Anda di halaman 1dari 6

Nama : YANUR ARZAQA GHIFFARI

Perusahaan : PT PLN (Persero) PUSHARLIS


No. HP / email : 085649577236 / yanurarzaqa@gmail.com

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN
UNIT PELAKSANA PRODUKSI & WORKSHOP VI
Jl. Ngagel Timur No. 16 Surabaya 60283
Nomor : IK-TEK-03
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
Tanggal :
Non Destructive Test – ULTRASONIC TESTING
Halaman : 1 dari 6 halaman

1. TUJUAN
Instruksi Kerja NDT – Ultrasonic Testing (UT) disusun untuk memberi acuan standar pada pelaksanaan
pekerjaan NDT yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) PUSHARLIS, yang akan digunakan oleh
teknisi, operator atau tim pelaksana di lapangan.

2. RUANG LINGKUP
2.1 Instruksi kerja ini mencakup penjelasan alur kerja dan pedoman teknis pelaksanaan Non Destructive Test
(NDT) Ultrasonic Test (UT).
2.2 Instruksi kerja ini berlaku di lingkungan PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan.

3. PENANGGUNG JAWAB
3.1 Manager Unit Pelaksana bertanggung jawab terhadap pelaksanaan prosedur dan mengetahui laporan
akhir hasi uji NDT pekerjaan.
3.2 Manager Bagian Produksi dan Tim Quality Assurance (QA) bertanggung jawab memastikan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan prosedur standar pekerjaan yang berlaku.
3.3 Tim Quality Control (QC) bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan uji NDT sesuai dengan prosedur
pekerjaan yang berlaku.

4. REFERENSI
4.1 Introduction dan Code & Standard Non Destructive Testing – Ultrasonic Testing (UT) Level I Training
Course. Balai Besar Besar dan Bahan Teknik (B4T) – Bandung (2019).
4.2 Masterscan D-70 Sona Test user’s manual - America (2014)..
4.3 ASME Boiler and Pressure Vessel Code (BPVC), Section V (2017) - Article 4 dan 5.

5. PERSYARATAN UMUM
Manager Unit Pelaksana harus memastikan :
5.1 Semua personil yang terlibat pekerjaan ini memiliki kompetensi yang sesuai.
5.2 Bahwa semua personil telah memahami alur proses dan prosedur pelaksanaan pekerjaan sesuai
spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
5.3 Para pelaksana memahami pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan alur pekerjaan yang ditentukan.
5.4 Peralatan yang digunakan telah sesuai standard dan prosedur pelaksanaan pekerjaan.

[1]
Peralatan Ultrasonic Testing (UT) yang digunakan adalah SONATEST Tipe D-70.

6. ISTILAH DAN DEFINISI


Dalam prosedur ini yang dimaksud :
6.1 Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, yang disusun berupa suatu dokumen
formal yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan perkembangan ilmu pengetahuan atau teknis yang
seragam.
6.2 NDT (Non Destructive Test) adalah Pengujian tak merusak, merupakan aktivitas pengujian atau inspeksi
terhadap suatu benda atau material untuk mengetahui adanya cacat, retak atau discontinuity lain tanpa
merusak benda yang diuji.
6.3 UT (Ultrasonic Testing) adalah salah satu pengujian NDT dengan cara memberikan suatu gelombang
frekuensi tinggi kedalam material benda uji untuk mengukur sifat geometris dan fisik dari bahan. Pada
umumnya frekuensi yang digunakan kisaran 1 MHz sampai dengan 10 MHz.

7. URAIAN INSTRUKSI KERJA NDT – ULTRASONIC TESTING (UT)


7.1 Examination (Experiment I)
a. Probe Normal Tunggal (Single)
Dapat digunakan untuk mengukur ketebalan (thickness) sebuah material atau benda.
Sebelumnya harus memahami cara kalibrasi jarak dengan probe normal dengan berbagai jarak
jangkau di layar (range).
b. Prosedur Kalibrasi.
1. Nyalakan Alat UT (tekan ON), hubungkan Probe Single ke Alat UT melalui kabel yang sesuai
tombol fungsi probe normal. Kemudian akan muncul menu sebagai berikut :

[2]
2. Pilih MENU >> CAL (Calibration). Kemudian setting sebagai berikut :
 Probe Zero =0
 Velocity = 5930 (Steel)
 Range = 100 mm
 Delay =0
3. Pilih MENU >> CAL >> Amp (Amplifier) >> Tx Mode (Single)
Untuk memastikan probe yang digunakan adalah tunggal (single), bukan ganda (double).
Dan Frequensi yang digunakan Filter = 3 - 8 MHz.
Pastikan dalam MENU >> MEMORY >> PANEL, sudah menggunakan file setting yang sesuai
dengan probe yang ditentukan.
4. Dalam kalibrasi ini akan menentukan pulse dan angka (nilai) yang bisa ditampilkan di layar.
 Untuk mengatur Pulse, dilakukan penyesuaian hingga mendapatkan 4 pulse di layar.
Dengan cara mengatur Delay dan Probe Zero nya. Rumusan untuk menentukan jarak
yang ditentukan berdasarkan :
Jumlah Pulse = Range n = R = 100 = 4 Pulse
t Std t Std 25

 Untuk mengatur Angka (nilai), dilakukan penyesuaian setting pada menu AUTOCAL dan
GATE nya.

