Anda di halaman 1dari 48

FOKUS PEMBELAJARAN

JENIS ALAT DETEKSI


Indonesia

❖ Kemenaker No.248/MEN?V/2007 tentang SKKNI (Standar Kompetensi Kerja


Nasional Indonesia , bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
❖ SNI 19.0232-2005 tentang Nilai ambang Batas zat Kimia di udara tempat
kerja.
❖ Permenaker No. 05/Men/2018 tentang Nilai Ambang Batas (NAB)
penilaian gas berbahaya di ruang terbatas

International
Berdasar aturan dari IEC (International Electrotechnical
Commission) :
➢ IEC 60079-29-1-2007
➢ IEC 60079-29-4-2009
➢ IEC 60079-29-3-2014
➢ IEC 60079-29-2-2015
JENIS ALAT DETEKSI
BAHAYA GAS
ASPIKSIN
TOKSIK / GAS BERACUN
FLAMABLE / EXPLOSIVE
Why Gas Test (2)
Tubuh manusia membutuhkan suasana bebas kontaminasi dengan
kandungan rasio oksigen serta gas atmosfer lainnya yang benar agar
berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu sebelum memasuki area yang diduga berikut harus
diuji untuk:
• Oksigen - antara 19,5 dan 22,5%.
• Uap / Gas Mudah terbakar - di bawah 20% LEL tergantung
pada prosedur perusahaan.
• Beracun Berbahaya atau Gas (H2S, CO) - PPM atau%
tergantung pada
• sifat zat.
Sifat Kemudahan Terbakar
Properties of Gases and Flammable Vapours

◼ Flammable Limits

◼ Vapour Pressure

◼ Flash Point

◼ Fire Point

◼ Auto or Self Ignition Temperature

◼ Vapour Density
Flammable Limits (LEL, UEL)
Examples,
Methane 100% (Volume)

Flammable Range

(Lower Explosive Limit)

15% by Volume

5% by Volume 0% Volume
Examples

Gas LEL UEL


Methane 5% 15%
Ethane 3.3% 12.5%
Propane 2.4% 9.5%
H2S 4.3% 46%
Hydrogen 4% 80%
Acetylene 2.5% 80%
FLAMMABLE LIMITS OF GASES AND VAPORS
Gas LEL UEL Vapor LEL UEL
Acetylene 1.5 100 Acetone 2.6 12.8
n-Butane 1.5 8.5 Benzene 1.2 8.0
Carbon monoxide 12.5 74 Cyclohexane 1.3 8.0
Hydrogen 4.9 75 Diethyl ether 1.85 48
Methane 5.0 15.0 Ethyl alcohol 3.3 19
Natural Gas 3.8 13 Ethylene oxide 3.0 100
Propane 2.0 9.5 Methyl alcohol 7.3 36
Pentane 1.4 7.8 p-Xylene 1.1 7.0
Examples of Flammable Gases / Vapors :
• Methane
• Petroleum chemicals
• Leaks from gas cylinders
• Solvents for spray painting
Berlaku untuk cairan

V.P. adalah ukuran dari volatilitas cairan.


(tergantung pada panas dan tekanan atmosfer),
yaitu kesiapan cairan untuk melepaskan uap
Berlaku untuk padatan, cairan dan gas

Suhu terendah di mana substansi akan menyala


secara spontan tanpa pengenalan sumber
pengapian/ignition.
Adalah rasio berat volume tertentu gas atau uap dengan berat
volume yang sama gas lain (biasanya udara):
Hydrogen = 0.07
Methane = 0.55
Carbon Monoxide = 0.97

Semakin Berat
Nitrogen - N2 (atmospheric) = 0.9723
Vapour Density of Air = 1
Ethane - C2H6 = 1.0378
Oxygen - O2 = 1.1044
Hydrogen Sulphide = 1.189
Carbon dioxide - CO2 = 1.5189
Propane = 1.56
Butane = 2.05
◼ Welders torch

◼ Hot plant or equipment

◼ Sparks from abrasive or cutting tools

◼ Electrical equipment

◼ Static electricity
Hydrogen Sulphide (H2S):

• Bersifat racun, tidak berwarna, gas mudah terbakar.


(Toxic, colorless combustible gas)
• Lebih berat dari udara (Heavier than air)
• Berbau seperti telur busuk (Smells like “rotten” eggs)
• Meningkatkan tekanan darah. Gangguan fungsi otak yang
mengendalikan pernafasan.
(Builds up in the bloodstream. Paralyzes the nerve centers in the brain that control breathing).

• Nilai Ambang Batas: 10 PPM (PEL : 10 PPM)


• Gunakan detektor tube atau alat pendeteksi H2S untuk menilai
jumlah konsentrasi H2S
(Use detector tubes or appropriate H2S meter to determine concentration level)
Threshold - Konsentrasi di mana diyakini bahwa
personil dapat terkena setiap hari tanpa efek
samping

Hazardous - Konsentrasi yang dapat menyebabkan


kematian

Lethal - Konsentrasi yang akan menyebabkan


kematian dengan paparan jangka pendek
Ketika seseorang menghirup H2S, maka ia pergi
langsung melalui paru-paru dan ke dalam aliran
darah. Untuk melindungi diri, tubuh
"mengoksidasi" (rusak) H2S secepat mungkin
menjadi senyawa yang tidak berbahaya.

