Sebelum percobaan
dilakukan, ditentukan
terlebih dahulu teknik yang
digunakan dalam Liquid
Penetrant Test, pada
percobaan ini menggunakan
cairan penetran tipe visible
penetrant yang kontras
warnanya terhadap
developer karena nantinya
akan menggunakan
pencahayaan dengan cahaya
putih. Lalu untuk
menghilangkan cairan
penetran tipe visible
digunakaan
solventremovable, cairan
yang larut.
Proses Pencahayaan
Langkah pertama sebelum
dilakukan pengujian liquid
penetrant, menyalakan
lampu meja dan
mengukur intensitas
cahayanya menggunakan
light meter, harus didapatkan
nilai intensitas cahaya
minimal 100 fc, kemudian
mengukur jarak lampu meja
ke spesimen, setelah
didapatkan jarak dan nilai
intensitas cahaya kemudian
dilanjutkan proses
selanjutnya.
Pre-Cleaning
Langkah kedua sebelum
dilakukan pengujian liquid
penetrant, spesimen (weld
part) dibersihkan terlebih
dahulu dengan cara
dibersihkan dengan sikat
baja lalu mengelap
permukaan menggunakan
tisu kering, kemudian tisu
kering yang lebih bersih
dibasahi dulu dengan
cleaner lalu digosokkan
pada spesimen untuk
membersihkan spesimen
dari kotoran, oli, lemak-
lemak, dll. Kemudian
spesimen disemprot dengan
cleaner. Ditunggu satu
menit. Lalu material uji di-
lap hingga benar-benar
bersih.
Kelompok 3 - DM-VA 2
Penentuan Dwell Time
Sebelum dilakukan
DwellTimes penyemprotan cairan
Type of
Material Form (minutes)
Disconti- penetran terlebih dahulu
Pene- Deve-
nuity
trant loper ditentukan dwell time yang
Aluminium, Castings Cold 5 7
magnesium and welds shuts,
digunakan untuk proses
, steel, porosity, penetrasi liquid penetrant
brass and lack of dengan baik. Dwell Time
bronze, fusion,
titanium cracks ditentukan dengan dua
and (allforms) pertimbangan, yang pertama
high-
temperatu- ditentukan dari bahan
re alloys penetrant tersebut, dan yang
Wrought Laps,crac 10 7 kedua menggunakan tabel
materials- ks (all
extrusion, form) standar dari ASME 2010
forging, section V article 6,
plate
Carbide- Lack of 5 7 berdasarkan bahan yang
tipped fusion, digunakan. Untuk rentang
tools porosity, suhu dari 50 ° F sampai 125 °
cracks
Plastic All forms Cracks 5 7 F (10 ° C hingga 52 ° C).
Glass All forms Cracks 5 7 Karena material ujinya
Cermamic All forms Cracks, 5 7
porosity
berupa baja maka dwell time
(ASME sect. V article 6) minimumnya adalah 5
menit.
Aplikasi Liquid Penetrant
Setelah itu dilakukan
penyemprotan liquid
penetrant ke material uji
dengan dwell time 10
menit yang ditujukan agar
diperoleh penetrasi liquid
penetrant yang baik. Selain
itu juga warna cairan
penetran yang digunakan
berbeda (kontras) dengan
warna developer yang
digunakan supaya dapat
diketahui secara visual
diskontinuitas yang ada.
Kelompok 3 - DM-VA 3
Cleaning Sisa Penetrant
Setelah liquid penetrant
disemprotkan, dan dengan
menggunakan dwell time
10 menit, liquid penetrant
yang ada di daerah
spesimen yang akan
diamati, dibersihkan
dengan menggunakan tisu
yang telah disemprotkan
cleaner. Caranya yaitu
dengan mengelap
menggunakan tisu yang
telah disemprotkan cleaner
ke permukaan spesimen
dengan secara searah.
Perhatian tidu yang
digunakan harus bersih
karena jika tidak,
dikhawatirkan kotoran
yang ada pada kain akan
menempel pada spesimen
uji.
Aplikasi Developer
Setelah 10 menit liquid
penetrant disemprotkan
pada material uji ,
selanjutnya barulah
disemprotkan developer ke
material uji dengan jarak
penyemprotan ± 25
centimeter sehingga
diperoleh penyemprotan
yang rata ke seluruh
permukaan material uji.
Dwell time dari developer
yaitu minimum 10 menit.
Tujuan disemprotkan
developer yaitu untuk
memunculkan liquid
penetrant ke permukaan.
Interpretasi
Kelompok 3 - DM-VA 4
Setelah spesimen
disemprot dengan
developer dengan rata,
kemudian ditunggu selama
10 menit hingga benar-
benar diperoleh hasil yang
baik lalu kita mengamati
adanya warna liquid
penetrant yang tampak
karena terangkat keluar
kepermukaan oleh
developer. Warna yang
tampak tersebut kemudian
diukur panjangnya dan
didokumentasikan untuk
diperoleh data yang lebih
baik mengenai
diskontinuitas yang
diperoleh dari pengujian
Non-Destructive Test
dengan menggunakan
Liquid Penetrant.
Evaluasi
Setelah proses pengamatan
dan pengukuran dilakukan
proses pemasukan data
kedalam tabel hasil
percobaan dengan
menggolongkan
diskontinuitas yang terjadi
apakah termasuk kedalam
indikasi jenis cacat bentuk
atau ukuran dengan
mengacu pada ASME VIII
div.I mengenai acceptance
criteria.
Post Cleaning
Kelompok 3 - DM-VA 5
Setelah diadakan
evaluasi, tahap yang
terakhir yaitu
pembersihan spesimen.
Spesimen dibersihkan
dengan cara mengelap
permukaan menggunakan
kain lap, kain lap yang
telah dibasahi dengan
cleaner, kemudian
spesimen disemprot
dengan cleaner kemudian
dilap lagi dengan kain lap.
Hal ini ditujukan agar
liquid penetrant dan
developer yang telah
disemprotkan pada
spesimen dapat terangkat,
sehingga spesimen bersih
seperti pada tahap pre-
cleaning.
Kelompok 3 - DM-VA 6
Tabel 3. 1 Data hasil evaluasi
10 R10 P=9, L=7 Rounded √ Panjang cacat rounded lebih dari 5mm
11 R11 P=4, L=4 Rounded √ Panjang cacat rounded kurang dari 5mm
12 R12 P=5, L=4 Rounded √ Panjang cacat rounded lebih dari 5mm
13 R13 P=5, L=3 Rounded √ Panjang cacat rounded lebih dari 5mm
14 R14 P=5, L=4 Rounded √ Panjang cacat rounded lebih dari 5mm
15 R15 P=4, L=3 Rounded √ Panjang cacat rounded kurang dari 5mm
16 R16 P=2, L=2 Rounded √ Panjang cacat rounded kurang dari 5mm
17 R17 P=1, L=1 Rounded √ Panjang cacat rounded kurang dari 5mm
18 R18 P=3, L=2 Rounded √ Panjang cacat rounded lebih dari 5mm
22 L4 P=7, L=1,5 Linier √ Lebar cacat lebih dari sama dengan 1.5mm
Kelompok 3 - DM-VA 8
Kelompok 3 - DM-VA 9