Anda di halaman 1dari 27

WELDING INSPECTOR

&
WELDING INSPECTION
INSPEKTUR LAS
Seorang pengambil keputusan dalam pemeriksaan
pengelasan yang mewakili sebuah badan hukum
 Fabrikator

 Galangan

 Perusahaan Asuransi

 Wakil Pemerintah

 Jasa Inspeksi

 dll.
QUALIFIKASI
 Kondisi phisik yang baik
 Pengelihatan yang baik
 Mental yang profesional
 Mempunyai pengetahuan tentang pengelasan
 Mempunyai pengetahuan tentang gambar, spesifikasi
dan prosedur
 Mempunyai pengetahuan tentang metoda pengetesan
 Mempunyai pengetahuan untuk memelihara catatan
 Mempunyai pengalaman mengelas
 Mendapatkan pendidikan dan pelatihan dasar teknik las
dan metalurgi
 Mempunyai pengalaman di bidang pemeriksaan
 Jika dipersyaratkan Customer harus mempunyai Sertifikat
Welding Inspector (BKI, ITS, CSWIP, AWS DLL)
KODE ETIK
 Integritas yang tinggi (kejujuran)
 Tanggung jawab dengan tugasnya
 Tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan
sepihak dalam membuat suatu keputusan,
pernyataan, mengkritisi dalam membuat
argumen
 Harus menghindari conflict of interest
 Tidak ada tawar menawar
 Menjadi seorang praktisi yang mewakili
perusahaan
TUGAS & TANGGUNG JAWAB
 Mampu menginterpretasikan gambar dan spesifikasi
 Memeriksa spesifikasi pembelian
 Memeriksa gudang material dan konsumabel las
 Memeriksa peralatan las
 Memeriksa persiapan sambungan (permukaan)
 Memeriksa penyetelan sambungan
 Memeriksa dan menyaksikan test mekanikal dan analisa kimia
 Memeriksa cacat pada base metal (plat, pipa, profil, tempa, cor)
 Mengkualifikasi WPS
 Mengkualifikasi welder (juru las) & operator las
 Memeriksa secara sampling dari produk
 Mengevaluasi hasil test
 Memelihara catatan dan laporan
WELDABILITY (MAMPU LAS)
Untuk mendapatkan sambungan struktur las
yang sempurna, material induk (base material)
harus mempunyai sifat mampu las
(weldability) yang baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi weldability


adalah :
 Welding Metallurgy
 Welding Chemistry
 Joint Preparation
SELECTION SAMPLES for
WELDING

 Sebagai key person dalam aktivitas pemeriksaan las,


ada beberapa cara pemeriksaannya ;
 Complete sampling
 Statistical sampling
 Partial sampling : - specified partial

- random partial
WELDING PROCESSES
 Untuk pemilihan proses las, yang perlu diperhatikan :
 Limiting factor
 Dimension of material
 Welding position
 Root requirement
 Back side accessability
 Joint preparation
 Availability of welding equipment
 Availability of welding talent
 Quality level requirement
 Economic
 Safety
WELD JOINT PREPARATION
Persiapan untuk mengakomodasikan proses las
sehingga dapat meminimalisasi penyimpangan
Faktor-faktor pertimbangan :
 Contamination
 Edge preparation
 Root opening and fit up
 Suitability of joint for welding
 Accessibility
 Geometry
DISCONTINUITIES
Discontinuities adalah ketidak sempurnaan
Discontinuities ≠ Defect
Yang membedakan : Type, Ukuran & jumlah, Lokasi

Dapat diterima atau ditolaknya discontinuities


diatur oleh kriteria penerimaan dari codes, rules,
specification atau peraturan-peraturan lain yang
digunakan.

Pengelasan yang sempurna merupakan bentuk susunan


atom-atom seragam (uniform) pada garis lajurnya
TYPES OF
DISCONTINUITIES
 Porosity
 Inclusion metallic & non metallic
 Insufficient throat (underfill)
 Inadequate joint penetration (incomplete
penetration)
 Incomplete fussion
 Overlap
 Undercut
 Lamination & delamination
 Lamellar tearing
 Crack (defect)
SIZE OF DISCONTINUITY

Dapat / tidak dapat diterimanya discontinuity


harus dievaluasi tentang ukuran yang di -
ijinkan sesuai dengan standar aturan yang
digunakan dalam bentuk linier
LOCATION OF DISCONTINUITY
Lokasi sesuai dengan penyebab terjadinya
problem discontinuity.
 Porosity dapat diidentitaskan dimana
kontaminasi terjadi.
 Crack, lokasi dan orientasinya bisa diperkirakan
seberapa besar beban yang dapat diterima oleh
struktur
INSPECTION PROCESSES
Inspektur Las berwenang untuk menerima hasil
pengelasan dengan visual inspection sesuai
specifation, tetapi tidak boleh dengan mudah
meluluskan/merekomendasi tanpa disertai dengan
pembuktian yang diperlukan, antara lain :
 Hasil NDT

