Peranan Standar dan Engineering

didalam Menunjang Kelayakan

Operasi Peralatan Pengeboran.
AGUS SUGIANA

Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur

(ex. UPT-LUK ) BPP Teknologi
Kawasan Puspiptek Serpong
 KERUSAKAN
• CEPAT ATAU LAMBAT SEBUAH
KONSTRUKSI AKAN MENGALAMI
KERUSAKAN
• PENCEGAHAN :
– KERUSAKAN TERHADAP ASSET
– SDM/MANUSIA
– KERUSAKAN TERHADAP LINGKUNGAN
 FAILURE MODES AND FAILURE CRITERIA

Contoh Perhitungan prosentase kerusakan alat:

• Fracture (Patah, retak): 16%
• Yielding (Mulur): 7%
• Fatigue (Lelah): 14%
• Creep (Merangkak)
• Wear (Aus): 17%
• Kimiawi (Korosi: 6%)
• Yang lain: Jamming (macet karena deformasi elastik
yang berlebihan), Impact, Nuklir, Buckling (Tekuk),
Insufficient Stiffness (Kurang kaku), Plastic
Instability (Necking), dan lain-lain (40%).
 Teori Kegagalan Klasik
(Classic Failure Theories)
• Usaha untuk menghubungkan data pengukuran
kekuatan tarik uni-axial dengan setiap jenis pembebanan
yang sebenarnya terjadi pada bahan.
• Dalam operasinya setiap komponen akan mengalami
pembebanan yang sifatnya multi-axial (hanya sedikit
saja yang benar-benar uni-axial).
• Cara terbaik untuk mengetahui gagal tidaknya suatu
rancangan adalah melalui pengujian terhadap prototipe.
Tapi cara ini mahal.
• Melalui teori kegagalan, dapat ditekan biaya serendah
mungkin.
 Failure Criteria
• Tegangan utama maximum (Rankine)
• Tegangan geser maximum(Tresca)
• Distorsi Energy (von misses)
• Teori Coulomb – Mohr
• Teori Mohr Modifikasi
• Teori Regangan maximum
• Buckling
• Fatigue (lelah)
 MEMERLUKAN PEMAHAMAN
TEKNIS
• DILAKUKAN DI LINGKUNGAN
AKADEMIS

• UNTUK LINGKUNGAN PRAKTISI :

PEGANGANNYA ADALAH

STANDAR
 Mengapa Standar ?

Definisi :
Suatu paduan atau pertemuan antara
IPTEK (engineering) dengan EKONOM
(pelaku ekonomi)
 Siapa melakukan :

• Dilakukan oleh institusi yang KOMPETEN

KOMPETEN :
Sudah di VERIFIKASI dan memiliki
pedoman yang diakui secara internasional

VERIFIKASI : AKREDITASI
 AKREDITASI : MRA
(MUTUAL RECOGNITION AGGREMENT)
Kerjasama saling berketerimaan (ILAC APLAC)

ASPEK STANDAR:
- TEKNIS
- EKONOMI
- PENILAIAN KESESUAIAN

LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN

(PJIT, Perusahaan Inspeksi Teknis, Lembaga Terakreditasi )
 INFRASTRUKTUR STANDAR
Mengurangi resiko, Meningkatkan
Kebijakan effisiensi, Fair, Lingkungan, Meningkatkan
kepercayaan konsumen

Metrologi Metrologi/kebenaran ukuran dengan

ketelusuran ke standar internasional

Standar Lembaga standar, departemen teknis dsbnya

Sertifikasi
KESESUAIAN
 SERTIFIKASI/AKREDITASI
PENGAKUAN FORMAL TERHADAP KOMPTENSI
SUATU INSTITUSI
SALING PENGAKUAN (PEER ASSESSMENT)
MRA (MUTUAL RECOGNITION AGGREMENT)
REGULATION

Jangan melakukan semata-mata karena

kepentingan sertifikasi/SILO, tetapi
lakukan karena tuntutan QUALITY
 Inspector yang ter-
SERTIFIKASI/AKREDITASI
PENGAKUAN FORMAL TERHADAP KOMPTENSI
SESEORANG
SALING PENGAKUAN (PEER ASSESSMENT)
MRA (MUTUAL RECOGNITION AGGREMENT)
REGULATION

Jangan melakukan semata-mata karena

kepentingan sertifikasi, tetapi lakukan
karena tuntutan QUALITY
 POSISI STANDAR
KEBIJAKAN MUTU  manajer puncak
(level 1) (komitmen)
PROSEDUR  mekanisme manajer teknis
(level 2)

INSTRUKSI KERJA  supervisor

(level 3)

FORM/check list (level 4) : untuk rekaman  pelaksana

(merupakan bukti tertulis dari kegiatan)
POSISI STANDAR

LEVEL 1 (PADUAN
MUTU)

LEVEL 2
(PROSEDUR)

LEVEL 3 (INSTRUKSI
KERJA)

LEVEL 4 (FORM)
 Inspection & Maintenance
• Criteria
– Time interval (time base/risk base)
– Terukur (mis : keasuan)
– Akumulasi pembebanan (log book)
– Lingkungan
– Hystorical data
– Peraturan
• Pertimbangan safety
 Inspection
Comparason of equipment conformity to predetermined
standars, followed by a determination of action required
Proses : Indication, detection, identification
and evaluation.

