mengidentifikasi kecacatan pada material. NDT dapat diartikan sebagai pemerikasaan yang
ditujukan untuk mengidentifikasikan adanya cacat atau kelemahan pada bahan material tanpa
merusak ataupun menghancurkan benda atau spesimen. Pada dasarnya, pengujian ini
dilakukan agar menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati
damage tolerance (toleransi kerusakan). NDT terdiri dari beberapa metode, yaitu: liquid
penetrant inspection, eddy current, radiografi atau x-ray, magnetic paticle inspection, dan
ultrasonic inspection. Dalam percobaan ini, menggunakan NDT dengan metode liquid
penetrant.
NDT dimanfaatkan pada berbagai kegiatan industri, misalnya: otomotif, bagian
mesin, penerbangan, peroketan, konstruksi, struktur, jembatan, ,pemeliharaan, perbaikan dan
operasi, pabrik, tuang dan tempa, industri tanaman seperti nuklir, petrokimia, power, pulp dan
kertas, tambang pengolahan, tekanan kapal, tangki penyimpanan, las, boiler, penukar panas,
dan pemipaan. Dilakukan suatu pengujian dengan NDT, bertujuan untuk mengetahui
kecacatan atau keretakan pada sebuah bahan tanpa merusak bahan saat pengujian
berlangsung.
1.2Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengujian Non Destruktif beserta pengertian dari berbagai metodenya ?
2. Mengapa dilakukan penggunaan pengujian Non Destruktif beserta metode lainnya dalam
kehidupan sehari-hari ?
3. Apa specimen yang digunakan dalam pengujian Non Destruktif beserta metode lainnya ?
4. Bagaimanakah langkah-langkah dalam pengujian Non Destruktif dan metode lainnya ?
5. Apa saja factor yang mempengaruhi pengujian Non Destruktif dan metode lainnya ?
1
Metode NDT dapat mengandalkan pada penggunaan radiasi elektromagnetik, suara,
dan sifat bahan untuk memeriksa sampel. Ini mencakup beberapa jenis mikroskop untuk
memeriksa permukaan eksternal dalam detail, meskipun teknik persiapan sampel untuk
metalografi, mikroskopi optik dan mikroskop elektron umumnya destruktif sebagai
permukaan harus dibuat halus melalui polesan atau sampel. Bagian dalam sampel dapat
diperiksa dengan penetrasi radiasi elektromagnetik, seperti X-ray, atau dengan gelombang
suara dalam kasus pengujian ultrasonik. Kontras antara cacat dan sebagian besar sampel
dapat ditingkatkan untuk pemeriksaan visual oleh mata telanjang dengan menggunakan
cairan untuk menembus retakan kelelahan. Salah satu metode (pengujian penetran cair)
melibatkan menggunakan pewarna, fluorescent atau non-fluorescing, dalam cairan untuk
bahan-bahan non-magnetik, biasanya logam. Metode lain yang umum digunakan untuk bahan
magnetik melibatkan menggunakan suspensi cair dari besi halus partikel diterapkan pada
bagian ketika ia di dalam medan magnet.
Metode Liquid Penetrant Test merupakan metode NDT yang paling sederhana.
Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di permukaan terbuka dari komponen solid,
baik logam maupun non logam, seperti keramik dan plastik fiber. Melalui metode ini, cacat
pada material akan terlihat lebih jelas. Caranya adalah dengan memberikan cairan berwarna
3
terang pada permukaan yang diinspeksi. Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik
dan viskousitas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya,
penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika
perbedaan warna penetrant dengan latar belakang cukup kontras. Seusai inspeksi, penetrant
yang tertinggal dibersihkan dengan penerapan developer.
Penggunaan Liquid Penetrant Test ini sangat terbatas yakni :
a) Keretakan atau kekeroposan yang diselidiki dapat dideteksi apabila keretakan tersebut
terjadi sampai ke permukaan benda. Keretakan di bawah permukaan (subsurface cracks)
tidak dapat dideteksi dengan cara ini.
b) Permukaan yang terlalu kasar atau berpori-pori juga dapat mengakibatkan indikasi yang
palsu.
c) Tidak dianjurkan menyelidiki benda-benda hasil powder metallurgi karena kurang padat
(berpori-pori).
