Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN

TRAINING WELDING INSPECTOR

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kompetensi Sertifikasi Welding Inspector

Disusun Oleh ;
FEMTO NUR PRATAMA

KERJA SAMA TUK-KIAT GLOBAL BATAM SUKSES


DENGAN
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MINYAK DAN GAS
INDONESIA
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Summary Report
Welding Inspector
PT. Pertamina (Persero)
Angkatan 25

Offshore Technology Institute


TUK-KGBS

Rev. Date Prepared By Approved By Accepted By

0 September 05,
2015

Femto Nur Pratama Eko Budianto

Peserta Sertifikasi Pembina – TUK LSP MIGAS


KGBS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 1
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DAFTAR ISI

SEKSI URAIAN PAGE


Halaman Judul
Halaman Pengesahan 1

Daftar Isi 2

Daftar Lampiran 4

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 5

1.2 Tujuan 5

1.3 Ruang Lingkup 5

1.4 Referensi 6

BAB II Dasar Teori


2.1 Welding Inspector 7

2.2 Safety Welding 9

2.3 Proses Pengelasan 11

2.4 Non Destructive Test 16

2.5 Destructive Test 20

2.6 Welding Defect 22

2.7 WPS & PQR 25

BAB III Data dan Hasil


3.1 Data 29

3.1.1 Praktek Visual Inspection 29

3.1.2 Praktek Pembacaan Film Radiography 29

3.1.3 Praktek Liquid Penetrant Test 30

3.1.4 Praktek Pembuatan WPS dan PQR 30

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 2
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

3.2 Hasil 31

3.2.1 Praktek Visual Inspection 31

3.2.2 Praktek Pembacaan Film Radiography Test 35

3.2.3 Praktek Liquid Penetrant Test 38

3.2.4 Praktek Pembuatan WPS dan PQR 40

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 69

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 3
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DAFTAR LAMPIRAN

Attachment 1 Essential Variable WPS AWS D1.1 for SMAW process

Attachment 2 Essential Variable WPS ASME IX for SMAW process

Attachment 3 Essential Variable WPS API 1104 for SMAW process


Attachment 4 Dokumentasi Running PQR AWS D1.1
Attachment 5 Dokumentasi Running PQR ASME IX
Attachment 6 Dokumentasi Running PQR API 1104

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 4
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT. Pertamina (Persero) merupakan National Energy Company yang
memiliki bisnis Oil & Gas maupun energy baru dan terbarukan baik dari sektor hulu
sampai dengan sektor hilir. Seiring dengan perkembangan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia terhadap energi, investasi maupun
kehandalan Sarana Fasilitas di lingkungan Pertamina harus diutamakan, seperti
rencana investasi pembangunan Refinery Unit baru, pengembangan dan
modernisasi Terminal BBM dengan pembangunan Storage yang memenuhi standar
dunia maupun maintenance Sarfas yang rata-rata telah berumur lebih dari 20 tahun.
Untuk menunjang hal tersebut, kebutuhan akan ketersediaan tenaga kerja
yang memilikii skill di bidang welding akan signifikan jumlahnya. Dimana aktifitas
welding mempunyai standar dan spesifikasi teknis yang sangat ketat dengan
mengacu pada standar internasional. Untuk itulah dibutuhkan tenaga pengawas
(welding inspector) untuk menjamin mutu/quality sesuai dengan yang dipersyaratkan
oleh standar internasional. Seseorang yang akan melakukan pengawasan quality
pun harus mempunyai kualifikasi yang diakui oleh standar nasional maupun
internasional. Oleh karena itu, disiapkan training di Offshore Technology Institute
Batam yang difokuskan pada standar praktis bagi para pekerja Pertamina yang akan
berkecimpung di bidang welding inspeksi sebagai pengetahuan untuk aplikasi
dilapangan dengan kualifikasi nasional berbasis Lembaga Sertifikasi Profesi minyak
dan Gas (LSP MIGAS)

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan training welding inspector ini yaitu :
1. Sebagai syarat uji kompetensi welding inspektor dalam menyelesaikan
pelatihan welding inspector
2. Sebagai output dari seorang welding inspector dalam menyelesaikan
pekerjaannya.

1.3 Ruang Lingkup


1.3.1 Pengetahuan Teori :
1. Welding Inspector (WI)
2. Safety Welding & JSA (Job Safety Analysis)
3. Proses Pengelasan
4. NDT (Non Destructive Testi
5. DT (Destructive Test)
KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 5
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

6. Welding Defect
7. WPS (Welding Procedure Specification) & PQR (Procedure Qualification
Record)

1.3.2 Materi Praktek :


Selain dari pelajaran teori didalam training welding inspector yang
diselenggarakan oleh Offshore Technology Institute / TUK–KGBS, juga
terdapat Materi praktek yaitu :
1. Praktek Visual inspeksi
2. Praktek Pembacaan Film Radiography Test
3. Praktek Liquid Penetrant Test
4. Praktek pembuatan WPS dan PQR lengkap dengan data ujinya.
Materi praktek tersebut dituangkan dalam sebuah summary report sebagai
bukti tertulis.

1.4 Referensi

Dalam proses training baik teori dan praktek selalu mengacu kepada
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dari BNSP (LSP-MIGAS)
serta international code dan standard yang umum dipakai oleh dunia industri
migas dan perkapalan, diantaranya adalah :
1. SKKNI Welding Inspektor BNSP LSP-MIGAS
2. American Welding Society :
AWS D1.1 : Structural Welding Code-Steel
3. American Petroleum Institute:
API STD 1104 : Welding of Pipelines and Related Facilities
4. American Society of Mechanical Engineers
ASME Sec V : Non Destructive Examination
ASME Sec IX : Qualification Standard for Welding and Brazing
Procedures,Welders,
Brazers, and Welding and Brazing Operators
(ASME Boiler and Pressure Vessel Code)

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 6
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

BAB II DASAR TEORI

2.1 Welding Inspector


2.1.1 Definisi dan Tugas Welding Inspector
Welding Inspector adalah Orang yang bertanggung jawab dan terlibat
langsung dalam menilai mutu hasil las dengan merujuk pada standar
/kode/spesifikasi yang digunakan/disepakati.