Method :
Visual,PT,MT,UT,OR, Eddy Current
 Siapa (Qualified Personnel)
Rig Inspector :KUALIFIKASINYA ?
Proses : identifikasi, Verifikasi,
justifikasi, validasi, evaluasi.
Semua proses harus terukur

APA YANG DIIDENTIKASI PERALATAN

 Program Kerja Inspector
• Pemeriksaan Administratif
– Kebijakan Mutu, Komitmen Manajer Puncak (Level 1)
– Panduan Mutu, Kajian managemen, Follow up, SMS,
(Level 2)
– Prosedur Kerja, Prosedur Perbaikan/penggantian
(Level 3)
– Form, log book, rekaman, sertifikat, catatan
perbaikan/penggantian, temuan (level 4)
– Diskusi, wawancara, Tanya Jawab dengan crew, rig
sup., managemen
• Pemeriksaan Teknis
- Rekaman Katagori Pemeriksaan (1,2,3,4).
– Verifikasi, validasi, justifikasi, evaluasi rekaman
katagori pemeriksaan (terutama kategori 4) dan
peralatan safety (BOP, Weight Indicator, Pressure
Gage, accumulator, pompa2)
– Rekomendasi, temuan, catatan, laporan.
– Pemeriksaan visual dan survailance terhadap alat2
utama dengan metode NDT (terutama critical area)
– Pemeriksaan daerah load bearing
– Pengukuran dimensi, hardness test.
– Pemeriksaan rorating equipment (bearing,
sheave)
– Pemeriksaan visual terhadap korosi (struktur,
tangki dll)
• Klarifikasi Temuan dengan management.
– Rencana tindak lanjut dan follow up.
– Rencana perbaikan
– Rencana sertifikasi/kalibrasi peralatan/mesin
– Rencana penggantian peralatan
– Rencana pemeriksaan

SEMUA HARUS SESUAI DENGAN KATEGORI

PEMERIKSAAN/INSPEKSI (harian, mingguan,
bulanan,tahunan)
TERUTAMA KATEGORI 4. (general overhaul)
No Equipment Example of Equipment Remark
Name Specification
1 Rig Model Rig # XX Ideco 375 HP – H 25
2 Mast Ideco , Height : 96’ Static Hook Load : NDT, Eng.
200.000 lbf (6lines)
Racking Cap. : 6000’ (4.5”), 10080’
(3.5’), Hydraulic telescoping
3 Rig Power 1 unit, Caterpillar type 3306 T Dyno test
Total Horse Power : 375 HP
4 Substructure 99” height, 80” x 123”, Set Back NDT, Eng.
capacity : 100 ton on hook 81 ton
racked back on substructure
Total 181 ton on simultaneous
operation
5 Rotary Table Ideco SR 175 F 17.5 “ 100 ton NDT, Eng.
6 Rotary Tongs BJ Hughes type F tongs c/w all size NDT
jaws needed
7 Swivel Skytop Brewster type SX 4 100 ton NDT
Fitted with a 55’ x 2.5” rotary hose,
3000 psi working pressure 4.5” and
3.5” Kelly’s

8 Travelling Block Mc Kissick type c/w 3ea 24” x 1” NDT

and lifting sheaves, Shorty-Web Wilson Hydra
equipment Hook1803, rated at 100 ton
9 Tubulars and 125 jts of 3.5” x 13.30 E-75 premium NDT
slip equipment bottle-neck drill pipe
10 Rig Pumps 2 ea Skid Mounted, independent NDT,
driven, Garder Denver PJ8, 275 HP, Workshop
8” stroke, triple pump at 3000 psi
working pressure
11 Charging Pump 2 ea 5” x 6” Howco Supreme, Centrifugal Pump . Powered NDT
by 40 HP

12 Mud Tank 2 ea Mud Tank with total cap. Of 450 Bbls, equiped with NDT, Eng.
agitator, lighting and sand trap

13 Trip Tank 31 Bbl c/w 2” x 3” 1 7/8” pedestal pump, Powered by 20 NDT, Eng.
HP
14 Shale Shaker Harrisburg, linier motion 1000 GPM capacity NDT

15 Mud cleaning equipment 1 ea Bradt two cone x 10” Desander

16 Water Tank 167 Bbl capacity, fitted with 20 HP pedestal pump NDT

17 Fuel Tank 125 Bbl capacity, fitted with 1.5” x 2” electrip 2 HP pump NDT

18 Generator 2 ea 250 KVA 3306 T Caterpiller, 380 V/400V, 50 Hz Dyno test

19 Catwalks 1 ea Steel walks, 40 ft long NDT

20 Pipe Rack 4 ea 20’ long NDT
21 Pipe Tubs 2 ea, 35’ long steel constructed NDT
22 Matting Boards 12 ea 14’ x 8’ steel and wood mats NDT
23 BOP 1 set of double gate 13 5/8”, shaffer 3000 psi. LWS rams NDT, function test,
1 ea Hydril GK 12-900 annular and mud cross with wing Pressure Test.
valves and check valve
24 Choke Manifold Cameron 3000 psi NDT, function test.

