Anda di halaman 1dari 33

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia

Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2018

Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan


Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi
Oleh
Yunan Muzaffar
Kasubdit Standardisasi Migas
Disampaikan Pada Bimbingan Teknis Katup Pengaman
Koperasi Prima Daya Migas
Puncak, Bogor, 22 Oktober 2018

1
DASAR HUKUM PENGAWASAN KESELAMATAN MIGAS

UU No. 22
Tahun 2001

BU/BUT mempunyai kewajiban untuk tetap menjamin
standar, mutu dan menerapkan kaidah keteknikan yang baik
serta menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta
tentang
Minyak dan pengelolaan lingkungan hidup dan menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan


Gas Bumi
usaha migas

MPR Stb. 341/1930 tentang Pengaturan Keselamatan Kerja


Tambang
PP No. 19/1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di
Bidang Pertambangan

PP No. 17/1974 tentang Pelaksanaan Eksplorasi & Eksploitasi Migas Di


Daerah Lepas Pantai

PP No. 11/1979 tentang Keselamatan Kerja pada Pemurnian dan


Pengolahan Migas.
Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2018 tentang Pemeriksaan
Keselamatan Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi
3
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN OPERASI
MIGAS
PEMBINAAN DAN • Peraturan Perundangan
VISI PENGAWASAN
KESELAMATAN MIGAS


SNI/SKKNI
Standar/Code
• Spesifikasi Perusahaan
“Instalasi Migas yang Aman,
Andal dan Akrab Lingkungan
(Prinsip 3A)”
Umum KESELAMAT Pekerja
INDIKATOR AN HULU &
HILIR MIGAS
Tidak adanya
PENCEMARAN
LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan Instalasi & Peralatan

Tidak adanya Tidak adanya Tidak adanya


UNPLANNED SHUTDOWN KECELAKAAN KERJA KERUGIAN MASYARAK

4
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT TEKNIK DAN
LINGKUNGAN MIGAS
DIREKTUR TEKNIK
DAN LINGKUNGAN MIGAS
DMT : 35 orang
INSPEKTUR MIGAS
Selaku
KEPALA INSPEKSI Luar DMT : 30
orang
Dr. Ir. Adhi Wibowo, M.Sc Di Daerah : 13
orang
Total : 78
orang
KEPALA SUB KEPALA SUB KEPALA SUB KEPALA SUB
ESELON III

KEPALA SUB DIREKTORAT


DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT KETEKNIKAN DAN DIREKTORAT USAHA
STANDARIDSASI KESELAMATAN HULU KESELAMATAN HILIR KESELAMATAN PENUNJANG
MIGAS MIGAS MIGAS LINGKUNGAN MIGAS MIGAS
Dr. Mirza Mahendra, ST,
Ir. Yunan Muzaffar, MT Ir. Wijayanto, MKKK Ir. Putu Suardana, MSi Siwi Pamungkas, SE, MM
MT.

KEPALA SEKSI PENYIAPAN KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


KEPALA SEKSI USAHA
DAN PENERAPAN KESELAMATAN KESELAMATAN KEPALA SEKSI
PENUNJANG HULU
STANDARDISASI HULU PEKERJA DAN UMUM PEKERJA DAN UMUM KETEKNIKAN MIGAS
MIGAS MIGAS
HULU MIGAS HLIR MIGAS
Ilham Rakhman Hakim, Yuki Haidir, ST, Wahyu Hidayat, ST, Ir. Senda Humuzan
Yulianto, SE
ESELON IV

ST, MEDEA MEDEA MKKK Kanam, M.Sc

KEPALA SEKSI PENYIAPAN KEPALA SEKSI USAHA


KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
DAN PENERAPAN PENUNJANG HILIR
STANDARDISASI HILIR
KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN
INSTALASI HULU MIGAS INSTALASI HILIR MIGAS LINGKUNGAN MIGAS MIGAS
MIGAS
Lestantu Widodo. ST, Sri Wisnuaji, SSi, Ahmad Luthfi, ST, MSc,
Muhiddin, ST, MKKK Ir. Antoni Irianto, M.Si
MT MEDEA MSE

Jumlah Pegawai DMT : 68 orang

5
Latar Belakang
PENYEDERHANAAN DALAM PERMEN ESDM 18/2018
• Desain • Peralatan • Analisis Berbasis • Perusahaan • Kepala Teknik
Risiko Inspeksi

3 1
Sertifikat/Izin/Persetujuan

7
Persetujuan
1. Permen PE 05/P/M/PERTAMB/1977
2. Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991
Persetujuan Persetujuan Layak Operasi
3. Keputusan Bersama Men PE & Mendag
0233K/096/M.PE/1988
a) SK DJM 43.P/38/DJM/1992
b) SK DJM 84.K/38/DJM/1998 Permen ESDM 38/2017 Permen 18/2018
c) SK DJM 21.K/38/DJM/1999
d) SK DJM 39K/38/DJM/2002

Instalasi/Peralatan Desain/Instalasi/Peralatan Instalasi

Simulasi Jumlah Penerbitan Izin/Sertifikat/ Persetujuan (berdasarkan jenis Instalasi)


Jumlah Izin/Sertifikat/Penerbitan
Jenis Instalasi Sebelum Permen ESDM
Permen ESDM 38/2017 Permen ESDM 18/2018
38/2017
Instalasi Pemboran 28 5 1
Instalasi Produksi 1610 10 1
Instalasi Kilang 3120 9 1
Instalasi Pipa 37 8 1
Penyalur
Instalasi Terminal 59 9 1
BBM
Instalasi SPBG 31 7 1
CNG
6
Instalasi SP(P)BE 17 6 1
RENCANA PEMERIKSAAN PERALATAN DAN INSTALASI
1. SKPI 4. IP/IO tangki penimbun 1. Persetujuan Layak
2. SKPP 5. Persetujuan alat ukur Operasi
Contoh Penataan Ulang
3. SKKP 6. IP alat ukur 2. Persetujuan
Sertifikasi/ Perizinan
7. IP sistem alat ukur Desain
3. Persetujuan
Jenis & Jumlah Sertifikasi Jenis & Jumlah Persetujuan
 Tangguh Expansion Penggunaan
Project
  Onshore Offshore   Onshore Offshore
PLO 1 1 Jenis & Jumlah Persetujuan
INSTALASI SKPI 2 2   Onshore Offshore
Persetujuan Desain 1 1
PERALATAN      
a. Bejana Tekan 145 6 2 1
b. PSV 355 3 2 1
c. Tangki Penimbun 0 0 0 0
d. Peralatan Putar SKPP 71 4 2 1 PLO  1 1
PP
e. Pesawat Angkat 7 2 2 1
f. Peralatan Listrik 156 6 2 1
g. Sistem Alat Ukur 0 0 0 0
h. Pipa Penyalur 0 2 0 0
PLATFORM SKKP 0 2 0 2
Permen ESDM No. 18/2018
TOTAL   734 27   12 9
Jenis & Jumlah Sertifikasi Permen ESDM No. 38/2017 Jenis & Jumlah Persetujuan
 Total E&P Indonesia /
PHM   Onshore Offshore
  Sebelum Sesudah
INSTALASI SKPI 78 7
PERALATAN    
a. PSV 2677 36 7
PLO  (Berdasarkan
b. Peralatan Listrik SKPP 655 70 Fasilitas Produksi)
c. Peralatan Putar 356 225 Permen PE
05/P/M/PERTAMB/1977
d. Peralatan Lainnya 1442 1412
TOTAL   5208 1750 Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991 7
Sehubungan semakin berkembangnya kegiatan usaha migas yang
memanfaatkan teknologi tinggi perlu keselamatan kerja dan lindungan
lingkungan hidup dengan melakukan pemeriksaan keselamatan atas
Instalasi, peralatan dan teknik yang digunakan dalam rangka melindungi
tenaga kerja, pengamanan instalasi dan peralatan serta pengusahaan
sumber daya migas

