Anda di halaman 1dari 6

Upaya Peningkatan Akhlak Siswa Melalui Pusat Informasi dan

Konseling Remaja MAN 2 Serang (PIK-R Manda)

Malsha Oktyarouna

XI IPA 1

Pada zaman ini, sebagian besar remaja di Indonesia sudah terjerumus dalam

jurang maksiat. Mereka mengenal seksualitas jauh dari batas yang boleh diketahui

oleh remaja lainnya, bahkan banyak remaja putri di antara mereka yang sudah

melakukan seksualitas dengan teman sebayanya secara sukarela atau pun dengan

pria yang umurnya jauh di atas mereka dengan bayaran yang sudah mereka

sepakati. Banyak dari mereka yang hamil atas perbuatan mereka sendiri lalu

menggugurkan bayi yang ada dalam kandungan mereka. Parahnya lagi, mereka

tidak bosan dan tidak jera atas perbuatan yang mereka lakukan. Walaupun dalam

kehidupan bermasyarakat mereka akan dikucilkan.

Bukan hanya seksualitas, mereka sudah mengenal dan memakai obat-obatan

terlarang seperti narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya (NAPZA). Obat-

obatan terlarang itu seperti sudah menjadi bagian dari diri mereka sendiri, tanpa

obat-obatan terlarang itu mereka menganggap diri mereka tidak bisa melakukan

apapun. Bahkan sebagian dari mereka berujar jika obat-obat terlarang itu adalah

tuhan mereka.
Dua masalah yang sudah disebutkan tadi hanya sebagian kecil dari masalah-

masalah yang dihadapi remaja Indonesia. Masih banyak masalah yang akan

dihadapi mereka nantinya. Masalah terbesar yang akan dihadapi mereka,apabila

mereka tidak bisa menjaga akhlak dan pergaulan mereka yaitu HIV/AIDS yang

berujung kepada kematian. Hal tersebut merupakan masalah besar karena

menyangkut kesinambungan generasi manusia berkualitas. Apabila tidak dapat

menyikapi dengan baik ketiga masalah ini, maka generasi muda akan terjerumus

ke dalam lembah kehinaan. Untuk dapat mempersiapkan generasi berikutnya yang

lebih berkualitas, maka masalah tersebut harus menjadi tanggung jawab bersama

antara keluarga, masyarakat, sekolah, dan Negara.

Atas dasar itu, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

membentuk sebuah wadah khusus untuk pelajar dan mahasiswa yang bergerak

dalam bidang keremajaan. Awalnya komunitas ini bernama PIK-KRR (Pusat

Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja), seiring dengan

kompleksnya masalah yang dialami oleh remaja, wadah ini berganti nama

menjadi PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja).

PIK-R merupakan wadah dari remaja, untuk remaja, dan oleh remaja di

bawah naungan BPMPKB di tingkat kota dan BKKN di tingkat provinsi. PIK-R

bertugas menyebarkan informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja, masalah

seksualitas, HIV/AIDS, NAPZA, Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja

(PKBR), serta masalah-masalah lain yang dihadapi oleh remaja. Untuk

mengoptimalkan kinerja kerja PIK-R, maka diadakanlah unit PIK-R di setiap

sekolah atau di lingkungan rumah yang saling berdekatan (Rukun Tetangga).


Setiap unit PIK-R diberi nama sesuai dengan lembaga yang menaungi mereka,

seperti PIK-R yang terdapat di SMPN 15 Kota Serang yang bernama PIK-R Libel

(Pusat Informasi dan Konseling Remaja Lima Belas) atau pun PIK-R yang

nantinya akan berada di MAN 2 Kota Serang yang diberi nama semisal PIK-R

Manda (Pusat Informasi dan Konseling Remaja MAN 2).

Seperti halnya komunitas lainnya, PIK-R mempunyai serangkaian kegiatan

untuk mencapai tujuan dibentuknya PIK-R. Kegiatan itu dikhususkan seputar

masalah remaja, diantaranya dengan pemberian materi seputar kesehatan

reproduksi, NAPZA, seksualitas, HIV/AIDS dan seputar masalah lainnya kepada

sesama remaja. Selain pemberian materi yang dilakukan oleh pendidik sebaya

dalam PIK-R , kegiatan lainnya yaitu dengan mengadakan kegiatan konseling

bagi remaja yang menjadi tanggung jawab PIK-R itu sendiri. Kegiatan konseling

itu dilakukan oleh konselor sebaya.