Seorang Welding Inspector memiliki objek inspeksi sebagai berikut :

Gambar 2.1. Objek Inspeksi Welding Inspector

2.1.2 Kompetensi Welding Inspector


Untuk memiliki kualifikasi sebagai seorang welding inspector, seseorang harus
memiliki kompetensi kerja sebagai welding inspector dimana harus lulus dalam
sebuah uji kompetensi. Salah satu unit kompetensi yang berlaku termuat dalam
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep. 42 /
MEN / II / 2009 Tentang Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 7
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Gambar 2.2 Daftar Unit Kompetensi Bidang Jasa Industri Pengelasan


Sub Bidang Welding Inspector

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 8
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

2.2 Safety Welding


2.2.1 Tujuan Safety Welding
ANSI Z49.1:2005 tentang Safety Welding, Cutting, and Allied Processes Part 1,
menuliskan bahwa tujuan safety pada pekerjaan welding adalah “for the protection of
persons from injury and illness and the protection of property (including equipment)
from damage by fire explotions arising from welding, cutting and allied processes.”

Welding inspector harus memastikan bahwa juru las dan/atau operator las
telah menggunakan APD minimal yang terdiri dari :
1. Helm / pelindung kepala
2. Welding Shield
3. Safety glasses / kacama mata
4. Welding slip
5. Wear Pack / Coverall
6. Hand glove / sarung tangan
7. Safety Shoes

2.2.2 Job Safety Analysis


Seorang Welding Inspector juga memiliki tugas untuk membuat Job Safety
Analysis (JSA) dari sebuah pekerjaan pengelasan. Job Safety Analysis (JSA)
merupakan upaya untuk mempelajari/menganalisa serta mencatat tiap-tiap urutan
langkah kerja suatu pekerjaan, dilanjutkan dengan identifikasi potensi-potensi
bahaya di dalamnya kemudian diselesaikan dengan menentukan upaya terbaik untuk
mengurangi ataupun menghilangkan/mengendalikan bahaya-bahaya pada pekerjaan
yang dianalisa tersebut dengan menyusun/menerbitkan dan mensosialisasikan Job
Safety Analysis pada tenaga kerja

Langkah-langkah dalam menyusun JSA (Job Safety Analysis) antara lain :


1. Menentukan Jenis Pekerjaan
Pekerjaan yang memiliki riwayat kecelakaan kerja paling parah ataupun sering
merupakan prioritas utama untuk dianalisa keselamatannya. Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam menentukan pekerjaan yang akan dianalisa
ialah sebagai berikut :
 Tingkat keseringan kecelakaan kerja.
 Tingkat kecelakaan yang menyebabkan cacat.
 Potensi keparahan kecelakaan kerja.
 Pekerjaan yang bersifat baru.
 Pekerjaan yang memiliki riwayat hampir celaka (nearmiss).
KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 9
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

2. Merinci urutan-urutan / langkah-langkah pekerjaan dari awal dimulai pekerjaan


sampai dengan selesainya pekerjaan
3. Mengidentifikasi bahaya dan potensi kecelakaan kerja terhadap tiap-tiap
urutan kerja yang dilakukan.
4. Menentukan langkah pengendalian terhadap bahaya-bahaya tiap urutan kerja
yang dilakukan.

Berikut salah satu contoh Job Safety Analysis untuk pekerjaan pengelasan SMAW :

Gambar 2.3 Job Safety Analysis Pekerjaan Pengelasan SMAW

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 10
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

2.3 Proses Pengelasan


2.3.1 Shielded Metal Arc Welding (SMAW)
Pengelasan SMAW disebut juga sebagai Las busr listrik atau manual arc
welding. Proses pengelasan ini adalah yang paling sering dan umum digunakan
karena dapat mengelas berbagai macam jenis logam. Proses pengelasan ini panas
untuk mencairkan material dasar dan elektroda, panas akan membuat lelehan
material dasar dan elektroda menyatu membentuk logam lasan.

Gambar 2.4 Pengelasan SMAW

Keuntungan :
- Lebih murah dan secara operasional handal dan sederhana
- Pada semua material dapat memakai peralatan yang sama
- Dapat dikerjakan pada ketebalan berapapun
- Dapat dikerjakan dengan semua posisi pengelasan

Kekurangan:
- Proses diskontinu karena keterbatasan panjang elektrode
- Terdapat slag yang harus dihilangkan
- Pada low hydrogen electrode perlu penyimpanan khusus
- Efisiensi endapan rendah (65%)

2.3.2 Gas Metal Arc Welding (GMAW)


Pengelasan GMAW adalah pengelasan yang menggunakan shielding gas
untuk melindungi logam lasan saat terjadinya pengelasan agar tidak terkontaminasi
dengan udara dan menimbulkan cacat porosity. Pengelasan GMAW dapat
menggunakan gas Karbondioksida atau biasa dikenal dengan MAG (Metal Active
Gas) dan Gas Argon yang biasa dikenal dengan pengelasan MIG (Metal Inert Gas).
KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 11
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Gambar 2.5 Pengelasan GMAW


Keuntungan:
- Efisiensi tinggi dan proses pengerjaannya cepat.
- Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan (welding position).
- Tidak menghasilkan slag atau terak,
- Memiliki jumlah deposit (deposition rates) yang lebih tinggi dibandingkan
SMAW.
- Membutuhkan sedikit pembersihan setelah pengelasan.

Kekurangan :
- Wire-feeder memerlukan pengontrolan yang continuo.
- Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback.
- Cacat las porositi/lubang-lubang kecil sering terjadi akibat pengunaan gas
pelindung yang kualitasnya tidak baik.

2.3.3 Flux-Cored Arc Welding (FCAW)


Pengelasan FCAW adalah proses penngelasan yang mencairkan filler
elektrodanya atau kawat lasnya secara terus menerus untuk mengisi base metal.
Berdasarkan metode pelindungnya, FCAW terbagi 2 yaitu :
1. FCAW Self Shielding yaitu pengelasan yang melindungi logam las dengan
menggunakan flux yang dihasilkan dari hasilkan dari fusi saat pengelasan.
2. FCAW Gas Shielding yaitu pengelasan yang menggunakan dual gas yaitu gas
sendiri dan gas dari luar sistem sebagai pelindung logam las saat pengelasan.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 12
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Gambar 2.6 Pengelasan FCAW


Keuntungan :
- kualitas las-an sangat baik, sambungan las-an halus dan seragam.
- Laju deposit bahan metal yang tinggi
- Adanya self shielding electrode sehingga cocok untuk aplikasi lapangan
- Penetrasi yang dalam meminimalisir potensi cacat akibat fusi

Kekurangan :
- Harga mesin mahal, Lebih rumit dalam hal penyetelan
- Jarak hubung yang terbatas antara pelaksana dengan alat pemasok kawat
elektroda
- Jika dibandingkan dengan GMAW, FCAW masih memerlukan pembersihan
slag

