Anda di halaman 1dari 81

TEKNIK DETEKSI GAS

Apa itu Gas Detector?

Gas Detector adalah sebuah perangkat


yang digunakan untuk mendeteksi
keberadaan gas di suatu tempat atau
ruang.
Manfaat Gas Detector

Gas detector memiliki manfaat untuk


mengidentifikasi kadar atau presentase
gas yang ada di dalam ruang atau
tempat, yang mana hal ini penting
untuk mencegah hal-hal berbahaya
yang mengancam keselamatan
maupun kesehatan pekerja.
Jenis-jenis Gas Detector:
JENIS ALAT DETEKSI GAS
A. Single Gas Detection
B. Multi Gas Detection
SINGLE GAS DETECTION

yaitu unit alat ukur yang hanya punya


kemampuan pengukuran suatu jenis gas
tertentu baik dipasang tetap atau dapat
dipindah.
MULTI GAS DETECTION

Yaitu satu unit alat ukur Gas Detektor


yang mempunyai kemampuan
pengukuran beberapa jenis gas yang
berbeda gas tertentu, baik dipasang
tetap atau dapat dipindah
Secara umum metode deteksi gas atmosfir berbahaya
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) deteksi, yaitu :

1. Deteksi gas dapat terbakar dan mudah terbakar


2. Deteksi gas beracun
3. Deteksi kekurangan oksigen
BENARKAH PETUGAS PENGUKURAN GAS
ATMOSPER DENGAN CARA MEMASUKI RT
APA KEKURANGAN PETUGAS MEMASUKI RUANG TERBATAS PADA
SAAT PENGUKURAN GAS ?
GAS DETECTION
3 komponen utama :
• Sensor
• Pemancar (Transmitter)
• Modul kendali (Control Module)

Kalibrasi Unit
 Kalibrasi udara murni
 Kalibrasi pengaturan posisi “nol”
 Kalibrasi penyesuaian jangka waktu
PENGUKURAN GAS
ATMOSFIR BERBAHAYA

 Sensor elektrokimia
 Sensor butiran katalitik (Catalytic
bead sensor)
 Sensor sinar infra-red
ELECTRO CHEMICAL SENSOR
Prinsip kerja : Gas yang terukur diserap pada elektroda sensor
elektrokatalitik, setelah gas terukur melalui penghamburan
pada media dan bereaksi secara elektrokimia yang
membangkitkan arus listrik yang sebanding dengan
konsentrasi gas terukur.

Applikasi : Mengukur berbagai gas : Br2, Cl2, CO, ClO2, C2H4,


HCO2, H2, H2S, SO2, O2, dll
Keuntungan : Murah, hasil pengukurannya yang linier, unit alat ukur bisa
dibentuk kecil.
Kelemahan : Hasil data pengukuran sangat di pengaruhi oleh kecakapan
teknisi dan di pengaruhi oleh suhu.
CATALYTIC SENSOR
Prinsip kerja : Gas yang akan diukur teroksidasi pada elemen katalis dan
menimbulkan perubahan suhu yang sekaligus akan
merubah nilai tahanan pada elemen katalis, perubahan
tahanan menunjukkan kadar gas yang teroksidasi

Applikasi : Pengukuran gas dapat terbakar (combustible gasses)


Keuntungan : Usia alat panjang
Kelemahan : Setiap gas yang berbeda memiliki respon berbeda, dapat
menimbulkan keracunan, memerlukan kandungan oksigen
minimal 10% ketika pengukuran, keterbatasan pengukuran
persen kandungan gas.
Prinsip dasar dari jembatan wheatstone adalah keseimbangan.
Sifat umum dari arus listrik adalah arus akan mengalir menuju polaritas
yang lebih rendah. Jika terdapat persamaan polaritas antara kedua titik maka
arus tidak akan mengalir dari kedua titik tersebut. Dalam rangkaian dasar
jembatan wheatstone penghubung kedua titik tadi disebut sebagai
jembatan wheatstone.
NON DISPERSIVE INFRARED SENSOR

