PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan pengujian Non-destructive test
dengan Liquid Penetrant.
1.1.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat suatu komponen
yang dapat diuji dengan Liquid Penetrant dan mampu menjelaskan
jenis-jenis diskontinuitas yang mampu dideteksi dengan Liquid
Penetrant.
105
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
BAB II
DASAR TEORI
106
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
(surface cracks), kekeroposan (porosity), lapisan-lapisan bahan, dll.
Penggunaan uji liquid penetrant tidak terbatas pada logam ferrous dan non
ferrous saja tetapi juga pada keramik, plastik, gelas, dan benda-benda hasil
powder metalurgi.
107
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
3) Waktu dan tempat penyelidikan
4) Ukuran benda kerja
108
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
2. Fluorescent Penetrant
Liquid penetrant ini adalah yang dapat berkilau bila disensivitas
fluorescent penetrant bergantung pada kemampuannya untuk
menampilkan diri terhadap cahaya ultra violet pada ruangan yang
gelap.
3. Dual Sensitivity Penetrant
Pada sistem ini, spesimen mengalami dua kali inspeksi yaitu visible
penetrant dan fluorescent penetrant, sehingga dengan dual
sensitivity dapat diperoleh hasil dengan ketelitian yang lebih tinggi
dan akurat.
2.3 Acceptance Criteria
Dalam pengujian penetran dapat dinyatakan bahwa material
tersebut dapat diterima apabila permukaannya bebas dari :
1. Relevant Linier Indication
Suatu diskontinuitas dikatakan memiliki indikasi linier dan akan
direject apabila pada cacat tersebut memiliki panjang > 3 kali lebarnya
dan yang besarnya lebih dari 1/16 in (1,6 mm).
2. Relevant Rounded Indication
Suatu diskontinuitas dikatakan memiliki indikasi lingkaran apabila
pada cacat tersebut memiliki panjang ≤ 3 kali lebarnya.
a. Material tersebut akan direject apabila memiliki panjang atau lebar
indikasi lingkaran lebih dari 3/16 in (5mm).
b. Material tersebut akan direject apabila memiliki 4 atau lebih indikasi
rounded yang relevan berjajar dalam satu garis, terpisah satu sama
lainnya pada jarak ≤ 1,5 mm dari ujung ke ujung.
Maka, apabila permukaan suatu material bebas dari kedua indikasi
yang telah disebutkan di atas, material tersebut dapat diterima.
2.4 Rangkuman
Uji penetran adalah salah satu pengujian jenis NDT (Non-
Destructive Test) yang dimana bertujuan untuk mengetahui dikontinuitas
109
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
` pada permukaan suatu material. Prinsip dari uji penetran adalah
memanfaatkan prinsip kapilaritas.Liquid penetrant meresap ke dalam
diskontinuitas, kemudian liquid penetrant tersebut dikeluarkan dengan
developer dimana warna liquid penetrant berbeda dengan developer.
Adanya bercak-bercak warna yang sama dengan liquid penetrant pada
permukaan suatu material menandakan adanya diskontinuitas. Uji penetran
tidak terbatas hanya pada material berupa logam ferrous dan non ferrous
tetapi juga dapat diaplikasikan pada keramik, plastik, gelas dan
sebagainya.
110
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
BAB III
METODOLOGI
112
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
.
Gambar 3.2 Aplikasi Penetrant pada benda uji
113
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
114
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PRAKTIKUM
8. IndikasiPENETRANT TEST
Rounded adalah indikasi DT-NDT
– indikasi yang memiliki panjang
PENGELASAN
SURABAYA
` kurang dari atau sama dengan tiga kali lebarnya (L ≤ 3 W).
115
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
116
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Roundedrelevan
1. 1 (Face) 2,5 1,5 √
indication
Rounded relevan
2. 2 (Face) 2,5 1 √
indication
Rounded relevan
3. 3 (Face) 3 1 √
indication
Linear relevan
4. 4 (Face) 11 0,5 √
indication
Linear relevan
5. 5(Face) 14 1 √
indication
Rounded relevan
6. 6 (Face) 5,5 3 √
indication
Linear relevan
7. 7 (Face) 5 1,6 √
indication
Rounded relevan
8. 8 (Face) 5 2 √
indication
Rounded relevan
9. 9 (Face) 2,5 2 √
indication
117
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
Table 4.1 Hasil Pengujian Penetrant pada Spesimen B1 ( lanjutan )
Size (mm) Type of Result
No Part/item Remark
Lenght Width Discontinuity Acc Reject
Linear relevan
10 10 (Root) 3,5 0,5 √
indication
118
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
1. Discontinuity rounded relevant indication dengan p = 2,5 mm dan l =
`
1,5 mm tersebut memenuhi standar (accepted) karena panjang dan
lebarnya kurang dari 5 mm.
2. Discontinuity rounded relevant indication dengan p = 2,5 mm dan l = 1
mm tersebut memenuhi standar (accepted) karena panjang dan
lebarnya kurang dari 5 mm.
3. Discontinuity rounded relevant indication dengan p = 3 mm dan l = 1
mm tersebut memenuhi standar (accepted) karena panjang dan
lebarnya kurang dari 5 mm.
4. Discontinuity linear relevant indication dengan p = 11 mm dan l = 0,5
mm tersebuttidak memenuhi standar (rejected) karena panjangnya
lebih dari 1,6 mm.
5. Discontinuity linear relevant indication dengan p = 14 mm dan l = 1
mm tersebut tidak memenuhi standar (rejected) karena panjangnya
lebih dari 1,6 mm.
6. Discontinuity rounded relevant indication dengan p = 5,5 mm dan l = 3
mm tersebut tidak memenuhi standar (rejected) karena panjang dan
lebarnya lebih dari 5 mm.
7. Discontinuity linear relevant indication dengan p = 5 mm dan l = 1,6
mm tersebut tidak memenuhi standar (rejected) karena panjangnya
lebih dari 1,6 mm.
8. Discontinuity rounded relevant indication dengan p = 5 mm dan l = 2
mm tersebut tidak memenuhi standar (rejected) karena panjang dan
lebarnya lebih dari 5 mm.
9. Discontinuity rounded relevant indication dengan p = 2,5 mm dan l = 1
mm tersebut memenuhi standar (accepted) karena panjang dan
lebarnya kurang dari 5 mm.
10. Discontinuity linear relevant indication dengan p = 3,5 mm dan l = 0,5
mm tersebut tidak memenuhi standar (rejected) karena panjangnya
lebih dari 1,6 mm.
119
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
` 6 7 8
9
5 4
1 2 3
1
0
0
120
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari Pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
terdapat discontinuity pada material uji dengan sambungan butt joint yakni
berupa discontinuity garis yang memanjang dan discontinuity berbentuk
oval pada permukaan material.
Pada pengujian material weld partsampel B1 yang menggunakan
pengujian penetranttype visible dengan metode solvent removable ini,
kami menggunakan bantuan pencahayaan dengan lampu PHILIPS
ESSENTIAL 13 WATT dengan intensitas pencahayaan 1102 Fc pada jarak
16 cm.
Pada pengujian ini kami menemukan 10 discontinuity pada
permukaan material yang berupa 4 Linear Relevant Indication dan 6
Rounded Relevant Indication.
5.2 Saran
Pada saat pengujian kami menggunakan ASME 2013 Section V
Article 6.Discontinuity yang terjadi tersebut harus segera diatasi dan
diperbaiki sebab jika dibiarkan saja dan tetap digunakan, maka
dikhawatirkan weld joint tersebut akan patah dan dapat merusak
sambungan atau komponen lainnya di dalam konstruksi pengelasan.
121
POLITEKNIK LAB UJI BAHAN KELOMPOK 4 PRODI
PERKAPALA
TEKNIK
N NEGERI PENETRANT TEST PRAKTIKUM
PENGELASAN
SURABAYA DT-NDT
`
DAFTAR PUSTAKA
122