2.3.4 Submerged Arc Welding (SAW)


Pengelasan SAW adalah pengelasan yang menggunakan busur untuk
mencairkan base metal dan elektroda untuk menjadi logam las. Pengelasan ini
menggunakan fluks yang berbentuk pasir untuk melindungi logam pengisi dari udara
luar dihasilkan lasan yang baik. Pengelasan ini dapat dilakukan secara otomatis dan
semiotomatis.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 13
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Gambar 2.7 Pengelasan SAW

Keuntungan :
- Endapan las tinggi sehingga efisiensi juga tinggi
- Dapat dihasilkan penetrasi yang dalam
- Tidak diperlukan skill operator yang tinggi karena sudah dilakukan dengan
otomatis
- Kualitas pengelasan sangat baik

Kekurangan :
- Besar kemungkinan terjadinya incomplete penetration dan incomplete fusion.
- Harus dilakukan pembersihan slag
- Posisi terbatas
- Filler metal tertutup flux
- Sering terjadi hot cracking atau solidification crack

2.3.5 Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)


Pengelasan busur tungsten gas adalah proses pengelasan busur tidak
terumpan yang menggunakan elektrode tungsten dan gas mulia sebagai pelindung
busur. Pengelasan ini juga dikenal dengan nama pengelasan gas mulia tungsten
(tungsten inert gas welding, TIG). Pengelasan GTAW dapat menghasilkan
temperatur yang sangat tinggi, sehingga dapat digunakan untuk mengelas berbagai
macam logam termasuk stainless steel.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 14
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Gambar 2.8 Pengelasan GTAW

Keuntungan:
- kualitas las-an sangat baik, mutu tinggi
- tidak ada percikan las-an (spatter)
- Dapat dikerjakan dengan semua posisi pengelasan
- Dapat digunakan untuk berbagai macam logam termasuk stainless steel
- Tidak ada slag
- Efesiensi tinggi

Kekurangan :
- Kecenderungan terjadi lack of fusion dan tungsten inclusion
- Deposition rate rendah
- Untuk penyambungan > 10 mm, gtaw relative lebih mahal
- Memerlukan keterampilan juru las yang lebih tinggi disbanding dengan GMAW
atau SMAW

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 15
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

2.4 Non Desctructive Test


2.4.1 Definisi Non Destructive Test
Nondestructive Testing (NDT) atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai
Uji Tak Rusak (UTR), adalah suatu metode fisis untuk menentukan kondisi bahan
tanpa merusak bahan. Pengujian terhadap karakteristik bahan dilakukan secara tidak
langsung, tetapi melalui karakteristik yang dapat dihubungkan dengan kondisi yang
sebenarnya. Keuntungan dari metode UTR :
- Tidak merusak bahan.
- Dapat dilakukan di site (di lokasi alat/ bahan)
- Dapat dilakukan pada bahan sebanyak yang diinginkan (tidak terbatas pada
sepotong benda uji)
2.4.2 Metode NDT Test
Ada beberapa metode uji tak rusak, yaitu :
1. Visual Inspeksi (VT)
Metode NDT paling mendasar adalah pemeriksaan visual. Visual testing
dilakukan dengan hanya melihat benda yang diuji menggunakan mata untuk
melihat adakah ketidaksempurnaan permukaan yang terlihat. Dapat juga
digunakan alat Bantu berupa kamera dan perlengkapan computer untuk
membantu penglihatan dan menjangkau tempat-tempat yang sulit dilihat secara
langsung serta menggunakan alat ukur guna melakukan pengukuran terhadap
cacat yang terjadi. Kelebihan metode ini tidak membutuhkan biaya dan dapat
langsung dilihat tanpa membutuhkan waktu yang lama. Kelemahannya hanya
dapat mengetahui cacat yang berada di permukaan dan terlihat oleh mata.

Gambar 2.9 Proses Pelaksanaan Visual Inspection Test

2. Magnetic Particle Test (MPT)


Metode MPT ini digunakan untuk memunculkan medan magnet dalam bahan
dengan bantuan arus listrik, arah medan magnet akan dibelokkan sehingga
terjadi kebocoran fluks magnetik bila melalui cacat. Bocoran fluks magnetik akan
menarik butir-butir ferromagnetik di permukaan sehingga lokasi cacat dapat
ditunjukkan. Metode ini hanya dapat digunakan pada bahan ferromagnetic.
KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 16
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

 Kelebihan :
Dapat mendeteksi cacat permukaan & sedikit di bawah permukaan
(subsurface), pre-cleaning tidak critical, indikasi cacat langsung terlihat,
cepat, murah, dan praktis (portable).

 Kekurangan :
Tidak bisa mendeteksi cacat pada material non-ferrous (ex. Al, Mg, most
SS), kurang optimal untuk area yang luas, kedalaman jarak subsurface yang
bisa di deteksi terbatas, perlu post cleaning (demagnetisasi), besaran arus
menyesuaikan besarnya material (ex. Material casting & forging), harus hati-
hati agar tidak terjadi pemanasan lokal pada titik kontak listrik, diperlukan
skill & pengalaman untuk aplikasinya, untuk bentuk-bentuk material khusus
timbul masalah bagaimana memberi medan magnet dengan arah yang tepat
(medan magnet harus memotong sumbu utama cacat).

Gambar 2.10 Proses Pelaksanaan Magnetic Particle Test

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 17
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

3. Liquid Penetrant Test (LPT)


Metode LPT ini adalah salah satu metode NDT yang mampu mendeteksi cacat
terbuka pada permukaan suatu bahan atau komponen, misalkan retakan
terbuka. Prinsip dasarnya adalah sifat kapilaritas. Cara kerjanya yaitu penetrasi
cairan ke dalam diskontinuitas yang terbuka pada permukaan bahan. Setelah
permukaan bahan dibersihkan, dengan bantuan zat lain (developer), cairan yang
ada dalam cacat bahan ditarik ke permukaan (dengan metode difusi) dan
mengeluarkan warna tertentu (merah/ hijau-fluorescent) sehingga lokasi cacat
dapat ditentukan. Metode ini dapat digunakan pada bahan-bahan logam, gelas &
keramik.

Gambar 2.11 Proses Pelaksanaan Liquid Penetrant Test

 Kelebihan :
Mudah digunakan, cepat aplikasinya, bisa diaplikasikan di area yang luas
dan profil/ geometri benda yang kompleks, bisa digunakan pada permukaan
material yang kasar, hasil pemeriksaan bisa dilihat langsung di permukaan
benda, praktis (portable), murah (investasi rendah).