I = 2,5

II = 5

III = 7,5

IV = 10

 Proses setting AutoCal, setting garis bersinggungan dengan pulsa pertama dengan
kalibrasi Blok V1. Distance 1 = 25 mm dan Distance 2 = 100 mm. Untuk memastikan
pulsa pertama dipastikan = Skala 2,5 yaitu dengan cara mengatur nilai Delay dan Probe
Zero nya. Misal : Nilai Probe zero nya diubah = 1 dan nilai delay = 0.
 Rumusan untuk menentukan jarak yang ditentukan berdasarkan :
= Ketebalan x Skala layar contoh : 25 x 10 = 2,5
Range 100

 Menu GATE 1 atau GATE 2 (garis merah) dapat digunakan untuk melihat nilai yang yang
ingin diketahui.
 Apabila nilai hasil pengukuran tidak sesuai dapat dilakukan pada menu ACCEPT, jika
nilai distance 1 dan distance 2 sudah sesuai.

[3]
c. Hasil Pengukuran Blok Kalibrasi V1 dan Sampel Benda Uji

 Hasil Pengukuran Blok Kalibrasi V1 sesuai dengan standar kalibrasi yang umum
digunakan.

 Hasil Pengukuran Blok Sampel benda uji (bentuk roll)


Posisi a b c d e f g h
Hasil
Pengukuran 115,7 25,38 88,90 80,01 83,69 45,30 69,2 53,83
(mm)

 Secara umum dan disarankan untuk mengukur ketebalan (thickness) sebuah material
atau benda tidak menggunakan ultrasonic testing (UT), tetapi menggunakan alat
thickness gauge sendiri yang lebih tepat dan akurat.

7.2 Examination (Experiment II)


a. Probe Normal Ganda (Double)
 Penggunaan probe normal Ganda (Double) awal mula karena adanya dead zone pada saat
menggunakan probe single.
 Sehingga dapat menunjukkan bahwa probe single tidak dapat mengukur pada dimensi yang
kecil sebesar nilai dead zone yang rata-rata nilainya ± 10 mm. Contohnya adalah benda uji pipa
atau plat tipis. Sehingga harus menggunakan probe normal double.

[4]
b. Prosedur Kalibrasi.
1. Prosedur kalibrasi yang dilakukan pada probe normal double secara umum sama dengan
penggunaan probe normal ganda (double).
2. Nyalakan Alat UT (tekan ON), hubungkan Probe Double ke Alat UT melalui kabel yang sesuai
tombol fungsi probe normal. Kemudian akan muncul menu sebagai berikut :

3. Pilih MENU >> CAL (Calibration). Kemudian setting sebagai berikut :


 Probe Zero =0
 Velocity = 5930 (Steel)
 Range = 20 mm (nilai range diperkecil)
 Delay =0
4. Pilih MENU >> CAL >> Amp (Amplifier) >> Tx Mode (Double)
Untuk memastikan probe yang digunakan adalah tunggal (single), bukan ganda (double).
Dan Frequensi yang digunakan Filter = 3 - 8 MHz.
Pastikan dalam MENU >> MEMORY >> PANEL, sudah menggunakan file setting yang sesuai
dengan probe yang ditentukan.
5. Jangan lupa untuk dilakukan penyimpanan file setting pada MENU >> MEMORY >> SAVE
PANEL. Simpan dengan nama dank kode yang berbeda. Sehingga dapat digunakan kembali
setelah alat UT dinonaktifkan.
c. Hasil Pengukuran Blok Kalibrasi V1 pada lubang kecil dan Sampel Benda Uji
 Hasil pengukuran menggunakan probe double dapat mengukur dimensi yang kecil sebesar nilai
dead zone yang rata-rata nilainya ± 10 mm, selain itu pada layar tidak lagi terlihat dead zone-nya.

[5]
 Hasil Pengukuran sampel benda uji (mengukur tebal pipa)

Posisi 1 2 3 4 5
(mm)
A 4,97 4,77 4,87 4,15 4,50
B 4,82 4,85 4,90 4,92 4,72
C 4,77 4,87 4,76 4,97 4,88
D 5,02 4,88 4,90 4,85 4,86

Catatan :

[6]

Anda mungkin juga menyukai