Anda di halaman 1dari 32

ASME BOILER AND PRESSURE VESSEL CODE

SECTION V
2004 EDITION

ARTICLE 1 ARTIKEL 1
GENERAL REQUIREMENTS PERSYARATAN UMUM
T-110 SCOPE T-110 RUANG LINGKUP
(a) This Section of the Code contains (a) Bagian dari Code ini berisi persyaratan dan
requirements and methods for nondestructive metode untuk uji takrusak (UTR), yang adalah
examination (NDE), which are Code persyaratan code sejauh Bagian Code tersebut
requirements to the extent they are specifically diacu secara khusus dan dipersyaratkan oleh
referenced and required by other Code Sections Bagian Code atau dokumen acuan lain. Metode
or referencing document. These NDE methods UTR tersebut adalah untuk mendeteksi cacat
are intended to detect surface and internal permukaan dan cacat internal dalam material, las,
imperfections in materials, welds, fabricated bagian fabrikasi, dan komponen. Metode UTR
parts, and components. They include radiographic tersebut meliputi uji radiografi, uji ultrasonic, uji
examination, ultrasonic examination, liquid penetran cair, uji partikel magnet, uji arus eddy,
penetrant examination, magnetic particle uji visual, uji kebocoran, dan uji emisi akustik.
examination, eddy current examination, visual
examination, leak testing, and acoustic emission
examination.

(b) For general terms such as Inspection, Flaw, (b) Istilah umum seperti Inspeksi, Flaw,
Discontinuity, Evaluation, etc., refer to Diskontinuitas, Evaluasi, dsb. Mengacu pada
Mandatory Appendix Lampiran Wajib I
I.

T-120 GENERAL T-120 UMUM


(a) Subsection A describes the methods of (a) Subbagian A menguraikan metode uji
nondestructive examination to be used if takrusak yang digunakan jika diacu oleh Bagian
referenced by other Code Sections or referencing Code atau dokumen acuan lain.
documents. (b) Subbagian B mencantumkan Standar yang
(b) Subsection B lists Standards covering mencakup metode uji tak rusak yang telah
nondestructive examination methods which have diterima sebagai standar. Standar tersebut tidak
been accepted as standards. These standards are wajib kecuali secara khusus diacu keseluruhan
nonmandatory unless specifically referenced in atau sebagian dalam Subbagian A atau ditunjuk
whole or in part in Subsection A or as indicated dalam Bagian Code atau dokumen acuan lain.
in other Code Sections or referencing document.

(c) Any reference to a paragraph of any Article in


(c) Acuan terhadap sebuah paragraph dari
Subsection A of this Section includes all of thesembarang Artikel dalam Subbagian A dari
applicable rules in the paragraph.1 In every case,
Bagian ini mencakup semua aturan-aturan yang
reference to a paragraph includes all the dapat diterapkan dalam paragraph tersebut.1
subparagraphs and subdivisions under that Dalam setiap kasus, acuan terhadap sebuah
paragraph. paragraph mencakup semua subparagraph dan
(d) Reference to a standard contained in subbagian dibawah paragraf tersebut.
Subsection B is mandatory only to the extent (d) Acuan terhadap sebuah standar yang
specified.2 terkandung dalam Subbagian B hanya wajib pada
batas yang ditetapkan.2
(e) For those documents that directly reference (e) Untuk dokumen yang secara langsung
this Article for the qualification of NDE mengacu Artikel ini untuk kualifikasi personel

Pusdiklat BATAN 1
personnel, the qualification shall be in accordance
with their employer’s written practice which must
be in accordance with one of the following
documents: NDE, kualifikasi harus sesuai dengan pedoman
(1) SNT-TC-1A,3 Personnel Qualification tertulis perusahaan yang seharusnya sesuai
and Certification in Nondestructive Testing; dengan salah satu dokumen berikut :
or (1) SNT-TC-1A,3 Kualifikasi dan Sertifikasi
(2) ANSI/ASNT CP-189,3 ASNT Standard Personel Uji Tak Rusak, atau
for Qualification and Certification of (2) ANSI/ASNT CP-189,3 Standar ASNT
Nondestructive Testing Personnel untuk Kualifikasi dan Sertifikasi Personel Uji
Tak Rusak
(f) National or international central certification
programs, such as the ASNT Central Certification (f) Program Sertifikasi Terpusat Nasional atau
Program (ACCP), may be alternatively used to Internasional, seperti Program Sertifikasi
fulfill the examination requirements of the Terpusat ASNT (ACCP), boleh digunakan secara
documents listed in T-120(e) as specified in the alternative untuk memenuhi persyaratan ujian
employer’s written practice. dari dokumen yang tercantum dalam T-120(e)
bila ditetapkan dalam pedoman tertulis
NFor example, reference to T-270 includes all the rules perusahaan.
NNDE, kualifikasi harus sesuai dengan
NDE, kualifikasi harus sesuai dengan pedoman tertulis perusahaan yang
NDE, kualifikasi
seharusnya sesuaiharus
dengansesuai
salahdengan pedoman
satu dokumen Contoh,
berikut : T-233 mempersyaratkan bahwa Indikator Kualitas
tertulis perusahaan yang seharusnya sesuai Gambar dibuat dan diidentifikasi sesuai dengan persyaratan
atau alternatif yang diizinkan dalam SE-747 atau SE-1025,
dengan salah satu dokumen berikut : dan Lampiran, yangmana yang sesuai untuk model IQI yang
(1) SNT-TC-1A,3 Kualifikasi dan Sertifikasi digunakan. Hanya bagian-bagian tersebut dari SE-747 atau
Personel Uji Tak Rusak, atau SE-1025 yang wajib dalam Artikel 2.
3
N NDE, kualifikasi harus sesuai dengan NDE, kualifikasi harus sesuai dengan pedoman
Certification in Nondestructive Testing;‖ and ANSI/ASNT tertulis perusahaan yang seharusnya sesuai
CP-189 (2001 Edition), ―ASNT Standard for Qualification
and Certification of Nondestructive Testing Personnel;‖ dengan salah satu dokumen berikut :
published by the American Society for Nondestructive (1) SNT-TC-1A, 3
Kualifikasi dan Sertifikasi
Testing, 1711 Arlingate Lane, P.O. Box 28518, Columbus, Personel Uji Tak Rusak, atau
OH 43228-0518. (2) ANSI/ASNT CP-189,3 Standar ASNT
untuk Kualifikasi dan Sertifikasi Personel Uji
Tak Rusak

(f) Program Sertifikasi Terpusat Nasional atau


Internasional, seperti Program Sertifikasi
Terpusat ASNT (ACCP), boleh digunakan secara
alternative untuk memenuhi persyaratan ujian
dari dokumen yang tercantum dalam T-120(e)
bila ditetapkan dalam pedoman tertulis
perusahaan.

Pusdiklat BATAN
ARTICLE 2 ARTIKEL 2
RADIOGRAPHIC EXAMINATION UJI RADIOGRAFI

T-210 SCOPE T-210 RUANG LINGKUP

The radiographic method described in this Metoda radiografi yang diuraikan dalam
Article for examination of materials including artikel ini untuk pengujian material termasuk
casting and welds shall be used together with casting dan las, harus digunakan bersama-sama
Article 1, general Requirements. Definitions of dengan artikel 1, Ketentuan Umum. Definisi
terms used in this Article are in Mandatory dari istilah yang digunakan dalam artikel ini
Appendix V of this Article. terdapat pada Lampiran Wajib V dari artikel
Certain product-specific, technique- ini.
specific, and application-specific requirements Ketentuan mengenai hasil-hasil produksi
are also given in other Mandatory Appendices khusus, teknik khusus, dan aplikasi khusus
of this Article, as listed in the table of contents. tertentu, juga diberikan dalam Lampiran Wajib
These additional requirements shall also be lainnya pada Artikel ini, seperti yang
complied with when an Appendix is applicable ditunjukkan pada daftar isi. Ketentuan
to the radiographic or radioscopic examination tambahan tersebut juga harus dipenuhi bila
being conducted. Lampiran dapat diterapkan pada pengujian
radiografi atau radioskopi yang sedang
dilakukan.

T-220 GENERAL REQUIREMENTS T-220 KETENTUAN UMUM

T-221 Procedure Requirements T-221 Ketentuan Prosedur

T-221.1 Written Procedure. Radiographic T-221.1 Uji radiografi harus dilakukan sesuai
examination shall be performed in accordance dengan prosedur tertulis. Setiap prosedur
with a written procedure. Each procedure shall seharusnya mencakup paling tidak informasi
include at least the following information, as berikut, bila dapat diterapkan :
applicable: (a) jenis material dan rentang ketebalan
(a) material type and thickness range (b) isotop atau tegangan sinar-X maksimum
(b) isotope or maximum X-ray voltage used yang digunakan
(c) source-to-object distance (D in T-274.1) (c) jarak sumber ke obyek (D dalam T-274.1)
(d) distance from source side of object to film (d) jarak dari sisi obyek yang menghadap
(d in sumber ke film (d dalam T-274.1)
T-274.1) (e) ukuran sumber (F dalam T-274.1)
(e) source size (F in T-274.1) (f) merek dan nama film
(f) film brand and designation (g) screen yang digunakan.
(g) screens used

T-221.2 Procedure Demonstration. T-221.2 Peragaan Prosedur.


Demonstration of the density and IQI image Peragaan ketentuan densitas dan gambar IQI
requirements of the written procedure on dari prosedur tertulis pada produksi atau teknik
production or technique radiographs shall be radiografi, harus dipandang sebagai bukti yang
considered satisfactory evidence of compliance memadai atas kesesuaiannya dengan prosedur
with that procedure. tersebut.

T.222 Surface Preparation T-222 Persiapan Permukaan

T-222.1 Materials Including Castings. T-222.1 Material Termasuk Casting.


Surfaces shall satisfy the requirements of the Permukaan harus memenuhi ketentuan
applicable materials specification or spesifikasi material yang digunakan atau
referencing Code Section, with additional Bagian Code yang diacu, jika perlu

Pusdiklat BATAN 3
conditioning, if necessary, by any suitable menggunakan alat penghalus tambahan dengan
process to such a degree that the resulting proses yang sesuai, sampai pada tingkatan
radiographic image due to any surface sedemikian rupa gambar radiografi yang
irregularities cannot mask or be confused with dihasilkan oleh karena ketidakrataan
the image of any discontinuity. permukaan tidak menutupi atau tidak keliru
dengan bayangan cacat.

T-222.2 Welds. The weld ripples or weld T-222.2 Lasan. Kerutan las atau ketidakrataan
surface irregularities on both the inside (where permukaan pada sisi dalam (jika dapat
accessible) and outside shall be removed by dijangkau) dan sisi luar harus dihilangkan
any suitable process to such a degree that the dengan proses yang sesuai sampai pada
resulting radiographic image due to any surface tingkatan sedemikian rupa gambar radiografi
irregularities cannot mask or be confused with yang dihasilkan oleh karena ketidakrataan
the image of any discontinuity. permukaan tidak menutupi atau tidak keliru
The finished surface of all butt-welded dengan bayangan cacat.
joints may be flush with the base material or Permukaan akhir semua sambungan las
may have reasonably uniform crowns, with tumpul boleh rata dengan material dasar atau
reinforcement not to exceed that specified in boleh memiliki mahkota yang rata serta layak,
the referencing Code Section. dengan penguat tidak lebih dari yang
ditetapkan dalam Bagian Code yang diacu.

T-223 Backscatter radiation T-223 Radiasi Hamburan Balik

A lead symbol ―B‖, with minimum Sebuah simbul ―B‖ dari timbal dengan
dimensions of ½ in. (13 mm) in height and 1/16 dimensi minimum ½ in (13 mm) tingginya dan
in. (1,6 mm) in thickness, shall be attached to 1/16 in (1,6 mm) tebalnya, harus melekat di
the back of each film holder during each balik setiap holder film selama setiap
exposure to determine if backscatter radiation penyinaran untuk memastikan jika radiasi
is exposing the film. hamburan balik menyinari film.

T-224 System of Identification T-224 Sistem Identifikasi

A system shall be used to produce Sebuah sistem harus digunakan untuk


permanent identification on the radiograph menghasilkan identifikasi permanen pada
traceable to the contract, component, weld or radiograf yang mampu telusur terhadap
weld seam, or part numbers, as appropriate. In kontrak, komponen, las atau nomor benda
addition, the Manufacturer's symbol or name kerja. Dan juga, simbol atau nama pembuat dan
and the date of the radiograph shall be plainly tanggal radiograf harus tercantum dengan jelas
and permanently included on the radiograph. dan permanen pada radiograf. Sistem
This identification system does not necessarily identifikasi tersebut tidak perlu
require that the information appears as mempersyaratkan bahwa informasi tampak
radiographic image. In any case, this sebagai bayangan radiografi. Bagaimanapun
information shall not obscure the area of juga, informasi tersebut jangan menutupi
interest. daerah pemeriksaan.

T-225 Monitoring Density Limitations of T-225 Pemantauan Batas Densitas


Radiographs Radiograf

Either a densitometer or step wedge Densitometer atau film pembanding


comparison film shall be used for judging film ―step wedge‖ harus digunakan untuk
density. menetapkan densitas film.