 Kekurangan :
Hanya bisa mendeteksi cacat di permukaan, tidak bisa pada material yang
berpori, perlu pre & post cleaning, cairan kimia perlu penangannan yang
benar, mudah berubah oleh kontaminan terutama air.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 18
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

4. Ultrasonic Test (UT)


Metode ini menggunakan gelombang ultrasonik berfrekuensi tinggi (2 - 4 MHz)
ditembuskan ke dalam bahan. Dalam penjalarannya di dalam bahan, gelombang
ultrasonik akan memantul setiap kali menjumpai bidang pantul (termasuk cacat).
Bila geometrinya bersesuaian sedemikian rupa sehingga gelombang pantul
dapat diterima oleh probe, maka indikasinya dapat diamati melalui layar CRT
(Cathode Ray Tube). Melalui indikasi yang muncul pada CRT lalu dianalisa untuk
mengetahui cacat bahan. Untuk mendapatkan cacat seakurat mungkin, dalam
scanning disediakan probe dengan berbagai jenis probe (dimensi, frekuensi, dan
berbagai sudut probe yaitu 0, 45, 60, 70). Metode ini dapat digunakan pada
baja.

Gambar 2.12 Proses Pelaksanaan Ultrasonic Test

 Kelebihan :
Akurasi tinggi untuk mengukur cacat bahkan ketebalan material, bisa
mendeteksi cacat di bawah permukaan, kedalaman penetrasi untuk deteksi
cacat paling tinggi, sedikit preparasi peralatan, hasil bisa dibaca langsung,
bisa diperoleh gambar detail dengan alat tersendiri.

 Kekurangan :
Perlu access untuk mentransmisikan gelombang ultrasonic, perlu skill &
pengalaman lebih dalam mengoperasikannya, perlu medium coupling, tidak
bisa diaplikasikan pada material dengan permukaan kasar/ berprofil/ sangat
kecil & tipis/ tidak homogen, besi tuang sulit untuk diinspeksi karena
transmisi yang dihantarkan rendah dan banyak noise gelombang, cacat yang
linear/ sejajar dengan arah gelombang susah didideteksi, perlu kalibrasi.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 19
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

5. Radiography Test (RT)


RT menggunakan penetrasi sinar gamma atau X-Ray pada benda uji untuk
mencari cacat internal atau tersembunyi. Sebuah generator X-ray atau isotop
radioaktif digunakan sebagai sumber radiasi. Radiasi diarahkan melalui benda uji
dan pada film atau detektor lainnya. The shadowgraph yang dihasilkan
menunjukkan cacat internal dan kondisi fisik benda uji. Ketebalan benda uji dan
perubahan densitas terlihat sebagai warna yang lebih terang atau lebih gelap
pada film atau detector. Metode ini dapat digunakan pada semua bahan.

Gambar 2.13 Proses Pelaksanaan Radiography Test

 Kelebihan :
Bisa digunakan pada semua bahan, bisa menginspeksi material dengan
berbagai geometri, minimum surface preparation, sensitif terhadap
perubahan ketebalan, korosi, void, crack & perbuahan density (kepadatan)
material, menghasilkan rekaman hasil yang permanen.
 Kekurangan :
Perlu penanganan khusus terutama masalah safety, perlu skill &
pengalaman yang tinggi untuk mengoperasikannya, arah (orientasi) dari
material & cacat sangat openting, sulit untuk menentukan kedalaman cacat,
investasi mahal.

2.5 Destructive Test


2.5.1 Definisi Destructive Test
Pengujian untuk mengetahui sifat mekanik lasan untuk mengetahui seberapa
besar kekuatan,ketangguhan,elastisitas atau keuletan suatu material saat
menahan suatu beban yang di berikan ke pada material.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 20
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

2.5.2 Metode Destructive Test


Adapun beberapa metode Destructive Test adalah sebagai berikut :
1. Impact Test
Uji Impact memberikan ketangguhan dan pembebanan kejut pada material dan
lasan pada temperature yang bervariasi dengan takikan (notch). Pengukuran
adalah energy yang diperlukan untuk mematahkan specimen dengan takikan
(notch) yang diberikan, sebesar kedalaman 2 mm pada 45o bevel atau “U” Notch.
Impact Test yang sering dipergunakan adalah CVN (Charpy V Notch) Test.

Gambar 2.14 Charpy V Notch

2. Tensile Test (Uji tarik)


Dalam suatu konstruksi yang memakai baja sangat penting sekali untuk
mengetahui kekuatan elastis suatu material dimana salah satu metodenya adalah
dengan pengujian tarik. Tujuan pengujian tarik (tensile test) adalah sebagai
berikut : Tegangan luluh (Yield Strength), Regangan (Elongation), Pengurangan
luas penampang (Reduction of Area), Diagram tegangan-regangan (Stress-Strain
Diagram), Lokasi dan mode kepecahan (location and mode of fracture). Dari
informasi tersebut dapat selanjutnya dapat digunakan untuk analisa Kualifikasi
material (raw material & weld metal) & Prosedur pengelasan (weld joint).

Gambar 2.15 Tensile Test


KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 21
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

3. Bending test
Pada sambungan las, dalam hal ini butt joint, pengujian tekuk digunakan untuk
menguji kualitas sambungan las pada material tersebut untuk mengetahui
keuletan material dan adanya cacat pada bagian dalam dari logam las tersebut.
Pengujian tekuk pada sambungan las pada dasarnya terdiri dari 3 macam, yaitu :
a. Face Bend Test: Pada face bend test, penumpu diletakkan pada sisi muka las
(face), dan akar las (root) ditekuk dengan penekan hingga tertekuk.
b. Root Bend Test: Kebalikan dari face bend test, pada root bend test penumpu
diletakkan pada sisi akar las (root), dan muka las (face) ditekan dengan
penekan hingga tertekuk.

(a) (b)
Gambar 2.16 a) Face Bend Test b) Root Bend Test

c. Side Bend Test: Side bend test dilakukan dengan cara menekuk sambungan
las ke arah samping.

