Kelompok 14:
Soal:
Warna pada penetrant harus kontras dan mudah terlihat. Warna yang
digunakan biasanya warna-warna yang cerah seperti merah, kuning, biru, hijau.
Adanya dye concentrate b ertujuan agar penetrant y ang tertinggal di daerah
cacat dapat mudah terlihat.
Viskositas juga salah satu karakter dari penetrant yang penting. Perbedaan
viskositas mempengaruhi waktu yang dibutuhkan penetrant untuk menyerap
ke dalam cacat pada sampel uji.
Developer, s erbuk penyerap, berwarna putih yang dipakai bersama dengan liquid
penetrant test tipe fluorescent maupun visible. Fungsinya adalah untuk menarik
penetrant dari dalam diskontinuitas sehingga tampak di permukaan.
Jenis developer yaitu developer kering, developer basah, dan non aqueous wet
developer
● Developer Kering
Dry powder adalah developer yang paling tidak sensitif namus merupakan
developer yang paling murah dan paling mudah diaplikasikan. Developer ini
berbentuk bubuk putih yang mudah diaplikasikan di permukaan kering.
Penggunaannya bisa dengan mencelupkan benda ke dalam bubuk developer,
meletakan benda di ruang vakum lalu kemudian disemburkan bubuk
developer, atau dengan puffer. Intinya adalah agar developer bisa tersebar
merata di seluruh permukaan benda.
● Developer basah
Water soluble developer terdiri dari kumpulan bahan-bahan kimia yang larut di
air kemudian membentuk lapisan developer di permukaanya ketika cairannya
menguap. Cara terbaik untuk mengaplikasian water soluble adalah dengan
menyemprotkannya di permukaan benda. Permukaan dalam kasus ini boleh
basah atau kering. Aqueous developer memiliki wetting agent yang akan
menyebabkan additional removal entrapped penetrant. Benda basah tapi tidak
terlalu basah dikeringkan dengan dryer 70-75 fahrenheit. Apabila tidak segera
dikeringkan, indikasinya akan blur dan sulit dideteksi
Developer basah ada dua jenis yaitu non aqueous wet developer dan water base
wet developer. Non aqueous wet developer terikat dalam suatu suspensi
solvent dan dikemas dalam kaleng semprot bertekanan. Penguapan solvent
membantu menarik penetrant dari dalam diskontinuitas. Nonaqueous wet
developer paling sering digunakan bersama solvent removable penetrant dan
jarang dipakai bersama water washable atau post-emulsifiable penetrants. Non
Aqueous wet developer merupakan jenis developer yang paling sensitif dalam
mendeteksi diskontinuitas halus. Hasil terbaik diperoleh apabila developer
diaplikasikan dalam bentuk lapisan tipis dan rata. Seperti halnya developer
kering, non aqueous developer hanya diaplikasikan pada permukaan yang
benar-benar kering.
Aplikasi : Area permukaan yang besar dan area dengan kuantitas objek banyak
dan sama.
● Solvent-removable Visible
● Water-washable Visible
Aplikasi : Area diskontinuitas yang rendah, Area retak yang ketat, dan grinding
crack.
● Solvent-removable Fluorescent
● Water-washable Fluorescent
Aplikasi : Area permukaan yang besar, area permukaan yang kasar, dan
kuantitas banyak pada objek yang sama.
Karena Water Washable Penetrants adalah metode yang paling ekonomis untuk
diterapkan. Penetrant berlebih dapat dihapus dari permukaan objek dengan cara dibilas
dengan air saja.
14. Jelaskan kelebihan dan kekurangan PT.
Kelebihan :
Kekurangan :
Dye Penetrant - Flaw Detector | Visible Dye Penetrant diakses pada 9 April 2020, 15.01
WIB
International Atomic Energy Agency, “Liquid Penetrant and Magnetic Particle Testing at
Level 2”
https://blkserang.kemnaker.go.id/digilib/index.php?p=fstream-pdf&fid=250&bid=78diakse
s pada 9 April 2020, 14.30 WIB
https://www.qualitymag.com/articles/89763-basic-principles-of-liquid-penetrant-inspection
diakses pada 9 April 2020, 16.32 WIB
Hellier, Chuck. Chapter 4: Penetrant Testing diakses pada 9 April 2020, 15.00 WIB