Anda di halaman 1dari 14

WI-HSE-03-00

PT. INDRILLCO BAKTI


OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
WI-HSE-03-01 SPOTTING RIG

Tingkat bahaya HIGH


Tim Penyusun
Equipment: ALAT UKUR, WATER PASS, 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20
SOP
TALI
Hse Dept Area Manager
SPOTTING RIG

PERSIAPAN :
1 Pastikan GWP lengkap.
2 Lakukan serah-terima sumur dengan baik
Pastikan power dari artificial lift telah dimatikan.
3 Ratakan permukaan tanah tempat kedudukan matting board / loading ram
4 Set matting board / loading ram dengan simetris tanah yang keras dan datar.
5 Lakukan Pre Job Meeting, buat JSA.
6 Pastikan power listrik ke sumur tidak ada arus dan sudah dipasang LOTO .
7 Pastikan jarak power line dengan Rig Sesuai dengan standart PG&T.
8 Pastikan ada dua signalman sebagai pemandu.
9 Siapkan tali, alat ukur dan Water Pas

PROSEDUR :
1 - Lakukan komunikasi yang baik antara Rig Driver & signalman

2 - Luruskan arah Rig kesumur dan mundurkan mengikuti kode dari signalman.
Dan jika memungkinkan, Rig harus tetap menghadap ke jalan keluar.
4 - Hentikan Rig lebih kurang 6 kaki dari sumur
5 - Pasang parking break, pastikan Rig benar – benar berhenti.
6 - Ukur simetris dari well ke Rig dengan tali.
7 - Ukur (beri tanda pada base floor ) jarak batas Rig kesumur yang sesuai standart Rig bersangkutan.
8 - Mundurkan Rig dengan pelan-pelan sesuai jarak yang dibutuhkan.
9 - Hentikan Rig dan pasang parking break dan ganjal ban pada roda kiri dan kanan.
10 - Ukur ulang simetris jarak kesumur dengan tali, bila tidak simetris ulang step 2 s/d 8.
11 - Matikan rig engine & Pindahkan transfer gear ke drawork .
12 - Pasang levelling screw jack depan dan belakang,pastikan rig sudah level, Pasang grounding system.
13 - Pasang semua turn buckle.
14 - Lanjutkan SOP Rigging up

Note:
1 - Pada malam hari, pastikan penerangan cukup.
Apabila menggunakan Loading Ram: SET LOADING RAM SESUAI DENGAN KEBUTUHAN RIG.
2 - Jangan berdiri diantara Rig dengan sumur sewaktu rig mundur.
3 - Jangan mengukur jarak simetris rig bila rig belum benar- benar berhenti dan dipasang parking break.
4 - Posisi pemberi kode
a. Di belakang sumur.
b. Di samping rig tampak oleh Rig Driver.

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman
dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES) yang akan
dicapai pada akhir pekerjaan

Prepared by HSE Department Page 18


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA

Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh

WI-HSE-03-02 SPOTTING RIG

Tingkat bahaya HIGH


Equipment: PPE STANDARD Tim Penyusun SOP 16 Januari 16 06 Jan 20 06 Jan 20

Area
Hse Dept Manager
SPOTTING RIG NEAR POWER LINE

PERSIAPAN : Area 2
1 Pastikan GWP tentang working near power line lengkap. (Belakang
2 Lakukan serah-terima sumur dengan baik
3 Ratakan permukaan tanah tempat kedudukan matting board / loading ram
4 Set matting board / loading ram dengan simetris tanah yang keras dan datar.
5 Lakukan Pree Job Meeting, buat JSA. Area 1
6 Pastikan power listrik ke sumur tidak ada arus dan sudah dipasang LOTO . Area 1 (Powe
7 Pastikan ada dua signalman sebagai pemandu. (Power r line)
8 Siapkan tali, alat ukur dan Water Pas Line)
9 Hubungi PG & T untuk memblock/dimatikan Power Line yg ada dilokasi terdekat ( Area 1. ),
sesuai rekomendasi.
PROSEDUR :
1 - Pastikan Power Line sudah diblok/dimatikan. Area 3
(Depan)
Jika power line hanya diblok, usahakan rig mengarah ke area 3 dan
2 - Luruskan arah Rig ke sumur dan mundurkan mengikuti kode dari signalman.
4 - Hentikan Rig lebih kurang 6 kaki dari sumur
5 - Pasang parking break, pastikan Rig benar-benar berhenti.
6 - Ukur simetris dari well ke Rig dengan tali.
7 - Ukur (beri tanda pada base floor ) jarak batas Rig kesumur yang sesuai standart Rig bersangkutan.
8 - Mundurkan Rig dengan pelan-pelan sesuai jarak yang dibutuhkan.
9 - Hentikan Rig dan pasang parking break
10 - Ukur ulang simetris jarak kesumur dengan tali, bila tidak simetris ulang step 2 s/d 8.
11 - Pasang ganjal pada roda kiri dan kanan.
12 - Matikan rig engine & Pindahkan transfer gear ke drawork .
13 - Pasang levelling screw jack depan dan belakang,pastikan rig sudah level, Pasang grounding system.
14 - Pasang semua turn buckle.
15 - Lanjutkan SOP Rigging up

Note:
1 - Pada malam hari, pastikan penerangan cukup.
Apabila menggunakan Loading Ram: SET LOADING RAM SESUAI DENGAN KEBUTUHAN RIG.
2 - Jangan berdiri diantara Rig dengan sumur sewaktu rig mundur.
3 - Jangan mengukur jarak simetris rig bila rig belum benar- benar berhenti dan dipasang parking break.
4 - Posisi pemberi kode
a. Di belakang sumur.
b. Di samping rig tampak oleh Rig Driver.