Klasifikasi Liquid Penetrant Test berdasarkan cara pembersihannya
Ada tiga macam sistem liquid penetrant yang dapat digunakan ketiganya memiliki
perbedaan yang mencolok. Pemilihan salah satu sistem bergantung pada faktor-faktor :
a) Kondisi permukaan benda kerja yang diselidiki
b) Karakteristik umum keretakan logam
c) Waktu dan tempat penyelidikan
d) Ukuran benda kerja
4
3. The Solvent Removable System
Kadang-kadang dibutuhkan penyelidikan pada daerah yang sempit pada permukaan
benda kerja yang penyelidikannya dilakukan di lapangan. Biasanya benda kerjanya besar atau
ongkos pemindahan benda kerja ini dari lapangan ke tempat penyelidikan adalah relatif
mahal. Untuk situasi seperti ini solvent removable system digunakan pada saat pembersihan
pendahuluan (pracianing) dan pembasuhan penetrant. Proses seperti ini sesuai dan sangat luas
digunakan untuk inspeksi lapangan. Penetrant jenis ini larut dalam oli. Pembersihan pelarut
secara optimum dapat dicapai dengan cara mengelap permukaan benda kerja dari penetrant
dengan lap yang dibasuhi solvent. Tahap akhir dari pengelapan dilakukan dengan kain kering.
Penetrant dapat pula dibasuh dengan cara membanjiri permukaan benda kerja dengan solvent.
Cara ini diterapkan pada benda kerja yang besar. Tetapi pelaksanaannya harus berada dalam
keretakan tidak ikut tebasuh. Proses seperti ini biasanya dilakukan untuk aplikasi yang
khusus, karena prosesnya memakan tenaga yang relatif banyak dan tidak praktis untuk
diterapkan sebagai inspeksi pada hasil produksi. Proses ini merupakan proses liquid penetrant
inspection yang paling sensitive bila dilakukan dengan cara yang baik.
5
2.2.2 Material atau Spesimen Liquid Penetrant Testing
Penetrant diklasifikasikan menjadi tingkat sensitivitas. Terlihat penetrants biasanya
berwarna merah, dan mewakili sensitivitas terendah. penetrants Fluorescent berisi dua atau
lebih zat warna yang berpendar ketika gembira dengan ultraviolet (UV-A) radiasi (juga
dikenal sebagai cahaya hitam). Sejak inspeksi penetran Fluorescent dilakukan di lingkungan
yang gelap, dan pewarna bersemangat memancarkan cahaya kuning-hijau terang yang sangat
kontras dengan latar belakang gelap, bahan ini lebih sensitif terhadap cacat kecil.
Ketika memilih tingkat sensitivitas seseorang harus mempertimbangkan banyak
faktor, termasuk lingkungan di mana tes akan dilakukan, hasil akhir permukaan spesimen,
dan ukuran dari cacat dicari. Kita juga harus menjamin bahwa bahan kimia yang kompatibel
dengan uji sampel sehingga pemeriksaan tidak akan menyebabkan pewarnaan permanen, atau
kerusakan. Teknik ini bisa sangat portabel, karena dalam bentuk yang paling sederhana
inspeksi membutuhkan kaleng aerosol hanya 3 spray, handuk kertas, dan cahaya tampak
memadai. sistem Tulis dengan aplikasi khusus, mencuci, dan stasiun pengembangan, lebih
mahal dan rumit, tapi menghasilkan sensitivitas yang lebih baik dan sampel yang lebih tinggi
melalui-menaruh.
7
Amati permukaan benda kerja yang telah disemprot dengan developer tersebut apakah
timbul bercak-bercak merah yang berupa garis-garis merah, atau bentuk yang lain. Bila tidak
ada berarti pada benda kerja tidak terdapat retak yang timbul sampai permukaan. Bila
terdapat garis merah atau bentuk yang lain maka berarti terdapat indikasi cacat sebagaimana
bentuk yang tampak. Gambarkan dan foto benda kerja tersebut. Ukur dan catat hasil
pengamatan yang telah diperoleh pada lembar kerja sesuai dengan ukuran dimensi dan
letak kerusakan yang terjadi pada benda kerja.]
6. Pembersihan
Akhir
Bersihkan kembali benda kerja yang telah duji dengan menyemprotkan cleaner ke
seluruh permukaan benda kerja untuk menghilangkan developer dan sisa-sisa liquid
penetrant. Setelah bersih, keringkan dengan kain dan letakkan kembali pada tempat semula.
9
Ketiga metode tersebut pada prinsipnya sama, namun sebuk magnet yang di gunkan pada
setiap pengujian yang berbeda.
