Anda di halaman 1dari 8

Makalah Teknik Tegangan Tinggi

Nama : Dony Maulana


NIM : 2018-11-084
Teknik Tegangan Tinggi ( G )

Fakultas Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan


Institut Teknologi PLN
JAKARTA
2021
Jenis Pengujian Dengan Cara Merusak (Destructive
Testing)
Destuctive testing atau pengujian dengan cara merusak merupakan alat uji pada
meterial yang diuji cobakan dengan cara merusaknya. Tujuan dari destructive
testing adalah untuk memahami ketahanan suatu material dengan cara merusak
agar dapat mengetahui apakah material kuat jika di tekan, tarik, dan di lengkungkan
dsb sehingga menciptakan material yang berkualitas nantinya.

Pengujian Tarik (Tensile Testing)

Testile testing merupakan pengujian pada material dnegan cara menarik suatu
metarial sampai putus. Tujuan dari pengujian ini yaitu untuk mengetahui seberapa
kuat material jika ditarik. Cara kerjanya yaitu dengan memberikan beban gaya tarik
ke material yang terus bertambah secara bertahap hingga material putus.

Pengujian Tekan (Compressed Tester)

WDW-10E / 20E computer-controlled


electronic universal testing machine

Pada pengujian ini kekuatan tekan dari material harus lebih besar, sehingga pada
saat pengujian material akan ditekan hingga hancur. Tujuan dari pengujian ini yaitu
untuk mengetahui seberapa kuat material jika ditekan nantinya. Cara pengujiannya
yaitu dengan menekan material dengan mesin yang gaya tekannya lebih besar hingga
hancur.
Pengujian Bengkok (Bending Tester)

AU - 1016 A Stiffness Tester


(Taber Type)

Uji bengkok ini merupakan alat uji yang sudah lama dipakai untuk industri. Uji
bengkok ini bertujuan untuk mengetahui apakan daya kekuatan material jika
dibengkokan akan bertahan lama atau tidak dan biasanya digunakan untuk mengetes
hasil dari pengelasan. Cara kerjanya yaitu dengan menekan bagian samping material
hingga bengkok sehingga menjadi lipetan dan hancur.

Pengujian Kererasan (Hardness Tester)

Brinell Hardness Tester THBC-3000DA


Pengujian kekerasan yaitu digunakan untuk mengetahui seberapa keras material
tersebut biasanya yang diuji cobakan yaitu meterial yang terbuat dari logam. Cara
kerja pengujian ini yaitu dengan menekan satu titik di material hingga menembus
lapisan material sehingga mesin dari hardness tester ini dapat mengetahui seberapa
keras dari metarial tersebut.

Jenis-Jenis Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive


Testing)

pengujian yang dilakukan tanpa merusak struktur fisik benda yang diuji untuk
mengetahui adanya kerusakan atau cacat dalam suatu material yang lebih dikenal
dengan istilah Non Destructive Testing (NDT)

Macam Macam Non Destructive Testing ( NDT )

1. Visual Inspection (Pengamatan)

Visual inspection merupakan salah satu pengujian yang sangat sederhana tanpa
memerlukan peralatan yang khusus, biasanya hanya menggunakan kacamata
pembesar, s
enter dan alat pendukung lainnya. Untuk melakukan pengujian secara visual hanya
perlu melakukan pengamatan pada spesimen bahan. Sangat efektif untuk
mendeteksi cacat makroskopik atau cacat permukaaan besar, misalnya cacat pada
hasil pengelasan yang kurang baik.

2. Eddy Current Testing

Eddy current test merupakan salah satu metode pengujian tidak merusak yang
menerapkan prinsip elektromagnet untuk melakukan pengujian atau inspeksi. yaitu
terdapat sebuah kumparan yang dialiri arus listrik yang berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet didalamnya. Apabila medan magnet tersebut
diaolikasikan pada benda logam yang akan dilakukan pengujian, maka akan
membangkitkan arus eddy. Arus eddy tersebut kemudianakan menginduksikan
adanya medan magnet yang terdapat pada kumparan dan mengubah impedansinya
apabila terdapat cacat pada benda uji. Indikasi apabila terdapat cacat atau defact
dapat dilihat saat menaburkan serbuk magnetik diatas permukaan material.

Metode eddy current pada prisipnya hampir serupa dengan metode pengujian
Magnetic particle inspection, akan tetapi medan listrik yang digunakan berupa arus
listrik bolak-balik (AC), ketika terdapat cacat maka medan listrik akan berubah dan
alat pengukur impedansi akan membaca atau mendeteksi apabila terdapat defact
atau cacat.
3. Ultrasonic Inspection

Ultrasonic testing merupakan salah satu metode pengujian tidak merusak yang
memanfaatkan gelombang atau getaran pada frekuensi yang tinggi. Ultrasonic Test
dapat digunakan untuk menentukan kedalaman cacat atau defact secara spesifik
yang meliputi besar dan letak cacat tersebut. Dalam pengujian Ultrasonic
digunakan perlengkapan atau alat-alat yang lain yaitu probe sebagai penghasil
getaran dengan frekuensi tinggi serta dibutuhkan couplant yaitu cairan pelapis pada
permukaan benda uji.

Prinsip kerja pengujian Ultrasonic test yaitu dengan menembakkan getaran atau
gelombang dengan frekuensi yang tinggi yaitu 0.25-10 Mhz. Gelombang tersebut
akan merambat melalui benda uji kemudian gelombang tersebut akan dipantulkan
kembali apabila gelombang tersebut mendeteksi cacat yang ada pada benda uji.
Apabila gelombang tersebut merambat pada bidang yang tegak lurus terhadap arah
gelombang, maka gelombang tersebut akan dipantulkan kembali ke sumber
gelombang kemudian akan ditampilkan pada layar monitor. Kedalaman cacat dapat
diketahui dangan cara memperhitungkan selisih waktu yang dibutuhkan oleh
rambatan gelombang hingga kembali menuju sumber golombang tersebut .
4. Radiographic Testing

Radiographic testing adalah salah satu jenis pengujian tidak merusak dengan
memanfaatkan radiasi sinar gama dan sinar X. Prinsip kerjanya yaitu, sinar X
tersebut akan dipancarkan pada benda uji dan menembus permukaan material
tersebut. Pada saat menembus bidang atau objek, sebagian sinar yang menembus
akan diserap sehingga intensitas sinar akan berkurang. Intensitas akhir sinar
kemudian direkam dan dicatat pada film yang sensitif. Jika ada defact atau cacat
pada benda uji maka intensitas sinar yang tercatat pada film bervariasi. Hasil
rekaman film ini yang akan menunjukan letak dan bagian pada material yang
mengalami defact atau cacat.

Untuk melakukan pengujian radiografi ini, harus memiliki kompetensi serta


pengetahuan mengenai dampak yang akan ditimbulkan apabila salah satu bagian
tubuh terpapar sinar x. Hal tersebut karena sinar x yang digunakan dalam metode
pengujian radiografi ini tidak mampu diamati dengan kasat mata. Dalam
melakukan pengujian radiografi tersebut, terdapat beberapa prosedur dan hal
penting dalam melakukan pengujian radiografi yaitu, jangka waktu lamanya
penyinaran berlangsung, jarak sumber radiasi atau penyinaran ke film (SFD) dan
Penumbra (UG).

Anda mungkin juga menyukai