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.

SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman
dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 19


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
Area yang selamat
WI-HSE-03-03 bekerja dekat jaringan
Listrik
Tingkat bahaya TINGGI Tim Penyusun
SOP
06 Jan 16 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipments • Rig, Crane, Foco Truck
& Peralatan
HSE Deprt Area Manager

JARAK AMAN BEKERJA TERHADAP JARINGAN LISTRIK HIDUP


REFERENSI :
1 - PG&T Transmition & Distribution Standard Practice tanggal 7 Jan 1994.
Jarak aman antara jaringan listrik dengan Wellhead adalah 30 Meter
2 - General Engineering Instruction - No. 21 Recommended Minimum setting Distance For Production Fasilities
( Approved by DMGB MIGAS )
Jarak aman sumur produksi ke jalan umum : 25 Meter. Dan dari Sumur Produksi ke peralatan Listrik : 10 Meter.

Data untuk menentukan Jarak Aman :


1 - Jarak minimum ( X1 ) Untuk peralatan/unit jatuh berdasarkan tegangan Listrik.
a. O ( Nol ) sampai 44 KV adalah 10 Feet
b. 44 KV sampai 115 KV adalah 12 Feet
c. Diatas 115 KV adalah 15 Feet
2 - Tinngi jaringan Listrik Minimum ( Y ) adalah 25 Feet.

Standard Prosedur Jarak Minimum dengan Jaringan Listrik


1- Perkirakan tinggi Rig di Duri 118 Feet ( 112' tinggi Rig + 2' mud boat + 4' Crown )
2- Dari Jaringan Listrik 44 KV atau < 44 KV adalah 126 Feet atau 38 Meter.
3- Dari Jaringan Listrik 44 KV sampai 115 KV adalah 128 Feet atau 39 Meter.
4- Dari Jaringan Listrik lebih besar dari 115 KV adalah 131 atau 40 Meter,
5- Jarak tersebut diatas adalah perkiraan tinggi menara Rig ( asumsi rata-rata ) dan perhitungan yang lebih tepat bisa dibuat
untuk ukuran rig yang spesifik

Standard Pengoperasian Crane


Jarak Minimum pengoperasian Crane ke Power Line
1 - Dari Jaringan Listrik 44 KV atau lebih kecil adalah 10 Feet atau 3 Meter.
2 - Dari Jaringan Listrik 44 KV atau ldan 115 KV adalah 12 Feet atau 4 Meter.
3 - Dari Jaringan Listrik lebih besar dari 115 KV adalah 15 Feet atau 5 Meter.

Prosedur bekerja di Lokasi dengan jarak jaringan listrik hidup ke Well yang lebih kecil dari jarak
Minimum yang telah ditentukan
1 - Siapkan SIMOP, JSA dan dapat izin tertulis dari Facility Manager
2 - Gunakan dan tegangkan semua rig outer guy line dengan benar untuk mencegah kemungkinan rig tumbang dan tempatkan Guy
line anchor diposisi yg aman.
3 - Isi Safety Permit for Equipment Working near Power Line
Minta PG&T untuk memblok jaringan Listrik ( Disable the recloser ) atau matikan arus Listrik.

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.

SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 20


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
CABLE
WI-HSE-03-04 DETECTOR
Tim Penyusun
Tingkat bahaya Tinggi 06 januari 16 06 januari 20 06 januari 20
SOP
Equipments
HSE Deprt Area Manager

CABLE DETECTOR ( Cek Under Ground Cable )


PERSIAPAN
1 Adakan Tail Gate Meeting dengan semua crew termasuk Chift Mechanic, Chift electric motorman dan electrician untuk
memberitahu tujuan pekerjaan, terangkan SOP dan JSA yang sudah ada dan dibuat, pastikan kondisi crew dalam keadaan sehat
untuk bekerja pada saat itu
2 Persiapkan standard PPE yang dibutuhkan :
Sarung tangan, Topi keselamatan, Sepatu safety, Safety Glasses, Lampu Senter
3 Persiapkan alat – alat, sbb:
Cable Detector, Volt Meter ( 0 – 1000 Volt ), Obeng / Screw Driver, Perlengkapan listrik lainya.
4 Pastikan Cable Detector dalam keadaan bagus. Kalibrasi Cable Detector secara berkala.
Battery Reciever, Battery Transmitter, Cable Clips / Clamp, Dll