10
MPI Dry Visible
Magnetik Particle Inspection Dry Visible atau Partikel magnetik kering biasanya
dapat dibeli dalam banyak warna yaitu merah, hitam, abu-abu, kuning dan banyak lagi
sehingga tingkat tinggi kontras antara partikel dan bagian yang sedang diperiksa dapat
dicapai. Ukuran partikel magnetik juga sangat penting. Produk Partikel magnetik kering
diproduksi untuk menyertakan berbagai ukuran partikel. Partikel halus adalah sekitar 50 mm
(0,002 inci) dalam ukuran, dan sekitar tiga kali lebih kecil dengan diameter lebih dari 20 kali
lebih ringan dari partikel kasar (150 mm atau 0.006 inci). Ini membuat mereka lebih sensitif
terhadap bidang kebocoran dari diskontinuitas yang sangat kecil. Namun, pengujian partikel
kering tidak bisa dibuat secara eksklusif dari partikel-partikel halus. Partikel kasar yang
diperlukan untuk menjembatani diskontinuitas besar dan untuk mengurangi sifat berdebu
bubuk itu. Selain itu, partikel kecil mudah melekat ke permukaan kontaminasi, seperti sisa-
sisa kotoran atau uap air, dan terjebak dalam fitur kekasaran permukaan. Ini juga harus diakui
bahwa partikel halus akan lebih mudah terpesona oleh angin, karena itu, kondisi berangin
dapat mengurangi sensitivitas inspeksi. Selain itu, reklamasi partikel-partikel kering tidak
dianjurkan karena partikel kecil cenderung ditangkap kembali dan “pernah digunakan”
campuran akan menghasilkan inspeksi yang kurang sensitif.
Bentuk partikel juga berpengaruh. Bentuk yang panjang, partikel ramping cenderung
menyesuaikan diri sepanjang garis gaya magnetik. Namun, penelitian telah menunjukkan
bahwa jika serbuk kering hanya terdiri dari bentuk panjang, partikel ramping, proses aplikasi
akan kurang diinginkan. Partikel memanjang berasal dari dispenser di rumpun dan kurangnya
kemampuan untuk mengalir bebas dan membentuk “awan” yang diinginkan partikel
mengambang pada komponen. Oleh karena itu, partikel bulat ditambahkan yang lebih
pendek. Campuran hasil partikel bulat dan memanjang dalam bubuk kering yang mengalir
dengan baik dan mempertahankan sensitivitas yang baik. Kebanyakan partikel kering
campuran memiliki partikel dengan rasio L / D antara satu dan dua.
Salah satu keuntungan dari inspeksi partikel magnetik ini adalah memiliki beberapa metode
evaluasi yaitu indikasi cacat umumnya menyerupai cacat sebenarnya. Ini tidak terjadi dengan
metode NDT seperti inspeksi saat ultrasonik dan eddy, di mana sebuah sinyal elektronik
harus ditafsirkan. Ketika pemeriksaan partikel magnetik digunakan, retak pada permukaan
bagian muncul sebagai garis tajam yang mengikuti jalan retak. Cacat yang ada di bawah
permukaan bagian yang kurang didefinisikan dan lebih sulit untuk dideteksi. Berikut adalah
beberapa contoh indikasi partikel magnetik diproduksi menggunakan dry particle (partikel
kering).
11
MPI Wet Fluorescent
Pengujian logam dengan metode MPI Wet Flourescent pada dasarnya hampir sama
dengan metode Wet visible, hanya metode ini menggunakan serbuk maget yang akan terlihat
dengan sinar UV ( 20 Lux ) dan Black ight ( 1000 Lux ).
13
4. Aplikasi Serbuk Magnet
Aplikasi serbuk magnet disesuaikan dengan keadaan permukaan pada benda uji. Serbuk
yang digunakan type basah.
5. Inspection
14
Dimaksudkan untuk meneliti bentuk cacat yang terdapat pada benda uji. Selain itu juga
dari hasil pengevaluasian kita akan dapat menentukan apakah benda uji harus diperbaiki
atau tidak.
6. Demagnetisasi
Demagnetisasi dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan sisa sifat magnet yang
terdapat pada benda uji agar benda uji tersebut tidak akan dapat menarik serbuk-serbuk
besi yang nantinya akan menyulitkan proses pembersihan. Demagnetisasi dapat dilakukan
dengan menggunakan arus AC atau DC. Jika menggunakan arus AC, benda uji
dimasukkan ke dalam koil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan perlahan-lahan. Jika
menggunakan arus DC step down bolak-balik berulang.
7. Post Cleaning
Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa dari pemberian
serbuk magnetik pada saat pengujian.