Gambar 2.17 Side Bend Test


2.6 Welding Defect
Dalam suatu hasil pengelasan akan dijumpai beberapa ketidaksempurnaan
berupa welding defect pada bagian surface, filler maupun root, sebagaimana
disampaikan sebagaimana berikut ini :

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 22
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 23
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 24
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

2.7 Welding Procedure Spesification (WPS) dan Procedure Qualification


Record (PQR)
2.7.1 Pengertian Welding Procedure Spesification (WPS)
Welding Procedure Spesification adalah dokumen tertulis yang menyajikan
petunjuk kepada juru las atau operator las untuk menghasilkan mutu pengelasan
yang sesuai dengan code/standard. Untuk menghasilkan pengelasan yang baik
diperlukan WPS yang sesuai dengan code/standard, untuk itu dalam proses
pembuatan WPS diperlukan pengetahuan yang cukup dalam hal proses
pengelasan, pengetahuan bahan dan pengetahuan terhadap code/standard
yang akan digunakan dalam suatu proses pengelasan. Code/standard yang
sering kita jumpai antara lain American Standard (AWS, ASME, API dll), British
Standard (BS), Germany Standard (DIN), Japanese Standard (JIS), ISO.
Dalam suatu produksi pengelasan tidak diijinkan tanpa adanya sebuah WPS
atau WPS yang yang digunakan bukan untuk peruntukannya. Selain digunakan
untuk produksi, WPS juga digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan Welder
Performance Qualification (WPQ). Didalam WPS terdapat nilai-nilai atau variable
yang harus dipatuhi dan ada variable yang boleh untuk diubah pada saat
produksi pengalasan. Variable dalam pengelasan dapat dikelompokkan menjadi
3 (tiga), yaitu :
a. Essential variable adalah suatu variable yang menjelaskan nilai-nilai yang
penting dan dapat mengakibatkan perubahan pada mechanical properties
jika dilakukan perubahan pada variable tersebut dalam proses pengelasan.
Jika perubahan tersebut tidak dapat dihindari maka diperlukan proses
pengetesan dan pengujian ulang untuk mendapatkan WPS baru sesuai
dengan perubahan variable pada essential variable
b. Supplementary variable adalah suatu variable yang jika dilakukan
perubahan akan berpengaruh pada nilai impact pada produk lasan.
Supplementary variable dipergunakan jika material pengelasan tersebut
dipersyaratkan untuk dilakukan uji impact.
c. Nonessential variable adalah variable yang jika dilakukan perubahan tidak
akan berpengaruh pada hasil pengelasan.

2.7.2 Pengertian Procedure Qualification Record (PQR)


Procedure Qualification Record adalah dokumen tertulis yang berisi data-
data selama pelaksanaan proses pengelasan. Data-data yang bersifat essential
harus tercatat dalam PQR, apabila diperlukan, data yang bersifat
supplementary essential juga harus tercatat dalam PQR pada setiap proses
pengelasan yang digunakan selama pengelasan benda uji. Data-data yang
KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 25
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

tercatat harus merupakan data actual yang terjadi pada saat pengelasan, jika
data tidak termonitor maka tidak perlu dicatat dalam sebuah PQR.

2.7.3 Proses Pembuatan Welding Procedure Spesification (WPS)


Dalam pembuatan WPS terdapat tahapan yang harus dilalui sebagai syarat
pengesahan sebuah WPS. Langkah-langkah tersebut harus tercatat dalam
sebuah form yang didalamnya tercantum data-data sebelum, pada saat dan
setelah pelaksanaan pengelasan. Data-data yang diambil berupa semua
parameter yang bersifat Essential, nonessential dan supplementary essential.
Berikut diagram alur proses pembuatan WPS :

Gambar 2.18 Diagram Alur Pembuatan WPS


KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 26
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

a. Pembuatan/perancangan WPS atau preliminary Welding Procedure


Specification (PWPS) dengan mengacu pada code/standard yang akan
digunakan, hal ini disebut dengan Preliminary Welding Procedure
Specification (WPS). PWPS dibuat oleh Welding Engineer. Semua
parameter yang akan diajukan sebagai WPS harus tercatat di PWPS. Data-
data PWPS yang harus dicatat atau Essential variable adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan code/standard yang akan digunakan.
b. Menentukan jenis material yang akan di las (base metal)
c. Menentukan electrode classification group berdasarkan jenis material
yang digunakan
d. Menentukan diameter electrode sesuai dengan code/standard yang
digunakan
e. Menentukan ampere dan voltage yang direkomendasikan oleh pabrikan.
f. Menentukan jenis power (AC/DC) yang akan digunakan dan
polaritasnya.
g. Menentukan type posisi pengelasan sesuai dengan code/standard yang
digunakan.
h. Menentukan dimensi material yang digunakan.
i. Menentukan kombinasi material yang digunakan.
j. Menentukan desain pengelasan (arah pengelasan, desain sambungan)
k. Menentukan perlakuan panas (Preheat, Interphase Temperature dan
PWHT)

b. Running PQR. Pengambilan dan pencatatan data yang telah disusun pada
PWPS sebelum dan pada saat pengelasan benda uji disebut dengan
Running PQR. Semua variable yang terdapat pada PWPS dicatat pada
Running Sheet sesuai dengan kenyataan pada saat pengelasan. Pada saat
pelaksanaan Running PQR harus disaksikan oleh pihak yang berwenang
untuk melakukan pengesahan WPS. Data-data yang diambil pada saat
pengelasan adalah :
a. Ampere
b. Voltage
c. Travel speed
d. Heat input

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 27
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

c. Pengujian benda uji. Benda uji di test dengan beberapa metode


pengetesan baik Visual Test, Non Destructive Test (NDT) maupun
Destructive (DT) sesuai dengan code/standard yang digunakan. Pengujian
benda uji disaksikan oleh pihak yang berwenang untuk melakukan
pengesahan WPS.
Metode Non Destructive Test (NDT) yang digunakan :
a. MT (Magnetic Particel Test)
b. UT (Ultrasonic Test)
c. RT (Radiography Test)
Metode Destructive Test yang digunakan :
a. Tesnsion Test
b. Bend Test
c. Charpy V-Notch Test (jika diperlukan)

d. Hasil pengetesan dibandingkan dengan acceptance criteria pada


code/standard yang digunakan

e. Jika hasil pengetesan tidak sesuai dengan standard maka akan


dilaksanakan perubahan pada variable yang diperkirakan sebagai
penyebab terjadinya ketidaksesuaian tersebut, dan dilaksanakan proses
pengelasan ulang sampai dengan hasil pengetesan benda uji sesuai
dengan code/standard yang digunakan.

f. Jika hasil pengetesan sesuai dengan code/standard, data-data pengelasan


yang tercatat dituangkan dalam form PQR dan dilampirkan hasil
pengetesan untuk di dilakukan pengesahan WPS oleh pihak yang
berwenang melaksanakan approval pada WPS.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 28
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

BAB III DATA DAN HASIL

Dalam aktivitas untuk memenuhi kompetensi profesi seorang welding


inspector, seorang peserta dituntut memahami dan mengerti proses pengelasan
serta aktifitas inspeksi sebelum, saat dan setelah proses pengelasan. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini, dilakukan praktek inpeksi proses pengelasan sekaligus
melakukan perekaman aktivitas pengelasan untuk membuat sebuah procedure
qualification record (PQR) suatu pekerjaan welding yang selanjutnya dituangkan
pada sebuah Welding Procedure Specification (WPS). Selain itu, selama proses
training juga dipraktekan inspeksi visual, pembacaan film radiography test dan liquid
penetrant test terhadap satu atau beberapa specimen yang telah dilakukan
pengelasan sebelumnya.