Prinsip kerja : Gas yang diukur akan menyerap sinar infra red pada
gelombang tertentu, sehingga konsentrasi gas dapat
ditentukan.
Applikasi : untuk berbagai gas organic
Keuntungan : sangat luas penggunaannya
Kelemahan : Mahal dan mudah rusak dan sulit untuk diperbaiki
heated
reflector reference detector

interference filter

Cuvette
main detector

IR-source interference filter

beam divisor

heated
dust filter reflector
FIXED DETECTOR

Fixed Detector dipasang secara permanen di lokasi


yang dipilih dan menyediakan pemantauan terus
menerus terhadap pabrik dan peralatan

Fixed Detector sangat berguna di mana


kemungkinan kebocoran di ruang tertutup atau
sebagian tertutup di mana gas yang mudah
terbakar bisa terkumpul.
PORTABLE DETECTOR

Biasanya memberikan 3 atau lebih bacaan berbeda:

 Tingkat oksigen, tingkat LEL dan tingkat gas


beracun (contoh Hidrogen sulfida)
 Memiliki rentang deteksi yang lebih besar
daripada monitor pribadi
 Digunakan oleh Authorized Gas Tester untuk
memeriksa kemungkinan lingkungan atau
kebocoran yang berbahaya sebelum memulai
atau melanjutkan pekerjaan
Personal Detector

 Pastikan unit yang benar versus bahaya


 Harus memiliki indikator baterai menyala
 Harus mampu melakukan bump test
 Harus memiliki function self test

Alarm
Low Alarm : beep lambat, led flash
High Alarm: beep cepat, led flash
Test Kualitas Udara

Udara harus ditest


disetiap level untuk
memastikan udara Udara Baik
diseluruh area
berada dalam
keadaan aman. Udara
Kurang
Udara Baik di
Baik
permukaan bukan
bererti udara
Udara
dibawah juga
harus baik! Mematikan
Menguji atau Mengukur Atmosfir
(Gas Testing)
Pengujian Udara dalam Ruang
Tertutup Harus Dilakukan:
 Sebelum masuk bila ruangan kosong
 Setelah diventilasi selama 10 menit (Bila
ventilasi diperlukan)
 Minimal setiap jam dimana ijin kerja
diperlukan untuk ruang tertutup
 Atau lebih kerap, bilamana kondisi atau
untuk jaminan karena keraguan
Ruang Tertutup Tipikal, Tempat masuk vertikal
• Pipa pengambilan contoh harus dapat mencapai
dasar ruang terbatas (within 1 inch dari dasar)
• Instrumen harus mengambil contoh setiap
ketinggian.
• Pembacaan Instrument : 19.5% – 23.5% O2; LEL
dibawah 0% and ½ of TLV / PEL disetiap level.

Ruang tertutup tidak beraturan


Teknik pengambilan sampling sama dengan tipe
tipikal. Petugas Kompeten masuk ke dalam tanki
dengan membawa instrumen untuk melakukan
pengujian seluruh tempat (ruang)
Ruang Tertutup di dalam Ruang tertutup
lainnya
• Cara sampling sama dengan tipe tipikal, tetapi
kompartemen pertama harus sudah bebas sebelum
masuk ke kompartemen lainnya.

• Sesudah ruang luar bebas, seorang helper (seperti


rigger, pipe fitter, dsb) boleh ikut bersama Petugas
Kompeten untuk membantu membuka setiap tingkat
(hatch) yang terdapat di dalamnya.
Ruang tertutup dengan Penyekat

 Cara sampling sama dengan tipe tipikal. Tetapi tipe seperti ini
tidak dirancang untuk dapat diventilasi degan baik.

 Petugas Kompeten harus memasuki setiap kompartemen setelah


dibebaskan, dan melakukan pengujian segmen berikutnya.
Level udara yang diizinkan dan dianggap aman ialah :
Oxygen : 19 - 23 %
Flammable gas = 0 % LEL
H2S = 0 ppm
CO2 = <500 ppm
CO = 0 ppm
EXAMPLE OF GAS DETECTION LOG
ATMOSPHERE TEST RESULTS SHEETS Attachment to
PERMIT TO WORK
(LEM BARAN HASI L P EN GETESAN UDARA) No. _________
(Lampiran dari Ijin Kerja No.)

Monitor atmosphere every ______minutes


(Pemantauan udara dilakukan setiap ____menit).
Confined space entry gas readings to be recorded every 60 minutes.
(Pembacaaan gas untuk masuk ruang tertutup dicatat setiap 60 menit).
Date Time Flammable Gas % LEL H2S Oxygen Signature
(Tanggal) (Pukul) (Gas M udah M enyala % LEL) ppm (Oksigen) (Tanda Tangan)
CALIBRATION

Kalibrasi di bagi dua :


1. Kalibrasi Internal
2. Kalibrasi Eksternal
CALIBRATION
1. Kalibrasi Internal
• Kalibrasi yang dilakukan oleh internal
teknisi gas.
• Kalibrasi yang dilakukan dengan
pengukuran/pembacaan alat deteksi gas dan
membandingkan hasil pembacaan/
pengukuran terhadap konsentrasi gas
standar.
CALIBRATION
Ada dua jenis kalibrasi yang dilakukan, yaitu :
1. Fresh Air Calibration (self Check)
• Menggunakan udara bebas dan bersih.
• Referensi selanjutnya digunakan sebelum dan
setiap menggunakan peralatan detektor gas.
• Apabila semua sensor memberikan penunjukan
“OK” berarti peralatan siap digunakan.
2. BUMP TEST
Merupakan persyaratan wajib yang diperiksa secara
regular (bisanya disebut Kilbarsi Penge-nol-an)
• untuk meyakinkan bacaan meter dalam batasan
yang dibolehkan
• Untuk meyakinkan sensor dalam bacaan yang benar
• Proses kalibrasi ini menggunakan standar gas yang
telah diketahui komposisi dan konsentrasinya.
CALIBRATION
2. Kalibrasi Eksternal
• Kalibrasi peralatan secara menyeluruh
terhadap peralatan, termasuk kemampuan
sensor dan peralatan lainnya yang dilakukan
oleh lembaga independen.

Dilakukan oleh lembaga independen atau jasa kalibrasi atau


laboratorium yang telah terakreditasi (ada sertifikat).
- 6 bulan/kali
- Kalibrasi internal dinyatakan tidak layak
Persyaratan Penyimpanan dan Perawatan
Gas Detector :
1. Memperhatikan kebersihan alat sebelum,
saat dan setelah dipakai.
2. Pengemasan agar terlindungi dari
kontaminasi gas-gas, pencahayaan serta
temperatur (sensor).
3. Tempat penyimpanan agar terhindar dari
getaran dan goncangan.
4. Pastikan log book digunakan pencataan
setiap selesai melakukan pengukuran
termasuk hasil kalibrasi.
TEKNIK CLEANING / PENCUCIAN

• Persiapan pengosongan
• Drain atau pengosongan
• Venting – tekanan atmosfir
• Venting untuk hydrocarbon yang tidak mudah
menguap
• N2 purging
• Drain condensat
• Buka manhole
• Pasang air mover atau blower
TEKNIK INERTING

• Posisi normal
• N2 inerting
• Lanjutkan inerting process
• Pengukuran N2 pada venting
• Penyerahan tugas pada owner area
METODE PEMBERSIHAN GAS
Di RUANG TERBATAS
 Penghembusan / purging
 Ventilasi
 Pembersihan sisa pencemaran
Penghembusan/ Purging
Menggantikan gas dan uap yang berbahaya dengan memasukan uap atau suatu gas
murni (biasanya menggunakan CO2, N2 atau uap) ke dalam ruang terbatas.
VENTILASI
Sisa gas yang masih ada di
dalam ruang terbatas harus
dibersihkan dengan cara
menghembus denga udara,
menghisap dengan kipas
hisap (blower) melalui
bagian yang terbuka diatas
dan dibawah dari ruang
terbatas.
Kepekatan Udara/ Gas yang
diperbolehkan

 Oksigen : 19,5 – 23 %
 Gas mudah terbakar : 0 %LEL
 H2S : 0 ppm
 CO2 < 500 ppm
 CO : 0 ppm

Anda mungkin juga menyukai