T-226 Extent of Examination T-226 Luas pengujian

The extent of radiographic examination Luas pengujian radiografi harus seperti

Pusdiklat BATAN 4
shall be as specified by the referencing Code yang ditentukan oleh Bagian Code yang diacu.
Section.

T-230 EQUIPMENT AND MATERIALS T-230 PERALATAN DAN MATERIAL

T-231 Film T-231 Film

T-231.1 Selection. Radiographs shall be made T-231.1 Pemilihan. Rradiograf harus dibuat
using industrial radiographic film. menggunakan film radiografi industri.

T-231.2 Processing. Standard Guide for T-231.2 Pemrosesan. Pedoman Standard


controlling the Quality of Industrial untuk Pengendalian Kualitas Pemrosesan Film
Radiographic Film Processing, SE-999, or Radiografi Industri, SE-999, atau paragraf 23
paragraphs 23 through 26 of Standard Guide sampai 26 dari Pedoman Standar untuk
for Radiographic Examination SE-94 shall be Pengujian Radiografi SE-94 harus digunakan
used as a guide for processing film. sebagai pedoman untuk pemrosesan film.

T-232 Intensifying Screens T-232 Screen Pengintensif


Intensifying screen may be used when Screen pengintensif boleh digunakan ketika
performing radiographic examination in melakukan pengujian radiografi sesuai dengan
accordance with this Article. artikel ini.

T-233 Image Quality Indicator (IQI) Design T-233 Rancangan Indikator Qualitas
T-233.1 Standard IQI Design. IQIs shall be Gambar (IQI)
either the hole type or the wire type. Hole-type T-233.1 Rancangan IQI Standar. IQI harus
IQIs shall be manufactured and identified in tipe lubang atau tipe kawat. IQI Tipe lubang
accordance with the requirements or alternates harus dibuat dan ditandai sesuai dengan
allowed in SE-1025. Wire-type IQIs shall be persyaratan atau alternatif yang diizinkan
manufactured and identified in accordance with dalam SE-1025. IQI tipe kawat harus dibuat
the requirements or alternates allowed in SE- dan ditandai sesuai dengan persyaratan atau
747, except that the largest wire number or the alternatif yang diizinkan dalam SE-747, kecuali
identity number may be omitted. ASME bahwa nomor kawat terbesar atau nomor
standard IQIs shall consist of those in Table T- identitas dapat dihilangkan. IQI standar ASME
233.1 for hole type and those in Table T-233.2 seharusnya terdiri dari yang tercantum dalam
for wire type. Tabel T-233.1 untuk tipe lubang dan Tabel T-
233.2 untuk tipe kawat.

T-233.2 Alternative IQI Design. IQIs T-233.2 Rancangan IQI Alternatif. IQI yang
designed and manufactured in accordance with dirancang dan dibuat sesuai dengan standar
other national or international standards may be nasional atau internasional lain boleh
used provided the requirements of either (a) or digunakan asalkan persyaratan (a) atau (b)
(b) below, and the material requirements of T- dibawah ini, dan persyaratan material dari T-
276.1 are met. 276.1 terpenuhi.
(a) Hole Type IQIs. The calculated Equivalent (a) IQI Tipe Lubang. Hitungan Sensitivitas IQI
IQI Sensitivity (EPS), per SE-1025, Appendix Ekivalen (EPS), menggunakan persamaan
X1, is equal to or better than the required lampiran X1 SE-1025, sama atau lebih baik
standard hole type IQI. daripada IQI tipe lubang standar yang
(b) Wire Type IQIs. The alternative wire IQI dipersyaratkan.
essential wire diameter is equal to or less than (b) IQI Tipe Kawat. Diameter kawat yang
the required standard IQI essential wire. dikehendaki dari IQI kawat alternatif sama atau
lebih kecil daripada kawat yang dikehendaki
IQI standar yang dipersyaratkan.

Pusdiklat BATAN 5
TABEL T-233.1
NAMA IQI TIPE LUBANG, TEBAL, DAN DIAMETER, in.

Nama Tebal Diameter Lubang Diameter Lubang Diameter Lubang


Penetrameter Penetrameter 1T 2T 4T
in. (mm)
5 0.005 (0.13) 0.010 (0.25) 0.020 (0.51) 0.040 (1.02)
7 0.0075 (0.19) 0.010 (0.25) 0.020 (0.51) 0.040 (1.02)
10 0.010 (0.25) 0.010 (0.25) 0.020 (0.51) 0.040 (1.02)
12 0.0125 (0.32) 0.0125 (0.32) 0.025 (0.64) 0.050 (1.27)
15 0.015 (0.38) 0.015 (0.38) 0.030 (0.76) 0.060 (1.52)
17 0.0175 (0.44) 0.0175 (0.44) 0.035 (0.89) 0.070 (1.78)
20 0.020 (0.51) 0.020 (0.51) 0.040 (1.02) 0.080 (2.03)
25 0.025 (0.64) 0.025 (0.64) 0.050 (1.27) 0.100 (2.54)
30 0.030 (0.76) 0.030 (0.76) 0.060 (1.52) 0.120 (3.05)
35 0.035 (0.89) 0.035 (0.89) 0.070 (1.78) 0.140 (3.56)
40 0.040 (1.02) 0.040 (1.02) 0.080 (2.03) 0.160 (4.06)
45 0.045 (1.14) 0.045 (1.14) 0.090 (2.29) 0.180 (4.57)
50 0.050 (1.27) 0.050 (1.27) 0.100 (2.54) 0.200 (5.08)
60 0.060 (1.52) 0.060 (1.52) 0.120 (3.05) 0.240 (6.10)
70 0.070 (1.78) 0.070 (1.78) 0.140 (3.56) 0.280 (7.11)
80 0.080 (2.03) 0.080 (2.03) 0.160 (4.06) 0.320 (8.13)
100 0.100 (2.54) 0.100 (2.54) 0.200 (5.08) 0.400 (10.16)
120 0.120 (3.05) 0.120 (3.05) 0.240 (6.10) 0.480 (12.19)
140 0.140 (3.56) 0.140 (3.56) 0.280 (7.11) 0.560 (14.22)
160 0.160 (4.06) 0.160 (4.06) 0.320 (8.13) 0.640 (16.26)
200 0.200 (5.08) 0.200 (5.08) 0.400 (10.16) …
240 0.240 (6.10) 0.240 (6.10) 0.480 (12.19) …
280 0.280 (7.11) 0.280 (7.11) 0.560 (14.22) …

TABEL T-233.2
NAMA IQI KAWAT, DIAMETER KAWAT DAN IDENTITAS KAWAT
SET A SET B
Diameter Kawat Identitas Diameter Kawat Identitas
in. mm Kawat in. mm Kawat
0,0032 0,08 1 0,010 0,25 6
0,004 0,01 2 0,013 0,33 7
0,005 0,13 3 0,016 0,41 8
0,0063 0,16 4 0,020 0,51 9
0,008 0,20 5 0,025 0,64 10
0,010 0,25 6 0,032 0,81 11
SET C SET D
Diameter Kawat Identitas Diameter Kawat Identitas
in. mm Kawat in. mm Kawat
0,032 0,81 11 0,100 2,54 16
0,040 1,02 12 0,126 3,20 17
0,050 1,27 13 0,160 4,06 18
0,063 1,60 14 0,200 5,08 19
0,080 2,03 15 0,250 6,35 20
0,100 2,54 16 0,320 8,13 21

Pusdiklat BATAN 6
T-234 Facilities for Viewing of Radiographs T-234 Fasilitas untuk Pengamatan
Radiograf
Viewing facilities shall provide subdued
background lighting of an intensity that will not Fasilitas pengamatan seharusnya memiliki
cause troublesome reflections, shadows, or glare intensitas cahaya latar belakang yang lemah yang
on the radiograph. Equipment used to view tidak akan menyebabkan gangguan pantulan,
radiographs for interpretation shall provide a bayang-bayang, kilauan pada radiograf. Alat yang
variable light source sufficient for the essential digunakan mengamati radiograf untuk
IQI hole or designated wire to be visible for the interpretasi harus memiliki sumber cahaya
specified density range. The viewing conditions variabel yang cukup untuk menampakkan lubang
shall be such that light from around the outer IQI yang diperlukan atau kawat yang dikehendaki
edge of the radiograph or coming through low- pada rentang densitas tertentu. Kondisi
density portions of the radiograph does not pengamatannya harus sedemikian rupa cahaya
interfere with interpretation. dari sekitar tepi luar radiograf atau menembus
radiograf yang densitasnya rendah tidak
mengganggu interpretasi.

T-260 CALIBRATION T-260 KALIBRASI

T-261 Source Size T-261 Ukuran Sumber

T-261.1 Verification of Source Size. The T-261.1 Verifikasi Ukuran Sumber.


equipment manufacturer's or supplier's Perlengkapan pabrik atau publikasi pemasok,
publications, such as technical manuals, decay seperti pedoman teknik, kurva peluruhan,
curves, or written statements documenting the dokumen pernyataan tertulis mengenai ukuran
actual or maximum source size or focal spot, sumber maksimum atau aktual atau titik fokus,
shall be acceptable as source size verification. harus dapat diterima sebagai bukti kebenaran
ukuran sumber.

T-261.2 Determination of Source Size. T-261.2 Penentuan Ukuran Sumber.


When manufacturer’s or supplier’s publication Bila publikasi pemasok atau pabrik tidak tersedia,
are not available, source size may be determined ukuran sumber dapat ditentukan sebagai berikut:
as follows : (a) Mesin sinar x. Untuk mesin sinar x yang
(a) X-Ray Machines. For X-ray machines dioperasikan pada 500 kV atau kurang, ukuran
operating at 500 kV and less, the focal spot size titik fokus dapat ditentukan dengan metoda
may be determined by the pinhole method or in pinhole, atau sesuai dengan SE-1165, Metoda
accordance with SE-1165, Standard Test Method Uji Standar untuk Pengukuran Titik Fokus
for Measurement of Focal Spot of Industrial X- Tabung Sinar x Industri dengan Metode Lubang
Ray Tubes by Pinhole Method Jarum.
1
(b) Iridium-192 Sources. For lridium-192, the (b) Sumber Iridium-192. Untuk Iridium-192,
source size may be determined in accordance ukuran sumber dapat ditentukan sesuai dengan
with SE 1114, Standard Test Method for SE-1114, Metoda Uji Standard untuk Penentuan
Determining the Focal Size of lridium-192 Ukuran Fokus Iridium-192 Sumber Radiografi
Industrial Radiographic Sources. Industri.

1
Nondestructive Testing Handbook, Volume I, First Edition, pp. 14.32-14.33, ―Measuring Focal-Spot Size.‖
Also, pp. 20-21 of Radiography in Modern Industry, Fourth Edition

Pusdiklat BATAN 7
T-262 Densitometer and Step Wedge T-262 Densitometer dan Film Pembanding
Comparison Film “Step Wedge”

T-262.1 Densitometers. Densitometers shall be T-262.1 Densitometer. Densitometer harus


calibrated at least every 90 days during use as dikalibrasi paling sedikit setiap 90 hari selama
follows : penggunaan sebagai berikut:

(a) A national standard step tablet or a step wedge (a) ―Step tablet‖ standar nasional atau film
calibration film, traceable to a national standard kalibrasi ―step wedge‖ yang mampu telusur
step tablet and having at least 5 steps with neutral terhadap ―step tablet‖ standar nasional dan
densities from at least 1.0 through 4.0, shall be mempunyai paling sedikit 5 undakan dengan
used. The step wedge calibration film shall have densitas netral dari paling sedikit 1.0 sampai 4.0,
been verified within the last year by comparison harus digunakan. Film kalibrasi ―step wedge‖
with a national standard step tablet unless, prior seharusnya telah diverifikasi dalam setahun
to first use, it was maintained in the original terakhir dengan membandingkannya dengan
light-tight and waterproof sealed package as ―step tablet‖ standard nasional, kecuali, sebelum
supplied by the manufacturer. Step wedge pertama kali digunakan, segel pembungkus kedap
calibration films may be used without verification cahaya dan kedap air asli sebagaimana dipasok
for one year upon opening, provided it is within oleh pabrik tetap terjaga. Film kalibrasi ―step
the manufacturer’s stated shelf life. wedge‖ boleh digunakan tanpa verifikasi untuk
satu tahun setelah dibuka, asalkan masih dalam
umur simpan yang dinyatakan pabrik.

(b) The densitometer manufacturer’s step-by step (b) Instruksi pabrik densitometer langkah-demi
instruc-tion for the operation of the densitometer langkah untuk pengoperasian densitometer harus
shall be followed . diikuti.

(c) The density steps closest to 1.0, 2.0, 3.0, and (c) Densitas undakan yang mendekati 1.0, 2.0,
4.0 on the national standard step tablet or step 3.0, dan 4.0 pada film kalibrasi ―step wedge‖ atau
wedge calibaration film shall be read. ―step tablet‖ standard nasional harus dibaca.