25 Accumulator 1 ea Koomey two botle 60 gal. 4 stasiun system 3000 psi NDT, function test
working pressure

26 Cement Pump Howco T-10 Triplex

27 Rig Site Office 1 ea .Drilling supervisor, geologist logging unit, Warehouse Visual
container
28 Rolling Stock 1 ea 50 ton lattice boom crawler crane, 1 ea 35 ton All NDT, Certification
Terrain Tandanohydraulic crane
1 ea Caterpillar loader, etc
29 Area Require 70’ x 145 ‘ for total location

30 Loads Trailler loads

31 Guying Diagram 7/8” internal guy wire NDT (wire), Eng.

5/8” external guy wire
reffer the guying diagram below
32 Instrumentation (Weigt 1 ea 11” Martin Decker , Full Scale : 216 psi 200.000 lbf Repair and
Indicator, pressure capacity on 6 lines calibration
gauge, rpm, spm, 1 ea 10 “ Sensator , 4 ea Preesure gauge 5000 psi, etc.
torque)
33 Draw work 1 ea 60” diameter, grove 1” NDT, function test
34 Clutch and Brake Double clutch type X NDT, Function test
Double Brake type Y
35 Crown Block 1 ea fitted with crown O matic type Z NDT, function test
 Verifikasi : REKAMAN

“ Kerjakan apa yang tertulis

dan tulis apa yang dikerjakan”
 Record/rekaman.

Termasuk : Tanggal, nama inspector dan metode inspeksi

 Inspection Category
• Category 1 : Observasi visual selama operasi
dan perhatikan performance peralatan.(internal)
• Category 2 : Category 1 + observasi terhadap
korosi, deformasi, kelonggaran/ kehilangan
komponen, pelumasan, retak dan adjusment
(internal)
• Category 3 : Category 2 + NDT examination thd
daerah kritis diikuti dengan membuka beberapa
komponen penting sesuai anjuran manufactur
(internal + external)
• Category 4 : Category 3 + General overhaul
(internal + External)
 Periodic Structure Inspection

Interval pemeriksaan harus dilakukan

dan ditentukan dengan baik sesuai
dengan kebijakan MUTU dan
Komitmen manajemen PUNCAK
 Periode Inspeksi
Kebijakan Perusahaan untuk menentukan
schedule inspeksi, tergantung :
– Pengalaman selama operasi.
– Rekomendasi manufacture
– Pertimbangan terhadap hasil inspeksi
– Lingkungan, lama operasi, testing, repair
Periodic Inspection API RP 8B /ISO
13534:2000
 Justifikasi : STANDAR
ASPEK STANDAR:
– Penilaian Kesesuaian
– Ekonomis
– Teknis
 Bagaimana Posisi Standar API
• Standar API tidak bisa berdiri sendiri-
sendiri, tapi saling terkait satu dengan
lainnya.
• Detil pemeriksaan/perhitungan/pemakaian
kadang harus dilihat secara spesifik pada
standar API yang lain.
 Posisi Standar API
API RP 54 :
• Recommended Practice for Occupational
Safety for Oil and Gas Well Drilling and
Servicing Operations Third Edition
• Content : General, Reffrence, Definision, Injury
and First Aid, PPE, Operation, Fire Prevention,
Flammable Liquid, Drilling and Well Servicing
Rig Equipment, Electrical Equipment, Pumping,
Special Services, Wire Line, Stripping &
Snubbing, Drilling Stem Testing up to Hot Work,
Welding & Flame Cutting. LEVEL 1
 Standar Accuan :
• API RP 54 : Recommended Practice for
Occupational Safety for Oil and Gas
Well Drilling and Servicing Operations
Third Edition
• IADC : International Association for
Drilling Contractor
• API RP 4G : Recommended Practice for
Maintenance and Use of Drilling and Well
Servicing Structures Second Edition
• API RP 7L : Procedures for Inspection,
Maintenance, Repair, and Remanufacture of
Drilling Equipment
• API RP 8B :Recommended Practice for
Procedures for Inspections, Maintenance,
Repair, and Remanufacture of Hoisting
Equipment Seventh Edition/ ISO 13534
Adoption
 Hasil Justifikasi terhadap
kesesuaian dengan standar

• Acceptance Criteria : Tergantung standar, API,

Regulasi, Pabrik, Asosiasi (IADC)
• Rejected Equipment : Diberi tanda (marked) dan
dipindahkan dari area service (jika diperlukan
lakukan evaluasi thd kerusakan)
• Record : semua category harus dicatat +
Category 3 dan 4 wajib dicatat pada log book
equipment
 TEKNIS
• Finite life design  umurnya tertentu
Cepat atau lambat akan mengalami kerusakan

• Operasi Bagaimana mengoperasikan dan merawat

• Maintenance/Perbaikan  Manufacture, OEM,Repair Prosedure.