 Analisa kimia

 Hasil dari laboratorium metallurgy

 Hasil dari mekanikal test


SELECTION OF
INSPECTION METHOD

Dasar pertimbangan untuk mendapatkan hasil yang


terbaik :
 Keterbatasan inspection method

 Standar penerimaan (Acceptance standard)

 Biaya
KETERBATASAN DARI
INSPECTION METHOD
Rekaman hasil inspeksi mempunyai keterbatasan–
keterbatasan untuk masing-masing metoda
 Radiography hanya dapat mendeteksi retak yang

arahnya paralel dengan arah sinar dan tidak


dapat mendeteksi kedalaman cacat. Hal ini bisa
dilakukan dengan ultrasonic test (UT). Tetapi UT
tidak bisa untuk material Nickel base, Austenitic
SS
STANDAR PENERIMAAN
(ACCEPTANCE STANDARDS)

Hasil pemeriksaan tidak berarti tanpa adanya


penetapan standar penerimaan ( standar
acceptance criteria) untuk masing-masing rules,
codes dll. yang digunakan
BIAYA
 Biaya masing-masing inspection method berbeda
dengan, sesuai dengansituasi dan kondisinya.
 NDT :
 Ada 2 faktor dasar pertimbangannya :
 Jenis peralatan

 Performance test yang diharapkan

Secara umum biaya RT, UT, ET lebih besar dari VT, PT, MT
 DT :
 Digunakan untuk pembuatan WPS dan WQT yang spesifikasinya
diatur oleh Codes, Rules, Standard sehingga menjadi bagian dari
biaya pelaksanaan kualifikasi
 Meliputi uji - Mechanical properties
- Chemical analysis

- Toughness
APLIKASI
 Inspeksi digunakan pada pengelasan :
 Pipe & tube
 Pressure vessel
 Struktur yang menerima beban statis & dinamis
 Manufacturing product
 Peralatan nuklir
 Shipbuilding & marine industry
 Power generation
 Chemical industry
INSPEKSI
INSPEKSI VISUAL
VISUAL
 Yang akan diperiksa tampilan seluruh
permukaan las.
 Jika persiapan sambungan sudah baik dan
welder yang melaksanakan berkualifikasi,
maka hasil pengelasannya akan terlihat baik
 Visual Inspection terbatas pada pendeteksian
discontinuitas pada permukaan.
 Visual Inspection harus dilaksanakan
"sebelum, selama dan sesudah pengelasan",
sehingga dapat mengurangi 80-90 %
discontinuitas yang akan diperiksa/dideteksi
dengan metode inspeksi lainnya.
Ada 9 item yang harus diperiksa
sebelum dan selama pengelasan :
1. Proses Pengelasan
2. Pembersihan
3. Pemanasan awal (Preheat) dan temperatur
antar lapisan (interpass temperature)
4. Persiapan sambungan (Joint preparation)
5. Logam pengisi/Filler metal
6. Flux atau gas pelindung
7. Chipping, grinding atau gouging
8. Pengecekan Distorsi
9. Temperatus pasca pengelasan (Postheating).
PEMILIHAN
PEMILIHAN METODE
METODE INSPEKSI
INSPEKSI

Ada dua jenis pengetesan, yaitu :


1. NDT (Non Destructive Test) atau Uji Tak Merusak :
Visual Inspection

Liquid Penetration Test


Magnetic Particle Test

Ultrasonic Test

Radiographic Test
2. DT (Destructive Test) atau Uji Merusak :

Bend Test (Uji Lengkung )

Tensile Test (Uji Tarik)

HardnessTest (Uji Kekerasan)

Impact Test (Uji Pukul)

Chemical Analisys (Uji komposisi


Kimia)
Press Test / Leak Test

 Untuk menguji kebocoran, misalnya vessel, tanki,


lambung kapal bawah air dll
 Dilaksanakan dengan memberi tekanan udara pada
sisi dalam (kurang dari 300 KPa), kemudian
dimasukkan dalam air atau dilabur dengan buih sabun
bagian luar lasan, bila bocor akan keluar gelembung
udara
DESTRUCTIVE TESTING
(DT)
 Pengetesan merusak, a.l. :
 Bend test
 Tensile test
 Hardness test
 Impact test
 Chemical analysis
 Untuk pengetesan benda produk, bisa dilaksanakan
dengan membuat run-off tabs, sehingga tidak
mengganggu benda produk
INSPECTION VERIFICATION

 Untuk verifikasi, inspektur harus membuat :


 Catatan / Report Inspection

 Penandaan

 Pengesahan

Anda mungkin juga menyukai