PROSEDUR
1 Matikan breaker pada panel box di tiang ( pool ) sesuai dengan nomor lokasi Cabut plug surface cable dari alat alat yang
menggunakan tenaga Listrik
2 Pasangkan Tag Out pada Breaker tersebut
3 Matikan Safety Switch ( Disconect Switch ) P Unit dan Pastikan tidak ada Arus Listrik ( O Volt )
4 Pasangkan Cable Detector ( Transmitter ) pada salah satu Ujung cable yang akan di periksa dengan ketentuan, Cable warna hitam
ke Ground ( Body ), Cable warna merah ke salah satu ujung cable
5 Set Selector Switch dari Transmitter dan Reciever cable detector ke Posisi ON
6 Arahkan Stick Reciever +/- 2” (5 cm) dari tanah untuk memastikan Under Ground cable dan Perhatikan tanda yang tertera pada
Monitor Stick Reciever:
Signal Over Load = Reciever terlalu dekat dengan Transmiter, Left Signal = Sasaran berada di sebelah kiri , Right Signal =
Sasaran berada di sebelah kanan, No Signal = Sasaran masih jauh / Belum terjangkau, Over Target = Sasaran tepat berada di
bawah Transmiter, . Suara putus-putus = jauh dari sasaran, Suara rata = dekat dengan sasaran
7 Tentukan Kadalaman cable dengan menekan tombol DEPTH pada Stick Reciever, Maka akan terbaca kedalam cable dengan
ukuran Centi Meter pada Layar monitor Stick
8 Pakai gelang apabila kita mau mendeteksi / menentukan arah cable jika P Unit sedang
bekerja / hidup
9 Jangan gunakan alat pada lokasi yang berair. Beri tanda pada setiap jarak pengukuran dan pasangkan tanda pancang pada setiap
sudut belokan cable dengan memberi tanda peringatan
10 Buat gambar / denah lokasi beserta posisi Under ground cable pada Excavating permit
Berikan tanda peringatan apabila menjumpai kedalaman kurang dari 2‘ ( Ft ) pada Excavating Permit ( Penanaman ground anchor
& Penggalian Temp Pit +/- 5 ft dari tanda Cable )
11 Lakukan pendeteksian cable pada setiap P Unit , apabila ada P unit lebih dari satu pada lokasi yang akan di masuki Rig.

Gambar Pendukung

Matikan breaker pada panel box Pasangkan LOTO


di tiang

Matikan Safety Switch (


Disconect Switch ) P Unit
dan Pastikan tidak ada
Arus Listrik ( O Volt )

Prepared by HSE Department Page 22


Pasangkan Cable Set Selector Switch dari Stick Reciever
Detector ( Transmitter dan Reciever
Transmitter ) pada cable detector ke Posisi ON
salah satu Ujung
cable yang akan di
periksa dengan

ketentuan Cable warna hitam


ke Ground ( Body)Cable
warna merah ke salah satu
ujung cable

menekan tombol DEPTH pada


Stick Reciever

akan terbaca kedalam cable Pakai gelang apabila kita mau Jangan gunakan alat pada lokasi
dengan ukuran Centi Meter mendeteksi / menentukan arah yang berair.
pada Layar monitor Stick cable jika P Unit sedang
bekerja / hidup

INGAT !!! JAUHKAN ALAT / TOOL DARI AIR


Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.

SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan
pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 22


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
WI-HSE-03-05 Penggalian Tanah
Tingkat bahaya TINGGI Tim Penyusun
Equipments Cable Detector SOP
06 Jan 16 06 Jan 20 06 Jan 20
Back Hoe
Cangkul/sekop HSE Deprt Area Manager
PENGGALIAN TANAH
PERSIAPAN :
1 - Pastikan GWP Bussines Partner sudah termasuk pada GWP rig yang bersangkutan.
2 - Pastikan Excavation permit ada apabila penggalian lebih dari 0.5 meter
3 - Pastikan tujuan penggalian untuk ( membuat parit, temporary pit,cellar box, groud anchor).
Periksa dan yakinkan bahwa area tanah yang akan digali bebas dari kabel listrik, pipa air dan benda keras dengan mempergunakan
4 - Cable / metal detector dan dibuatkan layout kabel.
5 - Pasang tanda ( Man working ) atau batas ( Yellow line ) apa bila penggalian dilakukan dekat jalan raya/perkampungan.
6 - Pastikan semua peralatan dalam kondisi baik.
7 - Pastikan setiap pekerja memakai perlengkapan keselamatan ( PPE )
8 - Lakukan Pre Job Meeting dan buat JSA

PROSEDUR :
1- Beri tanda pada tempat yang akan digali ( bebas bahaya ) berdasarkan hasil deteksi.
2- Gali lobang secara bertahap sambil perhatikan kalau ada cable / pipa benda keras ( Mengantisipasi yang tidak terdeteksi )
3- Pastikan dalam lobang tidak melebihi yang diizinkan ( permit )
4- Jika penggalian memungkinkan terjadinya defisiensi oksigen (cellar box, temporary pit, dll), lakukan pengecekan gas secara berkala.
5- Pasang pembatas (yellow line) di sekitar area penggalian.
Note:
1. Selama penggalian harus ada pengawasan.
2. Stop penggalian jika ditemukan kabel listrik, benda keras dan segera laporkan untuk pengecekan.
3. Jika penggalian lebih dari 0.5 meter, akses orang ke dalam harus menggunakan tangga.
Kemungkinan bahaya :
1 - Tercangkul kabel listrik mengakibatkan tersengat listrik ( luka bakar )
2 - Tercangkul pipa bisa mengakibatkan terjadi kebocoran.
3 - Tercangkul cable telephone dapat mengakibatkan terputusnya hubungan komunikasi.