• Peranan Engineering
NDI
Verifikasi Engineering
 •IDENTIFIKASI MATERIAL
•ENGINEERING /REVERSE ENGINEERING
•BUILT UP DATA
•NDE
•EXPERIMENTAL STRESS ANALYSIS
•FATIGUE ANALYSIS
•FAILURE ANALYSIS
•KALIBRASI
 KOMPOSISI
KIMIA

IDENTIFIKASI
MATERIAL

STRUKTUR SIFAT-2
MIKRO MEKANIK
• Komposisi Kimia : Mengenali 16 unsur
pembentuk termasuk C dan pengaruhnya
terhadap kekuatan material
• Struktur Mikro : Mengenali struktur
pembentuk logam : ferrite,
pearlite,martensit
• Sifat Mekanik : Mengenali kekuatan
logam, kekerasan, weldability, dimensi,
inersia, luas penampang dsbnya.
 PERALATAN UNTUK IDENTIFIKASI
MATERIAL
METOREX 930 SP – BISA
MENGIDENTIFIKASI 16
UNSUR TERMASUK C

TERKALIBRASI & TERAKREDITASI

UNIVERSAL TESTING
MACHINE

TERKALIBRASI & TERAKREDITASI

 PART OEM
Mechanical Properties Komposisi Kimia

-Ultimate stress 16 unsur : C, Fe, S, P, Ni, Cr dll

-Yield stress
-Elongation

OEM - EQUIVALENT
Functional Test
Microstructure
-Ferrite
-Pearlite
-Graphite
 Sifat Mekanik
• Hardness tester
• Thickness meter
• Jangka sorong, mistar, meteran,
mikrometer
 ENGINEERING/
REVERSE ENGINEERING
• DATA : Dimensi (ketebalan, panjang,
lebar,kekerasan, material, orientasi, gambar,
dsbnya)

• SARANA:
– BEBERAPA SOFTWARE FINITE ELEMENT YANG
BERSIFAT MULTI PURPOSE MAUPUN SPESIFIK
– SOFTWARE CAD
– SDM
 Dimensi:

• Mengukur dimensi:
– Titik referensi (luar, tengah, center)
 Dimensi:

• Mengukur dimensi:
– Orientasi
 Gambar

• Dimensi : Ukuran overall, beam, weldment

• Property : Luas penampang, material,
• Orientasi : Posisi beam terhadap struktur
(menentukan momen inersia)
• Proyeksi : Inggris, Amerika
(Gambar teknis)
Data Teknis
• API STD 4F MFG DATE 1987
• MODEL No. 112 – 300.000
• SERIAL No. CDN – 1236
• MAST HEIGHT 112 FT
• MAX. WIND RESISTANCE IN MILES PER HOUR ACTUAL
VELOCITY 54 MPH
• MAX. RATED STATIC HOOK LOAD FOR 8 LINES TO
TRAVELLING BLOCK 300.000 LB
• MAX. DISTANCE FROM BASE SCREW JACKS TO WELL
CENTERLINE 4 FT
• MANUFACTURED BY
• KNOLL RIG & EQUIPMENT
• MANUFACTURING CO. LTD
 ENGINEERING
V1
2.569

1.765

0.96

PERHITUNGAN RIG UP 0.156

-0.649

-1.453

-2.257

-3.062

-3.866
V1
-4.671
L4 1.5
C1 -5.475
0.313
-6.28
-0.875
-7.084
-2.063
-7.889
-3.25 Y
-8.693
-4.438
Z
X -9.498
-5.625 Output Set: MSC/NASTRANCase1
Deformed(36.36): Total Translation -10.3
-6.813 Contour: BeamEndBMin Comb Stress

-8.
V1
L1 2.
-9.188
C1
1.188
-10.38
0.375
-11.56
-0.438
-12.75
-1.25
-13.94
Y -2.063
-15.13
-2.875
Z
X -16.31
-3.688
Output Set: MSC/NASTRANCase1 -17.5
Contour: BeamEndBMin Comb Stress -4.5

-5.313

PERHITUNGAN MAST -6.125

-6.938

-7.75

-8.563
Y -9.375
X Z
-10.19
Output Set: MSC/NASTRANCase1 -11.

PERHITUNGAN SUBSTRUCTURE
Contour: BeamEndBMin Comb Stress
 Engineering/reverse engineering
V1
0.608

-0.0804

-0.768

-1.457

-2.145

-2.833

-3.521

-4.209

-4.897

-5.585

-6.273

-6.961

-7.65

-8.338
Z
-9.026
Y
Output Set: MXSC/NASTRANCase1 -9.714
Deformed(10.53): Total Translation -10.4
Contour: BeamEndBMin Comb Stress

Engineering Calculation

Repair Procedure
Material identification, Mill
Certificate, WPS, PQR, Welder, Jig
untuk setting, Leveling, NDT,
Engineering Verification
Painting
 Built-Up Data
Khusus untuk Structure
• Untuk struktur yang • Identifikasi Material
kehilangan data dan
• Re-Drawing
gambar.
• Re-Engineering

• Untuk struktur “mix”

(non API)
• Verifikasi
• Untuk struktur yang
• Sertifikasi
mengalami modifikasi
 Dead Line Anchor
V1 V1
L1 L1 7.377
C1 C1
6.203

5.028

3.853

2.679

1.504

0.329

-0.846

-2.02

-3.195

-4.37

-5.544

-6.719
F F -7.894
Y F
Y
F F -9.069
F
Z F
F F F F
F F Z F F F -10.24
X Output Set:XMSC/NASTRAN Case 1 F F
F
F
F
F F Deformed(2.332): Total Translation
F -11.42
Contour: Solid Mean Stress

V1
V1
L1 7.377
L1 7.377
C1
6.203 C1
6.203
5.028
5.028
3.853
3.853
2.679 2.679
1.504 1.504
0.329 0.329
-0.846 -0.846
-2.02 -2.02
-3.195 -3.195
-4.37 -4.37

-5.544 -5.544

-6.719 -6.719

-7.894 -7.894
Y Y
-9.069 -9.069
F F
X F F X
F F F -10.24 -10.24
Output Set: MSCZ/NASTRANCase1 F F F Output Set: MSCZ/NASTRANCase1 F
F F F
Deformed(2.332): Total Translation F -11.42 Deformed(2.332): Total Translation -11.42
Contour: Solid Mean Stress F Stress
Contour: Solid Mean F F
 Material
• Struktur Utama (MAST):
– Main beam : HSLA (grade X60,X52)
– Load Bearing (pin, pad eye)
– Bracing (X42, A36)
• Struktur Penunjang (X42, A36)
– Substructure
– Loading Ramp
– Tangki2dll
 Daerah kritis (perlu di Validasi)

• MAST
- Crown Block
- Locking Device
- Eyepad
- Support
- Weldment
- Deadline anchor
 Hasil verifikasi dan validasi :
• Acceptance Criteria refer to
Manufacture or IADC
• Rejection Equipment Mark & remove
from service area
• Allowable surface indication refer to
manufacture standar
• Repair refer to manufacture or upgrade
• Replacement Part  OEM or Upgrade
• Remanufacture  OEM or Upgrade
 Pengembangan & Prosedur
(Subject to be Revised)
Pemilik atau pemakai dan pabrikan harus bersama
sama mengembangkan dan memutahirkan
prosedur inspeksi, perawatan, perbaikan dan
rekondisi secara konsisten terhadap peralatan,
beban, lingkungan kerja, pemakaian dan kondisi
operasi. Faktor diatas mungkin berubah dari
waktu ke waktu akibat perkembangan teknologi
baru, sejarah peralatan, pengembangan produk,
teknik perawatan baru dan perubahan kondisi
operasi
 Repair and Modification of Structure

Instruksi Kerja ( level 3) meliputi :

– Pemilihan Material, Drawing, Shop Drawing,
Engineering, WPS, PQR, Qualified Welder.
– NDT, Acceptance Criteria.
– Finishing (painting)
Form/rekaman (level 4)
– Form, check list, record dsbnya
Inspection Repair
• Category • Procedure
• Frequency • Indication
• Replacement Part
• Result
• Record
• Record
Remanufacture
Maintenance • Procedure
• Procedure • Record
• Method
• Criteria
• Record
 Validasi dan Evaluasi
• Engineering Analysis

• Performance test

• Proof Test

Documentation & Record

V1
L1 2.
C1
1.188

0.375

-0.438

-1.25

-2.063

-2.875

-3.688

-4.5

-5.313

-6.125

-6.938

-7.75

-8.563
Y -9.375
X Z
-10.19
Output Set: MSC/NASTRAN Case 1 -11.
Contour: Beam EndB Min Comb Stress

Gambar 4. Refurbish substructure dan Finite Element Analysis

Gambar 5. Identifikasi Material Nipple

Load Test
untuk Verifikasi
Perhitungan
1. Beban
Beban yang bekerja pada dead line anchor adalah sebagai berikut:

Fast line (bekerja pada

draw work)
Hook load
(4 lines)

End line load

(bekerja pada
dead line
anchor)
Asumsi : effisiensi pada sheave = 1.0
Beban pada hook load = 160.000 lbf ( 4 lines)
Beban pada fast line = ¼ x 160.000 lbf = 40.000 lbf
Beban pada end line = ¼ x 160.000 lbf = 40.000 lbf.

End line load = 40.000

lbf

40.000 lbf

Gambar 2. Skematik Beban yang Bekerja pada Dead Line Anchor

 Perhitungan Kemampuan Mesin Penggerak.

Mesin penggerak ( prime mover ) yang terpasang pada rig RU 04 adalah

sebesar 400 HP. Dengan daya sebesar ini maka kemampuan mesin untuk
mengangkat beban pada hook load diperhitungkan sebagai berikut :

Perhitungan dilakukan berdasarkan referensi : Basic Drilling Engineering

for Engineer and Rig Man Power.

Parameter Rig :
Daya Mesin
Kecepatan Angkat (4 lines)
Effisiensi block dan tackle
Beban hook load maksimum
: 400 HP
: 50 ft/menit ( nominal)
: 0. 907 ( 4 lines)
: 140.000 lbf (SWL)

Beban tersedia pada hook load (Ph)

Ph  E.Pi
Ph  0.907  400
Ph  362.8HP
Daya yang diperlukan untuk mengangkat beban (SWL) sebesar 140.000
lbf

Ph  W .v
Ph  140.000  50
Ph  7000000lbf . ft / min
Ph  212.12 HP

Faktor konversi 1 HP = 33.000 lbf-ft/min

Daya yang tersedia sebesar 362.8 HP akan mampu mengangkat beban

hook load sebesar (W max)

P  W .v
P
Wmax  h
v
362.8  33.000lbf  ft / min 
Wmax   
50  HP 
Wmax  239.448lbf ~ (108ton)
 Guy Wire
V1 V1

Z
Z
Y
X X Y
V1
0.608

-0.0804

-0.768

-1.457

-2.145

-2.833

-3.521

-4.209

-4.897

-5.585

-6.273

-6.961

-7.65

-8.338
Z
-9.026
Y
Output Set: MXSC/NASTRANCase1 -9.714
Deformed(10.53): Total Translation -10.4
Contour: BeamEndBMin Comb Stress

Analisa FEM dengan model lengkap (internal guy wire, front external guy dan
rear external guy wire), tegangan guy wire normal seperti yang tertera pada
name plate rig.
Terlihat bahwa tegangan pada beam utama cukup merata sehingga bottom mast
menjadi bagian yang paling kritis dari rig.
Beban simulasi terdiri dari beban mati (berat sendiri) dan beban operasi sebesar
120.000 lbf pada travelling block, beban pada fast line dan end line.
V1 -7.0736
-1.4962 0.608
-7.6435
-0.8209 -0.0804
-3.0196
-0.768
-0.6234
-1.457
-6.7878
-0.625 -1.0287
-7.126 -0.4758 -2.145

-0.341 -2.833
-6.3101 -3.521
-2.7601-6.8739 -0.5982
-4.209
-0.1639
-7.0467 -4.897
0.1013
-6.5944
-2.7083 -5.585
-0.4392
-6.273
-2.0746 -6.4553
-1.251 0.07051 -6.961
-6.3711 -0.02742
-0.2918
0.347 0.1527 -7.65
-0.03754
0.2874 -1.1438
-2.0811-1.767 -5.6254 -8.338
Z -8.0018 -1.8576
-0.8253
-3.7638 -0.4148
-0.2552 -9.026
Y -2.1411 -0.05044 -0.3224
0.246 -0.3531
Output Set: MXSC/NASTRANCase1 -3.6912 -1.1125 -9.714
-1.9424 -3.25E-3
Deformed(10.53): Total Translation 0.5614 -5.0878 -0.1044
-1.3693 -0.118
-7.6695 -0.2742 0.001913
-0.08266 -10.4
Criteria: BeamEndBMin Comb Stress -1.1111 -0.3973
V1
0.777

0.0862

-0.605

-1.295

-1.986

-2.677

-3.368

-4.059

-4.749

-5.44

-6.131

-6.822

-7.513

-8.204
Z
-8.894
Y
Output Set: MXSC/NASTRANCase1 -9.585
Deformed(28.24): Total Translation -10.28
Contour: BeamEndBMin Comb Stress
V1
0.777
-6.3848
-7.0454
Analisa FEM dengan model tanpa -9.9743
-1.18 0.0862

-0.605
-0.6934
external guy wire sedangkan -7.0731
-1.295

-1.986
-1.1732
tegangan internal guy wire normal -1.219
-9.9939
-2.677

sesuai dengan gaya –gaya yang

-2.6356 -3.368

-4.059
-0.6062
tertera pada name plate rig -8.684
-1.2231
-5.4737
-1.4105
-0.2793
-4.749

-5.44

Terlihat bahwa front main beam -0.3954

-6.131

-6.822
(kolom utama depan) menjadi -2.563 -8.7055
-1.1709
-5.5443
-7.513

bagian yang paling kritis dari rig. Z

-5.5383
-0.1904
-8.204

-8.894
Y -0.1435
Beban simulasi terdiri dari beban Output Set: MXSC/NASTRANCase1
Deformed(28.24): Total Translation
-8.4803
-2.6976
-0.2499
-9.585

-10.28

mati (berat sendiri) dan beban Criteria: BeamEndBMin Comb Stress

operasi sebesar 120.000 lbf pada

travelling block, beban pada fast
line dan end line.
V1
0.796

0.104

-0.588

-1.28

-1.971

-2.663

-3.355

-4.047

-4.738

-5.43

-6.122

-6.813

-7.505

-8.197
Z
-8.889
Y
-9.58 -0.7274
Output Set: MXSC/NASTRANCase1 0.
Deformed(28.11): Total Translation
-3.85E-3
V1
-10.27 0.796
Contour: BeamEndBMin Comb Stress
-7.5655
-0.7673 0.104
-9.8572
-0.588
-2.8168
-1.28
-0.3744
-1.971

-2.663
-2.8469 -3.355
-7.2989
-0.7076 -4.047
-10.272
-0.4917 -4.738

-5.43
-7.3099 -6.122
-0.6881
-10.195 -6.813
-6.408
-7.505
-1.7694 -8.197
Z
-8.889
Y
Output Set: MXSC/NASTRANCase1 -6.382 -9.58
Deformed(28.11): Total Translation -7.0673
-1.189 -10.27
Criteria: BeamEndBMin Comb Stress -9.9672

Analisa FEM dengan model tanpa external guy wire sedangkan internal guy
wire dan front external guy wire terpasang pada kondisi kendor
Terlihat bahwa front main beam (kolom utama depan) menjadi bagian yang
paling kritis dari rig dan tegangan pada beam semakin meningkat.
Beban simulasi terdiri dari beban mati (berat sendiri) dan beban operasi
sebesar 120.000 lbf pada travelling block, beban pada fast line dan end line.
 Analisa FEM dengan model tanpa external guy wire sedangkan internal guy wire dan
front external guy wire terpasang pada kondisi kendor dengan tegangan antara external
guy wire tidak sama
Terlihat bahwa front main beam (kolom utama depan) menjadi bagian yang paling kritis
dari rig dan tegangan pada beam semakin meningkat dan terlihat antara kolom utama
depan kiri dan kanan terdapat perbedaan yang cukup besar (rig terpuntir)
Beban simulasi terdiri dari beban mati (berat sendiri) dan beban operasi sebesar
120.000 lbf pada travelling block, beban pada fast line dan end line.

V1
1.138

0.39

-0.358

-1.106 -2.788
V1 -0.3882
-1.854 1.125
-3.0958
-2.601 0.378
-3.349 -0.369
-4.097 -1.116
-0.3895 -7.0496
-4.845 -10.828 -1.863
-0.5889
-5.593 -2.61
-0.7434 -6.9785
-10.54
-6.341 -3.357
-7.089 -4.104
-7.837
-4.851
-6.7432
-8.585
Z -5.598
-1.8436
-9.332
Y -6.6034 -6.346
Output Set: MXSC/NASTRANCase1 -10.08
-7.093
Deformed(35.65): Total Translation -10.83
Contour: BeamEndBMin Comb Stress -7.84

-8.587
Z -0.815 -6.6641
-10.609 -9.334
-0.7738
Y -10.08
Output Set: MXSC/NASTRANCase1 -1.2155 -6.8464
-10.358
Deformed(35.65): Total Translation -10.83
Criteria: BeamEndBMin Comb Stress
 Perhitungan Engineering dan Verifikasi
Struktur Mast
V1

X
Z
 Load
• Static Hook Load, Fast line load dan end
line load.
• Optimasi
• Wind with and without pipe set back
• Rig Up
V1

V1
3.5

2.494

1.487

0.481

-0.525

-1.531

-2.538

-3.544

-4.55

-5.556

-6.563

-7.569

-8.575

-9.581
Y
-10.59
X
Y Z -11.59

Output Set: MSC/NASTRANCase1 -12.6

-1.9603 1.1638
-3.555
X V1 Contour: BeamEndBMin Comb-1.4834
Stress
-12.856
0.1341
-0.3092 -12.701
Z 3.5
-1.2411 -12.815
-1.3643
-11.699 -0.3118
0.4986
-3.3603
-11.669 2.494
-1.1185
-3.8194 -0.08399
-9.9198 1.487
-11.719
-3.3615 -11.812
-3.579
-3.8253
-0.9329
-3.4558
-10.498 -1.6946 -4.6888
-1.0512
-0.6571 -9.9395 0.481
-1.3401 -0.7837
-10.817 -10.525
-4.6247 -1.9283 -0.525
-10.754 -4.6779 -0.6479
-1.0636
-2.2131
0.8766 -5.4348 -1.531
-12.84
-3.8475
-10.745
0.8611 -2.538
-2.1808
-1.6762 -3.8356
-12.853
-2.4593 -3.544
3.4816
-9.369 2.5052 -1.6858 -4.55
-5.9452 -6.5037
-6.8529-1.9823 -5.556
-1.4123 -9.3717
-0.3519
-6.23E-3 -5.9482
-1.4131 -6.563
-0.702 -1.9836-6.8559
-4.7952
-3.1396 -7.569
-9.1472 -0.7041
-3.262
-1.9986 -3.3762 -8.575
-4.103
-9.1471
-9.581
-1.9985
Y -1.9126 -4.1033 -10.59
X
-9.0493 -5.73E-3
-7.28E-3 -1.9129 -11.59
Z
-6.4463
Output Set: MSC/NASTRANCase1 -10.258 -12.6
-9.0487
Criteria: BeamEndBMin Comb Stress

Distribusi tegangan menara Land Rig Dreco dengan bebansimulasi 950 klb.
Dengan pembebanan aksial sebesar 950 klb tegangan yang terjadi pada
kolom lokasi strain gage sebesar –12.34 kg/mm2.
 V1
3.5

2.494

1.487

0.481

-0.525

-1.531

-2.538

-3.544

Distribusi tegangan menara dengan beban simulasi 200 klb. -4.55

-5.556

Dengan pembebanan aksial sebesar 200 klbf tegangan yang terjadi pada -6.563

kolom lokasi strain gage sebesar –2.06 kg/mm2. -7.569

-8.575

-9.581
Y
-10.59
X
Z -11.59

Output Set: M-2.149

SC/NASTRANCase2 -12.6
V1 0.1722
-0.4362
-0.3352 Contour:
-0.7671 BeamEndBMin Comb Stress
-2.5706
-0.4919 3.5
0.6963
-1.8738 0.501 -0.3372
-1.189 -1.3007 2.494
-1.3706
-0.3965 -0.2825 -1.8743
-0.07037
-1.25E-3 -0.2826 -1.1896 1.487
-0.1404 -0.3967
-1.3712
-0.959 0.481
-0.6279
-1.8294 -0.6524 -0.1408
-0.3997 -0.6752 -0.525
-0.8206
-1.8294
-0.3997 -1.531
-0.3825 -0.8207
-2.538
-1.8099 -1.46E-3
-1.15E-3 -0.3826
-1.2893
-2.0516 -3.544
-1.8097
-1.2894 -4.55
-0.8034 -2.0518
-0.1285 -0.09944
-5.556
-0.1259 -0.1053 -1.8767
-1.9162
-1.578 -0.01658 -0.1285 -6.563
-1.4809
0.05474
-0.5762 -1.9162
-1.5781 -7.569
-0.04794
-1.481
0.05469
0.008862 -0.5762 -8.575
-0.04792
-0.5365 -1.8879 -8.20E-3 -9.581
0.008927
Y -0.2953
-0.7599 -1.66E-3
-0.4116
-0.5365 -1.8879 -10.59
X -0.5262 -0.2953
-0.7599
-0.4116 -11.59
Z -0.8123
0.001165 -0.5262
Output Set: MSC/NASTRANCase2 -1.9073 -12.6
-0.7331 -0.02399
-0.5575
Criteria: BeamEndBMin Comb Stress -0.7025 -0.8124
V1
L6
C1 SG0
SG1 SG7

SG3 SG8
SG9
SG2

SG6

Z SG5
X
Y SG4

Pemasangan Strain Gage

dummy
Filter

Strain gauge aktif

Data Logger
Strain gauge (SG 0- Print-out
9) Ground
 Hasil Pengukuran
Beban SG1 SG2 SG3 SG 4 SG 5 SG 6 SG 7 SG8 SG9 SG0
Tonf          
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7.5 -5 -2 3 -2 1 -4 -1 2 -2 -5
50 -20 -8 5 -5 6 -17 -11 3 -5 -4
75 -55 -19 12 -15 9 -44 -32 7 -11 -8
102 -76 -22 20 -20 13 -50 -56 12 -20 -11
124 -85 -30 22 -25 15 -61 -61 15 -22 -19
155 -90 -31 26 -26 18 -64 -66 17 -25 -21
176 -100 -35 29 -29 19 -67 -73 18 -27 -23
201 -118 -39 31 -31 22 -71 -74 18 -28 -26
EXTRAPOLASI LINEAR
950 -590 -195 155 -155 110 -355 - 90 -140 -130
370

200

100
sg 1
sg 2
0
sg 3
regangan (microstrain)

0 200 400 600 800 1000 1200

-100
sg 4
-200 sg 5
-300 sg 6

-400 sg 7
sg 8
-500
sg 9
-600
sg 0
-700
Beban x 1000 lb
Perbandingan FEM dengan Load
Test

Tegangan max. Lokasi Strain

Tegangan
No Hasil gage
Simulasi (FEM)
Pengukuran

1 -2.06 kg/mm2 -2.205kg/mm2 Strain gage 1, 2

dan 3
2 -2.05 kg/mm2 -1.86 kg/mm2
Strain gage 7,8
dan 9