3.1 Data
3.1.1 Praktek Inspeksi Visual
Untuk praktek inspeksi visual digunakan material pelat yang telah dilakukan
pengelasan sebelumnya, yaitu dengan panjang 149 mm , lebar 81 mm dan tebal
11 mm dimana sebagai objek pengamatan adalah pada bagian root.
Untuk alat ukur yang digunakan adalah penggaris untuk pengukuran panjang,
dan lebar dari suatu defect. Sedangkan Acceptance Criteria akan mengacu kepada
ASME IX.

3.1.2 Praktek Pembacaan Film Radiography Test


Pada bagian ini peserta melakukan analisa terhadap 5 film hasil radiografi dan
menentukan reject atau tidaknya sebuah film berdasarkan defect-defect yang
terdeteksi. Peserta juga menentukan acceptance dari sebuah film radiografi
berdasarkan density yang diukur menggunakan densitometer dan membandingkan
hasilnya dengan density limitations pada ASME V Article 2 T-282, jumlah wire IQI
yang terlihat pada film juga dihitung dan dibandingkan dengan ASME V Article 2 T-
233.

Equipment yang digunakan dalam praktek ini adalah :


1. Viewer
2. Densitometer
Material yang digunakan dalam praktek ini adalah :
1. Film hasil radiografi 5 ea.

KOMPLEK BATU AJI CENTRE RUKO BINTANG BATAM PERMAI BLOK B NO. 3A BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-393747
Email: batamtraining@gmail.com

Page 29
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

3.1.3 Praktek Inspeksi Liquid Penetrant Test


Test ini digunakan untuk melihat defect yang terjadi pada permukaan material.
Pengujian ini berdasarkan prinsip kapilaritas dimana cairan penetrant yang
disemprotkan masuk ke dalam defect pada benda uji. Dan ketika diaplikasikan
developer, cairan penetrant yang terperangkap di dalam defet tersebut keluar
sehingga timbul indikasi cacat. Indikasi tersebut diinterpretasi dan di analisis jenis
defet yang terjadi.

Equipment dan Material yang digunakan dalam praktek ini adalah :


1. Pelat ukuran 220 mm x 240 mm yang sudah dilas
2. Penetrant type : Visible
Pre cleaning Method : Solvent Spray
Penetrant application : Spray
Brand :
a. Penetrant : Mega Check MCP 2010
b. Cleaner : Mega Check MCC 1010
c. Developer : Megacheck MCD 3010
3. Kain Majun

3.1.4 Praktek Pembuatan WPS & PQR


Untuk praktek pembuatan WPS dalam hal konfigurasi material yang akan
dilas, berikut dengan parameter pengelasan serta komponen- komponen yang ada
didalamnya dirincikan secara detail dalam Preliminary Welding Procedure
Specification baik dari design joint, hingga rekaman parameter pengelasan berikut
variable-variabel didalamnya tercantum dalam PQR.

Equipment yang digunakan dalam praktek ini adalah :


1. Mesin Las Listrik Manual (SMAW)
2. Multi Tester (Voltage & Amperage gauge)
3. Thermo Infrared
4. Stopwatch
5. Welding gauge, Vernier caliper
6. Grinding dan Brushing

KOMPLEK BATU AJI CENTRE RUKO BINTANG BATAM PERMAI BLOK B NO. 3A BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-393747
Email: batamtraining@gmail.com

Page 30
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Material yang digunakan dalam praktek ini adalah :


 WPS AWS D1.1
1. Plate 263 x 100 mm (A516 - Grade 65) Thickness 12.00 mm
2. Plate 263 x 100 mm (API 2W- Grade 60) Thickness 12.00 mm
3. Electrode Ø 2.6 dan 3.2 mm (E-7016)
 WPS ASME IX
1. Pipa dia.4 “ (A106 Gr. B) Thickness 9.00 mm
2. Electrode Ø 2.6 (E-7016)
 WPS API 1104
1. Pipa dia.4 “ (A106 Gr. B) Thickness 8.00 mm
2. Pipa dia.4 “ (A53 Gr. B) Thickness 8.00 mm
3. Electrode Ø 2.6 (E-7016)

Aspek Safety
Sesuai dengan Undang-Undang keselamatan Th.1970 bahwa pekerjaan las
telah diatur oleh Negara dan dalam pelaksanaanya harus mengikuti kaidah yang
ditentukan terutama dalam hal keselamatan kerja pengelasan. Dalam training
pembuatan test coupon untuk welding procedure qualification dan praktek inspeksi
pengelasan untuk memenuhi kompetensi seorang welding inspector, maka dalam
prakteknya digunakan alat pelidung diri (safety equipment) untuk meminimalkan
resiko gangguan kesehatan yang cukup serius dan dapat meninggalkan cacat
permanen atau bahkan kematian akibat yang ditimbulkan ketika melakukan proses
pengelasan. Adapun alat pelindung diri yang digunakan meliputi:
1. Sarung tangan (Hand Gloves)
2. Sepatu safety (Safety shoes)
3. Helm pelindung (welding shield)
4. Kaca mata pelindung (safety goggles)

3.2 Hasil
3.2.1 Visual Inspeksi
Seorang welding inspector harus terkualifikasi, memahami dan mengerti
tentang inspeksi hasil pengelasan dan mampu menentukan tingkat mutu sambungan
las telah memenuhi suatu persyaratan spesifikasi , desain dan standard yang telah
ditentukan atau tidak. Berikut adalah contoh visual inspeksi dari sebuah sambungan
pengelasan :

KOMPLEK BATU AJI CENTRE RUKO BINTANG BATAM PERMAI BLOK B NO. 3A BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-393747
Email: batamtraining@gmail.com

Page 31
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Gambar 3.1 Specimen Pelat yang sudah dilakukan pengelasan

Dalam training visual inspeksi pekerjaan pengelasan specimen diatas,


referensi yang digunakan adalah SECTION IX, ASME BOILER and PRESSURE
VESSEL CODE QW-194 Visual Examination - Performance.

