Republik Indonesia
1
DASAR HUKUM PENGAWASAN KESELAMATAN MIGAS
UU No. 22
Tahun 2001
“
BU/BUT mempunyai kewajiban untuk tetap menjamin
standar, mutu dan menerapkan kaidah keteknikan yang baik
serta menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta
tentang
Minyak dan pengelolaan lingkungan hidup dan menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan
”
Gas Bumi
usaha migas
4
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT TEKNIK DAN
LINGKUNGAN MIGAS
DIREKTUR TEKNIK
DAN LINGKUNGAN MIGAS
DMT : 35 orang
INSPEKTUR MIGAS
Selaku
KEPALA INSPEKSI Luar DMT : 30
orang
Dr. Ir. Adhi Wibowo, M.Sc Di Daerah : 13
orang
Total : 78
orang
KEPALA SUB KEPALA SUB KEPALA SUB KEPALA SUB
ESELON III
5
Latar Belakang
PENYEDERHANAAN DALAM PERMEN ESDM 18/2018
• Desain • Peralatan • Analisis Berbasis • Perusahaan • Kepala Teknik
Risiko Inspeksi
3 1
Sertifikat/Izin/Persetujuan
7
Persetujuan
1. Permen PE 05/P/M/PERTAMB/1977
2. Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991
Persetujuan Persetujuan Layak Operasi
3. Keputusan Bersama Men PE & Mendag
0233K/096/M.PE/1988
a) SK DJM 43.P/38/DJM/1992
b) SK DJM 84.K/38/DJM/1998 Permen ESDM 38/2017 Permen 18/2018
c) SK DJM 21.K/38/DJM/1999
d) SK DJM 39K/38/DJM/2002
PENYEDERHANAAN SERTIFIKASI/PERIZINAN
8
Perbedaan Implementasi
Permen ESDM 38/2017 Permen ESDM 18/2018
Persetujuan Desain dari Dirjen Migas Tidak ada persetujuan.
Desain Hasil Penelaahan Desain dari Kepala Teknik (BU/BUT)
(MIGAS)
Keterangan Hasil Inspeksi dari Kepala
Persetujuan Penggunaan dari Kepala Teknik atau Sertifikat Inspeksi dari
Peralatan Inspeksi (MIGAS) Perusahaan Inspeksi
Analisis Berbasis Persetujuan Hasil Analisis Risiko dari Tidak ada persetujuan
Risiko Kepala Inspeksi (MIGAS)
9
Lingkup Pengaturan Permen ESDM No 18/ Tahun 2018
Pemeriksaan Sanksi
Keselamatan dan 2 PERMEN 7
Inspeksi Pemeriksaan
Keselamatan Instalasi &
Peralatan pada Kegiatan
Usaha Migas Kepala Teknik
Pemeriksaan 3 6
Keselamatan
SPBU
Perpanjangan Sisa
Analisis Risiko 4 5
Umur Layan
10
PENELAAHAN
1
DESAIN
11
Penelaahan desain
12
Penelaahan desain
”
pelaksanaan Penelaahan Desain dapat dibantu oleh Lembaga Enjiniring.
13
PEMERIKSAAN KESELAMATAN DAN
2
INSPEKSI
14
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
INSPEKSI PEMERIKSAAN KESELAMATAN
DEFINISI
Suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung meliputi pengawasan pelaksanaan keselamatan minyak dan gas
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan pengujian bumi dan keteknikan atas dipenuhinya peraturan
peralatan dan/atau Instalasi mengacu pada peraturan perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.
perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik.
PELAKSANA
‐ Kontraktor atau pemegang izin usaha
‐ Perusahaan Inspeksi (apabila Kontraktor atau MIGAS
pemegang izin usaha tidak dapat melakukan sendiri)
OUTPUT
‐ Kepala Teknik : Keterangan Hasil Inspeksi
‐ Perusahaan Inspeksi : Sertifikat Inspeksi Laporan Hasil Pemeriksaan Keselamatan
LINGKUP
Review, Verifikasi, Visual Inspeksi, Internal dan eksternal Review dan Verifikasi Hasil Inspeksi
Inspeksi, witness dan Pengujian
15
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
PENELAAHAN PEMERIKSAAN
INSPEKSI ANALISIS RISIKO RLA
DISAIN KESELAMATAN
Instalasi migas Instalasi migas Instalasi migas Instalasi migas Instalasi migas
WHAT Peralatan Peralatan Peralatan Peralatan
Kepala Teknik Kepala Teknik; atau Kepala Inspeksi;dan/ atau Kepala Teknik; atau Kepala Teknik; atau
WHO Lembaga Enjiniring dibantu Perusahaan Inspektur Migas atau
pejabat yang ditugaskan
dibantu Lembaga dibantu Lembaga
(yang ditunjuk Katek) Inspeksi Enjiniring Enjiniring
kesesuaian penggunaan Review, Verifikasi, Visual Memastikan pemenuhan Daftar instalasi/peralatan | Dokumen teknis |
Standar;
manajemen risiko;
Inspeksi, Internal dan ketentuan peraturan dan Manajemen resiko | mekanisme kerusakan |
eksternal Inspeksi, standar, melalui Metode & teknik yg lingkup inspeksi thp
dokumen lingkungan;
dipergunakan | Pelaksana mekanisme kerusakan |
HOW spesifikasi teknis;
penerapan kaidah
witness dan Pengujian Pemeriksaan dokumen
analisis resiko | | pemeriksaan | NDT | DT (bila
dan Teknis diperlukan) | FFS | penilaian
keteknikan yang baik; Rekomendasi interval &
Pemanfaatan TKDN metode inspeksi risiko | penentuan sisa umur
layan| metode & interval
inspeksi
Hasil Penelaahan Keterangan Hasil Laporan Pemeriksaan
Desain Inspeksi ( dari Kepala Keselamatan Hasil Analisis Risiko (dari Dokumen RLA
(dari Kepala Teknik / Teknik)
Lembaga Engineering) Kepala Teknik / Lembaga
OUTPUT Sertifikat Inspeksi ( dari
Engineering)
Perusahaan Inspeksi)
17
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
INSPEKSI
PEMERIKSAAN
KESELAMATAN
H
e. Peralatan pengaman
TO
f. Kasimpulan hasil inspeksi
g. Masa berlaku, dan
h. Akurasi sistem alat ukur serah terima, apabila ada
N
O
C 18
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
PELAPORAN HASIL INSPEKSI PERALATAN
Tujuan : keperluan dokumentasi data peralatan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi dan penerbitan Persetujuan Layak Operasi
Tata Cara :
19
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
Syarat Inspeksi Instalasi oleh Kepala Teknik Syarat Inspeksi Peralatan oleh Kepala Teknik
sistem manajemen keselamatan yang telah diterapkan sistem manajemen mutu yang telah tersertifikasi
dan diaudit; oleh lembaga yang terakreditasi;
sertifikat dan/atau hasil kesesuaian sebagai lembaga tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki
inspeksi tipe B sesuai SNI ISO/IEC 17020 dari lembaga kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan
yang terakreditasi; bidangnya;
tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki kompetensi prosedur Inspeksi secara rinci sesuai dengan jenis
dan kualifikasi sesuai dengan bidangnya; peralatan; dan
prosedur Inspeksi secara rinci terhadap Instalasi; dan peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.
peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.
“
Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat memenuhi persyaratan, pelaksanaan Inspeksi harus dibantu oleh
Perusahaan Inspeksi.
20
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
hasil penelaahan desain
Persetujuan Layak Operasi
keterangan hasil Inspeksi/ Berdasarkan hasil evaluasi Kepala Inspeksi menerbitkan
sertifikat Inspeksi Persetujuan Layak Operasi atau menolak permohonan penerbitan
Persetujuan Layak Operasi dalam jangka waktu paling lama 10
Hasil Pemeriksaan (sepuluh) hari kerja setelah dokumen diterima secara lengkap.
Keselamatan
Masa Berlaku
Masa berlaku Persetujuan Layak Operasi paling lama 4 (empat)
tahun.
Instalasi yang memiliki sisa umur layan (remaining life) kurang
dari 4 (empat) tahun, masa berlaku Persetujuan Layak Operasi
adalah ½ (satu per dua) dari sisa umur layan (remaining
life).
Instalasi yang dilakukan Pemeriksaan Keselamatan berdasarkan
hasil Analisis Risiko memiliki masa berlaku Persetujuan Layak
Operasi berdasarkan hasil Analisis Risiko selama sisa umur
layan (remaining life) masih terpenuhi.
21
3 ANALISIS RESIKO
22
Analisis Risiko
“
• Analisis risiko (AR) dilakukan oleh Badan Usaha
• Badan Usaha dapat dibantu “Lembaga Enjiniring” untuk membuat kajian AR
Manajemen risiko
23
PERPANJANGAN SISA UMUR
4
LAYAN
24
Perpanjangan sisa umur layan
Penilaian RLA minimum meliputi:
• penelaahan dokumen teknis Instalasi dan/atau peralatan
• penentuan mekanisme kerusakan
• Instalasi dan/atau peralatan yang telah • penentuan lingkup Inspeksi terhadap mekanisme
melewati batas umur layan desain dapat kerusakan
tetap digunakan setelah dilakukan penilaian • pemeriksaan bagian-bagian Instalasi dan/atau peralatan
sisa umur layan (Residual Life
• pemeriksaan uji tidak merusak sesuai lingkup Inspeksi
Assessment/RLA) dan dinyatakan dapat
• pemeriksaan uji merusak (apabila diperlukan)
diperpanjang umur layannya.
