Dalam praktik pendidikan nasional dewasa ini, terdapat distorsi antara cita-
cita pendidikan nasional dengan realitas sosial yang terjadi. Berbagai fenomena
nasional menunjukkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan terkait dengan akhlak
generasi pada siswa Madrasah. Hal yang lebih mengkhawatir lagi adalah bahwa
anomali akhlak tersebut tidak sedikit yang terjadi di dalam lingkungan pendidikan itu
sendiri, bahkan dilakukan oleh pelaku pendidikan. Fenomena yang mengkhawatirkan
tersebut diantaranya bisa kita lihat dari lingkungan sekitar kita yang seringkali
membuat kita miris mendengarnya, perkelahian (sisiwa-siswa, siswa dengan guru,
anak dengan orang tua, siswa dengan kepala sekolah), pergaulan bebas, siswa dan
mahasiswa terlibat kasus narkoba, remaja usia sekolah yang melakukan perbuatan
amoral, kebut-kebutan di jalanan yang dilakukan remaja usia sekolah, menjamurnya
geng motor yang beranggotakan remaja usia sekolah, dan siswa bermain di pusat
perbelanjaan dan di warnet pada saat jam pelajaran.
Pembahasan
1. Akhlak
Dari segi bahasa, Akhlaq ialah kata jama dari Al Khulq. Dalam lisan Arab ia
bermakna tabiat atau watak, Ia juga bermakna maruah, addin atau fitrah. Pada
hakikatnya Akhlak mengandung arti penyifatan tentang gambaran batin seseorang,
gambaran jiwa, ciri-cirinya dan kandungannya yang tersendiri. Ini mencerminkan
lahiriah , sifat seseorang dan segala kandungan sifat itu. Gambaran ini sama dengan
yang zahir atau batin boleh disifatkan dengan sifat yang terpuji dan sebaliknya yang
tercela. Menurut Imam Al Ghazali, sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad
Muarif, dengan terjemahannya bahwa Al-Khulq ialah suasana kejiwaan yang
mantap yang menerbitkan perbuatan, perbuatan itu terbit begitu sahaja tanpa berfikir
dan merenung panjang. Sekiranya suasana kejiwaan yang menjadi sumber perbuatan
itu memerlukan tindak-tanduk yang baik. Tetapi kalau muncul yang sebaliknya, maka
suasana kejiwaan itu dinamakan sebagai akhlaq yang buruk.
Menurut Dra. Eneng Muslihah, M.M. dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam
(2007) Akhlak secara etimologi adalah tabiat/sistem perilaku yang dibuat.
Sedangkan di Indonesia kata Akhlak mengandung konotasi yang mengandung kata
baik. Jadi dapat dikatakan orang yang berakhlak adalah orang yang baik. Pengertian
akhlak secara istilah adalah kelakuan yang timbul dalam hati nurani, pikiran,
perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu membentuk kesatuan akhlak yang
dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Dari kelakuan itu lahirlah perasaan moral
yang terdapat pada diri manusia sebagai fitrah sehingga ia mampu membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk.
Salah satu teori belajar yang dikembangkan selama abad ke-20 adalah teori
belajar kognitif, yaitu teori belajar yang melibatkan proses berfikir secara komplek
dan mementingkan proses belajar. Teori belajar kognitif menurut Drs. Bambang
Warsita yang beranggapan bahwa Belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek
b. Teori Psikomotorik
kegiatan yang dapat menyenangkan dan bermakna, dan bias juga diartikan
sebagai perjuangan seumur hidup dan kebulatan tekad untuk meraih sasaran jangka
panjang. Aktualisasi diri adalah suatu proses perjuangan berkesinambungan yang
dinamis, dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan bakat kita secara
maksimal, dan berusaha dengan gigih dan sebaik mungkin untuk memperbaiki diri
kita secara menyeluruh. Kegairahan terhadap bidang yang kita minati akan
1. Gerak refleks, adalah respon motor (gerak) tanpa sadar yang muncul ketika
bayi lahir.
2. Gerak dasar, adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan kompleks yang
khusus
3. Kemampuan perceptual, kombinasi kemampuan kognitif dan motor atau gerak.
4. Gerakan fisik, adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan yang paling
terampil.
5. Gerakan terampil, adalah gerakan yang memerlukan pembelajaran, seperti
eterampilan olahraga.
6. Komunikasi nondiskursip, adalah kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan gerakan.
Dengan kata lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan dengan ranah
psikomotor adalah praktik di aula/lapangan dan praktikum di laboratorium. Dalam
kegiatan-kegiatan praktik itu juga ada ranah kognitif, namun hanya sedikit bila di
bandingkan dengan ranah psikomotor. Pengukuran hasil belajar ranah psikomotor
menggunakan tes untuk kerja atau lembar tugas.
Rekomenasi
http://www.artikelbagus.com/
http://akhlakmanusia.wordpress.com/
http://berita.upi.edu/
http://alhafizh84.wordpress.com
www.academia.edu