Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Modul Pengujian Tidak Merusak– Kelompok V

Ahmad Andryan Prakoso120360029

Praktikum Teknik Material III – TA 2022/2023


Prodi Teknik Material, JTPI, Institut Teknologi Sumatera

LATAR BELAKANG seperti keramik dan serat plastik. Melalui metode ini,
cacat pada material akan terlihat lebih jelas dengan
Non-Destructive Test (NDT) dalam praktikum kali ini melihat indikasi pada permukaan benda uji setelah
bertujuan untuk mampu menjelaskan konsep pengujian disemprot developer [2].
tidak merusak, juga mampu melakukan dan menganalisa
pengujian pada Dye Penetrant dan mampu melakukan Diskontinuitas merupakan setiap gangguan dalam
analisis kegalan pada suatu material. Pengelasan ialah struktur fisik normal atau konfigurasi sambungan suatu
suatu proses penyambungan antara dua buah logam bagian, seperti retak dan inklusi atau porositas. Sebuah
untuk membentuk suatu struktur yang baru. diskontinuitas mungkin tidak memengaruhi kegunaan
suatu bagian material bergantung dengan banyaknya
Cacat dalam pengelasan dapat terjadi antara lain akibat diskontinuitas. Diskontinuitas menciptakan area di
penggunaan bahan baku yang tidak tepat, kegagalan mana terjadi perubahan mendadak di dalam geometri.
fabrikasi, dan kondisi lingkungan atau beban berlebih. Daerah ini dikenal sebagai daerah diskontinuitas, dan
Metode NDT dapat dilakukan dengan pengujian liquid tegangan. Ada beberapa jenis diskontinuitas atau cacat
penetrant, magnetic particle, eddy current, ultrasonic, pada pengelasan diantaranya cacat slag inclusion,
leak, dan radiography. liquid penetrant testing (LPT) tungsten inclusion, porosity, cluster porosity, crack,
merupakan NTD untuk menemukan diskontinuitas pada underfill, undercut, burn through, overlap, excessive
permukaan komponen berdasarkan prinsip kapilaritas. reinforcement, misalignment, poor stop, spartter, dan
Kapilaritas berperan penting terhadap masuk dan arc strike [3].
keluarnya cairan penetrant dari kedalam diskontinuitas.
Kapilaritas merupakan prinsip kerja yang dipakai dalam
LPT cairan dapat diaplikasikan di bagian atas metode liquid penetrant test. Definisi kapilaritas
permukaan komponen serta diberikan waktu yang cukup (kadang-kadang disebut gerakan kapiler, kenaikan
agar cairan penetrant dapat menyusup kedalam kapiler, efek kapiler, atau wicking) adalah kemampuan
diskontinuitas. Jika diskontinuitasnya sangat kecil cairan yang dapat mengalir dalam ruang sempit tanpa
seperti retakan, kapilaritas akan membantu cairan untuk bantuan, dan bahkan bisa bertentangan dengan kekuatan
penetrasi kedalam retakan. Setelah waktu penetrasi eksternal seperti gravitasi. Kapilaritas juga merupakan
mencukupi untuk masuk kedalam retakan, bersihkan kekuatan tidak terlihat dari suatu cairan untuk bekerja
permukan komponen dari cairan penetrant sehingga melawan gaya gravitasi. Misalnya ketika suatu cairan
daerah retakan dapat terlihat. Cairan penetrant dapat terdorong ke dalam tabung atau pipa sempit. Naik dan
menggunkan cairan berwarna merah yang dapat dilihat terdorongnya cairan pada pipa sempit merupakan salah
dengan cahaya biasa, atau cairan menggunakan warna satu aksi kapilaritas [4].
fluorescent yang dapat dilihat oleh lampu ultraviolet.

METODOLOGI PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA
Berikut adalah alat dan bahan yang saya gunakan
Non Destructive testing adalah pengujian yang dalampraktikum pengujian tidak merusak :
dilakukan pada logam yang sifatnya tidak merusak. Alat :
Untuk memeriksa hasil lasan beberapa inspeksi NDT 1. Jangka sorong,
yang umumnya dilakukan menggunakan metode 2. Penggaris,
penetrant testing, magnetic testing, ultrasonic testing, 3. Sikat besi, dan
radiographic testing. Penetrant test adalah cara 4. Kain lap.
pemeriksaan lasan yang cukupserba guna dari segi tipe Bahan :
dan proses pengelasan untuk memeriksa berbagai 1. Spesimen plat yang sudah dilas,
aplikasi, tipe dan posisi pengelasantanpa memerlukan 2. Cairan penetrant,
keahlian yang rumit dan harga yang tidak terlalu mahal 3. Cairan developer, dan
[1]. 4. Cairan cleaner.

Liquid Penetrant Test (dye penetrant) merupakan Langkah-langkah pengujian tidak merusak
metode NDT yang paling sederhana. Metode ini menggunakan metode liquid penetrant :
digunakan untuk mencari cacat di permukaan terbuka
komponen padat, baik logam maupun non-logam, 1. Ukur dimensi dari spesimen plat yang sudah dilas