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L
(HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan.

Prepared by HSE Department Page 23


PT. GENERAL BUDITEKINDO
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
Penanaman Manual Ground
Anchor Dan Pemasangan
WI-HSE-03-06 Temporary Guylines Rig

Tim Penyusun
06 januari 16 06 januari 20 06 januari 20
Tingkat bahaya TINGGI SOP
Equipments
PPE, Hand gloves Hight
voltage, Hold Digger yang HSE Deprt Area Manager
berlapis karet, Cangkul, Bar.
PENANAMAN MANUAL GROUND ANCHOR DAN PEMASANGAN TEMPORARY GUYLINES RIG

PERSIAPAN :
1 - Lepaskan semua guylines dari gulungan2nya dan bentangkan pada kondisi lurus /tidak ada yang terlipat/tersangkut atau kusut.
2 - Perhatikan kondisi dari guylines/strenchnya apakah ada yang rusak,putus,atau berkarat yang serius,kalau ada segera diganti.Dan
juga wirebinder serta pemasangan wire clips apakah sudah benar (jarak dan jumlah wire clips sesuai dengan rekomendasi)
Rumus: Untuk jumlah clip 3D+1, untuk jarak antar clip 3D.
3 - Tarik/bentangkan guylines kearah yang sesuai dengan diagram guylines rig yang terpasang dekat driller console. Biasanya panjang
guylines sudah diset sesuai dengan spesifikasi rig.
4 - Dapatkan titik dimana ground anchor akan ditanamkan,dengan syarat : masih di zone yang direcomendasikan,tidak ada cabel dan
fasilitas lain dibawahnya,(setelah diyakinkan dengan power/metal detector).
5 - Pastikan posisi penanaman Ground anchor tidak pada kondisi tanah yang labil (tanah gambut, bekas Pit)
6 - Pastikan kondisi ground anchor yang mau dipasang masih bagus piringannya (screw blade),batang (rod) tidak bengkok, dan lobang
(eye pad) masih bagus tidak retak atau rusak karena sering di pukul.
7 - Pastikan Hand Gloves Hight voltage tersedia.
8 - Pastikan di GWP terlampir EXAVATION PERMIT yang ada gambar cable lay out dan sudah ditanda tangani oleh electrician yang
berwenang, RSM dan WSM.

PROSEDUR :
1 - Lakukan PJM sebelum melakukan pekerjaan.
2 - Gali lebih dulu lobang tempat ground anchor yang akan di tanam dengan hole digger sedalam 1 FT. baru ditanam ground anchor dan
jangan dipukul, tetapi harus diputar/screw sampai kedalaman yang sesuai panjang tangkai ground anchor yang panjangnya masih
standard
3 - Pasangkan guylines dengan Turn buckle yang standard complete dengan pin/safety pin dan tegangkan guy lines dengan mengatur
Turn buckle sampai ketegangan yang direkomendasikan (bila kita pandang garis lurus dari guyline yang sudah ditegangkan masih
ada lengkungan yang berjarak kira-kira satu feet.
4 - Pasang safety guard dan bendera Guy lines warna kuning dengan jumlah dan jarak pemasangan sesuai yang direkomendasikan
disetiap Guy line.

NOTE :
1 - Dilarang men-centerkan Rig dengan cara menegangkan Guy lines.
2 - Dilarang menegangkan Guy line dengan menggunakan Air Hoist.
3 - Pastikan ground anchor tertanam minimal 6 feet.

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L (HES)
yang akan dicapai pada akhir pekerjaan

Prepared by HSE Department Page 24


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
WI-HSE-03-07 R/U Rig
TINGGI
Tingkat bahaya TIM
Full Body harness PENYUSUN 06 Jan 16 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipments SOP
High Voltage hand glove