Keterangan :
Initial Pulse = Pulsa inisial yang pertama
Crack Echo = Echo cacat pada material ( jarak posisi dari kecacatan yang ada pada
bahan )
Back Surface Echo = Echo pantulan balik dari bahan ( Ketebalan bahan )
Prinsip yang digunakan adalah prinsip gelombang suara. Gelombang suara yang
dirambatkan pada spesimen uji dan sinyal yang ditransmisi atau dipantulkan diamati dan
interpretasikan. Gelombang ultrasonic yang digunakan memiliki frekuensi 0.5 – 20 MHz.
Gelombang suara akan terpengaruh jika ada void, retak, atau delaminasi pada material.
Gelombang ultrasinic ini dibnagkitkan oleh tranducer dari bahan piezoelektri yang dapat
menubah energi listrik menjadi energi getaran mekanik kemudian menjadi energi listrik lagi.
Pemeriksaan ultrasonik merupakan metode NDT yang sangat berguna dan serbaguna.
Beberapa keuntungan dari pemeriksaan ultrasonik yang sering dikutip meliputi:
1. Hal ini sensitif terhadap kedua permukaan dan bawah permukaan diskontinuitas.
Kedalaman penetrasi untuk deteksi cacat atau pengukuran lebih unggul daripada
metode NDT lainnya.
2. Hanya akses satu-sisi dibutuhkan ketika teknik pulse-echo digunakan.
3. Hal ini sangat akurat dalam menentukan posisi reflektor dan memperkirakan ukuran
dan bentuk.
4. Minimal persiapan bagian yang diperlukan.
5. Peralatan Elektronik memberikan hasil seketika.
6. Detail gambar dapat diproduksi dengan sistem otomatis.
7. Memiliki kegunaan lain, seperti pengukuran ketebalan, selain deteksi cacat.
Seperti semua metode NDT, inspeksi ultrasonik juga memiliki keterbatasan, yang meliputi:
1. Permukaan harus dapat diakses untuk mengirimkan USG.
2. Keterampilan dan pelatihan yang lebih luas dibandingkan dengan beberapa metode
lain.
3. Ini biasanya memerlukan kopling media untuk mempromosikan transfer energi suara
ke dalam benda uji.
4. Material yang kasar, tidak teratur bentuknya, sangat kecil, sangat tipis atau tidak
homogen sulit untuk memeriksa.
5. Pemain besi dan bahan berbutir kasar yang sulit untuk memeriksa karena transmisi
suara yang rendah dan kebisingan sinyal tinggi.
6. Cacat Linear berorientasi sejajar dengan berkas suara mungkin tidak terdeteksi.
7. Referensi standar yang diperlukan untuk kedua kalibrasi peralatan dan karakterisasi
kekurangan.
Pengenalan diatas memberikan pengenalan disederhanakan metode NDT pengujian
ultrasonik. Namun, untuk secara efektif melakukan inspeksi menggunakan ultrasonik, lebih
banyak tentang metode ini perlu diketahui. Halaman-halaman berikut menyajikan informasi
ilmu pengetahuan yang terlibat dalam inspeksi ultrasonik, peralatan yang umum digunakan,
beberapa teknik pengukuran yang digunakan, serta informasi lainnya.
2.4.1 Prinsip Kerja Ultrasonic Testing
b. Blok RC harus digunakan untuk pemeriksaan resolusi pada probe – probe sudut.
5. Kuplan
Kuplan untuk pengujian memakai minyak pelumas.
ASTM
1B 03
Gambar Sketsa IQI tipe kawat ASTM / ASME
DIN 62 FE
10 ISO 16
Gambar Sketsa IQI tipe kawat DIN
Keuntungan radiografi:
1. Dapat digunakan untuk semua jenis material
2. Dapat mendeteksi defect di permukaan dan subsurface.
3. Dapat digunakan untuk menginspeksi bentuk yang rumit dan struktur yang berlapis tanpa
membongkar komponen.
4. Preparasi benda uji sederhana.
Kekurangan radiografi:
1. Skill dan training yang tinggi dibutuhkan.
2. Pengujian memerlukan 2 sisi benda uji
3. Arah radiasi pada defect sangat mempengaruhi.
4. Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk material yang tebal.
5. Peralatan relatif mahal
6. Dapat menyebabkan radiasi pada teknisi.
BS 3889 (part 2A): 1986 (1991) Automatic eddy current testing of wrought steel tubes
BS 3889 (part 213): 1966 (1987) Eddy current testing of nonferrous tubes
BS 5411 (part 3):1984 Eddy current methods for measurement of coating thickness of
nonconductive coatings on nonmagnetic base material. Atau saat ini dikenal dengan
nama BS EN 2360 (1995).