(d) The densitometer is acceptable if the density (d) Densitometer dapat diterima jika bacaan
readings do not vary by more than ± 0.05 denisty densitas tidak berubah-ubah lebih dari + 0.05
units from the actual density stated on the satuan densitas dari densitas sebenarnya yang
antional standard step tablet or step wedge dinyatakan pada film kalibrasi ―step wedge‖ atau
calibration film. ―step tablet‖ standar nasional.

T-262.2. Step Wedge Comparison Film T-262.2 Film Pembanding “step wedge”.

Step wedge comparison films shall verified prior Film pembanding ―step wedge‖ harus diverifikasi
to first use unless performed by the manufacturer, sebelum pertama kali digunakan, kecuali
as follows: dilakukan oleh pabrik pembuatnya, sebagai
berikut:

(a) The density of the steps on a step wedge (a) Densitas undakan pada film pembanding
comparison film shall be verified by a calibrated ―step wedge‖ harus diverifikasi dengan
densitometer. densitometer terkalibrasi.

(b) The step wedge comparison film is acceptable (b) Film pembanding ―step wedge‖ dapat
if the density readings do not vary by more than diterima jika bacaan densitasnya tidak berubah-
± 0.1 density units from the density stated on the ubah lebih dari + 0.1 satuan densitas dari densitas
step wedge comparison films yang dinyatakan pada film pembanding ―step
wedge‖.

Pusdiklat BATAN 8
T-262.3 Periodic Verification T-262.3 Verifikasi Berkala

(a) Densitometer. Periodic calibration (a) Densitometer. Cek verifikasi kalibrasi secara
verification check shall be performed as berkala harus dilakukan seperti yang diuraikan
described in T-262.1 at the beginning of each dalam T-262.1 pada setiap awal pergantian tim,
shift, after 8 hr of continuous use, or after change setelah 8 jam penggunaan yang
apertures, whichever comes first berkesinambungan, atau setelah perubahan
―aperture‖, yangmana lebih dahulu.

(b) Step Wedge Comparison Films. Verification (b) Film Pembanding ―step wedge‖. Cek
checks shall be performed annually per T-262.2. verifikasi harus dilakukan setiap tahun seperti
yang diuraikan dalam T-262.2.

T-262.4 Documentation T.262.4 Dokumentasi

(a) Densitometers. Densitometer calibrations (a) Densitometer. Kalibrasi densitometer yang


required by T-262.1 shall be documented, but the dipersyaratkan oleh T-262.1 harus
actual readings for each step do not have to be didokumentasikan, tetapi bacaan aktual untuk
recorded. Periodic densitometer verification setiap undakan tidak harus dicatat. Cek verifikasi
checks required by T-262.3(a) do not have to be densitometer secara berkala yang dipersyaratkan
documented. oleh T-262.3(a) tidak harus didokumentasikan.
(b) Step Wedge Calibration Films. Step wedge (b) Film Kalibrasi ―Step Wedge‖. Verifikasi
film calibration film verifications required by T- kalibrasi ―step wedge‖ yang dipersyaratkan
oleh 262.1(a) shall be documented, but the actual T-262.1(a) harus didokumentasikan,
tetapi readings for each step do not have to be recorded. bacaan actual untuk setiap step tidak
harus
(c) Step Wedge Comparison Films. Step wedge dicatat.
comparison film verifications required by T- (c) Film Pembanding ―Step Wedge‖. Verifikasi
262.2 and T-262.3(b) shall be documented, but film pembanding ―step wedge‖ yang
the actual readings for each step do not have to be dipersyaratkan oleh T-262.2 dan T-262.3(b) harus
recorded. didokumentasikan, tetapi bacaan actual setiap
undakan tidak harus dicatat.

T-270 EXAMINATION T-270 PENGUJIAN

T-271 Radiographic Technique T-271 Teknik Radiografi2

A single-wall exposure technique shall be used Teknik penyinaran dinding tunggal harus
for radiography whenever practical. When it is digunakan untuk radiografi jika dapat dilakukan.
not practical to use a single-wall technique, a Jika tidak dapat dilakukan dengan menggunakan
double-wall technique shall be used. An adequate teknik dinding tunggal, teknik dinding ganda
number of exposures shall be made to harus digunakan. Jumlah penyinaran yang cukup
demonstrate that the required coverage has been harus dibuat untuk membuktikan bahwa cakupan
obtained. yang dipersyaratkan telah diperoleh.

T-271.1 Single-Wall Technique. T-271.1 Teknik Dinding Tunggal.

In the single-wall technique, the radiation passes Dalam teknik dinding tunggal, radiasi hanya
through only one wall of the weld (material), menembus satu dinding las (material) yang
which is viewed for acceptance on the diamati untuk penerimaan pada radiograf.
radiograph.

TSketsa yang menunjukkan penempatan sumber, film, dan IQI yang disarankan untuk las pipa atau tabung
ditunjukkan pada Artikel 2, Lampiran yang tidak bersifat perintah A.
Pusdiklat BATAN 9
T-271.2 Double-Wall Technique. T-271.2 Teknik Dinding Ganda.

When it is not practical to use a single-wall Bila tidak dapat dilakukan dengan menggunakan
technique, one of the following double-wall teknik dinding ganda, salah satu dari teknik
techniques shall be used. dinding ganda berikut ini harus digunakan.

(a) Single-Wall Viewing. For materials and for (a) Pengamatan Dinding Tunggal. Untuk material
welds in components, a technique may be used in dan untuk las dalam komponen dapat digunakan
which the radiation passes through two walls and teknik dimana radiasi menembus dua dinding dan
only the weld (material) on the film-side wall is hanya las (material) pada dinding yang
viewed for acceptance on the radiograph. When menghadap film yang diamati untuk penerimaan
complete coverage is required for circumferential pada radiograf. Bila cakupan penuh
welds (materials), a minimum of three exposures dipersyaratkan untuk las (material) lingkar, harus
taken 120 deg. to each other shall be made. dibuat minimal tiga penyinaran yang diambil pada
sudut 120 derajat terhadap yang lain.

(b) Double-Wall Viewing. For materials and for (b) Pengamatan Dinding Ganda. Untuk material
welds in components 3 ½in- (89 mm) or less in dan untuk las dalam komponen dengan diameter
nominal outside diameter, a technique may be luar nominal 3 ½ in (89 mm) atau lebih rendah,
used in which the radiation passes through two dapat digunakan sebuah teknik dimana radiasi
walls and the weld (material) in both walls is menembus dua dinding dan las (material) pada
viewed for acceptance on the same radiograph. kedua dinding diamati untuk penerimaan pada
For double-wall viewing, only a source-side IQI radiograf yang sama. Untuk pengamatan dinding
shall be used. Care should be exercised to ensure ganda, hanya IQI sisi sumber yang harus
that the required geometric unsharpness is not digunakan. Kehati-hatian seharusnya dilakukan
exceeded. If the geometric unsharpness untuk menjamin bahwa ketidaktajaman geometri
requirement cannot be met, then single-wall yang dipersyaratkan tidak terlampaui. Jika
viewing shall be used. persyaratan ketidaktajaman geometri tidak dapat
terpenuhi, maka pengamatan dinding tunggal
harus digunakan.

(1) For welds, the radiation beam may be (1) Untuk las, berkas radiasi boleh digeser
offset from the plane of the weld at an angle dari bidang las pada sudut yang cukup untuk
sufficient to separate the images of the source- memisahkan bayangan dari bagian las yang
side and film-side portions of the weld so that menghadap sumber dan yang menghadap film
there is no overlap of the areas to be interpreted. sehingga tidak ada tumpang tindih antara daerah
When complete coverage is required, a minimum yang diinterpretasi. Bila cakupan penuh
of two exposures taken 90 deg. to each other shall dipersyaratkan, setiap sambungan harus dibuat
be made for each joint. minimal tiga penyinaran yang diambil pada sudut
90 derajat terhadap yang lain.

(2) As an alternative, the weld may be (2) Sebagai alternatif, las boleh diradiografi
radiographed with the radiation beam positioned dengan berkas radiasi yang ditempatkan
so that the images of both walls are sedemikian rupa sehingga bayangan kedua
superimposed. When complete coverage is dinding menumpuk. Bila cakupan penuh
required, a minimum of three exposures taken at dipersyaratkan, setiap sambungan harus dibuat
either 60 deg. or 120 deg. to each other shall be minimal tiga penyinaran yang diambil pada sudut
made for each joint. 60 derajat atau 120 derajat terhadap yang lain.

(3) Additional exposures shall be made (3) Penyinaran tambahan harus dibuat jika
if the required radiographic coverage cannot be cakupan radiografi yang dipersyaratkan tidak
obtained using the minimum number of dapat diperoleh menggunakan jumlah penyinaran
exposures indicated in (b)(l) or (b)(2) above. minimal yang dinyatakan dalam (b)(1) atau (b)(2)
di atas.

Pusdiklat BATAN 10
T-272 Radiation Energy T-272 Energi Radiasi

The radiation energy employed for any Energi radiasi yang digunakan untuk sembarang
radiographic technique shall achieve the density teknik radiografi seharusnya mencapai
and IQI image requirements of this Article persyaratan densitas dan gambar IQI dari artikel
ini.
T-273 Direction of Radiation
T-273 Arah Radiasi
The direction of the central beam of radiation
should be centered on the area of interest Arah pusat berkas radiasi seharusnya dipusatkan
whenever practical. pada daerah pemeriksaan bila dapat dilakukan.

T-274 Geometric Unsharpness T-274 Ketidaktajaman Geometri


T-274.1 Geometric Unsharpness Determination.
Geometric unsharpness of the radiograph shall be Ketidaktajaman geometri radiograf harus
determined in accordance with: ditentukan sesuai dengan :

Ug = F d / D Ug = Fd/D
where : dimana
U = geometric unsharpness Ug = ketidaktajaman geometri
F = source size: the maximum projected F = ukuran sumber: proyeksi maksimum dimensi
dimension of the radiating source (or effective sumber yang memancarkan radiasi (atau titik
focal spot) in the plane perpendicular to the fokus efektif) pada bidang yang tegak lurus
distance D from the weld or object being terhadap D, jarak dari las atau obyek yang
radiographed, in. diradiografi (in.)
D = distance from source of radiation to weld or D = jarak dari sumber radiasi ke las atau obyek
object being radiographed, in. yang diradiografi (in.)
d = distance from source side of weld or object d = jarak dari sisi las atau obyek yang
being radiographed to the film menghadap sumber yang diradiografi terhadap
film (in.)
D and d shall be determined at the approximate
center of the area of interest. D dan d harus ditentukan kira-kira di tengah
daerah pemeriksaan.

NOTE: Refer to Standard Guide for Radiographic Catatan : Berhubungan dengan Pedoman Standar
Testing SE-94 for a method of determining geometric Pengujian Radiografi SE-94 untuk metode penentuan
unsharpness. Alternatively, a nomograph as shown in ketidaktajaman geometri. Sebagai alternatif, nomograf
Standard Guide for Radiographic Testing SE-94 may seperti yang diperlihatkan dalam Pedoman Standar
be used. untuk Pengujian Radiografi SE-94 boleh digunakan.

T-274.2 Geometric Unsharpness Limitations T-274.2 Batas Ketidaktajaman Geometri


Recommended maximum values for geometric Nilai maksimum untuk ketidaktajaman geometri
unsharpness are as follows: yang disarankan adalah sebagai berikut:

Material Ug Tebal Material, Ug Maksimal,


Thickness, in. (mm) Maximum, in. (mm) in. (mm) in. (mm)
Under 2 (50) 0.020 (0,51) Dibawah 2 (50) 0.020 (0,51)
2 through 3 (50-75) 0.030 (0,76) 2 sampai 3 (50-75) 0.030 (0,76)
Over 3 through 4 (75-100) 0.040 (1,02) Diatas 3 sampai 4 (75-100) 0.040 (1,02)
Greater than 4 (100) 0.070 (1,78) Lebih besar dari 4 (100) 0.070 (1,78)
NOTE: Material thickness is the thickness on which Catatan : Ketebalan material adalah ketebalan dimana
the penetrameter is based. penetrameter didasarkan

Pusdiklat BATAN 11
Komponen datar atau las longitudinal Komponen lengkung dengan jarak sumber Komponen lengkung dengan
[Lihat T-275.1(a)(1)] ke film kurang dari jari-jari komponen permukaan cembung menuju sumber
Lihat sketsa (e) untuk alternatif [Lihat T-275.1(a)(2)] radiasi [Lihat T-275.1(a)(3)]
(a) (b) (c)

Marker sisi sumber alternative untuk komponen datar Marker sisi sumber alternative untuk komponen
atau las longitudinal x=(t/D)(Mf/2) datar
Komponen lengkung dengan jarak sumber x=cakupan tambahan yang dipersyaratkan diluar atau las longitudinal x=(t/D)(Mf/2)
radiasi ke film lebih besar daripada jari-jari marker lokasi sisi film x=cakupan tambahan yang dipersyaratkan
kelengkungan t=tebal komponen diluar
[Lihat T-275.1(b)(1)] Mf= interval marker lokasi sisi film
(d) D=jarak sumber ke komponen
[Lihat T-275.1(b)(2)]
(e)
T-275 Location Markers T-275 Tanda Lokasi

Location markers (see Fig. T-275), which are to Tanda lokasi (lihat gambar T-275), yang tampak
appear as radiographic images on the film, shall sebagai bayangan radiografi pada film, harus
be placed on the part, not on the exposure ditempatkan pada benda kerja, bukan pada holder
holder/cassette. Their locations shall be penyinaran/ kaset. Lokasinya harus ditandai
permanently marked on the surface of the part secara permanen pada permukaan benda kerja
being radiographed when permitted, or on a map, yang diradiografi bila diizinkan, atau pada peta,
in a manner permitting the area of interest on a yang memungkinkan daerah pemeriksaan pada
radiograph to be accurately traceable to its radiograf dapat ditelusuri secara akurat terhadap
location on the part, for the required retention lokasinya pada benda kerja, untuk periode
period of the radiograph. Evidence shall also be penyimpanan radiograf yang dipersyaratkan.
provided on the radiograph that the required Keterangan juga harus ada pada radiograf bahwa
coverage of the region being examined has been syarat cakupan dari daerah yang diuji telah
obtained. Location markers shall be placed as diperoleh. Tanda lokasi harus ditempatkan
follows. sebagai berikut.