Cable Detector HSE Deprt Area Manager


R/U RIG
PERSIAPAN :
1 - PPE lengkap
2 - Lakukan Pre-Job Meeting untuk pembagian tugas crew rig dalam pelaksanaan rig up (Hanya personnel yang berwenang, memiliki
keahlian serta telah mengikuti Pre Job Meeting / Tail Gate Meeting yang boleh mengoperasikan peralatan untuk Rig Up Rig), dan
buat JSA
3 - Driller / Mekanik memeriksa dan memastikan hydraulic oil di tanki mencukupi, pada top gauge untuk semua Rig
(reference:Maintenance and Operating Procedure In API Specification 4E for Portable Mast), dan pastikan penerangan pada malam
4 - hari cukup.
Periksa setiap bagian dari rig dan peralatannya, isi MIGAS Rig Safety Check List, dan ditandatangani oleh yang bersangkutan.
5 - Bleed water trap di tanki kompresor.
6 - Pastikan quick coupling sand drum tidak tersambung.
7 - Ground anchor lengkap dan standard. Untuk rig yang bekerja dekat dengan power line menggunakan ground anchor khusus
minimum tertanam sedalam 6 ft
8 - Pastikan dikomunikasikan dengan leader apabila akan ada pekerjaan jarring job di lokasi pekerjaan dekat power line
PROSEDUR :
1 - Keluarkan screw jack max 10 inches (reference: Derrick Operating Instruction For Sky Top), atur semua ketinggian jack sehingga
posisi rig level dan pasang lock ring, pin dan cutter pin.
2 - Buka rantai pengikat mast, dan bebaskan semua guy lines dari gulungannya, pastikan semua guy lines dalam keadaan bebas.
3 - Bleed air trap (udara terjebak) dari Raising Ram dan tutup kembali bleeder valve sampai rapat dengan tangan.
4 - Pastikan Hydraulic Pressure di rig mencapai 1800 - 2000 PSI ( reference: Maintenance and Operating Procedure In API
Specification 4E For Portable Mast)
5 - Angkat / tegakkan lower mast perlahan-lahan (refer to instruction manual rig), sambil memperhatikan bila ada sesuatu yang
tersangkut dan terjatuh. Rig up Mast secara perlahan dan hindari gerakan yang mengejut. Tidak dibenarkan Seorangpun berdiri
disamping Draw work kiri dan kanan selama proses Rigging up.
6 - Bila lower mast telah berdiri, pasang safety pin lengkap dengan cutter pin pada kedua kaki mast Rig Sky Top / Cooper atau pada
Safety Links Rig Ideco.
7 - Tegangkan Mast Load Guy Line dengan tension 1000 lbs (reference: Derrick Operating Instructions ), periksa kembali hydraulic
pressure dan buka rantai pengikat travelling block (derrickman harus memakai full body harness dan climbing device sewaktu
memanjat mast untuk membuka rantai travelling block).
8 - Angkat upper mast, sambil memperhatikan hydraulic pressure tidak melebihi 2000 PSI sampai bottom dari upper mast 1 (satu) kaki
diatas locking pawl (reference: Derrick Operating Instruction/buku biru) atau hydraulic pressure tidak melebihi 1500 PSI sampai
load transfer terkunci secara otomatis.
9 - Pasang locking pawl, turunkan upper mast dan pastikan upper mast duduk pada locking pawl, kemudian netralkan tekanan pada
telescoping ram (0 Psi).
10 - Derrickman dengan memakai full body harness dan climbing device naik untuk memastikan upper mast sudah duduk dengan
sempurna pada locking pawl dan pasang plug lampu upper mast dan grounding cable.
11 - Pasang dan tegangkan Crown Load Guy Line dengan tension 1000 lbs.
12 - Pindahkan selector hydraulic valve ke posisi operasi Rig.
13 - Tarik Crown Wind Load Guy Line sesuai dengan Guy Line Patern Rig masing-masing atau ikuti aturan API RP 4 G, dan buat sketsa
rencana pemasangan ground anchor lengkap dengan ukuran jarak. Jika memungkinkan pakai ex Drilling Anchors.
14 - Pastikan titik pemasangan ground anchor bebas dari underground hazard (cable, pipa bawah tanah, dll) berdasarkan hasil
pendeteksian dengan under ground cable detector oleh Electrician.Beri tanda dan buat Lay outnya.
15 - Pakai PPE standard untuk pemasangan ground anchor dan PPE tsb harus yang bisa memprotect crew dari sengatan listrik
tegangan tinggi (Gunakan high voltage hand glove)
16 - Periksa posisi ground anchor apakah sudah sesuai dengan standar API RP 4G (rod, blade & eye pad dalam kondisi bagus).
17 - Gali lubang sedalam 1 (satu) kaki, pasangkan ground anchor dan putar dengan menggunakan alat pemutar yang non-konduktif
sampai kedalaman yang semestinya
18 - Pasangkan guylines lengkap dengan pin serta cutter pin dan tegangkan guy lines tsb dengan tension 1000 lbs.

Prepared by HSE Department Page 25


19 - Pasang escape pole & line sesuai dengan jarak yang ditentukan (1.5 x H) dan tidak melewati equipment yang lain termasuk Pit.
Pastikan kekuatannya sanggup menahan beban derickman.
20 - Pasang bendera pada Guy Line dan Safety Guard Ground Anchor.

NOTE: 1.Dilarang berdiri di lane of fire sewaktu Rig Up.


