Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN

Soal dan Jawaban Presentasi


Soal :
1. Apa saja uji pada baja dan berapa batas elastisitas baja ? Standar dan sifat sifat mekanis ?
2. Perbedaan Plastisitas dan Elastisitas ?
3. Apa Kegunaan Sifat Mekanis Baja ?

Jawaban :

1. Cara pengujian bahan dapat digolongkan menjadi 2 macam. Yakni pengujian dengan
merusak atau yang disebut dengan destructive test dan pengujian tanpa merusak atau non
destructive test.
a) Pengujian Desrtuctive
Pengujian destructive adalah pengujian suatu bahan tetapi hasil akhir
bahan tersebut akan cacat atau rusak. Pengujian ini dilakukan dengan cara
merusak benda uji yakni dengan pembebanan atau penekanan sampai benda uji
tersebut rusak. Dari pengujian ini akan diperoleh sifat mekanik bahan.
Pengujian destructive terdiri dari:
 Pengujian Tekan
Pengujian ini dilakukan dengan menaruh di landasan dan ditekan dari atas. Pada
ujian tekan umumnya kekuatan tekan akan lebih tinggi dari pada kekuatan tarik.
 Pengujian Bengkok
Pengujian bengkok dilakukan dengan cara membengkokkan benda uji dan
pengujian ini menyebabkan material rusak karena terjadi patahan.
 Pengujian Puntir
Pada pengujian ini material akan rusak karena terjadi puntiran yang menyebabkan
kerusakan.
 Pengujian Tarik
Pengujian kekuatan suatu material dengan menarik suatu bahan sampai putus.
Pada pengujian tarik suatu material akan mengalami kerusakan karena material
yang diuji akan putus.
 Pengujian Impact
Pengujian suatu material untuk mengetahui ketangguhan logam akibat
pembebanan kejut pada material. Bahan yang ulet dengan kekuatan yang sama
dengan bahan rapuh mempunyai sifat tangguh lebih baik.
 Pengujian Kekerasan
Kekerasan material merupakan faktor penting dalam menentukan sifat mekanis
dari material tersebut. Pada beberapa uji kekerasan spesimen bergantung pada
tekanan dari unsur lain dan ukuran lekukan yang terbentuk di dalam
spesimen diukur dan dikonversikan dengan menghitung kekerasannya.

b) Pengujian Non Destructive


Pengujian suatu bahan tetapi hsill akhir bahan tersebut tidak akan rusak.
Pengujian non destructive terdiri dari:
 Liquid Penetrant
Cara ini dipakai untuk mendeteksi cacat dengan penembusan zat pewarna pada
celah cacat di permukaan. Cairan itu adalah fluoresen atau cairan pewarna lain.
Yang pertama diamati dibawah sinar UV 330-390 µm dan kemudian diamati
dibawah sinar tampak terang.
 Eddy Current
Jika batang uji ditempatkan dalam lilitan yang dialiri arus listrik frekuensi tinggi
maka eddy current akan mengalir. Dan aliran akan berubah jika terdapat cacat.

 Pengujian Ultrasonic
Yakni dengan merambatkan gelombang ultrasonic 1-5 MHz pada benda uji dan
jika terjadi cacat akan diketahui dengan pemantulan gelombang tersebut.

 Uji Visual (Visual Inspection)


Biasanya metode ini menjadi langkah yang pertama kali diambil dalam NDT.
Metode ini bertujuan untuk menemukan cacat/retak pada permukaan dan korosi.
Dengan bantuan visual optil sehingga crack yang berada di permukaan material
dapat diketahui.

 Radiographic Inspection
Metode NDT ini digunakan untuk menemukan cacat pada material dengan
menggunakan sinar x dan sinar gamma. Prinsipnya sinar x dipancarkan menembus
material yang diperiksa, saat menembus obyek, sebagian sinar akan diserap
sehingga intensitasnya akan berkurang dan akan terekam pada film tertentu.
Hasilnya rekaman film inilah yang menandakan cacat.

 Magnetic Particle Inspection


Cara ini menggunakan serbuk magnetik yang disebarkan dipermukaan benda uji.
Pada saat crack ada didalam permukaan benda uji, maka akan terjadi kebocoran
medan magnet disekitar posisi crack, sehingga dengan mudah akan bisa dilihat
oleh mata. Setelah pengujian magnetik maka benda uji akan bersifat magnet
karena pengaruh serbuk magnet maka digunakan metode demagnetization (proses
menghilangkan magnet benda uji).
 Acoustic Emission Testing
Adalah keluarnya gelombang akustik, dalam range frekuensi 20 Khz – 1 Mhz,
dari suatu material ketika material tersebut mengalami pembebanan/ stimulasi
oleh gangguan luar. Emisi akustik ini dibangkitkan dari deformasi lokal, misalnya
berupa retak (crack) yang mengakibatkan stress lokal. Pengujian ini sangat
berguna untuk investigasi kerusakan lokal, khususnya dalam skala mikro, di
dalam material.

Untuk nilai Batas Elastis baja ada pada sempel tersebut karena untuk nilai elastisitas baja
tiap sample berbeda beda

2. Elastisitas
Sebuah benda terdiri dari partikel – partikel kecil atau molekul – molekul. Diantara
molekul – molekul ini bekerjalah gaya – gaya yang biasa disebut gaya molekuler. Gaya
– gaya molekuler ini memberi perlawanan terhadap gaya – gaya luar yang berusaha
mengubah bentuk benda itu sampai terjadi suatu keseimbangan antara gaya – gaya luar
dan gaya – gaya dalam. Selanjutnya benda itu dikatakan berada dalam keadaan regang (
state of strain ).
Elastisitas adalah sifat yang dimiliki oleh suatu material yang menyebabkan benda /
material akan kembali ke bentuk seperti semula setelah diberi beban dan mengalami
perubahan bentuk
Plastisitas

Plastisitas adalah sifat yang dimiliki oleh suatu material, yaitu ketika beban yang
diberikan kepada suatu benda / material hingga mengalami perubahan bentuk kemudian
dihilangkan lalu benda tidak bisa kembali sepenuhnya ke bentuk semula.

3. Kegunaan dari kita mengetahui sifat sifat dari baja adalah agar kita dapat menentukan
material yang akan di gunakan dalam proyek pembangunan yang kita pegang dengan
mengetahui situasi lingkungan proyek, beban yang di emban strukturnya dan mengetahui
resiko apa yang akan muncul ketika kita menggunakan material baja

Anda mungkin juga menyukai