T.275.1 Single-Wall Viewing T-275.1 Pengamatan Dinding Tunggal

(a) Source-Side Markers. Location markers shall (a) Tanda Sisi-Sumber. Tanda lokasi harus
be placed on the source side when radiographing ditempatkan menghadap sumber bila melakukan
the following: radiografi sebagai berikut :

(1) flat components or longitudinal joints in (1) komponen datar atau sambungan
cylindrical or conical components; memanjang dalam komponen silindris atau
(2) curved or spherical components whose kerucut
concave side is toward the source and when the (2) komponen lengkung atau bola yang sisi
"source-to-material" distance is less than the cekungnya menuju sumber dan bila jarak sumber
inside radius of the component; ke material kurang dari radius dalam komponen.
(3) curved or spherical components whose (3) komponen lengkung atau bola yang sisi
convex side is toward the source. cembungnya menuju sumber.

(b) Film-Side Markers (b) Tanda Sisi-Film.


(1) Location markers shall be placed on the (1) Tanda lokasi harus ditempatkan pada sisi
film side when radiographing either curved or film bila melakukan radiografi komponen
spherical components whose concave side is lengkung atau bola yang sisi cekungnya menuju
toward the source and when the "source-to- sumber dan bila jarak sumber ke material lebih
material" distance is greater than the inside besar dari radius dalam.
radius. (2) Sebagai alternatif terhadap penempatan
(2) As an alternative to source-side sisi-sumber dalam T-275.1(a)(1), tanda lokasi
placement in T-275. l(a)(l), location markers may boleh ditempatkan pada sisi-film bila radiograf
be placed on the film side when the radiograph memperlihatkan cakupan yang melampaui tanda
shows coverage beyond the location markers to lokasi sepanjang yang ditunjukkan oleh gambar
the extent demonstrated by Fig. T-275, sketch (e), T-275, sketsa (e), dan bila alternatif ini
and when this alternate is documented in didokumentasi sesuai dengan T-291.
accordance with T-291.

(c) Either Side Markers. Location markers may (c) Tanda Sembarang Sisi. Tanda lokasi boleh
be placed on either the source side or film side diletakkan pada sembarang sisi, baik sisi-sumber
when radiographing either curved or spherical atau sisi-film, bila melakukan radiografi
components whose concave side is toward the komponen lengkung atau bola yang sisi
source and the "source-to-material" distance cembungnya menuju sumber dan jarak sumber ke
equals the inside radius of the component. material sama dengan radius dalam komponen
tersebut.

Pusdiklat BATAN 13
T-275.2 Double-Wall Viewing. For double-wall T-275.2 Pengamatan Dinding-Ganda. Untuk
viewing, at least one location marker shall be pengamatan dinding-ganda, paling sedikit satu
placed adjacent to the weld (or on the material in tanda lokasi harus ditempatkan didekat las (atau
the area of interest) for each radiograph. pada material di daerah pemeriksaan) untuk
setiap radiograf.

T-275.3 Peta Peletakan Tanda Lokasi. Bila


tidak dapat dijangkau atau adanya keterbatasan
lain yang menghalangi peletakan tanda seperti
yang ditetapkan dalam T-275.1 dan T-275.2,
sebuah peta berdimensi dari peletakan tanda yang
sebenarnya harus menyertai radiograf untuk
menunjukkan bahwa cakupan penuh telah
T-275.3 Mapping the Placement of Location diperoleh.
Markers. When inaccessibility or other
limitationsIQI
T-276 prevent the placement of markers as T-276 Pemilihan IQI
Selection
stipulated in T-275.1 and T-275.2, a dimensioned
map of Material.
T-276.1 the actualIQIsmarker
shall beplacement shall T-276.1 Bahan. IQI harus dipilih dari kelompok
selected from
accompany
either the alloy
the same radiographs
material togroup
showor that
gradefull
as bahan paduan yang sama seperti yang
coverage has
identified in been obtained.
SE-1025 or from an alloy material diperkenalkan dalam SE-1025 atau dari
group or grade with less radiation absorption than kelompok bahan paduan yang penyerapan
the material being radiographed. radiasinya lebih rendah daripada bahan yang
diradiografi.

T-276.2 Size. The designated hole IQI or T-275.3 Mapping the Placement of Location
essential wire shall be as specified in Table T- Markers. When inaccessibility or other
276. A thinner or thicker hole-type IQI may be limitations prevent the placement of markers as
substituted for any section thickness listed in stipulated in T-275.1 and T-275.2, a dimensioned
Table T-276, provided an equivalent IQI map of the actual marker placement shall
sensitivity is maintained. See T-283.2. accompany the radiographs to show that full
coverage has been obtained.

(a) Welds With Reinforcements. The thickness on


which the IQI is based is the nominal single-wall
thickness plus the estimated weld reinforcement
not to exceed the maximum permitted by the
referencing Code Section. Backing rings or strips
shall not be considered as part of the thickness in
IQI selection. The actual measurement of the
weld reinforcement is not required.

(b) Welds Without Reinforcements. The thickness


on which the IQI is based is the nominal single-
wall thickness. Backing rings or strips shall not
be considered as part of the weld thickness in IQI
selection.

Pusdiklat BATAN
TABEL T-276
PEMILIHAN IQI
IQI
Sisi Sumber Sisi Film
Rentang tebal material Kawat Kawat
satu dinding nominal, in. Nama Nama
Esensial Esensial
Tipe Tipe
Tipe Tipe
Lubang Lubang
Kawat Kawat
Sampai 0,25 termasuk Sampai 6.4 termasuk 12 5 10 4
Melebihi 0.25 sampai 0.375 Melebihi 6.4 sampai 9.5 15 6 12 5
Melebihi 0.375 sampai 0.50 Melebihi 9.5 sampai 12.7 17 7 15 6
Melebihi 0.50 sampai 0.75 Melebihi 12.7 sampai 19.0 20 8 17 7
Melebihi 0.75 sampai 1.00 Melebihi 19.0 sampai 25.4 25 9 20 8
Melebihi 1.00 sampai 1.50 Melebihi 25.4 sampai 38.1 30 10 25 9
Melebihi 1.50 sampai 2.00 Melebihi 38.1 sampai 50.8 35 11 30 10
Melebihi 2.00 sampai 2.50 Melebihi 50.8 sampai 63.5 40 12 35 11
Melebihi 2.50 sampai 4.00 Melebihi 63.5 sampai 101.6 50 13 40 12
Melebihi 4.00 sampai 6.00 Melebihi 101.6 sampai 152.4 60 14 50 13
Melebihi 6.00 sampai 8.00 Melebihi 152.4 sampai 203.2 80 16 60 14
Melebihi 8.00 sampai 10.00 Melebihi 203.2 sampai 254.0 100 17 80 16
Melebihi 10.00 sampai 12.00 Melebihi 254.0 sampai 304.8 120 18 100 17
Melebihi 12.00 sampai 16.00 Melebihi 304.8 sampai 406.4 160 20 120 18
Melebihi 16.00 sampai 20.00 Melebihi 406.4 sampai 508.0 200 21 160 20

T-276.3 Welds Joining Dissimilar Materials or T-276.3 Penyambungan Las Material Tidak
Welds With Dissimilar Filler Metal. Sama atau Las dengan Logam Pengisi Tidak
Sama.
When the weld metal is of an alloy group or
grade that has a radiation attenuation that differs Bila logam las dari kelompok paduan yang
from the base material, the IQI material selection mempunyai atenuasi radiasi berbeda dari material
shall be based on the weld metal and be in dasar, pemilihan material IQI harus didasarkan
accordance with T-276.1. When the density limits pada logam las dan sesuai dengan T-276.1. Bila
of T-282.2 cannot be met with one IQI, and the batas densitas T-282.2 tidak dapat terpenuhi
exceptional density area(s) is at the interface of dengan satu IQI, dan daerah yang densitasnya
the weld metal and the base metal, the material mengalami pengecualian adalah pada antarmuka
selection for the additional IQIs shall be based on logam las dan material dasar, pemilihan material
the base material and he in accordance with T- untuk IQI tambahan didasarkan pada material
276.1 dasar dan sesuai dengan T-276.1.

T-277 Use of IQIs to Monitor Radiographic T-277 Penggunaan IQI untuk Memantau
Examination Pengujian Radiografi

T-277.1 Placement of IQIs T.277.1 Penempatan IQI

(a) Source-Side IQI(s). The IQI(s) shall be placed (a) IQI Sisi- Sumber. IQI harus ditempatkan pada
on the source side of the part being examined, sisi-sumber dari benda kerja yang diuji, kecuali
except for the condition described in T-277.1(b).- untuk kondisi yang diuraikan dalam T-277.1(b).

When, due to part or weld configuration or Bila, oleh karena konfigurasi atau ukuran
size, it is not practical to place the IQI(s) on the benda kerja atau las tidak memungkinkan untuk
part or weld, the IQI(s) may be placed on a menempatkan IQI pada benda kerja atau las, IQI
separate block. Separate blocks shall be made of boleh ditempatkan pada balok terpisah Balok
the same or radiographically similar materials (as terpisah harus dibuat dari material yang sama

Pusdiklat BATAN 15
defined in SE-1025) and may be used to facilitate atau secara radiografi sama (seperti yang
IQI positioning. There is no restriction on the didefinisikan dalam SE 1025) dan boleh
separate block thickness, provided the IQI/area- digunakan untuk memudahkan menempatkan
of-interest density tolerance requirements of T- IQI. Tidak ada pembatasan ketebalan balok
282.2 are met. terpisah, asalkan IQI/toleransi densitas daerah
pemeriksaan yang dipersyaratkan T-282.2
terpenuhi.
(1) The IQI on the source side of the
separate block shall be placed no closer to the (1) IQI pada sisi-sumber dari balok terpisah
film than the source side of the part being harus ditempatkan tidak lebih dekat ke film
radiographed. daripada sisi-sumber benda kerja yang
diradiografi.
(2) The separate block shall be placed as
close as possible to the part being radiographed. (2) Balok terpisah harus ditempatkan sedekat
mungkin terhadap benda kerja yang diradiografi.
(3) The block dimensions shall exceed the
IQI dimensions such that the outline of at least (3) Dimensi balok seharusnya melebihi
three sides of the IQI image shall be visible on dimensi IQI sedemikian rupa sehingga batas luar
the radiograph. dari paling sedikit ketiga sisi bayangan IQI harus
tampak pada radiograf.

(b) Film-Side IQI(s). Where inaccessibility (b) IQI Sisi Film. Bila ketidak-terjangkauan
prevents hand placing the IQI(s) on the source menghalangi penempatan IQI pada sisi sumber,
side, the IQI(s) shall be placed on the film side in IQI harus ditempatkan pada sisi film melekat
contact with the part being examined. A lead dengan benda kerja yang diuji. Huruf F dari
letter "F' shall be placed adjacent to or on the bahan Pb harus ditempatkan di dekat atau pada
IQI(s), but shall not mask the essential hole IQI, tetapi jangan menutupi lubang yang
where hole IQIs are used. dikehendaki bila IQI lubang digunakan.

(c) IQI Placement for Welds,— Hole IQIs. The (c) Penempatan IQI untuk Las – IQI lubang. IQI
IQI(s) may be placed adjacent to or on the weld. boleh ditempatkan di dekat atau pada las. Nomor
The identification number(s) and, when used, the identifikasi dan huruf F dari bahan timbal, jika
lead letter "F," shall not be in the area of interest, digunakan, jangan ada di daerah pemeriksaan,
except when geometric configuration makes it kecuali bila konfigurasi geometri tidak
impractical. memungkinkan.

