Anda di halaman 1dari 16

Tugas 2

Due: 18 April 2019


Nama NPM
Baron Rifky Abdillah 1706070173
Rosalina Kezia 1706070141
Firhan Kaf 1706070192
Ramses Juan 1706070154
1. Prinsip Fisika Penetrant Test
Inspeksi penetran cair adalah metode yang digunakan untuk mengungkapkan cacat
permukaan dengan pengeluaran dari pewarna berwarna atau fluoresent dari cacat
pada material. Teknik ini didasarkan pada kemampuan cairan untuk ditarik ke
dalam cacat pemecah permukaan "bersih" oleh aksi yang dinamakan capillary
action.
Capillary action ini merupakan kemampuan suatu liquid untuk mengalir melewati
ruangan atau saluran yang sempit tanpa dipengaruhi oleh gaya gaya dari luar
seperti gaya gravitasi dan lain sebagainya.
Melalui metode ini, diskontinuitas akan terdeteksi dengan mengamati liquid yang
muncul pada permukaan dari dalam cacat.
2. Hubungan dengan Viscosity, Surface
Tension, Angle of Contact, Wetabillity,
Capillarity, Penetrability, Retention,
Bleeding Washability
Surface Tension (Surface Wetting Capability) adalah kemampuan untuk secara bebas membasahi
permukaan objek yang sedang diperiksa. Pada antarmuka permukaan cair-padat, jika molekul-
molekul cairan memiliki daya tarik yang lebih kuat pada molekul-molekul permukaan padat
daripada satu sama lain (kekuatan perekat lebih kuat dari gaya kohesif), pembasahan permukaan
terjadi. Secara bergantian, jika molekul-molekul cair lebih kuat saling tertarik satu sama lain
daripada molekul-molekul permukaan padat (gaya kohesif lebih kuat dari kekuatan perekat),
butiran-butiran cair dan tidak membasahi permukaan bagian.

Salah satu cara untuk menghitung Surface Tension (Surface Wetting Capability) adalah dengan
mengukur Angle of Contact yang diaplikasikan ke permukaan objek tersebut. Angle of Contact ini
merupakan sudut yang dibentuk oleh antarmuka padat / cair dan antarmuka cair / uap diukur dari
bentuk cair. Agar material penetran bisa dikatakan efektif, Angle of Contact harus sekecil mungkin.
2. Hubungan dengan Viscosity, Surface Tension,
Angle of Contact, Wetabillity, Capillarity,
Penetrability, Retention, Bleeding Washability

Viscosity menggambarkan resistensi cairan untuk mengalir. Cairan


seperti air yang mudah mengalir, memiliki viskositas yang lebih rendah
daripada cairan seperti kecap. Viskositas memiliki sedikit efek pada
kemampuan bahan penetran untuk memasuki cacat tetapi itu memiliki
efek pada kecepatan di mana penetran mengisi cacat. viskositas yang
berlebihan akan menghasilkan dwell time yang lama sedangkan
viskositas rendah menyebabkan berkurangnya dwell time tetapi
membuat penetran rentan terhadap pencucian.
3. Tahapan Utama Proses
Pengujian NDT dengan Liquid
Penetrant
1. Surface Penetration: Membersihkan permukaan material agar tidak ada pengotor yang menghalangi penetran
untuk masuk ke permukaan yang terdapat defect
2. Penetrant Application: bahan penetran diaplikasikan dengan menyemprot, menyikat, atau merendam bagian
dalam bak penetran
3. Penetrant Dwell: Penetran dibiarkan di permukaan untuk waktu yang cukup untuk memungkinkan penetran
sebanyak mungkin ditarik dari atau meresap ke dalam defect
4. Excess Penetrant Removal: pengeluaran penetran yang berlebih dari permukaan sampel sambil mengeluarkan
sesedikit mungkin penetran dari defect
5. Developer Application: Lapisan tipis pengembang yang ditaruh pada sampel untuk menarik penetrasi yang
terperangkap dalam cacat kembali ke permukaan di mana itu akan terlihat
6. Indication Development: Pengembang ditetapkan untuk berdiri di bagian permukaan untuk jangka waktu yang
cukup untuk memungkinkan ekstraksi penetran yang terperangkap keluar dari permukaan material cacat apapun
7. Inspeksi: dilakukan di bawah pencahayaan yang sesuai untuk mendeteksi indikasi dari segala kekurangan yang
mungkin ada
4. 3 Sistem Penetrant dan 2
Jenis Material Penetrant (2 x 3 =
6 varian Sistem Penetrant)