2. Perhatikan 5T, Drop Object dan isi CWSI .

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang
harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L
(HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan

Prepared by HSE Department Page 25


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
Penanaman Ground Anchor
dengan menggunakan
WI-HSE-03-08 ground anchor installer

Tim Penyusun
06 januari 16 06 januari 20 06 januari 20
Tingkat bahaya TINGGI SOP
Equipments PPE, Hand gloves Hight
voltage. Cable detector, gas
detector HSE Deprt Area Manager

PENANAMAN GROUND ANCHOR DENGAN MENGGUNAKAN GROUND ANCHOR INSTALLER


PERSIAPAN :
1 - Siapkan GWP, Excavation Permit, SOP, JSA, yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh petugas yang berwenang
2 - Pekerja dalam kondisi sehat Jasmani dan rohani
3 - Siapkan PPE standard dan alat keselamatan kerja (Fire extinguisher, gas detector, high voltage hand glove).
4 - Siapkan warning sign, LOTO dan yellow tape. Pastikan arus listrik dari main breaker dan control panel sudah mati atau masih hidup
dan telah dipasang label LOTO oleh yang berwenang. (Jika control panelnya dimatikan).
5 - Pastikan semua pihak terkait berada di lokasi
6 - Lakukan deteksi adanya gas beracun dan mudah terbakar dengan Gas detector.
7 - Lakukan terlebih dahulu pendeteksian kabel bawah tanah dengan "Cable detector", periksa dan pastikan posisi well existing dalam
wellpad untuk memudahkan pendeteksian cable.
8 - Pastikan SPS sudah melakukan pendeteksian cable dengan memintakan layout dan sudah diberi tanda panah arah cable.
Arah kabel tidak hanya berdasarkan layout kabel SPS, tetapi dilakukan pendeteksian kembali oleh operator metal detector crew
ground anchor, agar dapat dipastikan tempat yang aman untuk pemasangan ground anchor.
9 - Metal detector tidak hanya digunakan untuk mendeteksi kabel tanpa arus, tapi juga untuk mendeteksi kabel yang berarus dengan
melengkapi gelang-gelang. Gunakan High Voltage hand glove.
10 - Pastikan penjepit metal detector terpasang dengan kuat, agar dapat menangkap sinyal dengan baik.
Untuk pengecekan kabel bawah tanah dapat dilakukan dari switch board ke junction box dan juga dari junction box ke switch board.
Agar dapat diketahui posisi kabel reda dan kabel SCADA.
11 - Tentukan titik ground anchor dengan langkah sebagai berikut:
1. Tentukan garis sumbu posisi rig terhadap wellhead pada saat beroperasi, diskusikan dengan perwakilan rig (beri tanda).
2. Ukur jarak antara ground anchor terhadap garis sumbu untuk menentukan titik pemasangan ground anchor.
3. Pastikan setiap titik pemasangan tidak dilalui kabel bawah tanah, surface facility, dan terjangkau unit ground anchor installer.
4. Geser titik pemasangan bila perlu, pastikan posisi pemasangan dalam zona yang aman (diskusikan dengan perwakilan rig).
5. Beri tanda titik pemasangan ground anchor dengan disaksikan oleh perwakilan Rig.
12 - Siapkan ground anchor installer pada posisi yang ditentukan, sebagai berikut:
1. Arahkan unit ground anchor installer masuk mendekati titik kerja dengan kepala mobil tetap mengarah ke jalan masuk.
2. Posisikan unit ground anchor installer pada titik ground anchor. Set levelling jack crane
3. Arahkan boom crane ke tempat penyambungan boom crane dan rotator (drive head).
4. Sambung rotator head (drive head) dan boom crane dengan memasang lock pin
5. Arahkan boom crane pada posisi stand by yang aman.
Note: Siapkan pola guy line yang menjelaskan posisi ground anchor, jarak antar ground anchor, jarak antara ground anchor
ke wellhead, sesuai dengan konstruksi rig yang akan bekerja.
PROSEDUR PEMASANGAN GROUND ANCHOR
1 - Posisikan ground anchor pada tempat penyambungan secara vertikal.
2 - Arahkan boom crane pada tempat penyambungan ground anchor sedekat mungkin antara drive head dan drive rod.
3 - Arahkan boom crane ke titik penanaman ground anchor dan pastikan posisi ground anchor vertikal.
4 - Tempatkan remote control pada posisi mendekati arah boom crane, selanjutnya operator bekerja pada posisi ini
5 - Putar rotator searah untuk menanam ground anchor sambil menurunkan boom crane sesuai dengan laju masuk ground anchor serta
mengatur panjang boom crane agar ground anchor selalu vertikal. Gunakan high voltage hand glove.
6 - Selama pemasangan bagi crew yang tidak terkait tidak dibenarkan untuk menyentuh unit ground anchor installer.
7 - Hentikan putaran rotor dan semua gerakan boom crane setelah drive head telah menyentuh permukaan tanah atau hanya drive rod
saja yang terlihat dipermukaan tanah.
8 - Pastikan lubang pin pada drive rod tegak lurus ke arah wellhead, putar kembali rotator jika diperlukan
9 - Lepaskan sambungan drive head dan drive rod dengan melepaskan lock pin. Gunakan high voltage hand glove.
10 - Lepaskan levelling jack crane
11 - Pemasangan ground anchor selesai, unit dapat bergerak ke titik pemasangan lain.
12 - Lakukan SWA jika operasi penanaman berjalan tidak normal atau dijumpai hal yang tidak selamat dan segera laporkan pada
pimpinan.
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus
ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 27