(d) IQI P1acement for Welds — Wire IQIs. (d) Penempatan IQI untuk Las - IQI Kawat. IQI
The IQI(s) shall be placed on the weld so that the harus ditempatkan pada las sedemikian rupa
length of the wires is perpendicular to the length panjang kawat melintang terhadap panjang las.
of the weld. The identification numbers and, Nomor identifikasi dan huruf F dari bahan timbal,
when used, the lead letter "F," shall not be in the jika digunakan, jangan ada di daerah
area of interest, except when geometric pemeriksaan, kecuali bila konfigurasi geometri
configuration makes it impractical. tidak memungkinkan.

(e) IQI Placement for Materials Other Than (e) Penempatan IQI untuk Material Selain Las.
Welds. IQI dengan nomor identifikasi IQI, dan huruf F
The IQI(s) with the IQI identification number(s), dari bahan timbal, bila digunakan, boleh
and, when used, the lead letter "F," may be ditempatkan pada daerah pemeriksaan.
placed in the area of interest.

Pusdiklat BATAN 16
T-277.2 Number of IQIs. When one or more T-277.2 Jumlah IQI. Bila satu atau lebih holder
film holders are used for an exposure, at least one film digunakan untuk penyinaran, sedikitnya satu
IQI image shall appear on each radiograph except bayangan IQI seharusnya tampak pada setiap
as outlined in (b) below. radiograf kecuali yang diuraikan dalam (b)
berikut.

(a) Multiple IQIs. If the requirements of T-282 (a) IQI Lebih Dari Satu. Jika ketentuan T-282
are met by using more than one IQI, one shall be terpenuhi dengan menggunakan lebih dari satu
representative of the lightest area of interest and IQI, satu buah harus mewakili daerah
the other the darkest area of interest; the pemeriksaan paling terang dan yang lain daerah
intervening densities on the radiograph shall be pemeriksaan paling gelap; densitas antara pada
considered as having acceptable density. radiograf harus dianggap mempunyai densitas
yang dapat diterima.

(b) Special Cases' (b) Kasus Khusus 3


(1) For cylindrical components where the (1) Pada komponen silindris dimana sumber
source is placed on the axis of the component for ditempatkan di sumbu komponen untuk
a single exposure, at least three IQIs, spaced penyinaran tunggal (single exposure), diperlukan
approximately 120 deg. apart, are required under paling sedikit tiga IQI, dengan jarak pisah
the following conditions: antaranya kira-kira 120 derajat, untuk kondisi
(a) When the complete circumference is berikut :
radiographed using one or more film holders, or; (a) Bila seluruh keliling lingkaran
(b) When a section or sections of the diradiografi menggunakan satu atau lebih holder
circumference, where the length between the ends film, atau;
of the outermost sections span 240 or more deg., (b) Bila bagian atau bagian-bagian
is radiographed using one or more film holders. keliling lingkaran, dimana panjang antara ujung
Additional film locations may be required to bagian-bagian terjauh mempunyai jarak pisah 240
obtain necessary IQI spacing. derajat atau lebih, diradiografi menggunakan satu
atau lebih holder film. Lokasi film tambahan
boleh disyaratkan untuk memperoleh jarak IQI
yang sesuai.

(2) For cylindrical components where the (2) Pada komponen silinder dimana sumber
source is placed on the axis of the component for ditempatkan di sumbu komponen untuk
a single exposure, at least three IQIs, with one penyinaran tunggal, paling sedikit tiga IQI, satu
placed at each end of the span of the buah ditempatkan pada setiap ujung bentangan
circumference radiographed and one in the keliling lingkaran yang diradiografi dan satu kira-
approximate center of the span, are required kira ditengah bentangan, untuk kondisi berikut:
under the following conditions: (a) Bila bagian keliling lingkaran, yang
(a) When a section of the circumference, panjangnya lebih besar dari 120 derajad dan lebih
the length of which is greater than 120 deg. and kecil dari 240 derajad, diradiografi menggunakan
less than 240 deg., is radiographed using just one hanya satu holder film, atau;
film holder, or; (b) Bila bagian atau bagian-bagian
(b) When a section or sections of the keliling lingkaran, dimana panjang antara ujung
circumference, where the length between the ends bagian yang paling jauh membentang lebih kecil
of the outermost sections span less than 240 deg., dari 240 derajad, diradiografi menggunakan lebih
is radiographed using more than one film holder. dari satu holder film.

(3) In (1) and (2) above, where sections of (3) Dalam (1) dan (2) diatas, dimana bagian-
longitudinal welds adjoining the circumferential bagian las memanjang yang bersambungan
weld are radiographed simultaneously with the dengan las melingkar diradiografi bersamaan
circumferential weld, an additional IQI shall be dengan las melingkar, IQI tambahan harus

3
Mengacu pada Lampiran Tidak Bersifat Perintah D untuk pedoman tambahan

Pusdiklat BATAN 17
placed on each longitudinal weld at the end of the ditempatkan pada setiap las memanjang di ujung
section most remote from the junction with the bagian yang paling jauh dari sambungan dengan
circumferential weld being radiographed. las melingkar yang diradiografi.

(4) Pada komponen bola dimana sumber


(4) For spherical components where the ditempatkan di pusat komponen untuk penyinaran
source is placed at the center of the component tunggal, diperlukan paling sedikit tiga IQI,
for a single exposure, at least three IQIs, spaced dengan jarak pisah antaranya kira-kira 120
approximately 120 deg. apart, are required under derajad, untuk kondisi berikut :
the following conditions:
(a) When a complete circumference is (a) Bila seluruh keliling lingkaran
radiographed using one or more film holders, or; diradiografi menggunakan satu atau lebih holder
(b) When a section or sections of a film, atau;
circumference, where the length between the ends (b) Bila sebagian atau bagian-bagian
of the outermost sections span 240 or more deg., keliling lingkaran, dimana panjang antara ujung
is radiographed using one or more film holders. bagian yang paling jauh membentang 240 derajad
Additional film locations may be required to atau lebih, diradiografi menggunakan satu atau
obtain necessary IQI spacing. lebih holder film. Lokasi film tambahan boleh
dipersyaratkan untuk memperoleh jarak pisah IQI
yang sesuai.

(5) For spherical components where the (5) Pada komponen bola dimana sumber
source is placed at the center of the component ditempatkan di pusat komponen untuk penyinaran
for a single exposure, at least three IQIs, with one tunggal, diperlukan paling sedikit tiga IQI, satu
placed at each end of the radiographed span of buah ditempatkan di setiap ujung bentangan
the circumference radiographed and one in the keliling lingkaran yang diradiografi dan satu buah
approximate center of the span, are required kira-kira ditengah bentangan, untuk kondisi
under the following conditions: berikut:
(a) When a section of a circumference, (a) Bila bagian keliling lingkaran, yang
the length of which is greater than 120 deg. and panjangnya lebih besar dari 120 derajad dan lebih
less than 240 deg., is radiographed using just one kecil dari 240 derajad, diradiografi meng-
film holder, or, gunakan hanya satu holder film, atau;
(b) When a section or sections of a (b) Bila bagian atau bagian-bagian
circumference, where the length between the ends keliling lingkaran, dimana panjang antara ujung
of the outermost sections span less than 240 deg. bagian yang paling jauh membentang lebih kecil
is radiographed using more than one film holder. dari 240 derajad, diradiografi menggunakan lebih
dari satu holder film.
(6) In (4) and (5) above, where other welds
are radiographed simultaneously with the (6) Dalam (4) dan (5) diatas, dimana las
circumferential weld, one additional IQI shall be lain diradiografi bersamaan dengan las
placed on each other weld. melingkar, satu IQI tambahan harus ditempatkan
pada setiap las lain.
(7) For segments of a flat or curved (i.e.,
ellipsoidal, torispherical, toriconical, elliptical, (7) Untuk segmen dari komponen datar atau
etc.) component where the source is placed lengkung (yaitu ellipsoidal, torispherical,
perpendicular to the center of a length of weld for toriconical, elliptical, dll.) yangmana sumber
a single exposure when using more than three ditempatkan tegak lurus terhadap pusat panjang
film holders, at least three IQIs, one placed at las untuk penyinaran tunggal ketika
each end of the radiographed span and one in the menggunakan lebih dari tiga holder film,
approximate center of the span, are required. diperlukan sedikitnya tiga IQI, satu ditempatkan
pada setiap ujung bentangan yang diradiografi
(8) When an array of components in a dan satu kira-kira ditengah bentangan.
circle is radiographed, at least one IQI shall show (8) Bila komponen-komponen yang di
on each component image. susun membentuk sebuah lingkaran diradiografi,
paling sedikit satu IQI seharusnya tampak pada

Pusdiklat BATAN 18
setiap bayangan komponen.

(9) In order to maintain the continuity of (9) Dalam rangka menjaga kesinambungan
records involving subsequent exposures, all pencatatan yang melibatkan sederet penyinaran,
radiographs exhibiting IQIs that qualify the semua radiograf yang menampilkan IQI, yang
techniques permitted in accordance with (1) memenuhi syarat teknik yang diizinkan dalam
through (6) above shall be retained. hubungannya dengan (1) sampai (6) di atas, harus
disimpan.

T-277.3 Shims Under Hole IQIs. T-277.3 Shim Di bawah IQI lubang.

For welds, a shim of material radiographically Pada lasan, sebuah shim dari material yang secara
similar to the weld metal shall be placed between radiografi sama dengan logam las harus
the part and the IQI, if needed, so that the ditempatkan antara benda kerja dan IQI, jika
radiographic density throughout the area of diperlukan, sehingga densitas radiografi pada
interest is no more than minus 15% from (lighter daerah pemeriksaan tidak melebihi minus 15%
than) the radiographic density through the IQI. (lebih terang) dari densitas radiografi pada IQI.
The shim dimensions shall exceed the IQI Dimensi shim harus melebihi dimensi IQI
dimensions such that the outline of at least three sehingga paling sedikit tiga sisi batas luar
sides of the IQI image shall be visible in the bayangan IQI harus tampak pada radiograf.
radiograph.

T-280 EVALUATION T-280 EVALUASI

T-281 Quality of Radiographs T-281 Qualitas Radiograf

All radiographs shall be free from mechanical, Semua radiograf harus bebas dari cacat-cacat
chemical, or other blemishes to the extent that mekanik, kimia, atau cacat lainnya sampai pada
they do not mask and are not confused with the batas tertentu noda tersebut tidak menutupi dan
image of any discontinuity in the area of interest tidak keliru dengan bayangan cacat di daerah
of the object being radiographed. Such blemishes pemeriksaan dari obyek yang diradiografi. Noda-
include, but are not limited to: noda tersebut termasuk, tetapi tidak terbatas
(a) fogging; untuk :
(b) processing defects such as streaks, (a) fogging
watermarks, or chemical stains; (b) cacat-cacat pemrosesan seperti streak,
(c) scratches, finger marks, crimps, dirtiness, watermark, atau chemical stains
static marks, smudges, or tears; (c) scratches, finger marks, crimps, dirtiness,
(d) false indications due to defective screens. static marks, smudges, atau tears;
(d) indikasi-indikasi yang salah oleh karena
kerusakan skrin.

T-282 Radiographic density T-282 Densitas Radiografi

T-282.1 Density Limitations. The transmitted T-282.1 Batas Densitas. Densitas transmisi film
film density through the radiographic image of pada bayangan radiografi dari IQI lubang atau
the body of the appropriate hole IQI or adjacent didekat kawat yang dikehendaki dan daerah
to the designated wire of a wire IQI and the area pemeriksaan harus minimal 1.8 untuk
of interest shall be 1.8 minimum for single film pengamatan film tunggal untuk radiograf yang
viewing for radiographs made with an X-ray dibuat dengan sumber sinar x dan minimal 2
source and 2.0 minimum for radiographs made untuk radiograf yang dibuat dengan sumber sinar
with a gamma ray source. For composite viewing gamma. Untuk pengamatan gabungan dari
of multiple film exposures, each film of the penyinaran film ganda, setiap film dari
composite set shall have a minimum density of sekelompok gabungan seharusnya mempunyai
1.3. The maximum density shall be 4.0 for either densitas minimal 1.3. Densitas maksimal harus
single or composite viewing. A tolerance of 0.05 4.0 untuk pengamatan tunggal maupun

Pusdiklat BATAN 19
in density is allowed for variations between pengamatan gabungan. Toleransi densitas 0.05
densitometer readings. diizinkan untuk bacaan densitometer yang
berubah-ubah.

