Anda di halaman 1dari 27

Jenis – Jenis Cacat pada Logam

&
Liquid Penetrant Testing

Muhammad Naufal 218331019

Muhammad Rafly Azahry 218331020


01 Jenis – Jenis Cacat pada Logam

02
Liquid Penetrant Testing

04
Jenis – Jenis Cacat
Pada Logam Cacat pada
Logam

Di dalam inspeksi seorang inspektur


NDT harus mengetahui macam-macam
cacat logam yang terjadi akibat dari
Secara Cacat
proses pengerjaan, seperti : Rolling / Umum Tempa
Cacat Las
Forging, Penuangan, Pengelasan, dsb.
Sehingga dapat memudahkan pemilihan
peralatan yang tepat untuk mendeteksi Berdasarkan Cacat
cacat-cacat tersebut. Lokasi Tuang
Secara Umum

1. Dimension Defects
- Ukuran diluar toleransi yang ditentukan
- Bentuk benda tidak sesuai dengan ketentuan
2. Structural Discontinuities
- Disebabkan oleh proses rolling, forging, penuangan, dan
pengelasan
3. Defective Properties Mechanical and Chemical
- Kuat Tarik, batas ulur, regangan, dan ketangguhan lebih
rendah dari spesifikasi minimum material
- Komposisi kimia dari suatu material lebih rendah dari
spesifikasi minimum
Berdasarkan Lokasi

1. Cacat pada permukaan logam


2. Cacat pada bagian dalam logam
Cacat Tempa
(Forging Defects)
Forging ialah proses pengerjaan logam untuk mendapatkan bentuk akhir
dengan cara penempaan, penekanan, laminasi ekstruksi, dsb.
Cacat yang ditimbulkan oleh proses forging terbagi menjadi 6 :
1. Cacat lipatan (folds)
2. Cacat geser (shear)
3. Cacat permukaan (surfaces)
4. Cacat bentuk (form)
5. Cacat struktur (structural)
6. Retak (Cracks)
Cacat Tempa
(Forging Defects)
Cacat Tuang
(Casting Defects)
Proses pengecoran dilakukan dengan beberapa tahapan mulai dari pembuatan cetakan, proses peleb
uran, penuangan dan pembongkaran. Untuk menghasilkan coran yang baik maka semuanya harus dir
encanakan dan dilakukan dengan sebaik - baiknya. Namun hasil coran sering terjadi ketidaksempurna
an atau cacat. Cacat yang terjadi pada coran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Desain pengecoran dan pola


2. Pasir cetak dan desain cetakan dan inti
3. Komposisi muatan logam
4. Proses peleburan dan penuangan
5. Sistem saluran masuk dan penambah.
Cacat tubang - lubang
Cacat ekor tikus

Cacat Retakan Penyinteran

Penetrasi logam Cacat salah air


Cacat Las
(Weld Defects)