Perlu tenaga ahli yang cukup memadai untuk menangani berbagai


peralatan teknologi canggih (Dasar Pertimbangan Permen PE 06P/1991)

PENYEDERHANAAN SERTIFIKASI/PERIZINAN

Untuk menjamin keselamatan, keamanan dan kehandalan operasi migas

Untuk efektifitas dan kelancaran, guna memberi kemudahan bagi


BU/BUT (Dasar Pertimbangan Permen 18/2018)

8
Perbedaan Implementasi
Permen ESDM 38/2017 Permen ESDM 18/2018
Persetujuan Desain dari Dirjen Migas Tidak ada persetujuan.
Desain Hasil Penelaahan Desain dari Kepala Teknik (BU/BUT)
(MIGAS)
Keterangan Hasil Inspeksi dari Kepala
Persetujuan Penggunaan dari Kepala Teknik atau Sertifikat Inspeksi dari
Peralatan Inspeksi (MIGAS) Perusahaan Inspeksi
Analisis Berbasis Persetujuan Hasil Analisis Risiko dari Tidak ada persetujuan
Risiko Kepala Inspeksi (MIGAS)

Perusahaan Berdasarkan Surat Pengesahan dan SKUP bintang ***


Inspeksi Kualifikasi Peringkat dari Dirjen Migas
(MIGAS)
Perusahaan Memiliki SKT sebagai Perusahaan SKUP bintang **
Enjiniring Enjiniring

• Tidak diatur BU/BUT hanya menyampaikan nama


Kepala Teknik • Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi
Surat Pengesahan dari Kepala Inspeksi
(MIGAS) (MIGAS), tidak ada evaluasi yang
dilakukan
Penilaian Sisa Persetujuan Hasil Penilaian Sisa Umur Tidak ada persetujuan
Umur Layan Layan dari Kepala Inspeksi (MIGAS)

9
Lingkup Pengaturan Permen ESDM No 18/ Tahun 2018

Penelaahan Ketentuan lain-lain,


Desain 1 8 peralihan, & penutup

Pemeriksaan Sanksi
Keselamatan dan 2 PERMEN 7
Inspeksi Pemeriksaan
Keselamatan Instalasi &
Peralatan pada Kegiatan
Usaha Migas Kepala Teknik
Pemeriksaan 3 6
Keselamatan
SPBU
Perpanjangan Sisa
Analisis Risiko 4 5
Umur Layan

10
PENELAAHAN
1
DESAIN

11
Penelaahan desain

• Penelaahan desain, WAJIB • Penelaahan desain DILAKSANAKAN


dilakukan sebelum Instalasi KEPALA TEKNIK dan/atau Lembaga
didirikan atau dibangun; Enjiniring.
untuk menjamin keselamatan
Instlasi
Cakupan Penelaahan Desain Hasil Penelaahan Desain
• kesesuaian penggunaan Standar; • daftar Standar sesuai dengan lingkup Instalasi;
• manajemen risiko; • analisa dan mitigasi risiko;
• dokumen lingkungan; • parameter operasi dan filosofi desain;
• spesifikasi teknis; • sistem proteksi keselamatan;
• penerapan kaidah keteknikan yang • teknologi yang digunakan;
baik; dan • rincian komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri;
• TKDN • izin lingkungan dan/atau UKL/UPL atau Amdal; dan
• umur layan desain Instalasi.

12
Penelaahan desain

“ Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat melakukan Penelaahan Desain,


pelaksanaan Penelaahan Desain dapat dibantu oleh Lembaga Enjiniring.

Syarat Lembaga Enjiniring


 tenaga ahli yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang
sesuai;
 memiliki sistem manajemen mutu yang tersertifikasi oleh
lembaga akreditasi;
 Lembaga Enjiniring yang merupakan perusahaan enjiniring,
maka wajib berbadan hukum Indonesia; dan
 Lembaga Enjiniring yang merupakan institusi akademis, maka
wajib berbadan hukum Indonesia dan memiliki akreditasi A.

Perusahaan enjiniring harus memiliki Surat Kemampuan Usaha Penunjang Migas


minimal dengan kategori bintang dua (**) sebagai perusahaan enjiniring dari
Direktur Jenderal.

Pelaksana PD Bukan merupakan Pembuat Desain

13
PEMERIKSAAN KESELAMATAN DAN
2
INSPEKSI

14
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
INSPEKSI PEMERIKSAAN KESELAMATAN
DEFINISI
Suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung meliputi pengawasan pelaksanaan keselamatan minyak dan gas
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan pengujian bumi dan keteknikan atas dipenuhinya peraturan
peralatan dan/atau Instalasi mengacu pada peraturan perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.
perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.

PELAKSANA
‐ Kontraktor atau pemegang izin usaha
‐ Perusahaan Inspeksi (apabila Kontraktor atau MIGAS
pemegang izin usaha tidak dapat melakukan sendiri)

OUTPUT
‐ Kepala Teknik : Keterangan Hasil Inspeksi
‐ Perusahaan Inspeksi : Sertifikat Inspeksi Laporan Hasil Pemeriksaan Keselamatan

LINGKUP

Review, Verifikasi, Visual Inspeksi, Internal dan eksternal Review dan Verifikasi Hasil Inspeksi
Inspeksi, witness dan Pengujian

15
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
PENELAAHAN PEMERIKSAAN
INSPEKSI ANALISIS RISIKO RLA
DISAIN KESELAMATAN

Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas  Instalasi migas
WHAT  Peralatan  Peralatan  Peralatan  Peralatan

Sesuai dengan rencana


Instalasi dan/atau
 Sebelum didirikan atau Inspeksi, berdasarkan:
Sesuai dengan rencana Berdasarkan pilihan peralatan yang telah
 Standar yang diacu
WHEN dibangun;  Spesifikasi dari Inspeksi BU/BUT melewati batas umur
Perusahaan layan desain

 Kepala Teknik  Kepala Teknik; atau  Kepala Inspeksi;dan/ atau  Kepala Teknik; atau  Kepala Teknik; atau
WHO  Lembaga Enjiniring  dibantu Perusahaan  Inspektur Migas atau
pejabat yang ditugaskan
 dibantu Lembaga  dibantu Lembaga
(yang ditunjuk Katek) Inspeksi Enjiniring Enjiniring
 kesesuaian penggunaan Review, Verifikasi, Visual Memastikan pemenuhan Daftar instalasi/peralatan | Dokumen teknis |
Standar;
 manajemen risiko;
Inspeksi, Internal dan ketentuan peraturan dan Manajemen resiko | mekanisme kerusakan |
eksternal Inspeksi, standar, melalui Metode & teknik yg lingkup inspeksi thp
 dokumen lingkungan;
dipergunakan | Pelaksana mekanisme kerusakan |
HOW  spesifikasi teknis;
 penerapan kaidah
witness dan Pengujian Pemeriksaan dokumen
analisis resiko | | pemeriksaan | NDT | DT (bila
dan Teknis diperlukan) | FFS | penilaian
keteknikan yang baik; Rekomendasi interval &
 Pemanfaatan TKDN metode inspeksi risiko | penentuan sisa umur
layan| metode & interval
inspeksi
Hasil Penelaahan  Keterangan Hasil  Laporan Pemeriksaan
Desain Inspeksi ( dari Kepala Keselamatan Hasil Analisis Risiko (dari Dokumen RLA
(dari Kepala Teknik / Teknik)
Lembaga Engineering) Kepala Teknik / Lembaga
OUTPUT  Sertifikat Inspeksi ( dari
Engineering)
Perusahaan Inspeksi)