TABEL T-283
KESETARAAN SENSITIVITAS IQI TIPE LUBANG
Nama Tipe Lubang Nama Tipe Lubang yang Setara
2T Hole 1T Hole 4T Hole
10 15 5
12 17 7
15 20 10
17 25 12
20 30 15
25 35 17
30 40 20
35 50 25
40 60 30
50 70 35
60 80 40
80 120 60
100 140 70
120 160 80
160 240 120
200 280 140

T-282.2 Density Variation T-282.2 Variasi Densitas


(a) General. If the density of the radiograph (a) Umum. Jika densitas radiograf dimanasaja
anywhere through the area of interest varies by pada daerah pemeriksaan berbeda melebihi minus
more than minus 15% or plus 30% from the 15% atau plus 30% dari densitas pada badan IQI
density through the body of the hole IQI or lubang atau didekat kawat yang dikehendaki dari
adjacent to the designated wire of a wire IQI, IQI kawat, dalam rentang densitas
within the minimum/maximum allowable density' minimum/maksimum yang diizinkan
ranges specified in T-282.1, then an additional sebagaimana ditetapkan dalam T-282.1,
IQI shall be used for each exceptional area or kemudian IQI tambahan harus digunakan untuk
areas and the radiograph retaken. When setiap daerah atau daerah-daerah yang tidak
calculating the allowable variation in density, the memenuhi syarat dan radiograf dibuat kembali.
calculation may be rounded to the nearest 0.1 Bila menghitung perubahan densitas yang
within the range specified in T-282.1. diizinkan, perhitungan boleh dibulatkan
(b) With Shims. When shims are used with hole- mendekati 0.1 dalam rentang yang ditetapkan
type IQIs, the plus 30% density restriction of (a) dalam T-282.1.
above may be exceeded, and the minimum (b) Dengan Shim. Bila shim digunakan dengan
density requirements of T-282.1 do not apply for IQI tipe lubang, batasan densitas plus 30% dari
the IQI, provided the required IQI sensitivity of (a) diatas boleh dilampaui, dan persyaratan
T-283.1 is met. densitas minimum dari T-282.1 tidak diterapkan
untuk IQI, asalkan sensitivitas IQI yang
dipersyaratkan dari T-283.1 terpenuhi.

T-283 IQI Sensitivity T-283 Sensitivitas IQI

T-283.1 Required Sensitivity. Radiography shall T-283.1 Syarat Sensitivitas.


be performed with a technique of sufficient Radiografi harus dilakukan dengan teknik yang
sensitivity to display the designated hole IQI sensitivitasnya cukup untuk menampilkan

Pusdiklat BATAN 20
image and the 2T hole or the essential wire of a bayangan IQI lubang yang diperlukan dan lubang
wire IQI. The radiographs shall also display the 2T, atau kawat yang dikehendaki dari IQI kawat.
IQI identifying numbers and letters. If the Radiograf seharusnya juga menampilkan nomor
designated hole IQI image and 2T hole or dan huruf identifikasi IQI. Jika bayangan IQI
essential wire, do not show on any film in a lubang yang diperlukan dan lubang 2T, atau
multiple film technique, but do show in kawat yang dikehendaki, tidak tampak pada
composite film viewing, interpretation shall be berbagai film dalam teknik film lebih dari satu,
permitted only by composite film viewing. tetapi tampak dalam pengamatan film gabungan,
interpretasi harus diizinkan hanya dengan
pengamatan film gabungan.

T-283.2 Equivalent Hole-Type Sensitivity. A T-283.2 Kesetaraan Sensitivitas Tipe Lubang.


thinner or thicker hole-type IQI than the required IQI tipe lubang lebih tipis atau lebih tebal dari
IQI may be substituted, provided an equivalent or IQI yang dipersyaratkan boleh ditukar, asalkan
better IQI sensitivity, as listed in Table T-283, is sensitivitas IQI setara atau lebih baik,
achieved and all other requirements for sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel T-283,
radiography are met. Equivalent IQI sensitivity is tercapai dan semua persyaratan yang lain untuk
shown in any row of Table T-283, which contains radiografi terpenuhi. Sensitivitas IQI setara
the required IQI and hole. Better IQI sensitivity is ditunjukkan dalam berbagai baris dari Tabel T-
shown in any row of Table T-283, which is above 283, yang berisi IQI dan lubang yang
the equivalent sensitivity row. If the required IQI dipersyaratkan. Sensitivitas IQI lebih baik
and hole are not represented in the table, the next ditunjukkan dalam berbagai baris dari Tabel T-
thinner IQI row from Table T-283 may be used to 283, yang berada diatas baris sensitivitas
establish equivalent IQI sensitivity. ekivalen. Jika IQI dan lubang yang
dipersyaratkan tidak terwakili dalam tabel,
barisan IQI lebih tipis selanjutnya dari Tabel T-
283 boleh digunakan untuk menetapkan
kesetaraan sensitivitas IQI.

T-284 Excessive Backscatter T-284 Hamburan Balik Berlebihan

If a light image of the "B," as described in T- Jika bayangan lebih terang dari huruf B, seperti
223, appears on a darker background of the yang diuraikan dalam T-223, tampak pada latar
radiograph, protection from backscatter is belakang radiograf yang lebih gelap, penahan dari
insufficient and the radiograph shall be hamburan balik tidak memadai dan radiograf
considered unacceptable. A dark image of the harus dianggap tidak diterima. Bayangan gelap
"B" on a lighter background is not cause for dari huruf B pada latar belakang yang lebih
rejection. terang bukan penyebab untuk penolakan.

T-285 Evaluation by Manufacturer T-285 Evaluasi oleh Pembuat

The Manufacturer shall be responsible Pembuat harus bertanggungjawab untuk kaji


for the review, interpretation, evaluation, and ulang (review), interpretasi, evaluasi, dan
acceptance of the completed radiographs to penerimaan seluruh radiograf untuk menjamin
assure compliance with the requirements of terpenuhinya ketentuan Artikel 2 dan Bagian
Article 2 and the referencing Code Section. As an Code yang diacu. Sebagai bantuan untuk kaji
aid to the review and evaluation, the radiographic ulang dan evaluasi, dokumentasi teknik radiografi
technique documentation required by T-291 shall yang dipersyaratkan oleh T-291 harus dipenuhi
be completed prior to the evaluation. The sebelum evaluasi. Formulir kaji ulang radiograf
radiograph review form required by T-292 shall yang dipersyaratkan oleh T-292 harus dilengkapi
be completed during the evaluation. The selama evaluasi. Rincian teknik radiografi dan
radiographic technique details and the radiograph dokumentasi formulir kaji ulang radiograf
review form documentation shall accompany the seharusnya menyertai radiograf. Penerimaan
radiographs. Acceptance shall be completed prior harus dilengkapi sebelum menunjukkan radiograf

Pusdiklat BATAN 21
to presentation of the radiographs and dan dokumentasi yang menyertai kepada
accompanying documentation to the inspector. inspektor.

T-290 DOCUMENTATION T-290 DOKUMENTASI

T-291 Radiographic Technique T-291 Rincian Dokumentasi Teknik


Documentation Details Radiografi

The Manufacturer shall prepare and document the Pembuat seharusnya menyiapkan dan
radiographic technique details. As a minumum, mendokumentasi rincian teknik radiografi.
the following information shall be provided Minimal, informasi berikut harus ada.
(a) identification as required by T-224 (a) Identifikasi seperti yang dipersyaratkan T-
(b) the dimensional map (if used) of marker 224
placement in accordance with T-275.3 (b) Peta berskala (jika digunakan) dari
(c) number of radiographs (exposures) penempatan tanda sesuai dengan T-275.3
(d) X-ray voltage or isotope type used (c) Jumlah radiograf (penyinaran)
(e) source size (F in T-274.1) (d) Tegangan sinar x atau jenis isotop yang
(f) base material type and thickness, weld digunakan
thickness, weld reinforcement thickness, as (e) Ukuran sumber (F dalam T-274.1)
applicable (f) Jenis dan ketebalan material dasar, ketebalan
(g) source-to-object distance (D in T-274.1) las, ketebalan penguat las, bila digunakan
(h) distance from source side of object to film (d (g) Jarak sumber ke obyek (D dalam T-274.1)
in T-274.1) (h) Jarak dari sisi sumber obyek ke film (d dalam
(i) film manufacturer and Manufacturer’s T-274.1)
type/designation (i) Pabrik film dan jenis/kode pembuat
(j) number of film in each film holder/cassette (j) Jumlah film dalam setiap holder film/ kaset
(k) single- or double-wall exposure (k) Penyinaran dinding tunggal atau ganda
(l) single- or double-wall viewing (l) Pengamatan dinding tunggal atau ganda

T-292 Radiograph Review Form T-292 Formulir Kaji Ulang Radiograf

Pembuat seharusnya menyiapkan formulir kaji


The Manufacturer shall prepare a radiograph ulang radiograf. Minimal, informasi berikut ini
review form. As a minimum, the following harus ada.
information shall be provided. (a) daftar setiap lokasi radiograf
(a) a listing of each radiograph location (b) informasi yang dipersyaratkan dalam T-291,
(b) the information required in T-291, by dengan melampirkan atau dengan mengacu
inclusion or by reference (c) evaluasi dan disposisi dari material atau las
(c) evaluation and disposition of the material(s) yang diuji
or weld(s) examined (d) identifikasi (nama) wakil pembuat yang
(d) identification (name) of the Manufacturer's melakukan penerimaan akhir radiograf
representative who performed the final (e) tanggal evaluasi pembuat
acceptance of the radiographs
(e) date of Manufacturer's evaluation

Pusdiklat BATAN 22
APPENDIX VII — RADIOGRAPHIC LAMPIRAN VII-UJI RADIOGRAFI CORAN
EXAMINATION OF METALLIC LOGAM
CASTINGS

VII-210 SCOPE VII-210 RUANG LINGKUP


Metallic castings, due to their inherent complex Coran logam, oleh karena konfigurasinya yang
configurations, present examination conditions komplek secara bawaan, menunjukkan kondisi
that are unique to this product form. pengujian yang unik terhadap bentuk produk ini.
Radiographic examination may be performed on Uji Radiografi boleh dilakukan pada coran bila
castings when the modified provisions to Article perubahan ketentuan terhadap Artikel 2, seperti
2, as indicated herein, are satisfied. yang dinyatakan disini, terpenuhi.

VII-220 GENERAL REQUIREMENTS VII-220 PERSYARATAN UMUM


VII-224 System of Identification VII-224 Sistem Identifikasi
A system shall be used to produce permanent Sebuah sistem harus digunakan untuk membuat
identification on the radiograph traceable to the identifikasi yang permanen pada radiograf yang
contract, component, or part numbers, as mampu telusur pada kontrak, komponen, atau
appropriate. In addition, each film of a casting nomor bagian, mana yang sesuai. Dan juga,
being radiographed shall be plainly and setiap film dari coran yang diradiografi harus
permanently identified with the name or symbol diidentifikasi secara melekat dan permanen
of the Material Manufacturer, Certificate Holder, dengan nama atau simbul pembuat material,
or Subcontractor, job or heat number, date, and, if pemegang sertifikat, atau subkontraktor, nomor
applicable, repairs (R1, R2, etc.). This pekerjaan atau pemanasan, tanggal, dan bila
identification system does not necessarily require diterapkan, perbaikan (R1, R2, dst.). Sistem
that the information appear as radiographic identifikasi ini tidak perlu mempersyaratkan
images. In any case, this information shall not bahwa informasi tampak sebagai gambar
obscure the area of interest. radiografi. Bagaimanapun juga, informasi ini
jangan menutupi daerah pemeriksaan.

VII-270 EXAMINATION VII-270 PENGUJIAN


VII-271 Radiographic Technique VII-271 Teknik Radiografi
VII-271.2 Double-Wall Viewing Technique. A VII-271.2 Teknik Pengamatan Dinding-
double- wall viewing technique may be used for Ganda. Teknik pengamatan dinding-ganda
cylindrical castings 31⁄2 in. (88 mm) or less in boleh digunakan untuk coran silinder dengan
O.D. or when the shape of a casting precludes O.D. 3 ½ in. (88 mm) atau lebih kecil atau bila
single-wall viewing. bentuk coran tidak memungkinkan pengamatan
dinding-tunggal.
VII-276 IQI Selection VII-276 Pemilihan IQI
VII-276.3 Additional IQI Selection VII-276.3 Persyaratan Pemilihan IQI
Requirements. Tambahan
The thickness on which the IQI is based is the Ketebalan sebagai dasar pemilihan IQI adalah
singlewall thickness. tebal dinding tunggal.
(a) Casting Areas Prior to Finish Machining. The (a) Area Coran Sebelum Pemotongan Akhir. IQI
IQI shall be based on a thickness that does not harus didasarkan pada ketebalan yang tidak
exceed the finished thickness by more than 20% melampaui tebal akhir lebih dari 20% atau ½
or 1⁄4 in. (6 mm), whichever is greater. In no case in. (6 mm), mana yang lebih besar. Sama
shall an IQI size be based on a thickness greater sekali tidak boleh ukuran IQI didasarkan
than the thickness being radiographed. pada ketebalan yang lebih besar dari
(b) Casting Areas That Will Remain in the As- ketebalan yang diradiografi.
Cast Condition. The IQI shall be based on the (b) Area Coran yang akan Tersisa Seperti
thickness being radiographed. Kondisi Pengecoran. IQI harus didasarkan
pada tebal yang diradiografi.
VII-280 EVALUATION VII-280 EVALUASI
VII-282 Radiographic Density VII-282 Densitas Radiografi
VII-282.1 Density Limitations. The transmitted VII-282.1 Batas Densitas. Densitas film