Weld Defect atau cacat las adalah hasil pengelasan yang tidak memenuhi standar/syarat. Jenis cacat
las ada dua jenis, yaitu :
1. Cacat las internal
2. Cacat las visual
• Cacat las undercut
Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat ini
seperti cerukan yang terjadi pada base metal atau logam induk. Jenis cacat pengelasan ini
dapat terjadi pada semua sambungan las, baik fillet, butt, lap, corner, dan edge joint.
• Porositas
Cacat Porositas adalah sebuah cacat pengelasan yang berupa sebuah lubang lubang kecil
pada weld metal (logam las), dapat berada pada permukaan maupun didalamnya. Porositas ini
mempunyai beberapa tipe yaitu Cluster Porosity, Blow Hole dan Gas Pore.
• Slag Inclusion
Welding Defect Slag Inclusion adalah cacat yang terjadi pada daerah dalam hasil lasan. Cacat
ini berupa slag (flux yang mencair) yang berada dalam lasan, yang sering terjadi pada daerah
stop and run (awal dan berhentinya proses pengelasan). Untuk melihat cacat ini kita harus mela
kukan pengujian radiografi.
Liquid Penetrant
Testing
Uji liquid penetrant merupakan salah satu metoda pengujian jenis NDT (Non–
Destructive Test) yang relatif mudah dan praktis untuk dilakukan. Uji liquid penetran
t ini dapat digunakan untuk mengetahui diskontinyuitas halus pada permukaan sepe
rti retak, berlubang, atau kebocoran. Uji cairan dapat dilakukan pada semua jenis
bahan, asal permukannya tidak menyerap cairan penetran tersebut.
Prinsip dasar uji penetran adalah sifat kapilaritas. Bila celah yang
sangat sempit diberi cairan, maka celah tersebut akan mampu
menyedot cairan sehingga celah akan berisi cairan. Cairan yang ada
Prinsip
di dalam celah akan dapat disedot keluar ke permukaan bila ujung
celah diberi developer yang daya kapilaritasnya lebih kuat. Cairan Pengujian
yang disedot oleh developer di ujung celah akan memberikan indikasi
bahwa di tempat tersebut terdapat celah
Standar
Pengujian
Metode standar pengujian :
1. IS 3658 : Code of practice for liquid penetrant flaw detection
2. ASTM E165 : Standard practice for liquid penetrant examination
for general industry
3. ASTM E1417 : Standard practice for liquid penetrant testing
• Alat
 Spesimen (benda uji)
Alat
• Bahan &
 Cleaner (air)
 Penetrant Bahan
 developer
Dalam pengujian liquid penetrant dapat dinyatakan bahwa Teknik
specimen tersebut dapat diterima apabila permukaannya
bebas dari : Kalibrasi
1. Relevant Linear Indication
Suatu cacat dikatakan memiliki indikasi linear apabila
pada cacat tersebut memiliki panjang lebih dari 3 kali
lebarnya dan yang besarnya lebih dari 1/16 in. (1.6mm).
2. Relevant Rounder Indication
Suatu cacat dikatakan memiliki indikasi lingkaran apabila Teknik
pada cacat tersebut memiliki panjang kurang dari 3 kali
lebarnya. Kalibrasi
• Material tersebut dikatakan reject apabila memiliki
panjang atau lebar indikasi lingkaran lebih dari 3/16 in.
(4.8mm).
• Material tersebut dikatakan reject apabila memiliki 4
atau lebih indikasi lingkaran yang tersusun dalam satu
baris, dengan jarak antar indikasi lingkaran kurang dari
2mm.
1. Permukaan yang akan diperiksa dibersihkan dari kotoran yang Tahap
mungkin menyumbat/menutupi celah
2. Permukaan yang telah bersih dilapisi oleh cairan penetran dalam Pelaksanaan
waktu tertentu agar cairan penetran dapat masuk ke dalam celah
pelapisan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan, Pengujian
pengolesan, atau penyelupan
3. Sisa cairan penetran di permukaan yang tidak masuk ke dalam
celah dibersihkan
4. Permukaan dilapisi developer untuk menyedot keluar cairan
penetran yang berada dalam celah, agar
memunculkan/menghasilkan indikasi
5. Permukaan diinspeksi secara visual untuk dideteksi adanya
indikasi
6. Benda uji dicuci/dibersihkan dari sisa bahan yang dipergunakan
dalam uji cairan penetran, bila perlu diberi perlakuan anti karat
Tahap
Pelaksanaan
Pengujian
Cara
Pembersihan
Liquid penetrant bila dilihat dari cara pembersihannya dapat
diklasifikasikan menjadi tiga macam metode, pemilihan salah satu
metode bergantung pada factor-factor berikut ini :
1. Kondisi permukaan benda kerja
2. Karakteristik umum discontinuity/keretakan logam
3. Waktu dan tempat penyelidikan
4. Ukuran benda kerja
1. Water Washable Penetrant System
Sistem liquid penetrant ini dapat berupa fluorescent. Proses
pengerjaannya cepat dan efisien. Pembilasan harus dilakukan
Cara
dengan hati-hati, karena cairan penetran dapat terhapus habis dari
permukaan.
Pembersihan
2. Post Emulsifiable System
Biasa digunakan untuk menyelidik keretakan yang sangat kecil,
menggunakan cairan penetran yang tidak dapat dibasuh dengan
air. Cairan penetran dilarutkan menggunakan oli dan dibutuhkan
langkah tambahan pada saat penyelidikan pembubuhan emulsifier
yang dibiarkan pada permukaan specimen.
3. Solvent Removable System
Metode ini digunakan pada saat pre-cleaning dan pembasuhan
penetran. Penetran ini bisa larut dalam oli. Pembersihan secara
optimum dapat dicapai dengan cara mengelap permukaan benda
kerja dengan lap yang telah dilembabkan dengan solvent.
Inspeksi visual dilakukan pada seluruh permukaan yang diperiksa untuk
mendeteksi adanya indikasi. Waktu untuk timbulnya indikasi tergantung
pada tipe penetran, developer, dan jenis cacat. Bila ditunggu terlalu
Inspeksi
lama, indikasi akan melebar sehingga kontrasnya akan berkurang. Bila
inspeksi dilakukan di ruang gelap karena menggunakan cairan penetran
fluoresen, penyesuaian mata dan ruang perlu dilakukan selama kurang
lebih 5 menit ,setiap kali pemeriksa memasuki ruang gelap. Salah satu
syarat dari Inspeksi adalah menggunakan alat Light Meter minimal 1000
Lux dan alat UV Meter minimal 1000watt/cm2.
Inspeksi
1. Inspeksi Cairan Fluorescent
Penetran fluorescent yaitu pengujian penetran yang dilakukan
dengan bantuan sinar ultra violet. Cairan ini berwarna hijau yang
mengandung zat warna yang akan berfluorensi bila terkena sinar
ultraviolet.

2. Inspeksi Cairan Dye Penetrant


Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara visual langsung tanpa
bantuan sinar ultraviolet. Cairan ini berwarna merah yang
mengandung zat warna yang memiliki sifat kontras yang tinggi
pada ruangan terang. Cara ini paling banyak digunakan karena
dalam pengujiannya paling mudah dan efisien.
Kelebihan Kekurangan
Kelebihan
• Mudah diaplikasikan • Hanya dapat digunakan pada &
• Portable permukaan benda uji saja
• Tidak dipengaruhi oleh sifat • Membutuhkan permukaan kekurangan
kemagnetan material dan yang relative halus dan tidak
komposisi kimianya berpori
• Jangkauan pemeriksaan • Dipengaruhi oleh beberapa
cukup luas variabel selama pengujian
• Efisien berlangsung seperti : suhu,
• Tidak merusak pencahayaan, dan kondisi
lingkungan sekitar
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai