Anda di halaman 1dari 11

NAMA DHEWO RACHMAD YANSYAH

NPM 02.2023.1.90763

DESTRUCTIVE TEST

Pengertian dari Destructive Test adalah pengujian yang dilakukan terhadap suatu material

atau spesimen sampai material tersebut mengalami kerusakan. Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui performa pada material yang bersangkutan, salah satunya bila material tersebut

dikenai kerja dari luar dengan besar gaya yang berbeda – beda. Pengujian ini umumnya jauh

lebih mudah untuk dilaksanakan, selain itu memberikan informasi yang lebih baik dari

pada Non Destructive Test.

Destructive Test lebih baik dilakukan dan akan lebih ekonomis untuk objek yang akan

diproduksi secara masal, misalnya mobil.

Non destrtructive testing (NDT)

Non destrtructive testing (NDT) adalah aktivitas tes atau inspeksi terhadap suatu benda untuk

mengetahui adanya cacat, retak, atau discontinuity lain tanpa merusak benda yang kita tes

atau inspeksi. Pada dasarnya, tes ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita

gunakan masih aman dan belum melewati damage tolerance. Material pesawat diusahakan

semaksimal mungkin tidak mengalami kegagalan (failure) selama masa penggunaannya.NDT

dilakukan paling tidak sebanyak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi, untuk

menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap fabrikasi. NDT ini

dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah
komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah menemukan kegagalan

parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.

Macam – macam Destructive Test

Secara umum Destructive Test dibagi dalam 3 jenis, yaitu :

Uji Mekanis

Tujuan Pengujian Mekanis

Biasanya yang menjadi tujuan dalam pengujian mekannis adalah:

– Untuk mengevaluasi (evaluate) sifat mekanis dasar untuk dipakai dalam disain.

– Untuk memprediksi (predict) performa (unjuk kerja) material dibawah kondisi

pembebanan.

– Untuk memperoleh (provide) data sifat mekanis dari material seperti kekuatan

(strength), kekakuan (stiffness), elastisitas (elasticity), plastisitas (plasticity) & ketangguhan

(toughness & resilience).

Jenis – jenis Uji Mekanis ( ditinjau dari karakter mesin )

Ada dua jenis uji mekanis pada material, yaitu:

– Metoda pembebanan, dimana meoda pembebanan ini bergantung pada jenis beban

yang diberikan, kecepatan beban yang diberikan dan jumlah beban yang diberikan.

– Kondisi pengujian, kondisi pengujian mengacu pada temperature yang dikenai pada

material, bias temperature ruangan, temperature tinggi dan temperature rendah.

Metoda Pembebanan
Ada lima jenis pembebanan pada uji mekanis material, yaitu:

– Tarik ( tension )

– Tekan ( compression )

– Geser ( shear )

– Tekuk ( bending )

– Puntir ( torsion )

Kondisi Pembebanan

Dalam pengujian semua kondisi yang mempengaruhi pengujian harus tercatat dalam prosedur

pengujian (Testing Procedure) dan juga kondisi tersebut harus terkontrol dan tetap

(Constant). Contohnya kondisi atmosfer pada saat material diuji.

Metode Pembebanan

Ada dua jenis pada metode pembebanan uji mekanis material, yaitu:

– Kecepatan pembebanan ( the rate of load ) : kecepatan pembebanan juga dibagi lagi

menjadi tiga yaitu beban diberikan secara lambat/singkat (Static Test), beban diberikan secara

cepat (Dynamic Test) – Impact Test dan beban diberikan sangat lambat sekali (Creep Test)

month –year.

– Jumlah Pembebanan ( the number of times load ) : jumlah pembebanan dibagi

menjadi dua yaitu beban tunggal (single load) – Pengujian mekanis umum dan beban

berulang (multiple load) – Pengujian Fatik

Pengukuran

Setiap pengukuran kecuali penghitungan (counting) selalu terdapat variasi kesalahan dan ini

harus terkontrol atau diketahui sehingga pengujian dapat disebut presisi & akurat.
ü Presisi : fungsi dari sensitivity dan kecilnya rentang bacaan (the least reading) alat.

ü Sensitivity adalah nilai terkecil suatu ukuran kuantitatif yang terukur pada mesin atau

peralatan ukur. Bila Sebaliknya disebut lack-sensitivity.