Root Defect
Defect Noted Code/Spec Reff.
Defect Type Accumulative total (mm) Max. Acc.
H L W Allowance /Reject
Incomplete
12 3 Not permitted Reject
Penetration
Excessive Root 7 1.5 Tidak diatur -
Incomplete
9 1.5 Not permitted Reject
Penetration
High- Low 1.5 Tidak diatur
Mechanical Damage 14 Tidak diatur

Dari hasil visual inspeksi spesiment welding diatas (hasil report


disampaikan pada halaman berikutnya) , merujuk ASME IX Acceptance criteria for
Visual Examination (QW-194) bahwa secara keseluruhan specimen pengelasan plat
diatas dinyatakan REJECT.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 32
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 33
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 34
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

3.2.2 Praktek Pembacaan Film Radiography Test

Film 1

Gambar 3.2 Film 1

Pada interpretasi yang pertama ini berdasarkan pengukuran densitometer didapat


density terukur 1,89-2,47, hasil tersebut menunjukkan bahwa film ini dapat di accept
karena sesuai dengan limitasi yang ditentukan oleh ASME V yaitu range density dari
film radiografi adalah 1,8 – 4,0. Setelah itu dilakukan pengamatan pada jumlah wire
IQI yang terlihat pada kawat, berdasarkan pengamatan jumlah wire yang terlihat
adalah sebanyak 5. Karena pada film ini thickness material nya adalah 13mm maka
menurut Table T-276 IQI masuk ke type 8 sehingga masuk ke set B pada Table T-
233.2, dan berdasarkan table tersebut maka minimal wire yang terlihat adalah 4, dan
disimpulkan bahwa film accept.

Dari hasil interpretasi ditemukan beberapa cacat yaitu cluster porosity, slag inclusion,
dan lack of fusion.

Film 2

Gambar 3.3 Film 2


KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 35
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Film 3

Gambar 3.4 Film 3

Film 4

Gambar 3.5 Film 4

Film 5

Gambar 3.6 Film 5

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 36
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Dari semua hasil interpretasi didapatkan film-film yang reject adalah film 3 dan 4.
Kedua film tersebut sudah reject di awal karena density yang didapatkan adalah 1,1-
1,5 dan 1,03-1,56 yang tidak masuk ke dalam limitasi yang ditentukan ASME V yaitu
1,8-4,0. Selain itu peserta juga melakukan pengamatan terhadap wire IQI yang
terlihat, hasil yang didapat adalah reject karena pada kedua film tidak terlihat satu
pun wire IQI.

SUMMARY HASIL PRAKTIKUM


Density Sensitivity
Contrast Weld
Film Density IQI
Acc/Rej Acc/Rej Definition imperfections
measured appearance
- Cluster
Porosity
Film - Slag
1,89-2,47 Accept 5 Accept Accept
1 Inclusion
- Lack of
fusion
-Slag Inclusion
-Porosity
-Incomplete
Film
2,3-2,5 Accept 6 Accept Accept Penetation
2
-Lack of
Fusion
-Undercut
-Lack of
Film
1,1-1,5 Reject - Reject Reject Fusion
3
-Porosity
-Lack of Fusion
Film -Incomplete
1,03-2,33 Reject - Reject Reject
4 Penetration
-Porosity
Film 1,87-2,33 Accept 5 Accept Accept -Lack of
5 Fusion
-Undercut

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 37
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

3.2.3 Praktek Liquid Penetrant Test


Uji Liquid Penetrant dilakukan pada hasil pengelasan SMAW pada plate Carbon
Steel. Berikut adalah langkah kerja yang dilakukan :

1. Pre-Clean
Benda uji di bersihkan dari kotoran/kerak yang menempel dengan
menggunakan sikat. Kemudian disemprotkan cleaner Mega Check MCC
1010 dan di bersihkan dengan kain lap/majun
2. Penetrant Application
Benda uji diberi cairan penetrant Mega Check MCP 2010 pada area las-
lasan, dan tunggu dwell time 2-10 menit (sesuai rekomendasi
manufacture).
3. Excess Penetrant Removal
Setelah 2- 10 menit, cairan penetrant dibersihkan dengan cara di lap
dengan kain majun. Kemudian aplikasikan cleaner pada kain majun,
kemudian di bersihkan permukaan las-lasan.
4. Developer Application
Setelah permukaan benda uji sudah bersih dari cairan penetrant,
aplikasikan cairan developer Megacheck MCD 3010 pada bagian las-
lasan. Penyemprotan dilakukan dengan jarak ± 20 cm dari benda uji dan
sesuai arah angin pada saat dilakukan pengujian.
5. Inspect/Evaluate
Tunggu beberapa saat dan lihat indikasi cacat yang tampak pada benda uji
yang telah diaplikasikan cairan developer. Catat indikasi cacat yang terjadi
dan ukur panjang dan lebar cacat. Ukur posisi cacat dari titik referensi.
Buat report hasil penetrant test
6. Post-clean
Lakukan cleaning kembali terhadap benda uji setelah dilakukan Liquid
Penetrant Test

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 38
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

PENETRANT TEST REPORT


Test Coupon
Size : 240 mm x 220 mm
Material spec : Plate Carbon Steel
Metode Penetrant
Penetrant type : Visible
Pre cleaning Method : Solvent Spray
Penetrant application : Spray
Brand :
- Penetrant : Mega Check MCP 2010
- Cleaner : Mega Check MCC 1010
- Developer : Megacheck MCD 3010
Dwell time : 2 – 10 minutes

Scope Examination : Weld Part

Hasil Penetrant test

1
2

Type of discontinuities
1. Porosity
2. Cluster porosity
3. Undercut

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 39
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

3.2.4 Praktek Membuat WPS dan PQR


Seorang Welding inspector dituntut harus memiliki kompetensi dalam
mereview dan suatu WPS dan PQR yang nantinya erat kaitanya terhadap pekerjaan
dierection. Oleh karena itu, sebagia nilai tambah peserta sertifikasi diberi materi
tambahan untuk mengkualifikasi atau membuat sebuah prosedur pengelasan WPS
dan PQR. WPS dan PQR merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
sebuah pekerjaan pengelasan.
WPS merupakan dokumen yang sangat penting karena berisikan prosedur
pengelasan/arahan pembuatan las produk beserta variable-variabel sesuai dengan
persyaratan code/ standard. Adapun variable yang terdapat dalam sebuah WPS
adalah sebagai berikut:
1. General data (Code referensi, Supporting document, proses pengelasan
yang digunakan)
2. Joint konfigurasi (Joint design, Edge preparation, dan backing material)
3. Material (Spesifikasi & grade material, Thickness range dan Diameter
range/pipa)
4. Filler metal (Specifikasi, size)
5. Posisi ( Posisi groove, welding progression, fillet position)
6. Heat treatment (Preheat, PWHT, interpass temperature)
7. Gas (backing gas, flow rate, compotition)
8. Electrical Characteristic (Polarity, current, voltage, Amphere, travel speed,
Heat input)
9. Technique (Teknik pengisian filler metal, jumlah pass, metoe cleaning,
metode gauging)
10. Approval (Pihak pembuat, client, pihak ketiga)