Varian sistem:
Postemulsifable flourescent
Material penetrant: Sistem Penetrant: Solvent removeable
Water Washable flourescent
Fluorescent Penetrants
Post-emulsifed Water washable flourescent
Visible Penetrants
Solvent-removable Postemulsifable visible
Solvent removeable visible
Water washable visible
5. Gambaran Unit Inspeksi untuk Sistem Water-
washable Penetrant yang Terdiri atas 7 Tahapan
Inspection under
Draining excess
Application of penetrant Water rinsing ultraviolet light to check
penetrant
thoroughness of rinsing

Final ultraviolet-light
Aplication of developer Drying
inspection for flaws
6. Pentingnya Pre-cleaning
Pre-cleaning dilakukan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Penghilangan kontaminasi permukaan yang tidak memadai dapat
menyebabkan terlewatnya indikasi yang relevan karena:
1. Penembus tidak memasuki celah
2. Penembus kehilangan kemampuannya untuk mengungkapkan cacat
karena bereaksi dengan zat yang terkandung dalam cacat
3. Permukaan segera mengelilingi cacat mempertahankan terlalu
banyak penetran yang menutupi penampilan sebenarnya dari cacat
7. 3 Proses Pre-cleaning yang
Umum Digunakan
Metode pembersihan kimiawi meliputi pembersihan alkali atau asam, pengawetan
atau etsa kimia, dan pembersihan rendaman garam cair.
Metode pembersihan mekanis meliputi jatuh, peledakan basah, abrasif kering
peledakan, penyikatan kawat, dan pembersihan air atau uap tekanan tinggi.
Pembersihan mekanis dapat menutupi kekurangan dengan mengolesi logam yang
berdekatan dan dengan mengisinya dengan bahan abrasif.
Metode pembersihan pelarut termasuk degradasi uap, penyemprotan pelarut,
menyeka pelarut, dan perendaman ultrasonik menggunakan pelarut. Perendaman
ultrasonik sejauh ini merupakan cara paling efektif untuk memastikan bagian yang
bersih, tetapi itu bisa menjadi investasi peralatan modal yang sangat mahal.
8. Jelaskan fungsi dari emulsifiers dan solvent

Fungsi Emulsifiers: supaya Fungsi solvent: untuk


suatu penetran dapat menghilangkan penetran pada suatu
dihilangkan dari permukaan area yang kecil, dengan
material dengan mengusapkan kain yang sudah
memungkinkan pentran dibasahi dengan solvent pada area
tersebut menjadi mudah
dibilas/dibersihkan dengan air. kecil tersebut. berbeda dengan
emulsifiers, solvent tidak
menggunakan air dalam
menghilangkan penetran.
9. Jelaskan Karakteristik Kimia dan Fisik yang penting dari
Material Penetrant.
• Non korosif, tidak menyebabkan korosi pada material yang di inspeksi
• Surface Energy, kemampuan liquid penetran untuk dapat mebasahi luas permukaan material
dan tidak membentuk butir2 liquid
• Viskositas, kemampuan liquid penetran dalam mengalir, efeknya ada pada kecepatan suatu
liquid dalam memenuhi defect pada material
semakin rendah viskositas, semakin mudah liquid mengalir
• Specific gravity, gaya grafitasi yang dapat berkerja searah atau melawan arah dengan gaya
kapiler
• Gaya adhesi dan gaya kohesi seimbang
Adhesi: gaya Tarik menarik antara liquid penetran dengan permukaan solid material
Kohesi: gaya yang menahan liquid untuk tetap berkumpul
untuk dapat menghilangkan penetran, gaya adhesi yang bekerja harus cukup lemah teteapi
harus tetap seimbang dengan gaya kohesi nya karena memengaruhi wetting ability penetran
• Flash point, temperature terendah dimana liquid akan membentuk uap di dekat
permukaannya yang bisa terbakar secara singkat saat ter ekspos oleh api.
10. Jelaskan fungsi dari Developer.
Developer berfungsi untuk menarik bahan penetran yang terjebak keluar dari suatu defect, dan
kemudian disebarkan di permukaan bagian tersebut sehingga dapat dilihat oleh inspektur.