Pusdiklat BATAN 23
film density through the radiographic image of
the body of the appropriate hole IQI or adjacent
to the designated wire of a wire IQI and the area
of interest shall be 1.5 minimum for single film
viewing. For composite viewing of multiple film
exposures, each film of the composite set shall
have a minimum density of 1.0. The maximum
density shall be 4.0 for either single or composite
viewing. A tolerance of 0.05 in density is allowed
for variations between densitometer readings. transmisi yang melalui gambar radiografi dari
badan IQI lubang yang sesuai atau sekitar kawat
yang dikehendaki dari IQI kawat dan daerah
VII-290 DOCUMENTATION pemereksaan harus minimal 1,5 untuk
VII-293 Layout Details1 pengamatan film tunggal. Untuk pengamatan
To assure that all castings are radiographed gabungan dari penyinaran film ganda, setiap film
consistently in the same manner, layout details dari sekelompok gabungan seharusnya
shall be provided. As a minimum, the layout mempunyai densitas minimal 1,0. Densitas
details shall include: maksimal harus 4,0 baik untuk pengamatan
(a) sketches of the casting, in as many views as tunggal maupun komposit. Toleransi densitas
necessary, to show the approximate position of 0,05 diizinkan untuk perbedaan antar bacaan
each location marker; and densitometer.
(b) source angles if not perpendicular to the film. VII-290 DOKUMENTASI
VII-293 Rincian Rancangan Penyinaran
Untuk menjamin bahwa semua coran diradiografi
secara konsisten dalam cara yang sama, Rincian
Rancangan Penyinaran harus tersedia. Minimal,
Rincian Rancangan Penyinaran seharusnya
mencakup:
(a) sketsa dari coran, sebanyak mungkin
pengamatan yang diperlukan, untuk
menunjukkan perkiraan posisi dari setiap
tanda lokasi, dan
(b) sudut sumber jika tidak tegak lurus ke film.

t Contoh rincian rancangan dan teknik digambarkan dalam SE-1030, Lampiran (Informasi tidak wajib) X1, Gambar X1.1, Radiographic
Standard Shooting Sketch (RSS)

Pusdiklat BATAN 24
STANDARD GUIDE FOR PEDOMAN STANDAR UNTUK
RADIOGRAPHIC UJI RADIOGRAFI
EXAMINATION SE-94
SE-94
1. Scope 1. Ruang Lingkup
1.4 Safety Practices — Problems of personnel 1.4 Pedoman Keselamatan – Masalah proteksi
protection against X-rays and gamma rays are not personel terhadap radiasi sinar-X dan gamma
covered by this document. For information on tidak tercakup oleh dokumen ini. Untuk informasi
this important aspect of radiography, reference pada aspek penting dari radiografi ini, acuan
should be made to the current document of the seharusnya dibuat terhadap dokumen terkini dari
National Committee on Radiation Protection and the National Committee on Radiation Protection
Measurement, Federal Register, U.S. Energy and Measurement, Federal Register, U.S. Energy
Research and Development Administration, Research and Development Administration,
National Bureau of Standards, and to state and National Bureau of Standards, and to state and
local regulations, if such exist. For specific local regulations, jika ada. Untuk keselamatan
radiation safety information refer to NIST radiasi khusus mengacu pada NIST Handbook
Handbook ANSI 43.3, 21 CFR 1020.40, and 29 ANSI 43.3, 21 CFR 1020.40, and 29 CFR
CFR 1910.1096 or state regulations for 1910.1096 or state regulations for agreement
agreement states. states.

1.5 This standard does not purport to address all 1.5 Standar ini tidak bermaksud untuk menjawab
of the safety problems, if any, associated with its semua masalah keselamatan, jika ada (masalah),
use. It is the responsibility of the user of this hubungkan dengan penggunaannya. Adalah
standard to establish appropriate safety and tanggungjawab pengguna standar ini untuk
health practices and determine the applicability menetapkan pedoman keselamatan dan kesehatan
of regulatory limitations prior to use. (See 1.4.) yang sesuai dan menentukan batasan-batasan
regulator yang dapat diterapkan sebelum
penggunaan.(Lihat 1.4.)
13. Screens 13. Screen
13.1 Metallic Foil Screens: 13.1 Screen Lembaran Logam:
13.1.1 Lead foil screens are commonly used in 13.1.1 Screen lembaran logam umumnya
direct contact with the films, and, depending digunakan kontak langsung dengan film, dan
upon their thickness, and composition of the bergantung pada tebal dan komposisi bahan
specimen material, will exhibit an intensifying benda uji, akan menunjukkan aksi
action at as low as 90 kV. In addition, any screen mengintensifkan pada serendah-rendahnya 90
used in front of the film acts as a filter (Section kV. Dan juga, screen yang digunakan didepan
10) to preferentially absorb scattered radiation film bertindak sebagai filter secara khusus
arising from the specimen, thus improving menyerap radiasi yang datang dari benda uji,
radiographic quality. The selection of lead screen dengan demikian memperbaiki kualitas
thickness, or for that matter, any metallic screen radiografi. Pemilihan tebal screen timbal, atau
thickness, is subject to the same considerations as untuk hal itu, tebal screen logam sembarang,
outlined in 10.4. Lead screens lessen the scatter bergantung pada pertimbangan yang sama seperti
reaching the film regardless of whether the yang digambarkan dalam 10.4. Screen timbal
screens permit a decrease or necessitate an memperkecil hamburan yang mencapai film
increase in the radiographic exposure. To avoid tanpa mengindahkan apakah screen
image unsharpness due to screens, there should memungkinkan menurunkan atau memerlukan
be intimate contact between the lead screen and peningkatan paparan radiografi. Untuk
the film during exposure. menghindari ketidaktajaman bayangan oleh
karena screen, seharusnya benar-benar kontak
antara screen timbal dan film selama penyinaran.
13.1.2 Lead foil screens of appropriate thickness 13.1.2 Screen lembaran timbal tebal tertentu
should be used whenever they improve seharusnya digunakan kapan saja memperbaiki

Pusdiklat BATAN 25
adiographic quality or penetrameter sensitivity or kualitas radiografi atau sensitivitas penetrameter
both. The thickness of the front lead screens atau keduanya. Tebal screen timbal depan
should be selected with care to avoid excessive seharusnya dipilih dengan hati-hati untuk
filtration in the radiography of thin or light alloy menghindari penyaringan yang berlebihan dalam
materials, particularly at the lower kilovoltages. radiografi bahan paduan tipis atau ringan,
In general, there is no exposure advantage to the terutama pada kilovoltase lebih rendah. Pada
use of 0.005 in. in front and back lead screens umumnya, tidak ada keuntungan penyinaran
below 125 kV in the radiography of 1⁄4-in. (6.35- untuk penggunaan screen timbal depan dan
mm) or lesser thickness steel. As the kilovoltage belakang dengan tebal 0,005 in. dibawah 125 kV
is increased to penetrate thicker sections of steel, dalam radiografi baja yang tebalnya ¼ in. (6,35
however, there is a significant exposure mm) atau lebih rendah. Tetapi, bila kilovoltase
advantage. In addition to intensifying action, the ditingkatkan untuk menembus bagian baja lebih
back lead screens are used as protection against tebal, ada keuntungan penyinaran yang berarti.
back-scattered radiation (see Section 12) and Disamping aksi mengintensifkan, screen timbal
their thickness is only important for this function. belakang digunakan sebagai pelindung terhadap
As exposure energy is increased to penetrate radiasi hamburan balik (lihat Bagian 12) dan
greater thicknesses of a given subject material, it tebalnya juga penting untuk fungsi tersebut. Bila
is customary to increase lead screen thickness. energi penyinaran ditingkatkan untuk menembus
For radiography using radioactive sources, the tebal lebih besar dari bahan sasaran tertentu,
minimum thickness of the front lead screen lazim untuk meningkatkan tebal screen timbal.
should be 0.005 in. (0.13 mm) for iridium-192, Untuk radiografi menggunakan sumber
and 0.010 in. (0.25 mm) for cobalt-60. radioaktif, tebal minimum screen timbal depan
seharusnya 0,005 in. (0,13 mm) untuk iridium-
192 dan 0,010 (0,25 mm) untuk cobalt-60.
13.2 Other Metallic Screen Materials: 13.2 Bahan Screen Logam Lain.
13.2.1 Lead oxide screens perform in a similar 13.2.1 Screen oksida timbal bekerja dengan cara
manner to lead foil screens except that their yang sama dengan screen lembaran timbal
equivalence in lead foil thickness approximates kecuali bahwa kesetaraannya dengan tebal
0.0005 in. (0.013 mm). lembaran timbal kira-kira 0,0005 in. (0,013).
13.2.2 Copper screens have somewhat less 13.2.2 Screen tembaga memiliki penyerapan dan
absorption and intensification than lead screens, intensifikasi agak kurang daripada screen timbal,
but may provide somewhat better radiographic tetapi dapat memiliki sensitivitas radiografi agak
sensitivity with higher energy above 1 MV. lebih baik dengan energi lebih besar diatas 1 MV.
13.2.3 Gold, tantalum, or other heavy metal 13.2.3 Emas, tantalum, atau screen logam berat
screens may be used in cases where lead cannot lainnya boleh digunakan pada kasus dimana
be used. timbal tidak dapat digunakan.

13.3 Fluorescent Screens — Fluorescent screens 13.3 Screen Fluorescent - Screen fluorescent
may be used as required providing the required boleh digunakan sebagai persyaratan asalkan
image quality is achieved. Proper selection of the kualitas gambar yang dipersyaratkan tercapai.
fluorescent screen is required to minimize image Pemilihan screen fluorescent yang tepat
unsharpness. Technical information about diperlukan untuk mengurangi ketidaktajaman
specific fluorescent screen products can be gambar. Informasi teknis tentang produk screen
obtained from the manufacturers. Good film- fluorescent khusus dapat diperoleh dari pabrik.
screen contact and screen cleanliness are required Kontak yang baik antara screen dengan film dan
for successful use of fluorescent screens. kebersihan screen diperlukan untuk keberhasilan
Additional information on the use of fluorescent penggunaan screen fluorescent. Informasi
screens is provided in Appendix X1. tambahan pada penggunaan screen fluorescent
13.4 Screen Care — All screens should be tersedia pada Lampiran X1.
handled carefully to avoid dents and scratches, 13.4 Perhatian Screen – Semua screen seharusnya
dirt, or grease on active surfaces. Grease and lint ditangani dengan hati-hati untuk menghindari
may be removed from lead screens with a kepenyokan dan goresan, kotoran, atau
solvent. Fluorescent screens should be cleaned in berminyak pada permukaan yang aktif. Minyak
accordance with the recommendations of the dan debu boleh dihilangkan dari screen timbal
manufacturer. Screens showing evidence of dengan solvent. Screen fluorescent seharusnya

Pusdiklat BATAN 26
physical damage should be discarded. dibersihkan sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Screen yang menunjukkan bukti kerusakan fisik
seharusnya dibuang.
15. Geometry 15. Geometri
15.1 The source to film distance necessary to 15.1 Jarak sumber ke film perlu untuk
reduce geometric unsharpness to a negligible menurunkan ketidaktajaman geometri sampai
amount depends upon the film or film-screen jumlah yang dapat diabaikan bergantung pada
combinations, focal-spot size, and object–film film atau kombinasi screen-film, ukuran focal
distance. Geometric unsharpness is given [see spot, dan jarak obyek ke film. Ketidaktajaman
Fig. 2(a)] by the equation: geometri diberikan [lihat Gambar 2(a)] dengan
persamaan:
Ug = Ft/do Ug = Ft/do
where: dimana:
Ug = geometric unsharpness, Ug = ketidaktajaman geometri
F = maximum projected dimension of radiation F = proyeksi maksimum dimensi sumber radiasi, t
source, = jarak dari sisi sumber benda uji ke film,
t = distance from source side of specimen to film, dan
and do = jarak sumber ke obyek
do = source–object distance.
CATATAN 3 – do dan t harus dalam satuan pengukuran yang sama;
NOTE 3 — do and t must be in the same units of measure; the units satuan Ug harus sama dengan satuan F.
of Ug will be in the same units as F. CATATAN 4 – Nomogram untuk menentukan Ug diberikan dalam
NOTE 4 — A nomogram for the determination of Ug is given in Gambar 3 (satuan inchi-pound). Gambar 4 menunjukkan nomogram
Fig. 3 (inch-pound units). Fig. 4 represents a nomogram in metric dalam satuan metric.
units. Contoh :
Example: Diberikan :
Given: Jarak sumber ke obyek (do) = 40 in.,
Source–object distance (do) = 40 in., Ukuran sumber (F) = 500 mils, dan
Source size (F) = 500 mils, and Jarak film ke sisi sumber benda uji (t) = 1,5 in.
Source side of specimen to film distance (t) = 1.5 in. Gambar garis lurus (putus-putus pada Gambar 3) antara 500 mils
Draw a straight line (dashed in Fig. 3) between 500 mils on the F pada skala F dan 1,5 in. pada skala t. Catat titik pada perpotongan
scale and 1.5 in. on the t scale. Note the point on intersection (P) of (P) dari garis tersebut dengan garis pivot. Gambar garis lurus (tidak
this line with the pivot line. Draw a straight line (solid in Fig. 3) putus-putus pada Gambar 3) dari 40 in. pada skala do melalui titik P
from 40 in. on the do scale through point P and extend to the Ug dan diperpanjang ke skala Ug. Perpotongan garis tersebut dengan
scale. Intersection of this line with the Ug scale gives geometrical skala Ug memberikan ketidaktajaman geometri dalam millimeter,
unsharpness in millimetres, which in the example is 19 mils. yang dalam contoh tersebut adalah 19 mils.