Sedangkan PQR ( Procedure Qualification Record ) merupakan catatan


atau record dari parameter essential variable pada saat test coupon dilaksanakan.
PQR hanya dibutuhkah untuk WPS yang membutuhkan kualifikasi. suatu PQR teridiri
dari data data berikut ini :
1. Record parameter welding lengkap sesuai Standard.
2. Record parameter welding yang bukan essensial tapi mungkin di
butuhkan dalam produksi atau mutu.
3. Data Material certificate test coupon
4. Data consumable certificate yang digunakan dalam welding test coupon
5. Data lulus uji NDT seperti MPI atau DPI, UT atau RT
6 Data lulus test destruktif test (Mechanical test) dari badan independent
test
KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM
Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 40
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Jenis jenis parameter welding yang harus direcord saat running test coupon
minimum harus memuat semua essential variable yang telah ditentukan dalam
standard yang digunanakan untuk masing masing proses welding. Berikut
merupakan PQR dan WPS yang dibuat dengan mengacu pada AWS D1.1, ASME IX
dan API 1104 lengkap dengan seluruh welding parameternya. Adapun dokumentasi
proses ini terlampir.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 41
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

4.1.1 Visual Inspection, Radiograpgy test dan Liquid Penetrant Test


Setelah melakukan visual inspection, pembacaan radiography test dan liquid
penetrant test . Dari kegiatan tersebut kami menjadi lebih memahami perihal :
a. Jenis jenis welding defect
b. Penanggulangan atau perbaikan jika terjadi cacat atau deffect dalam
proses pengelasan.
c. Penggunaan Equioment dan material yang diperlukan dalam pelaksanaan
visual inspection, pembacaan radiography test dan liquid penetrant test
d. Acceptance criteria untuk setiap deffect yang terjadi.

4.1.2 Pengamatan proses pengelasan


Setelah melakukan pengamatan proses pengelasan, kami menjadi lebih
memahami perihal :
a. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengelasan dengan proses
SMAW.
b. Urutan atau langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum melakukan
proses pengelasan.
c. Jenis kawat las ( electrode ) yang digunakan dalam proses pengelasan.
d. Posisi yang digunakan dalam proses pengelasan.
e. Istilah-istilah dalam pengelasan seperti angle bevel, root gap, root face
f. Istilah-istilah untuk layer dalam weld metal ( Root pass, Hot pass, Fill pass,
Capping )
g. Cara membersihkan Slag hasil pengelasan
h. Cara mengukur Arus listrik, Voltage atau tegangan serta travel speed untuk
proses pengelasan.
i. Temperature setiap interpass
j. Standard keselamatan kerja ketika melakukan proses pengelasan.

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 69
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

4.1.3 PQR & WPS


Setelah proses pengelasan dan visual inspeksi selesai dilakukan, dilanjutkan
dengan pembuatan WPS & PQR. Dari kegiatan tersebut kita lebih memahami
perihal :

a. Cara mengisi atau membuat PQR & WPS berdasarkan Code atau
Standard AWS D1.1, ASME Sec. IX dan API 1104
b. Mengetahui variabel – variabel dalam proses pengelasan baik yang
essential, non essential maupun yang supplementary.
c. Mengetahui cara menghitung Heat Input dari data-data yang didapatkan
selama proses pengelasan ( Ampere, Voltage dan Travel Speed )
d. Range toleransi yang digunakan dalam setiap variabel berdasarkan code
atau standard yang digunakan ( AWS D1.1, ASME Sec IX dan API 1104 )

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Page 70
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Essential Variable AWS D1.1 for SMAW Welding Procedure Qualification

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Essential Variable ASME IX for SMAW Welding Procedure Qualification

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

Essential Variable API 1104 for SMAW Welding Procedure Qualification

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR AWS D1.1

Briefing Running PQR

Setting Mesin Las - SMAW

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR AWS D1.1

Speciment Pelat ASTM Group 2 ke Group 1

Filler Metal 1 ( E7016 dia. 2.6 mm )

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR AWS D1.1

Filler Metal 2 ( E7016 dia. 2.6 mm )

Welder 6G SMAW

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR AWS D1.1

Welding Proses - SMAW

Pengukuran Electrical Parameter

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR AWS D1.1

Pengukuran Travel Speed

Pengukuran Interpass Temperature

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR AWS D1.1

Hasil Pengelasan – Root

Hasil Pengelasan – Face

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR ASME IX

Briefing Running PQR

Setting Mesin Las - SMAW

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR ASME IX

Speciment PipaA 53 Group 1ke Group 1

Filler Metal 1( E7016 dia. 2.6 mm )

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR ASME IX

Filler Metal 2( E7016 dia. 2.6 mm )

Welder 6G SMAW

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR ASME IX

Welding Proses - SMAW

Pengukuran Electrical Parameter

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR ASME IX

Pengukuran Travel Speed

PengukuranInterpass Temperature

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR ASME IX

HasilPengelasan – Root

HasilPengelasan – Face

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR API 1104

Setting Mesin Las - SMAW

Persiapan Pengelasan (pengukuran bevel dan fit up pipa)

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR API 1104

Posisi pengelasan inclined 45°

Filler Metal 1 ( E7016 dia. 2.6 mm )

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR API 1104

Filler Metal 2 ( E7016 dia. 2.6 mm )

Welder 6G SMAW

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR API 1104

Welding Proses - SMAW

Pengukuran Electrical Parameter

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR API 1104

Pengukuran Travel Speed

Pengukuran Interpass Temperature

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com
WELDING
TUK - KGBS INSPECTOR LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI
MINYAK dan GAS

DOKUMENTASI RUNNING PQR API 1104

Hasil Pengelasan

KOMPLEK RUKO TEMBESI POINT BLOCK C1-6 BATU AJI BATAM


Telpon no. 0778-7372598
Email: batamtraining@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai