Jawaban :
1. Cara pengujian bahan dapat digolongkan menjadi 2 macam. Yakni pengujian dengan
merusak atau yang disebut dengan destructive test dan pengujian tanpa merusak atau non
destructive test.
a) Pengujian Desrtuctive
Pengujian destructive adalah pengujian suatu bahan tetapi hasil akhir
bahan tersebut akan cacat atau rusak. Pengujian ini dilakukan dengan cara
merusak benda uji yakni dengan pembebanan atau penekanan sampai benda uji
tersebut rusak. Dari pengujian ini akan diperoleh sifat mekanik bahan.
Pengujian destructive terdiri dari:
Pengujian Tekan
Pengujian ini dilakukan dengan menaruh di landasan dan ditekan dari atas. Pada
ujian tekan umumnya kekuatan tekan akan lebih tinggi dari pada kekuatan tarik.
Pengujian Bengkok
Pengujian bengkok dilakukan dengan cara membengkokkan benda uji dan
pengujian ini menyebabkan material rusak karena terjadi patahan.
Pengujian Puntir
Pada pengujian ini material akan rusak karena terjadi puntiran yang menyebabkan
kerusakan.
Pengujian Tarik
Pengujian kekuatan suatu material dengan menarik suatu bahan sampai putus.
Pada pengujian tarik suatu material akan mengalami kerusakan karena material
yang diuji akan putus.
Pengujian Impact
Pengujian suatu material untuk mengetahui ketangguhan logam akibat
pembebanan kejut pada material. Bahan yang ulet dengan kekuatan yang sama
dengan bahan rapuh mempunyai sifat tangguh lebih baik.
Pengujian Kekerasan
Kekerasan material merupakan faktor penting dalam menentukan sifat mekanis
dari material tersebut. Pada beberapa uji kekerasan spesimen bergantung pada
tekanan dari unsur lain dan ukuran lekukan yang terbentuk di dalam
spesimen diukur dan dikonversikan dengan menghitung kekerasannya.
Pengujian Ultrasonic
Yakni dengan merambatkan gelombang ultrasonic 1-5 MHz pada benda uji dan
jika terjadi cacat akan diketahui dengan pemantulan gelombang tersebut.
Radiographic Inspection
Metode NDT ini digunakan untuk menemukan cacat pada material dengan
menggunakan sinar x dan sinar gamma. Prinsipnya sinar x dipancarkan menembus
material yang diperiksa, saat menembus obyek, sebagian sinar akan diserap
sehingga intensitasnya akan berkurang dan akan terekam pada film tertentu.
Hasilnya rekaman film inilah yang menandakan cacat.
Untuk nilai Batas Elastis baja ada pada sempel tersebut karena untuk nilai elastisitas baja
tiap sample berbeda beda
2. Elastisitas
Sebuah benda terdiri dari partikel – partikel kecil atau molekul – molekul. Diantara
molekul – molekul ini bekerjalah gaya – gaya yang biasa disebut gaya molekuler. Gaya
– gaya molekuler ini memberi perlawanan terhadap gaya – gaya luar yang berusaha
mengubah bentuk benda itu sampai terjadi suatu keseimbangan antara gaya – gaya luar
dan gaya – gaya dalam. Selanjutnya benda itu dikatakan berada dalam keadaan regang (
state of strain ).
Elastisitas adalah sifat yang dimiliki oleh suatu material yang menyebabkan benda /
material akan kembali ke bentuk seperti semula setelah diberi beban dan mengalami
perubahan bentuk
Plastisitas
Plastisitas adalah sifat yang dimiliki oleh suatu material, yaitu ketika beban yang
diberikan kepada suatu benda / material hingga mengalami perubahan bentuk kemudian
dihilangkan lalu benda tidak bisa kembali sepenuhnya ke bentuk semula.
3. Kegunaan dari kita mengetahui sifat sifat dari baja adalah agar kita dapat menentukan
material yang akan di gunakan dalam proyek pembangunan yang kita pegang dengan
mengetahui situasi lingkungan proyek, beban yang di emban strukturnya dan mengetahui
resiko apa yang akan muncul ketika kita menggunakan material baja