4
PENGUJIAN MATERIAL
4. Uji Lelah
Uji fatigue terdiri dari dua langkah yaitu memulai retakan dan perambatan
retakan sampai total retak. Mayoritas umur kelehan terjadi ketika dimulai
kelelahan retak dan proses kelelahan diuraikan ketika pertama kali
dikontrol.
Contoh ini meliputi poros mesin, roda gigi, dan poros sumbu atau batang
berputar.
Pada sisi lain, struktur besar atau materi komponen hampir selalu berisi
sebelum adanya retakan seperti di dalam jembatan, kapal, pesawat
terbang, badan pesawat terbang, dan tekanan bejana kapal. Dalam
struktur yang sedemikian , mayoritas umur kelelahan dihabiskan dengan
munculnya suatu pre-existing retakan dan kemudian retak keseluruhan.
Proses fatigue dalam hal ini diuraikan dengan control propagasi. Di dalam
laboratorium uji fatigue dilakukan pada spesimen un-cracked dimana
kebanyakan dari umur fatigue dihabiskan dalam langkah inisiasi.
PENGUJIAN MATERIAL
Di (dalam) mesin ini, suatu spesimen yang lembut silindris menjulang dan
terisi dari kedua-duanya akhir menggunakan berputar menggamit/
meninggalkan.
PENGUJIAN MATERIAL
5. Uji Mulur
Electronic creep testing machine adalah alat uji untuk mengukur seberapa
kuat material jika terkena panas yang berlebih apakah material akan
meleleh atau tidak. Pengujian ini digunakan pada produsen pembuatan
blok mesin mobil, mesin jet dan sebagainya yang berhubungan dengan
panas. Alat ini termasuk pengujian merusak material atau destructive test.
Kekuatan :
Kemampuan material jika menerima tegangan yang akan merusak
material.
Kekerasan :
Kemampuan material terhadap pengikisan, goresan, dan penetrasi.
Kekenyalan :
Kemampuan material terhadap perubahan bentuk yang permanen
akibat tegangan.
Kekuatan :
Kemampuan material untuk menerima tegangan atau bahan tanpa
merubah material atau defleksi.
Pengertian uji creep sendiri adalah aliran plastis yang dialami material
terhadap tegangan tetap. Pada saat temperatur relatif tinggi, creep
terjadi pada semua level tegangan, akan tetapi pada temperatur
tertentu laju creep bertambah dengan meningkatnya tegangan.
PENGUJIAN MATERIAL
Non Destructive Test (NDT) adalah teknik analisis yang dilakukan untuk
mengevaluasi suatu material tanpa merusak fungsi dari benda uji tersebut.
Intensitas Radiasi akan berubah tergantung dari tebal material dan Density
Material sehingga akan menghasilkan bayangan yang berbeda pada film
hasil Radiography Test
Prinsip kerja dari metode Dye Penetrant Test adalah menggunakan cairan
penetrant dengan memanfaatkan kemampuannya yang bisa meleweati
celah discontinouity serta kerja developer untuk mengangkat kembali
cairan yang meresap pada retakan, dengan begitu cacat pada material
dapat terdeteksi
Ultrasonic Flaw Detector adalah yang tertua dan yang paling umum.
Sejak tahun 1940-an, hukum-hukum fisika yang mengatur propagasi
gelombang suara melalui bahan padat telah digunakan untuk
mendeteksi retakan tersembunyi, void, porositas, dan diskontinuitas
internal lainnya dalam logam, komposit, plastik, dan keramik.
Vacuum Test
Vacuum Test merupakan pengujian yang dilakukan pada jalur yang sudah
dilas (welding seams) untuk mendeteksi adanya kebocoran atau crack.
Vacuum Test ini dilakukan hanya pada welding seams yang ditemukan
pada pelat yang datar ( tidak melengkung ) dan bukan pada pipa.
Holiday Detector