ü The least reading adalah nilai terkecil yang dapat dibaca dari suatu alat ukur yang memiliki

skala bacaan.

Uji Struktur

Tujuan Uji Stuktur

Tujuan dari uji struktur untuk mengetahui komposisi kimia bahan, distribusi kekerasan,

struktur mikro, struktur makro dan bentuk permukaan material uji. Data komposisi kimia

diperoleh dari uji spectrometri, kemudian data nilai kekerasan diperoleh dari uji kekerasan

Vickers ,dan data struktur mikro diperoleh dari uji metalografi.

Analisa Uji Struktur

Struktur mikro yang diperoleh dari hasil uji metalografi dapat memberikan banyak informasi.

Harus ada kesesuaian antara hasil uji komposisi dan struktur mikro. Struktur mikro material

uji dibandingkan dengan struktur mikro material standar, jika ada perbedaan bararti ada

proses tambahan yang mengubah struktur mikro tersebut. Proses itu kemungkinan besar

dilakukan dengan heat treatment. Kemungkinan adanya proses thermomechanical

treatment diperiksadari perbedaan struktur mikro antara daerah dekat permukaan dengan

daerah kedalaman. Jika ada thermomechanical treatment berarti ada pengayaan unsur tertentu

di daerah permukaan sebagai akibat difusi selama proses tersebut dilakukan. Hal ini dapat

dilihat dari struktur mikro yang diperoleh dan harus diperiksa kesesuaian dengan hasil uji

keras dan distribusi komposisi.


Metode utama Non Destructive Testing meliputi:

Visual Inspection

sumber : Esteem APV

Inspeksi Visual atau Visual Inspection adalah metode pemeriksaan yang sangat efektif, dan

harus menjadi metode utama yang disertakan dalam program pengendalian mutu yang efektif.
Liquid Penetrant Test

sumber : Interface Technical Insprection

Uji liquid penetrant merupakan suatu metode pengujian yang relatif mudah dan praktis untuk

dilakukan. liquid penetrant ini biasa digunakan untuk mengetahui diskontinyuitas halus pada

permukaan yang retak, berlubang atau kebocoran.


Magnetic Particle Inspection

sumber : Venture Inspection

Metode ini digunakan untuk mendeteksi permukaan dan kekurangan permukaan dekat

material feromagnetik dan terutama digunakan untuk deteksi retak.


Eddy Current Test

sumber : Quality Magazine

eddy current testing adalah salah satu dari beberapa metode pengujian non-destruktif yang

menggunakan prinsip elektromagnetisme. Pengujian arus eddy konvensional menggunakan

induksi elektromagnetik untuk mendeteksi diskontinuitas pada bahan konduktif.


Ultrasonic Inspection

sumber : Code Compliance Inspection

Pemeriksaan ultrasonik (UT) adalah metode uji non-destruktif yang memanfaatkan

gelombang suara untuk mendeteksi retakan dan cacat pada bagian dan bahan. Ini juga bisa

digunakan untuk menentukan ketebalan material, seperti mengukur ketebalan dinding

pipa. Karena mudah dibawanya peralatan dan variasi metode yang ada, pengujian ultrasonik

memungkinkan pemeriksaan bagian yang besar, tidak beraturan, atau tidak dapat diangkut.
Radiographic Inspection

sumber : Source Production

Radiographic Testing adalah teknik pemeriksaan nondestructive yang melibatkan

penggunaan sinar x atau sinar gamma untuk melihat struktur internal suatu komponen. Di

industri petrokimia, RT sering digunakan untuk memeriksa mesin, seperti bejana tekan dan

katup, untuk mendeteksi kekurangannya. RT juga digunakan untuk memeriksa perbaikan las.
Tujuan non destrtructive testing (NDT)

Tujuan NDT adalah mendeteksi cacat atau discontinuity, untuk mengukur geometri benda,

dan menentukan komposisi kimia material.

Untuk para pelaku industry kegiatan NDT sangat penting bagi beberapa faktor seperti untuk

meyakinkan kehandalan produk, mencegah kecelakaan, memberi keuntungan bagi pengguna,

meyakinkan kepuasan pelanggan, membantu dalam merancang produk agar lebih baik,

meningkatkan reputasi pemanufaktur, hemat biaya menufaktur, pertahankan keseragaman

tingkat kualitas dan meyakinkan kesiapan operasi.

Anda mungkin juga menyukai