11. Jelaskan 2 jenis Developer, karakteristik dan penggunaannya.


• Dry powder
berbentuk bubuk putih yang hanya akan menempel pada daerah dimana terdapat penetran
yang terjebak pada defect yang sebelumnya sudah membasahi permukaan bagian.
Penetran akan mencoba membasahi permukaan partikel penetran dan mengisi kekosongan
antar partikel, yang kemudian membawa lebih banyak penetran ke permukaan bagian
dimana ia dapat dilihat. Dry powder developer menghasilkan indikasi yang terang dan
jelas tetapi tidak menyediakan latar belakang cahaya yang seragam sehingga
penggunaannya jarang untuk visible inspection dan sering untuk fluorescent inspection.
• Water suspendible
bubuk yang dicampurkan dengan air dan membentuk suspensi yang harus beragitasi
secara berkelanjutan. Setelah diaplikasikan ke permukaan spesimen, water suspendible
developer segera dikeringkan dan hasilnya akan terdapat coating latar belakang putih
sehingga memudahkan pengamatan visible inspection maupun fluorescent inspection
12. Bandingkan ke-6 Sistem Penetrant berdasarkan
Sensitivitas, Aplikasi, dan Penggunaannya.
Digunakan untuk
Visible Penetrant mengindikasi defect Level ½ (Ultra low)
berukuran besar.

Level 1 (Low)
Lebih sensitive dari visible
Flourescent penetration. digunakan untuk
Penetrant mengindikasi defect berukuran
kecil (small surface crack, dll) Level 2 (Medium)

Level 3 (High)
Level 4
(Ultra High)
13. Mengapa water-washable penetrant paling banyak
digunakan?
Water washable system paling banyak digunakan karena untuk menghilangkannya
sangatlah mudah dan lebih murah secara ekonomi, cukup dibilas dengan air saja
karena penetran tersebut sudah mengandung agen pengemulsi (emulsifying agent)
sehingga biasa disebut sebagai self-emulsifying systems.
Emulsi adalah campuran dua atau lebih cairan di mana satu hadir sebagai tetesan,
berukuran mikroskopis atau ultrasonikroskopis yang kemudian didistribusikan ke
bagian lainnya. Emulsi terbentuk dari cairan komponen baik secara spontan atau,
lebih sering, dengan cara mekanis, seperti agitasi, asalkan cairan yang dicampur tidak
memiliki (atau sangat terbatas) kelarutan timbal balik.
14. Jelaskan kelebihan dan kekurangan PT
Kelebihan PT Kekurangan PT

• daerah yang luas dan volume yang besar • Hanya kerusakan pada permukaan yang
dari bagian / bahan dapat diperiksa dapat dideteksi.
dengan cepat dan dengan biaya rendah. • Precleaning harus dilakukan karena
• Indikasi diproduksi langsung pada kontaminan dapat menutupi cacat.
permukaan bagian dan merupakan • Dibutuhkan pembersihan post cleaning
representasi visual dari cacat. pada material
• Bahan penetrant dan peralatan yang • Diperlukan penanganan bahan kimia dan
diperlukan relatif murah. pembuangan yang tepat.
• Metode ini memiliki sensitivitas tinggi • Pelapisan logam dari pemesinan,
terhadap diskontinuitas permukaan kecil. penggilingan, dan peledakan grit atau uap
• Metode ini memiliki beberapa batasan harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum
material, yaitu logam dan nonlogam, LPI.
magnetik dan nonmagnetik, dan bahan
konduktif dan nonkonduktif dapat
diperiksa.
Reference
• https://www.nde-ed.org/EducationResources/CommunityCollege/Penet
rantTest/cc_pt_index.htm
(diakses pukul 20.00 pm, 4/17/2019)
• https://www.magnaflux.com/Magnaflux/Resources/Blog/Differences-
Between-Developers
(diakses pukul 21.00 pm, 4/17/2019)
• http://www.tedndt.com/cat/liquid_penetrant_materials_penetrant_class
ification_system.php
(diakses pukul 06.00 am, 4/18/2019)
• https://www.unitedgamma-ndt.com/liquid-penetrant-test/ (diakses
pukul 06.24 am, 4/18/2019)

Anda mungkin juga menyukai