Praktikum Teknik Material III– Institut Teknologi Sumatera


seperti panjang dan lebar menggunakan penggaris gabungan 2 spesimen. Namun cacat yang dianalisis
dan ketebalan menggunakan jangka sorong, kurang baik dikarenakan saat pengelasan, spesimen uji
2. Ukur panjang dan lebar dari bekas hasil pengelasan digerinda di bagian lasan tersebut yang seharusnya
menggunakan penggaris, banyak cacat yang bisa dianalisis oleh praktikan.
3. Berikan label A dan B pada setiap ujung dari bekas Berikut gambar spesimen setelah diuji.
lasan,
4. Lakuka pre-cleaning yaitu melakukan pembersihan
permukaan pada spesimen menggunakan sikat besi,
lalu semprotkan cairan cleaner, dan terakhir dilap
Cacat porositas
menggunakan kain lap, Cacat crack
5. Semprotkan cairan penetrant pada permukaan uji
spesimen dan berikan waktu 10 menit agar cairan
meresap kedalam bagian permukaan uji,
6. Bersihankan cairan penetrant pada permukaan uji
menggunakan kain lap,
7. Semprotkan cairan developer pada permukaan uji Gambar 2. Spesimen setelah uji liquid penetrant
yang telah dibersihkan dan berikan waktu yang
cukup untuk cairan developer menarik cairan Pada saat dilakukannya pengelasan, terjadinya cacat
penetrant kembali ke permukaan, crack pada spesimen las yang disebabkan Terjadinya
8. Amati dan evaluasi secara visual pada permukaan retak pada daerah lasan atau pada daerah HAZ.
ujiuntuk menemukan cacat pada spesimen, Umumnya dikarenakan oleh pendinginan cepat setelah
9. Ukur Panjang cacat yang terbentuk seperti
dilas. Pada baja karbon, kelebihan unsur karbon juga
mengukurpanjang dari cacat crack menggunakan
bisa menjadi penyebab cacat crack. Selain adanya cacat
penggaris dan hitung jumlah cacar porositas yang
terlihat, dan crack juga terjadinya cacat porositas pada material
10. Bersihankan permukaan spesimen dari cairan tersebut. Terjadinya cacat porositas terjadikarena pada
developer menggunakan cairain cleaner dan dilap saat dilakukan pengelasan, semua gas akandihasilkan
menggunakan kain lap. saat pengelasan, pengelasan yang dilakukan
menyebabkan gas gas tersebut terperangkap di media las
tersebut dan menjadikan spesimen las atau material yang
HASIL DAN DISKUSI
dilas mengalami cacat poroitas. Setelah diamati dan
dianalisis, spesimen uji dapat diaplikasikan sebagai
Untuk spesimen uji kaliini memiliki dimensi panjang 30
cm, lebar 14,8 cm, dan tebal 0,19cm. Untuk pengujian bahan dasar dan layak untuk diaplikasikan kemedia
awal, praktikan melakukan visual test pada spesimen uji. ringan.
Saat dilakukannya visual test, cacat yang terjadi di
Untuk mengatasi dan meminimalisir terjadinya cacat,
spesimen las sulit untuk diidentifikasi dikarenakan
saat pengelasan dilakukan harap perhatikan tegangan
spesimen uji telah dihaluskan dibagian lasan. Ini
listrik yang sesuai kegunaan, batang elektroda yang
menyebabkan cacat cacat yang ada di bagian lasan
digunakan apakah sudah sesuai, sudut kemiringan
menghilang dan menyisakan cacat cacat yang mencolok
elektroda saat melakukan pengelasan, kecepatan saat
saja. Berikut gambar saat dilakukan visual test
dilakukannya pengelasan harus sesuai, melakukan
pendinginan spesimen las dengan secara bertahap dan
jangan lupa membersihkan media yang akan di las agar
gas yang dihasilkan pada saat pengelasan tidak terjebak
saat pengelasan.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang saya dapat dalam praktikum


NDT yaitu;
1. Pengujian Non Distructive Testing (NDT) ialah
Gambar 1. Spesimen sebelum dilakukannya uji liquid teknik analisis yang digunakan dalam ilmu
penetran pengetahuan dan industri untuk mengevaluasi sifat
material, komponen atau sistem tanpa menyebabkan
Setelah melakukan uji visual test pada spesimen, kerusakan pada suatu material.
praktikan melakukan uji NDT menggunakan metode 2. Untuk mengetahui adanya cacat pada metode Non-
liquid penetrant testing muncul beberapa cacat yang Distructive Testing (NDT) ini ialah dengan
sangat signifikan dan akurat pada spesimen uji. Cacat memperhatikan lubang-lubang yang berwarna
yang ada di spesimen uji diantaranya cacat porositas merah pada permukaan bahan uji.
berjumlah 8 buah, dan cacat transverse crack 3. Indikasi terjadinya cacat pada bahan uji disebabkan
berjumlah 9 buah. Cacat ini disebabkan saat pengelasan karena pengelasan yang kurang baik.
Praktikum Teknik Material III– Institut Teknologi Sumatera
4. Dikarenakan saat pengelasan spesimen digerinda,
cacat yang dapat dianalisis hanya sedikit

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sandeep Kumar Dwivedia, Manish Vishwakarmab,


Prof.Akhilesh Sonic. Advances and Researches on
Non Destructive Testing: A Review. Manit
Bhopal,
India. 2017

[2] Endramawan, T., and A. Sifa. "Non destructive test


dye penetrant and ultrasonic on welding SMAW
Butt joint with acceptance criteria ASME
standard." IOP Conference Series: Materials
Science and Engineering. Vol. 306. No. 1. IOP
Publishing, 2018.

[3] Kleinert, Wolf. “Defect Sizing Using Non-


destructive Ultrasonic Testing: Applying Bandwidth-
Dependent DAC and DGS Curves”. Springer
International Publishing, 2016.

[4] Charles.J, “Handbook of Non Destructive


Evaluation, Mc Graw-Hill Companies”,Inc. 2003

Praktikum Teknik Material III– Institut Teknologi Sumatera


LAMPIRAN

Gambar 3. Spesimen hasil uji

Gambar 4. Spesimen sebelum diuji

Gambar 5. Cairan penetrant, cleaner, dan developer

Praktikum Teknik Material III– Institut Teknologi Sumatera


Praktikum Teknik Material III– Institut Teknologi Sumatera

Anda mungkin juga menyukai