Jika individu menghirup begitu banyak H2S


sehingga tubuh tidak dapat mengoksidasi semua
itu, H2S menumpuk dalam darah dan individu
menjadi teracuni. Pusat-pusat saraf di otak yang
mengontrol pernapasan lumpuh. Paru-paru
berhenti bekerja dan orang itu sesak napas.
O2 Level (%) Effects
> 22 Oxygen enriched, extreme fire hazard
20.8 Normal oxygen concentration in air
19.5 Minimum safe level
16.0 Disorientation, impaired judgement / breathing
14.0 Faulty judgement, rapid fatigue
8.0 Mental failure, fainting
6.0 Difficulty in breathing, death in minutes

• Oxygen > 22% - Oxygen enriched atmosphere


• Serious fire hazard – clothing and hair will burn rapidly
• Oxygen < 19.5% - oxygen deficient atmosphere
• Can lead to fatality
Karbon Monoksida (CO):
• Bersifat racun, tidak berwarna, tidak berbau, gas mudah terbakar
(Toxic, colorless, odorless, combustible gas)

• Lebih ringan dari udara (Lighter than air)

• Hasil produksi dari pembakaran pada mesin (By-product of combustion)

• Masuk tubuh melalui pernafasan (Enter body by inhalation)


• Pengaruh hemoglobin yang ekstrim – 200 hingga 300 kali dari
oksigen. Mengganti oksigen dan menyebabkan gangguan pernafasan.
(Extreme affinity for hemoglobin – 200 to 300 times that of oxygen. Replaces
oxygen and causes asphyxiation).
• Nilai Ambang Batas: 25 PPM (PEL : 25 PPM)
EFFECTS OF CARBON MONOXIDE
Level (PPM) Effects and Symptoms Duration
25 PEL (Long Term) 8 hrs
200 Slight headache, discomfort 3 hrs
400 Headache, discomfort 2 hrs
600 Headache, discomfort 1 hr
600 – 1000 Confusion, headache, nausea 1 –2 hrs
1000 – 2000 Tendency to stagger 30 mins
2000 – 2500 Unconsciousness 30 mins
4000 Fatal < 1 hr
Sampling tube to botom (1 inch from botom)
Pipa pengambilan contoh harus dapat mencapai dasar
ruang terbatas (within 1 inch dari dasar)
The instrument take sampling from each level
Instrumen harus mengambil contoh setiap ketinggian
Instrument reading: 19.5% – 23.5% O2; LEL below 0%
and ½ of TLV / PEL on each level

Irregular Shaped Confined Spaced


(Ruang tertutup tidak beraturan)

⚫ Sample method with typical confined space, taken


by Competence personnel inside tank
Teknik pengambilan sampling sama dengan tipe
tipikal. Petugas Kompeten masuk ke dalam tanki
dengan membawa instrumen untuk melakukan
pengujian seluruh tempat (ruang)
Ruang Tertutup di dalam Ruang tertutup
lainnya
 Cara sampling sama dengan tipe
tipikal, tetapi kompartemen pertama
harus sudah bebas sebelum masuk ke
kompartemen lainnya.
 Sesudah ruang luar bebas, seorang
helper (seperti rigger, pipe fitter, dsb)
boleh ikut bersama Petugas Kompeten
untuk membantu membuka setiap
tingkap (hatch) yang terdapat di
dalamnya.
⚫ Sesudah ruang kedua terbuka, Petugas Kompeten harus
hadir untuk mengambil sample, mengingat kondisi atmosfir
yang tidak berterima di ruang dalam (inner space) dapat
mengkontaminasi atmosfir di ruang luarnya.
Ruang tertutup dengan Penyekat
⚫ Cara sampling sama dengan tipe tipikal. Tetapi
tipe seperti ini tidak dirancang untuk dapat
diventilasi degan baik.
⚫ Petugas Kompeten harus memasuki setiap
kompartemen setelah dibebaskan, dan
melakukan pengujian segmen berikutnya.
 Sebelum masuk bila ruangan kosong
(Prior to every entry when the space is vacant)

 Setelah diventilasi selama 10 menit (Bila ventilasi


diperlukan)
(After a 10 minute ventilation period, if ventilation is necessary)

 Minimal setiap jam dimana ijin kerja diperlukan untuk


ruang tertutup
(At least hourly for permit-required confined spaces)

 Atau lebih kerap, bilamana kondisi atau untuk jaminan


karena keraguan.
(More frequently, if conditions or suspicions warrant)
 Setiap alat ukur harus dilakukan kalibrasi secara
periodik
 Dengan kalibrasi dapat diketahui sensor masih
berfungsi dengan baik.
 Kalibrasi dilakukan untuk mengatur ulang pembacaan
dengan menggunakan gas standard.
 Setiap peralatan mempunyai karakteristik
tersendiri, untuk mengkalibrasi harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
 Sebaiknya kalibrasi dilakukan setiap alat pendeteksi
akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai