, September 2001 : 276 - 280

Anda mungkin juga menyukai