In as much as the source size, F, is usually fixed Karena ukuran sumber, F, biasanya tetap untuk
for a given radiation source, the value of Ug is sumber radiasi tertentu, nilai Ug pada dasarnya
essentially controlled by the simple do /t ratio. dikendalikan oleh perbandingan sederhana dari
do/t.

Pusdiklat BATAN 27
Nomogram untuk menentukan ketidaktajaman geometri
(Inch-Pound Units)

Pusdiklat BATAN 28
20. Storage of Film 20 Penyimpanan Film
20.1 Unexposed films should be stored in such a 20.1 Film yang tidak disinari seharusnya
manner that they are protected from the effects of disimpan dengan cara sedemikian hingga
light, pressure, excessive heat, excessive terlindung dari pengaruh cahaya, tekanan, panas
humidity, damaging fumes or vapors, or berlebihan, kelembaban berlebihan, asap atau uap
penetrating radiation. Film manufacturers should yang merusak, atau radiasi penembus. Pabrik film
be consulted for detailed recommendations on seharusnya memberikan rekomendasi terperinci
film storage. Storage of film should be on a ―first mengenai penyimpanan film. Penyimpanan film
in,‖ ―first out‖ basis. seharusnya berdasar pada ―pertama masuk‖,
―pertama
keluar‖. 20.2 More detailed information on film storage is
provided in Guide E 1254. 20.2 Informasi lebih terperinci mengenai
penyimpanan film terdapat pada Pedoman E
1254.

21. Safelight Test 21. Uji Cahaya Aman


21.1 Films should be handled under safelight 21.1 Film seharusnya ditangani pada kondisi
conditions in accordance with the film cahaya aman sesuai dengan rekomendasi pabrik
manufacturer’s recommendations. ANSI PH2.22 film. ANSI PH2.22 dapat digunakan untuk
can be used to determine the adequacy of menentukan kecukupan kondisi cahaya aman
safelight conditions in a darkroom. dalam ruang gelap.

23. Film Processing, General 23. Pemrosesan Film, Umum


23.1 To produce a satisfactory radiograph, the 23.1 Untuk menghasilkan radiograf yang
care used in making the exposure must be memadai, perhatian yang digunakan dalam
followed by equal care in processing. The most membuat penyinaran seharusnya diikuti dengan
careful radiographic techniques can be nullified perhatian yang sama dalam pemrosesan. Teknik
by incorrect or improper darkroom procedures. radiografi yang paling hati-hati dapat di batalkan
23.2 Sections 24-26 provide general information oleh prosedur ruang gelap yang tidak benar atau
for film processing. Detailed information on film tidak tepat.
processing is provided in Guide E 999. 23.2 Bagian 24-26 menyediakan informasi
umum untuk proses film. Informasi terperinci
mengenai proses film terdapat dalam pedoman E
999.

25. Manual Processing 25. Pemrosesan Manual


25.1 Film and chemical manufacturers should be 25.1 Pabrik film dan kimia seharusnya
con-sulted for detailed recommendations on memberikan rekomendasi rinci mengenai
manual film pro-cessing. This section outlines the pemrosesan film manual. Bagian ini
steps for one acceptable method of manual menggambarkan langkah demi langkah salah satu
processing. metode pemrosesan manual yang dapat diterima.
25.2 Preparation —No more film should be 25.1 Persiapan – Tidak ada film yang seharusnya
processed than can be accommodated with a diproses dapat ditampung dengan jarak pisah
minimum separation of 1 /2 in. (12.7 mm). minimum ½ in. (12,7 mm). Hanger diisi dan
Hangers are loaded and solutions stirred before larutan diaduk sebelum memulai pengembangan.
starting development. 25.3 Memulai Pengembangan – Jalankan timer
25.3 Start of Development — Start the timer and dan letakkan film kedalam tangki developer.
place the films into the developer tank. Separate Pisahkan pada jarak minimal ½ in. (12,7 mm) dan
to a minimum distance of 1 /2 in. (12.7 mm) and goyang pada dua arah kira-kira 15 detik.
agitate in two directions for about 15 s.

25.4 Development — Normal development is 5 to 25.4 Pengembangan – Pengembangan normal


8 min at 68°F (20°C). Longer development time adalah 5 sampai 8 menit pada 68°F (20°C).
generally yields faster film speed and slightly Waktu pengembangan yang lebih lama umumnya
more contrast. The manufacturer’s menghasilkan kecepatan film yang lebih cepat

Pusdiklat BATAN 29
recommendation should be followed in choosing dan agak lebih kontras. Rekomendasi pabrik
a development time. When the temperature is seharusnya diikuti dalam memilih waktu
higher or lower, development time must be pengembangan. Bila temperature lebih tinggi atau
changed. Again, consult manufacturer- lebih rendah, waktu developer harus dirubah.
recommended development time versus Lagi, pertimbangkan kurva waktu pengembangan
temperature charts. Other recommendations of terhadap temperatur yanag direkomendasikan
the manufacturer to be followed are pabrik. Rekomendasi pabrik lainnya yang diikuti
replenishment rates, renewal of solutions, and adalah laju penambahan larutan, penggantian
other specific instructions. larutan, dan instruksi khusus lainnya.

25.5 Agitation—Shake the film horizontally and 25.5 Agitasi – Kocok film secara mendatar dan
vertically, ideally for a few seconds each minute tegak lurus, idealnya beberapa detik setiap
during development. This will help film develop menitnya selama pengembangan. Hal ini akan
evenly. membantu film berkembang secara rata.
25.6 Stop Bath or Rinse — After development is 25.6 Stop Bath atau Membilas – Setalah
complete, the activity of developer remaining in pengembangan selesai, aktivitas developer yang
the emulsion should be neutralized by an acid tersisa di emulsi seharusnya dinetralkan dengan
stop bath or, if this is not possible, by rinsing stop bath asam atau, jika hal ini tidak mungkin,
with vigorous agitation in clear water. Follow the bilas dengan agitasi yang kuat dalam air bersih.
film manufacturer’s recommendation of stop bath Ikuti rekomendasi pabrik film mengenai
composition (or length of alternative rinse), time komposisi stop bath (atau lamanya membilas
immersed, and life of bath. sebagai alternative), waktu mencelup, dan umur
larutan.
25.7 Fixing — The films must not touch one 25.7 Fixing – Film jangan menyentuh satu sama
another in the fixer. Agitate the hangers vertically lainnya dalam fixer. Goyang hanger secara
for about 10 s and again at the end of the first vertikal kira-kira 10 detik dan lagi pada akhir
minute, to ensure uniform and rapid fixation. menit pertama, untuk menjamin proses fixation
Keep them in the fixer until fixation is complete yang rata dan cepat. Jaga film dalam fixer sampai
(that is, at least twice the clearing time), but not fixation selesai (yaitu, sekurangnya dua kali
more than 15 min in relatively fresh fixer. waktu clearing), tetapi tidak lebih dari 15 menit
Frequent agitation will shorten the time of dalam fixer yang relatif baru. Agitasi yang sering
fixation. akan memperpendek waktu fixation.

25.8 Fixer Neutralizing — The use of a hypo 25.8 Penetralan Fixer – Penggunaan hypo
eliminator or fixer neutralizer between fixation eliminator atau penetral fixer antara proses fiksasi
and washing may be advantageous. These dan pencucian dapat menguntungkan. Bahan
materials permit a reduction of both time and tersebut memungkinkan menurunkan waktu dan
amount of water necessary for adequate washing. jumlah air yang perlu untuk pencucian yang
The recommendations of the manufacturers as to cukup. Rekomendasi pabrik seperti persiapan,
preparation, use, and useful life of the baths penggunaan, dan umur penggunaan larutan
should be observed rigorously. seharusnya diamati secara cermat.

25.9 Washing — The washing efficiency is a 25.9 Pencucian – Efisiensi pencucian adalah
function of wash water, its temperature, and flow,
fungsi dari air pencuci, yaitu temperatur, dan
and the film being washed. Generally, washing is
aliran, dan film yang dicuci. Umumnya,
very slow below 60°F (16°C). When washing at pencucian sangat lambat dibawah 60°F (16°C).
temperatures above 85°F (30°C), care should be Bila pencucian pada temperature diatas 85°F
exercised not to leave films in the water too long.
(30°C), perhatian seharusnya dicermati untuk
The films should be washed in batches without tidak meninggalkan film didalam air terlalu lama.
contamination from new film brought over from Film seharusnya dicuci dalam kelompok tanpa
the fixer. If pressed for capacity, as more films
tercemar dari film baru yang dibawa dari fixer.
are put in the wash, partially washed film should
Bila kepenuhan, karena banyak film yang
be moved in the direction of the inlet. diletakkan dalam pencucian, sebagian film yang
dicuci seharusnya digeser kearah masukan air.
25.9.1 The cascade method of washing uses less 25.9.1 Pencucian metode cascade menggunakan

Pusdiklat BATAN 30
water and gives better washing for the same sedikit air dan mencuci lebih baik untuk lamanya
length of time. Divide the wash tank into two
waktu yang sama. Membagi tangki cucian
sections (may be two tanks). Put the films from
menjadi dua bagian (boleh dua tangki). Letakkan
the fixer in the outlet section. After partial
film dari fixer pada bagian keluaran air. Setelah
washing, move the batch of film to the inletmencuci sebagian, pindahkan kelompok film ke
section. This completes the wash in fresh water.
bagian masukan air. Hal ini menuntaskan
25.9.2 For specific washing recommendations,pencucian dalam air bersih.
consult the film manufacturer. 25.9.2 Untuk rekomendasi pencucian khusus,
konsul pabrik film.
25.10 Wetting Agent—Dip the film for 25.10 Wetting Agent – Celup film kira-kira 30
approximately 30 s in a wetting agent. This detik dalam wetting agent. Hal ini membuat air
makes water drain evenly off film, which mengalir dengan rata dari film, yang
facilitates quick, even drying. memudahkan pengeringan cepat, rata.

25.11 Residual Fixer Concentrations — If the 25.11 Konsentrasi Sisa Fixer – Jika bahan kimia
fixing chemicals are not removed adequately fixing tidak terbuang dengan memadai dari film,
from the film, they will in time cause staining or suatu waktu akan menyebabkan noda atau pudar
fading of the developed image. Residual fixer pada gambar yang dikembangkan. Konsentrasi
concentrations permissible depend upon whether sisa fixer yang diizinkan bergantung pada apakah
the films are to be kept for commercial purposes film dipertahankan untuk kegunaan komersial (3
(3 to 10 years) or must be of archival quality. sampai 10 tahun) atau harus bermutu
Archival quality processing is desirable for all penyimpanan. Pemrosesan mutu penyimpanan
radiographs whenever average relative humidity diinginkan untuk semua radiograf jika
and temperature are likely to be excessive, as is kelembaban relatif rata-rata dan temperature
the case in tropical and subtropical climates. The sering berlebih, seperti pada kasus dalam iklim
method of determining residual fixer tropis dan subtropis. Metode menentukan
concentrations may be ascertained by reference to konsentrasi sisa fixer dapat diketahui dengan
ANSI PH4.8, PH1.28, and PH1.41. mengacu pada ANSI PH4.8, PH1.28, dan
PH1.41.
25.12 Drying — Drying is a function of (1) film 25.12 Pengeringan – Pengeringan adalah fungsi
(base and emulsion); (2) processing (hardness of (1) film (dasar dan emulsi); (2) pemrosesan
emulsion after washing, use of wetting agent); (kekerasan emulsi setelah pencucian,
and (3) drying air (temperature, humidity, flow). menggunakan wetting agent); dan (3) udara
Manual drying can vary from still air drying at pengering (temperature, kelembaban, aliran).
ambient temperature to as high as 140°F (60°C) Pengeringan manual dapat bervariasi dari udara
with air circulated by a fan. Film manufacturers pengering diam pada temperature kamar sampai
should again be contacted for recommended setinggi-tingginya 140°F (60°C) dengan udara
drying conditions. Take precaution to tighten film sirkulasi menggunakan kipas. Pabrik film
on hangers, so that it cannot touch in the dryer. seharusnya dihubungi lagi untuk rekomendasi
Too hot a drying temperature at low humidity can kondisi pengeringan. Ambil tindakan pencegahan
result in uneven drying and should be avoided. untuk mengencangkan film pada hanger,
sehingga tidak menyentuh pada pengering.
Temperatur pengeringan yang terlalu panas pada
kelembaban yang rendah dapat menghasilkan
pengeringan yang tidak rata dan seharusnya
dihindari.

Pusdiklat BATAN 31

Anda mungkin juga menyukai