ASTM E 243 Electromagnetic (eddy current) testing of seamless copper and copper
alloy tubes
ASTM E 309 Eddy current examination of steel tubular products using magnetic
saturation
ASTM E 426 Electromagnetic (eddy current) testing of seamless and welded tubular
products austenitic stainless steel and similar alloys
ASTM E 571 Electromagnetic (eddy current) examination of nickel and nickel alloy
tubular products
27
3. Material pembersih yang tepat dipilih dan diaplikasikan.
4. Proses pembersihan dan persiapan pada permukaan yang akan diuji dijelaskan kepada
penguji agar dikonfirmasi.
5. Proses persiapan dilakukan sesuai dengan prosedur, undang-undang dan persyaratan
OH&S yang relevan.
6. Prosedur dilakukan dengan benar untuk diobservasi oleh penguji. Selalu diikuti oleh
undang-undang dan persyaratan OH&S.
7. Undag-undang dan persyaratan OH&S dapat dijelaskan terkait dengan proses
persiapan untuk dikonfirmasi oleh penguji.
8. Bidang inspeksi diuji secara visual dan diskontinuitas yang tampak diidentifikasi.
9. Diskontinuitas yang terjadi diidentifikasi dari inspeksi visual untuk diobservasi oleh
penguji. Pengujian metalurgi yang utama pada bidang inspeksi digunakan untuk
mendeskripsikan cacat primer, cacat produksi atau cacat layanan.
10. Prosedur dan teknik pengujian yang sudah ada dijelaskan kepada penguji untuk
dikonfirmasi.
11. Tipe-tipe diskontinuitas dijabarkan dan konsekuensi/ efeknya dideskripsikan.
B. METODE PEMERIKSAAN
Untuk metode pemeriksaan terdiri dari:
1. Deteksi Crack.
2. Pengukuran Ketebalan Material.
3. Pengukuran Ketebalan Coating.
4. Pengukuran Konduktivitas untuk seperti:
Identifikasi Material.
Deteksi Kerusakan akibat Panas.
Menentukan Kedalaman Kasus.
Memonitor Heat Treatment.
Dimana langkah-langlah pemeriksaannya adalah sebegai berikut :
1. Dipilih pengujian eddy current yang paling tepat untuk material/ aplikasi yang telah
ditentukan. sesuai dengan:
Tipe dan orientasi cacat
Geometri dan konfigurasi bagian
Frekuensi pengujia
Konfigurasi pemeriksaan
2. Peralatan uji diseleksi dan disiapkan sesuai dengan standar dan atau prosedur.
3. Peralatan uji dipasang dengan benar untuk diobservasi oleh penguji diikuti oleh
tindakan pencegahan OH&S.
4. Alat-alat, peralatan, teknik dan pengecekan sistem verifikasi yang diperlukan untuk
melaksanakan pengujian eddy current bias diidentifikasi untuk dikonfirmasi oleh
penguji.
5. Pengujian eddy current dilaksanakan sesuai dengan standar, spesifikasi dan
persyaratan OH&S yang relevan.
6. Prinsip-prinsip kelistrikan, magnetik, dan elektromagnetik yang terkait dengan
pengujian eddy current diaplikasikan untuk diobservasi oleh penguji. Pengujian
dilakukan dengan benar dan menurut urutan logis. Selalu diikuti oleh persyaratan
OH&S.
7. Prinsip-prinsip kelistrikan, magnetik dan elektromagnetik yang terkait dengan
pengujian eddy current dapat dijelaskan agar dikonfirmasi oleh penguji. Prinsip-
prinsip dan aplikasi pengujian eddy current dapat dijabarkan. Bahaya yang terkait
dengan pengujian eddy current diidentifikasi dan dibuatkan outline persyaratan
tindakan pencegahannya (safety precautions).
8. Peralatan pengujian eddy current dicek bila terdapat cacat, dirawat dan disimpan
sesuai dengan prosedur, persyaratan OH&S, dan instruksi produsen.
9. Perawatan dan pemeliharaan yang tepat dilakukan pada peralatan uji yang disimpan
dengan benar untuk diobservasi oleh penguji. Kerusakan pada peralatan tes
diidentifikasi.
10. Prosedur perawatan dan pemeliharaan serta penyimpanan peralatan pengujian
dijelaskan untuk dikonfirmasi oleh penguji. Kerusakan yang sering terjadi bisa
dibuatkan catatan.