• fitness for Services (FFS)
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan
• penilaian risiko terhadap Instalasi dan/atau peralatan
sesuai dengan hasil analisis dengan
mengutamakan faktor keselamatan. • penentuan sisa umur layan
• penentuan metode dan interval Inspeksi selama
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan yang
perpanjangan umur layan
telah dilakukan harus dilakukan Inspeksi dan
“
Pemeriksaan Keselamatan. Terhadap Instalasi dan/atau peralatan yang tidak
• Penilaian perpanjangan sisa umur layan memiliki dokumen teknis dan tidak diketahui
dilaksanakan oleh Kepala Teknik. Dalam umur layan desain, hanya dapat diberikan
melaksanakan penilaian perpanjangan sisa perpanjangan umur layan apabila telah dilakukan
umur layan sebagaimana dimaksud Kepala desain ulang (re-enjinering) dan penilaian sisa
Teknik dapat dibantu Lembaga Enjiniring. umur layan.
25
5 KEPALA TEKNIK
26
Kepala Teknik
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib memiliki
Kepala Teknik yang merupakan pimpinan tertinggi
atau pejabat yang berada di bawah tanggung
jawabnya dan diikuti dengan kewenangan secara mutlak
terhadap keselamatan.
Kepala Teknik dapat menunjuk wakil Kepala Teknik
dan diberikan kewenangan yang sama dengan Kepala
Teknik jika Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat.
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib
menyampaikan penunjukan Kepala Teknik dan
wakil Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi.
“
Dalam hal Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha pada saat dimulainya kegiatan
usahanya tidak menyampaikan penunjukan Kepala Teknik kepada Kepala
Inspeksi, maka pimpinan tertinggi dari Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha
secara langsung menjabat sebagai Kepala Teknik.
27
6 SANKSI
28
Sanksi
Kontraktor/Pemegang Izin Usaha yang melakukan
pelanggaran terhadap Permen, dapat dikenakan tindakan:
(1) Kepala Inspeksi memberikan teguran tertulis dengan
jangka waktu tindak lanjut 1 bulan
(2) Apabila (1) tidak diindahkan, maka Dirjen dapat
melakukan penghentian untuk sementara waktu
penggunaan Instalasi dan peralatan.
(3) Apabila (2) tidak dipatuhi, Dirjen dapat melakukan
tindakan penghentian pengunaan Instalasi dan
peralatan dan membatalkan Persetujuan Layak
Operasi.
29
KETENTUAN
7
PERALIHAN
30
Ketentuan peralihan
JENIS PERIZINAN KETENTUAN
Sertifikat Kelayakan Penggunaan • yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap
Peralatan berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir
Izin Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, pemeriksaan keselamatan dan
Inspeksi dilakukan berdasarkan peraturan menteri ini.
Persetujuan Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan ketentuan
Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform dalam peraturan menteri ini
Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, penelaahan desain dilakukan
Persetujuan Desain berdasarkan peraturan menteri ini.
Surat pengesahan sementara sebagai Yang telah diterbitkan sebelum peraturan ini berlaku dinyatakan tetap berlaku
perusahaan inspeksi selama satu tahun sejak diterbitkanya.
Surat pengesahan sebagai perusahaan Yang telah diterbitkan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dinyatakan tetap
inspeksi berlaku sampai masa berlaku surat pengesahan
31
KETENTUAN
8
PENUTUP
32
Ketentuan lain-lain & penutup
Lain-lain Biaya yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelaahan desain, penilaian sisa umur layan, Inspeksi
dan/atau Pemeriksaan Teknis merupakan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha
Persetujuan Layak Operasi dapat diberikan kepada perusahaan usaha penunjang Migas yang
memiliki dan mengoperasikan Instalasi dan/atau Peralatan dan badan usaha yang mendapatkan
persetujuan dari Direktur Jenderal untuk pembangunan dan pengoperasian Instalasi untuk
kepentingan sendiri.
Untuk mendapatkan Persetujuan Layak Operasi, Perusahaan Penunjang dan Badan Usaha wajib
mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Pemberian Persetujuan Layak Operasi dan/atau Persetujuan Penggunaan kepada Perusahaan Penunjang
tidak menghilangkan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha terhadap
keselamatan dalam pengoperasian Instalasi dan/atau Peralatan.
Terhadap sistem alat ukur serah terima, wajib dilakukan Pemeriksaan Keselamatan pada saat unjuk kerja
akurasi
Penutup
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2017 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 753) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
33
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Email: www.migas.esdm.go.id
34 34