“Persetujuan Layak Operasi”


16
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
TATA CARA INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN
Kepala Teknik (Katek) menyampaikan Rencana
inspeksi kepada Kepala Inspeksi,
melampirkan:

a. Hasil Penelaahan Desain


b. Hasil Analisis Resiko (bila metode pemeriksaan 15 hari kerja • Katek melaksanakan
keselamatan berdasarkan hasil analisis resiko) paling lambat Inspeksi
c. Hasil penilaian perpanjangan umur layan/RLA
sebelum dilaksanakannya Inspeksi dan
(untuk peralatan yang telah melewati batas • Kepala Inspeksi
pemeriksaan keselamatan,
umur layan desain) melaksanakan Pemeriksaan
Katek mengajukan permohonan
d. Daftar Instalasi dan/atau peralatan Keselamatan
pelaksanaan pemeriksaan keselamatan
e. Lokasi pembuatan/pemasangan Instalasi
secara tertulis kepada Kepala Inspeksi
dan/atau peralatan
f. Jadwal Inspeksi
g. Daftar tenaga ahli pelaksana Inspeksi 1 2 3
h. Daftar prosedur & peralatan inspeksi
i. Perusahaan Inspeksi (bila ada)
Kepala Teknik (Katek)
melaporkan hasil inspeksi
Peralatan dan Instalasi
kepada MIGAS 4

• Berdasarkan Hasil Inspeksi, Katek mengeluarkan Keterangan Hasil Inspeksi


• Dalam hal pelaksanaan Inspeksi dibantu oleh Perusahaan Inspeksi (PI), PI mengeluarkan Sertifikat
Inspeksi.

17
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi

INSPEKSI

PEMERIKSAAN
KESELAMATAN

Keterangan Hasil Inspeksi atau Sertifikat Inspeksi, paling


sedikit memuat:
a. Nama pengguna dan pemilik instalasi atau peralatan
b. Jenis instalasi atau peralatan
c. Data desain dan operasi
d. Umur layan desain

H
e. Peralatan pengaman

TO
f. Kasimpulan hasil inspeksi
g. Masa berlaku, dan
h. Akurasi sistem alat ukur serah terima, apabila ada

N
O
C 18
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
PELAPORAN HASIL INSPEKSI PERALATAN
Tujuan : keperluan dokumentasi data peralatan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi dan penerbitan Persetujuan Layak Operasi

Tata Cara :

 berita acara hasil Inspeksi


 laporan hasil Inspeksi
 keterangan hasil Inspeksi atau
KEPALA MIGAS
TEKNIK sertifikat Inspeksi.

Jenis Peralatan yang Wajib diinspeksi dan dilaporkan kepada MIGAS


• • pesawat angkat
alat pengaman • bangunan struktur di perairan
• bejana tekan • peralatan putar

• sistem alat ukur serah terima
• tangki penimbun peralatan listrik

19
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
Syarat Inspeksi Instalasi oleh Kepala Teknik Syarat Inspeksi Peralatan oleh Kepala Teknik
 sistem manajemen keselamatan yang telah diterapkan  sistem manajemen mutu yang telah tersertifikasi
dan diaudit; oleh lembaga yang terakreditasi;
 sertifikat dan/atau hasil kesesuaian sebagai lembaga  tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki
inspeksi tipe B sesuai SNI ISO/IEC 17020 dari lembaga kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan
yang terakreditasi; bidangnya;
 tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki kompetensi  prosedur Inspeksi secara rinci sesuai dengan jenis
dan kualifikasi sesuai dengan bidangnya; peralatan; dan
 prosedur Inspeksi secara rinci terhadap Instalasi; dan  peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.
 peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.


Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat memenuhi persyaratan, pelaksanaan Inspeksi harus dibantu oleh
Perusahaan Inspeksi.

Syarat Perusahaan Inspeksi ”


Perusahaan Inspeksi harus mendapatkan Surat Kemampuan Usaha Penunjang Minyak dan Gas
Bumi minimal dengan kategori bintang tiga (***) sebagai Perusahaan Inspeksi dari Direktur
Jenderal.

20
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
hasil penelaahan desain
Persetujuan Layak Operasi
keterangan hasil Inspeksi/ Berdasarkan hasil evaluasi Kepala Inspeksi menerbitkan
sertifikat Inspeksi Persetujuan Layak Operasi atau menolak permohonan penerbitan
Persetujuan Layak Operasi dalam jangka waktu paling lama 10
Hasil Pemeriksaan (sepuluh) hari kerja setelah dokumen diterima secara lengkap.
Keselamatan

Masa Berlaku
 Masa berlaku Persetujuan Layak Operasi paling lama 4 (empat)
tahun.
 Instalasi yang memiliki sisa umur layan (remaining life) kurang
dari 4 (empat) tahun, masa berlaku Persetujuan Layak Operasi
adalah ½ (satu per dua) dari sisa umur layan (remaining
life).
 Instalasi yang dilakukan Pemeriksaan Keselamatan berdasarkan
hasil Analisis Risiko memiliki masa berlaku Persetujuan Layak
Operasi berdasarkan hasil Analisis Risiko selama sisa umur
layan (remaining life) masih terpenuhi.
21
3 ANALISIS RESIKO

22
Analisis Risiko


• Analisis risiko (AR) dilakukan oleh Badan Usaha
• Badan Usaha dapat dibantu “Lembaga Enjiniring” untuk membuat kajian AR

Hasil Analisis Risiko paling sedikit memuat :

Daftar Instalasi dan/atau peralatan

Manajemen risiko

Metode dan teknik yang dipergunakan

Pelaksanaan Analisis Risiko

Rekomendasi interval dan metode inspeksi

23
PERPANJANGAN SISA UMUR
4
LAYAN

24
Perpanjangan sisa umur layan
Penilaian RLA minimum meliputi:
• penelaahan dokumen teknis Instalasi dan/atau peralatan
• penentuan mekanisme kerusakan
• Instalasi dan/atau peralatan yang telah • penentuan lingkup Inspeksi terhadap mekanisme
melewati batas umur layan desain dapat kerusakan
tetap digunakan setelah dilakukan penilaian • pemeriksaan bagian-bagian Instalasi dan/atau peralatan
sisa umur layan (Residual Life
• pemeriksaan uji tidak merusak sesuai lingkup Inspeksi
Assessment/RLA) dan dinyatakan dapat
• pemeriksaan uji merusak (apabila diperlukan)
diperpanjang umur layannya.
• fitness for Services (FFS)
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan
• penilaian risiko terhadap Instalasi dan/atau peralatan
sesuai dengan hasil analisis dengan
mengutamakan faktor keselamatan. • penentuan sisa umur layan
• penentuan metode dan interval Inspeksi selama
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan yang
perpanjangan umur layan
telah dilakukan harus dilakukan Inspeksi dan


Pemeriksaan Keselamatan. Terhadap Instalasi dan/atau peralatan yang tidak
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan memiliki dokumen teknis dan tidak diketahui
dilaksanakan oleh Kepala Teknik. Dalam umur layan desain, hanya dapat diberikan
melaksanakan penilaian perpanjangan sisa perpanjangan umur layan apabila telah dilakukan
umur layan sebagaimana dimaksud Kepala desain ulang (re-enjinering) dan penilaian sisa
Teknik dapat dibantu Lembaga Enjiniring. umur layan.

25
5 KEPALA TEKNIK

26
Kepala Teknik
 Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib memiliki
Kepala Teknik yang merupakan pimpinan tertinggi
atau pejabat yang berada di bawah tanggung
jawabnya dan diikuti dengan kewenangan secara mutlak
terhadap keselamatan.
 Kepala Teknik dapat menunjuk wakil Kepala Teknik
dan diberikan kewenangan yang sama dengan Kepala
Teknik jika Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat.
 Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib
menyampaikan penunjukan Kepala Teknik dan
wakil Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi.


Dalam hal Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha pada saat dimulainya kegiatan
usahanya tidak menyampaikan penunjukan Kepala Teknik kepada Kepala
Inspeksi, maka pimpinan tertinggi dari Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha
secara langsung menjabat sebagai Kepala Teknik.

27
6 SANKSI

28
Sanksi
Kontraktor/Pemegang Izin Usaha yang melakukan
pelanggaran terhadap Permen, dapat dikenakan tindakan:
(1) Kepala Inspeksi memberikan teguran tertulis dengan
jangka waktu tindak lanjut 1 bulan
(2) Apabila (1) tidak diindahkan, maka Dirjen dapat
melakukan penghentian untuk sementara waktu
penggunaan Instalasi dan peralatan.
(3) Apabila (2) tidak dipatuhi, Dirjen dapat melakukan
tindakan penghentian pengunaan Instalasi dan
peralatan dan membatalkan Persetujuan Layak
Operasi.

Perusahaan Inspeksi dan perusahaan enjiniring yang melakukan pelanggaran dikenakan


sanksi : teguran tertulis dan pencabutan Surat Kemampuan Usaha Penunjang

29
KETENTUAN
7
PERALIHAN

30
Ketentuan peralihan
JENIS PERIZINAN KETENTUAN
Sertifikat Kelayakan Penggunaan • yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap
Peralatan berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir
Izin Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, pemeriksaan keselamatan dan
Inspeksi dilakukan berdasarkan peraturan menteri ini.
Persetujuan Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan ketentuan
Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform dalam peraturan menteri ini

• yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan


tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir.
Sertifikat Kelayakan Penggunaan
Instalasi • yang telah diajukan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dan telah atau
sedang dilaksanakan Pemeriksaan Keselamatan tetap dapat dilanjutkan
prosesnya untuk dapat diterbitkan Persetujuan Layak Operasi dan Tidak
dipersyaratkan Penelaahan Desain
• Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
Persetujuan layak Operasi dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan dalam peraturan menteri ini

Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, penelaahan desain dilakukan
Persetujuan Desain berdasarkan peraturan menteri ini.

Surat pengesahan sementara sebagai Yang telah diterbitkan sebelum peraturan ini berlaku dinyatakan tetap berlaku
perusahaan inspeksi selama satu tahun sejak diterbitkanya.

Surat pengesahan sebagai perusahaan Yang telah diterbitkan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dinyatakan tetap
inspeksi berlaku sampai masa berlaku surat pengesahan
31
KETENTUAN
8
PENUTUP

32
Ketentuan lain-lain & penutup
Lain-lain  Biaya yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelaahan desain, penilaian sisa umur layan, Inspeksi
dan/atau Pemeriksaan Teknis merupakan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha

 Persetujuan Layak Operasi dapat diberikan kepada perusahaan usaha penunjang Migas yang
memiliki dan mengoperasikan Instalasi dan/atau Peralatan dan badan usaha yang mendapatkan
persetujuan dari Direktur Jenderal untuk pembangunan dan pengoperasian Instalasi untuk
kepentingan sendiri.
 Untuk mendapatkan Persetujuan Layak Operasi, Perusahaan Penunjang dan Badan Usaha wajib
mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
 Pemberian Persetujuan Layak Operasi dan/atau Persetujuan Penggunaan kepada Perusahaan Penunjang
tidak menghilangkan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha terhadap
keselamatan dalam pengoperasian Instalasi dan/atau Peralatan.
 Terhadap sistem alat ukur serah terima, wajib dilakukan Pemeriksaan Keselamatan pada saat unjuk kerja
akurasi

Penutup
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2017 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 753) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

33
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Email: www.migas.esdm.go.id

34 34

Anda mungkin juga menyukai