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
Pembongkaran Ground
Anchor dengan
WI-HSE-03-09 menggunakan ground
anchor installer Tim
Penyusun 06 januari 16 06 januari 20 06 januari 20
Tingkat bahaya TINGGI SOP
Equipments PPE, Hand gloves Hight
voltage. Cable detector, gas
detector HSE Deprt Area Manager

PEMBONGKARAN GROUND ANCHOR MENGGUNAKAN GROUND ANCHOR INSTALLER


PERSIAPAN :
1- Siapkan GWP, Excavation Permit, SOP, JSA, yang telah disahkan dan ditanda tangani oleh petugas yang berwenang
2- Pekerja dalam kondisi sehat Jasmani dan rohani
3- Siapkan PPE standard dan alat keselamatan kerja (Fire extinguisher, gas detector, high voltage hand glove).
4- Siapkan warning sign, LOTO dan yellow tape. Pastikan arus listrik dari main breaker dan control panel sudah mati atau masih hidup
dan telah dipasang label LOTO oleh yang berwenang. (Jika control panelnya dimatikan).
5 - Pastikan semua pihak terkait berada di lokasi

PROSEDUR PEMBONGKARAN GROUND ANCHOR


1- Arahkan boom crane (drive head) ke drive rod ground anchor yang akan dicabut, untuk menyambung drive head ke drive rod.
2- Sambung drive head ke dirve rod dengan memasang lock pin. Gunakan high voltage hand glove.
3- Tempatkan remote control pada posisi mendekati arah boom crane, selanjutnya operator bekerja pada posisi ini
4- Putar rotator searah untuk membongkar ground anchor sambil menaikkan boom crane sesuai dengan laju leuar ground anchor serta
mengatur panjang boom crane agar ground anchor selalu vertikal. Gunakan high voltage hand glove.
5- Hentikan putaran rotor dan semua gerakan boom crane setelah seluruh konstruksi ground anchor tercabut.
6- Lepaskan sambungan drive head dan drive rod dengan melepaskan lock pin. Gunakan high voltage hand glove.
7- Arahkan boom crane ke posisi stand by yang aman.
8- Simpan kembali ground anchor yang tercabut pada rack yang ada
9- Lepaskan levelling jack crane
10 - Pembongkaran ground anchor selesai, unit dapat bergerak ke titik pembongkaran lain.
11 - House keeping
1. Memberi tanda pada titik ground anchor yang telah dicabut/dibongkar.
2. Melepas label LOTO milik perusahaan
3. Memastikan tidak ada alat/material yang tertinggal di area kerja

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus
ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 28


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
WI-HSE-03-10 R/U RIG
Tim
Tingkat bahaya Tinggi Penyusun 06 Jan 06 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipments SOP Hse Dept Area Manager

R/U RIG
PERSIAPAN :
1 - PPE lengkap
2 - Lakukan Pre Job Meeting untuk pembagian tugas crew rig dalam pelaksanaan rig up (Hanya personnel yang berwenang, memiliki
keahlian serta telah mengikuti Pre Job Meeting / Tail Gate Meeting yang boleh mengoperasikan peralatan untuk Rig Up Rig), dan
buat JSA
3 - Driller / Mekanik memeriksa dan memastikan hydraulic oil di tanki mencukupi, pada top gauge untuk semua Rig
(reference:Maintenance and Operating Procedure In API Specification 4E for Portable Mast), dan pastikan penerangan pada malam
hari cukup.
4 - Periksa setiap bagian dari rig dan peralatannya, isi MIGAS Rig Safety Check List, dan ditandatangani oleh yang bersangkutan.
5 - Bleed water trap di tanki kompresor.
6 - Ground anchor lengkap dan standard. Untuk rig yang bekerja dekat dengan power line menggunakan ground anchor khusus
minimum tertanam sedalam 6ft
7 - Siapkan tali, alat ukur dan Water Pas
PROSEDUR :
1 - Periksa semua bagian Base Floor dan terpasang dengan benar, Pada setiap sambungannya dipasang Safety Pin
2 - Spot Hoist dengan jarak 4’ - 6' dari Center well ke Center Foundation I Beam/ Senter Levelling Jack bagian belakang atau sesuai
dengan kebutuhan masing-masing Hoist.
3 - Berdirikan Hoist Truck pada Levelling Jacks dan pergunakan Water Pass untuk mengukur kedatarannya (kiri-kanan dan muka-
belakang Hoist).
4 - Pasang 4 buah Turnbuckle pada sisi Body muka belakang, kiri kanan Hoist Truck ke Base Floor untuk mengunci agar Hoist
menyatu dengan base floor dan pasang Ground cable ke well head.
5 - Periksa Hydraulic Fluid di Tanki dan tidak boleh kurang dari level yang dianjurkan (3/4 isi Tanki Hydraulic Fluid harus tersedia
6 - Bebaskan line-line yang berada pada sisi kiri-kanan mast dan yang akan menyangkut sewaktu Rigging up Hoist seperti : Drilling line,
Guy line, cat line, Rantai penahan Mast dan Rantai Travelling Block
7 - Buang Udara yang terperangkap dalam Raising Ram untuk menghindari gas lock (Udara bisa menimbulkan panas pada Sirkulasi
Hydraulic)
8 - Driller harus mencheck kembali bahwa Hoist benar-benar sudah siap untuk di Rig up dan Crew sudah berada pada posisi dan
tugasnya masing-masing
9 - Rig up Mast secara perlahan dan hindari gerakan yang mengejut. Tidak dibenarkan Seorangpun berdiri disamping Draw work kiri
dan kanan selama proses Rigging up
10 - Driller harus memperhatikan Hydraulic Press jangan sampai melebihi 1500 Psi, Kalau press melebihi 1500 Psi, berhenti dahulu
untuk melihat apakah ada yang menyangkut pada mast.
11 - Setelah Mast berdiri dengan sempurna Pasang Safety Pin Locking Device pada Support Mast dengan benar dan Tegangkan Inner
guy line menurut standard yang telah ditentukan
12 - Pasang Pelarian ( Escape line ) dengan jarak ke Tiang (Escape Pool) 1.5 X Ketinggian RPF dari Center well
Catatan :
-Escape pole harus diikatkan pada ground anchor yang telah ditanamkan sesuai dengan standard yang ditentukan.
-Escape line harus diikat dengan wire clip yang lengkap dengan nut & bolt.
Note:
1 - Pada malam hari, pastikan penerangan cukup.
2 - Dilarang berdiri di lane of fire sewaktu Rig Up.
3 - Perhatikan 5T, Drop Object dan isi CWSI .