Setiap unit PIK-R, setidaknya harus memiliki ketua, pendidik sebaya, dan

konselor sebaya. Untuk jumlah pendidik sebaya dan konselor sebaya disesuaikan

dengan tingkatan PIK-R itu sendiri, begitu pun dengan sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh PIK-R diimbau sesuai dengan tingkatan PIK-R yang sudah dicapai.

Ketua, pendidik sebaya, dan konselor sebaya masing-masing harus mengikuti

pelatihan resmi yang diadakan oleh BKKBN pusat ataupun BKKBN di provinsi.

Tingkatan dalam PIK-R ada 3, yang pertama PIK-R tahap tumbuh, kedua

PIK-R tahap tegak, dan ketiga PIK-R tahap tegar. PIK-R yang baru terbentuk

otomatis berada di tingkatan PIK-R yang pertama, yaitu PIK-R tahap tumbuh.

PIK-R tahap tumbuh belum diwajibkan memiliki konselor sebaya, karena menjadi
seorang konselor sebaya dibutuhkan persyaratan-persyaratan seperti harus

menjadi pendidik sebaya terlebih dahulu dan mengikuti pelatihan konselor sebaya.

PIK-R yang sudah berkembang dalam organisasi, materi, sarana, dan prasarana

dinyatakan dapat naik ke tingkatan selanjutnya yaitu PIK-R tahap tegak yang akan

dilantik oleh BKKBN provinsi. Pada tingkat ini, PIK-R wajib memiliki konselor

sebaya sekurang-kurangnya dua orang. Jika PIK-R tahap tegak ini sudah

mengalami kemajuan terutama dalam sarana dan prasarana, PIK-R tahap tegak

dapat naik ke tingkat selanjutnya yaitu PIK-R tahap tegar yang sebelumnya akan

dilakukan pengujian oleh tim dari BKKBN.

Setiap PIK-R mempunyai tugas utama yaitu membentuk akhlak terpuji

remaja-remaja yang berada di sekitar mereka. Perwujudan tugas itu dilaksanakan

dalam bentuk kegiatan yang dapat menarik perhatin remaja. Selama terbentuknya,

kegiatan yang paling diminati oleh remaja adalah kegiatan konseling atau curhat

seputar masalah remaja kepada para konselor sebaya. Kegiatan ini bukan

merupakan kegiatan formal, namun kegiatan yang lebih menekankan terhadap

pendekatan antar sesame remaja, agar remaja yang melakukan konseling merasa

nyaman untuk menceritakan masalah mereka.

Kegiatan konseling ini diiringi dengan kegiatan mendidik sebaya. Kegiatan

mendidik ini bukan bermaksud menggurui remaja, kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan informasi seputar remaja, dari remaja untuk remaja. Setiap

minggunya para pendidik sebaya yang berada dalam PIK-R di sekolah,

memberikan informasi ke setiap kelas, satu minggu satu kelas. Dengan itu,
informasi yang akan disampaikan dapat diterima secara maksimal oleh para

remaja.

Apabila PIK-R ini dapat dibentuk untuk unit MAN 2 Kota Serang, maka

kegiatan-kegiatan siswa dapat dipantau secara baik, mana yang harus dilakukan

dan mana yang tidak boleh dilakukan. Lebih lagi MAN 2 Kota Serang merupakan

sekolah yang lebih banyak mengajarkan pelajaran agama islam dibandingkan

dengan sekolah lainnya. Dengan adanya PIK-R Manda, diharapkan dapat

membantu mewujudkan visi dan misi MAN 2 Kota Serang.

Dengan kegiatan konseling, siswa dapat menceritakan masalahnya kepada

konselor sebaya dan mendapatkan saran yang dapat menyelesaikan masalahnya.

Sehingga, siswa MAN 2 Kota Serang dapat menjalankan kegiatan-kegiatan

sekolah dengan ringan dan mudah. Selain itu, siswa dapat menjaga dirinya baik-

baik dari masalah-masalah yang dialami para remaja pada umumnya. Seluruh

siswa dapat meraih cita-cita yang mereka inginkan nantinya.


Balai Pelatihan dan Pengembangan KB. 2011. Slide Komitmen Program KRR.

BKKBN

PIK-R Libel. 2011. Profil PIK-R Libel. SMPN 15 Kota Serang.

Slide Panduan Pengelolaan PIK Remaja

Sobari, Ubang. 2011. PIK Remaja Tumbuh. Serang: tidak diterbitkan

Anda mungkin juga menyukai