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA yang harus
ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai pemahaman dan
pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3

Prepared by HSE Department Page 29


PT. INDRILLCO BAKTI
OPERASI PERBAIKAN DAN PERAWATAN SUMUR
DI INDONESIA
PROSEDUR STANDAR KESELAMATAN KERJA
Di Setujui
Nomor Hal Dibuat oleh TGL Direvisi oleh TGL TGL
oleh
WI-HSE-03-11 RIG UP
Tim
Tingkat bahaya TINGGI Penyusun 06 Jan 06 06 Jan 20 06 Jan 20
Equipments SOP
Hse Dept Area Manager

RIG UP DI DEKAT SUMUR ATAU FASILITAS LAIN YANG DALAM KONDISI AKTIF

PERSIAPAN :
1- Siapkan RUMS ternasuk well layout jika ada fasilitas yang aktif di sekitar well. Dan SIMOP jika ada kegiatan tim lain disekitar well.
2- PPE lengkap.
3- Pre job meeting, Topic; R/U di sumur ganda.
4- Pastikan GWP & excavation Permit sudah ada dan dilakukan dengan prosedur yang benar
5- Pastikan dengan pumper bahwa nomor well yang akan dikerjakan sudah benar
6- Lakukan analisa keselamatan dengan melakukan sharing RUMS kepada rig crew.
7- Pasang well guard dan yellow line pada sumur di sebelahnya

PROSEDUR :
1 - Pastikan sekeliling lokasi dalam keadaan normal dan memeriksa tanda-tanda arah kabel listrik bawah tanah dengan mengacu pada
kabel layout.
2 - Electrician dan pumper mematikan sementara sumur sebelahnya apabila diperlukan dan juga peralatan listrik yang ada
3 - Electrician menarik tuas pemutus arus di switchboard ke posisi OFF
4 - Untuk sumur yang akan diservice: cabut semua fuse kontrol oleh electrician, buka sambungan kabel di switchboard dan di junction
5 - Electrician memeriksa seluruh kabel bawah tanah, pastikan tidak ada lagi tegangan listriknya
6 - Pastikan titik pemasangan ground anchor yang aman dan standard sesuai dengan SOP
7 - Setelah rig berdiri, Electrician melakukan tes tahanan untuk seluruh kabel listrik bawah tanah. Pastikan tidak ada yang kena guy
line anchor. Lakukan perbaikan/penukaran bila ada yang bocor/rusak.
8 - Electrician memasang LOTO di switchboard untuk sumur yang akan tetap dimatikan selama aktifitas rig berlangsung.
9 - Bila posisi genset dekat dengan well hidup, well tsb harus dimatikan oleh pumper & annulus valve di pasang line pembuangan
menjauhi genset (diverter/peculator line)
10 - Kru rig memasang yellow line tanda Dilarang Masuk di daerah- daerah yang berbahaya (wellhead, junction box, dsb) pada sumur
yang tidak diservice. Pasang pelindung wellhead jika ada.

Apabila terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur keselamatan tersebut diatas maka diperlukan JSA
yang harus ditandatangani oleh pegawai berwenang dari team terkait.
SOP ini akan sangat efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten.
Setiap individu di dalam team harus mendiskusikan prosedur ini bersama-sama agar mempunyai
pemahaman dan pengertian yang sama serta saling mengetahui tugas masing-masing dan standar K3L
(HES) yang akan dicapai pada akhir pekerjaan

Prepared by HSE Department Page 30

Anda mungkin juga menyukai