MAKALAH
Dosen Pengampu:
Dr. H. Nur Efendi, M.Ag
Disusun oleh:
1. Silvi Tita Sari (12211193006)
2. Puji Eka Purwati (12211193079)
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang karena anugerah dari-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh Dikotomi Ilmu Terhadap Kurikulum PAI”. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah
serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini, dan penulis berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
mebantu selama proses pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1. Latar Belakang........................................................................................................ 1
2. Rumusan Masalah................................................................................................... 2
3. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
1. Pengertian dikotomi pendidikan islam …………………………..............…..……. 3
2. Latar belakang terjadinya dikotomi ilmu dalam hal pendidikan …....................…. 5
3. Konsep pendidikan islam dan pendidikan umum…….…….............….................. 8
4. Implikasi dari dikotomi kurikulum terhadap pendidikan agama islam….............. 12
5. Solusi dalam menangani dikotomi kurikulum terhadap pendidikan agama islam..... 15
BAB II PENUTUP....................................................................................................... 18
1. Kesimpulan................................................................................................................ 18
2. Saran.......................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
dalam waktu yang berkepanjangan. Secara teotitis makna dikotomi adalah pemisahan
secara nyata suatu jenis menjadi dua yang terpisah satu sama lain dimana yang satu sama
sekali tidak dapat dimasukkan kedalam yang satunya lagi dan sebaliknya (Nizar,
model pemikiran. Disatu sisi ada pendidikan yang hanya memperdalam ilmu
pengetahuan modern tanpa melibatkan nilai – nilai keagamaan, dan disisi lain terdapat
pula pendidikan yang hanya memperdalam ilmu agama tanpa mengaitkan dengan
Definisi diatas dapat diartikan bahwa makna dari dikotomi adalah pemisahan dari
suatu ilmu pengetahuan menjadi dua bagian yang masing – masing saling memberi arah
dan makna yang berbeda sehingga sukar terdapat titik temu diantara dua jenis ilmu
tersebut.1
Dalam islam tidak ada istilah dikotomi keilmuan seperti yang banyak diperbincangkan
hingga kini. Islam menegaskan bahwa ilmu pengetahuan bersumber dari dua hal yakni
dari wahyu Allah dan bersumber dari hasil pemikiran dan penelitian ilmiah manusia.
Pada dasarnya kedua hal tersebut bersumber dari Allah Yang Maha Mengetahui dan
bukanlah masalah baru dalam sejarah sosial umat islam, melainkan telah muncul dalam
1
Taufik, Peta Pemikiran Pendidikan Islam Di Indonesia. Jurnal hunafa , vol. 7, desember 2010:145-156
1
sejarah pada abad pertengahan. Pada masa itu kejayaan islam Dinasti Abbasiyah yang
2. Rumusan Masalah
5. Apa solusi dalam menangani dikotomi kurikulum terhadap pendidikan agama islam?
3. Tujuan
islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
sebagai pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan. Dua kelompok
yang dimaksud kan tentu saja diperuntukkan bukan hanya pada dunia
sebagai pemisahan secara teliti dan jelas dari suatu jenis menjadi dua
yang terpisah satu sama lain dimana yang satu sama sekali tidak
dapat.2
2
Rheflin Biya, “Makalah Perbedaan Pendidikan Nasional Dan Pendidikan Islam”,
https://www.academia.edu/35646694/MAKALAH_PERBEDAAN_PENDIDIKAN_NASIONAL_DAN_PENDIDI
KAN-ISLAM, diakses pada tanggal 23 februari 2020
3
Secara teoritis makna dikotomi adalah pemisahan secara teliti dan jelas
dari suatu jenis menjadi dua yang terpisah satu sama lain dimana yang satu sama
sekali tidak dapat dimasukkan lagi, begitupun sebaliknnya. Dan juga dapat
diartikan bahwa makna dikotomi adalah suatu pemisahan ilmu menjadi dua
bagian yang satu sama lainnya saling memberikan arah dan makna yang berbeda
dah tidak ada titik temu ahtara kedua jenis ilmu tersebut.3
non agama ( ilmu umum), untuk membedakan ilmu-ilmu agama dengan ilmu-
ilmu umum banyak digunakan istilah yang berbeda, seperti kata “ilmu akhirat”
dan “ilmu dunia”. Pada dasarnya istilah dikotomi pendidikah terfokus hanya
pada dua bagian besar yakni ilmu-ilmu tahziliyah yaitu ilmu-ilmu yang
Allah baik dalam kitab nya maupun hadist-hadist nabi Muhammad, dan ilmu-
yang cukup besar, bukan hanya untuk pendidinah islam saja, akan tetapi juga
Menurut A. Malik Fadjar istilah lain dari dikotomi ilmu yaitu dengan
mengistilahkan dikotomi dengan hellenis untuk ilmu umum atau ilmu modern
dan semites untuk ilmu agama. Gagasan hellenis berasal dari Yunani klasik yang
ciri menonjolhna memberikan porsi yang amat besar kepada otoritas akal,
3
Nur Efendi, Ilmu Pendidikan Islam “Rekontruksi Konsep Dasar Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Ilmu
Pengetahuan”, (Yogyakarta, Penebar Media Pustaka, 2019), Hlm 136
4
mengutamakan sikap rasional serta lebih menyukai ilmu-ilmu sekuler,
maka secara garis besar semua istilah yang dipakai mengerucut pada perbedaan
antara ilmu agama dan ilmu umum, yang artinya semua eksistensi ilmu
dipertentangkan dan dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam bingkai
Jika dilihat dari sudut pandang islam, konsep islam tentang ilmu pengetahuan
sangatlah berbedda, karena dalam islam ilmu dipandang secara utuh dan menyeluruh,
tidak ada istilah dikotomi atau pemisahan. Al Quran juga menekankan agar umat islam
mencari ilmu dengan meneliti alam semesta dan bagi orang yang menuntut ilmu
ditinggikan derajatnya di sisi Allah, bahkan tidak sama antara orang yang mengetahui dan
Terjemahannya:
Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman diantaramu dan orang –
orang yang diberi illmu pengetahuan beberapa derajat (QS al-Mujadilah [58]:11)
5
Terjemahannya;
Adakah sama orang – orang yang mengetahui dengan orang – orang yang tidak
Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa islalm tidak pernah menanggap adanya
dikotomi ilmu pengetahuan dan agama4. Bahkan ulama terdahulu pun tidak pernah
mengesampingkan suatu ilmu hanya dapat dilihat dari otoritas keilmuan yang dikuasai
ulama – ulama terdahulu. Hingga pada akhir abad ke-11, dalam islam mulai muncul
dikotomi ilmu. Dimana pemisahan ilmu agama dan ilmu umum digencarkan. Beberapa
argument tentang penyebabnya pun mulai bermunculan. Salah satu alasan dikotomi
tersebut adalah, madrasah yang secara luas didasarkan pada kontrol Negara, umumnya
islam. Namun, madrasah dengan kurikulum yang terbatas bukanlah sebab dari
kemunduran tersebut. Kearena memang kurikulum pada masa itu hanya terbatas pada
ilmu agama saja tanpa menyertakan ilmu umum atau ilmu nonagama. Sehingga hal
tersebut yang menyebabkan gejala kemunduran peradaban umat islam dalam hal
pengetahuan.
Berdaasarkan uraian diatas, dikotomi dalam pendidikan islam timbul akibat dari
4
Taufik, “Peta Pemikiran Pendidikan Islam Di Indonesia”. Jurnal hunafa , vol. 7, desember 2010:145-156
6
Pertama, faktor perkembangan bidang ilmu itu sendiri, yang bergerak demikian
pesat sehingga membentuk berbagai cabang disiplin ilmu, bahkan anak cabangnnya. Hal
ini menyebabkan jarak ilmu dengan induknya, filsafat, dan antara ilmu agama dengan
ilmu umum kian jauh. Sebagai contoh ketika filsafat sebagai induk segala ilmu
mengalami pembidangan, maka disiplin ilmu pendidikan pun pecah menjadi cabang ilmu
dan seterusnya. Kemudian cabang ilmu pendidikan tersebut pecah lagi menjadi anak
cabang, semisal perencanaan kurikulum, stategi belajar mengajar, dan seterusnya. Tidak
dapat dipungkiri lagi ini menyebabkan jarak antara filsafat sebagai iduk kian menjadi
jauh dengan anak cabang ilmu. Hal ini menyebabakan munculnya spesialisasi keilmuan
masing.
kemunduran sejak Abad pertengahan (1250—1800 M), yang pengaruhnya bahkan masih
terasa sampai kini. Hal ini disebabkan karena kesalahan sejarah. Pada masa ini dominasi
fuqaha dalam pendidikan masih sangat kuat, sehingga terjadi kristalisasi anggapan
bahwa ilmu agama tergolong sebagai kewajiban individu. Sedangkan ilmu umum
termasuk kewajiban kolektif. Akibat faktor ini, umat dan Negara yang berpenduduk
mayoritaas islam saat ini tertinggal jauh dalam hal kemajuan ilmu pengetahuan dan
ekonomi, politik, hukum, sosial dann budaya yang dihadapi umat dan Negara yang
7
penduduknya mayoritas beragama islam tidak terjadi dikotomi ilmu agma dan ilmu
dikutip oleh jasa Unggah Muliawan, ia beermuala dari kesalahan sejarah. Yaitu ketika
ilmu – ilmu umum yang bertitik tolak pada penelitian empiris, rasio, dan logika mendapat
agam islam dari sumber utamanya kitab suci Al-qur’an dan hadits,
pengalaman.
5
Jumrah, “Problematika Dikotomi Kurikulum Mata Pelajaran Umum Dan Mata Pelajaran Agma Di Madrasah
Aliyah Negeri Palopo”, 2012 hlm 19 – 21
8
profesi-profesi asasi masyarakat. Pengertian tersebut memfokuskan
semesta.
pribadi muslim yang menjalankan keimanan dalam bentuk amal saleh yang
juga batasan pelajaran yag diberikan kepada murid dalam masalah atau
yang dengan sengaja dan sestematis yang diberikan kepada anak didik
10
perundang-undangan dimana Pendidikan keagamaan berfungsi
AL-qur’ah dan As-sunnah dapat dijadikan sumber inspirasi dan ide dasar
yang berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu
dan berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Dasar ini dapat dilihat dari
11
pembukaan UUD 1945 Alinea 4 batang tubuh UUD 1945 Bab XIII Pasal
31.
terjadinya pemisahan sekolah umum dan agama. Dalam muatan kurikulum, sekolah
umum biasanya hanya mengajarkan ilu umum (science) dan tidak digabungkan atau
diarahkan pada nilai – nilai agama. Sehingga metode tersebut dapat berpengaruh pada
pola pikir yang sekuler dan berdampak pada degredasi moral yang akhirnya memicu pada
rusaknya generasi islam yang disebabkan karena pondasi ilmu agama yang lemah.
12
Saat ini terdapat kekhawatiran tentang dikotomi ilmu agama dan ilmu umum.
Masyarakat pun sudah mengetahui adanya sistem pendidikan agama dan pendidikan
pendidikan umum lebih dikenal dengan pendidikan modern. Terdapat pula istilah kurang
sedap lain yang beredar di kalangan masyarakat, misalnya ada fakultas agama dan
fakultas umum, sekolah agama dan sekolah umum. bahkan dikotomi menimbulkan kesan
bahwa pendidikan agama berjalan tanpa dukungan iptek dan pendidikan umum hadir
teoritik sehingga hanya menghasilkan seorang islamolog tetapi pendidikan islam juga
menekankan pada pembentukan sika dan perilaku yang islami atau membentuk manusia
islami. Dalam kasus pendidikan islam di Indonesia pola pikir dikotomi telah
pendidikan :
Salah satu dampak negative dari dikotomi sistem pendidikan terutama terutama di
yang mencakup penguasaan berbagai disiplin ilmu dan ketrampilan. Ada anggapan
bahwa semua itu bukanlah bidang adri garapan islam, melainkan garapan khusus
berimbas pada kurikulum yang akan disampaikan. Dalam satu materi aka nada
13
pemisahan antara ilmu agama dan ilmu non agama. Sehingga salah satu dari
keduanya akan ada yang dikesampingkan dan aka ada yang diutamakan.
dikotomis yang memisahkan ilmu – ilmu agama dengan ilmu – ilmu umum.
Pandangan ini jelas bertentangan dengan ajaran islam itu sendiri. Islam memilki
ajaran integralistik yang mengajarkan bahwa urusan dunia tidak terisahkan dengan
urusan akhirat, karena kedua hal itu merupakan satu kesatuan. Oleh karena itu ilmu –
ilmu umum harus dipahami sebagai bagian yang integral dari ilmu- ilmu agama.
Agama islam tidak melarang seseorang untuk mempelajari ilmu umum. Untuk
kita dalam hidup di dunia yang akan menghantarkan untuk kehidupan di akhirat.
Disintegrasi sistem pendidikan islam hingga saat ini dikatakan kurang terjadi
perpaduan yakni tidak adanya hubungan antara pendidikan umum dan pendidikan
agama. Bahkan hal ini ditunjang kesenjangan antara wawasan guru agama dan
pendidikan umum masih sangat erat kaitannya dengan sistem pendidikan Barat
14
megikuti pola tersebut telah menghasilkan bentuk – bentuk yang tidak fungsional
bisa dilakukan sengan syarat bahwa dua sistem pandidikan yang ada di negara-
negara muslim ini bisa dilebur dalam satu sistem, asal dasar filosofisnya tetap
islam. Corak pendidikan islam terpadu adalah intergrasi atau perpaduan dari
berbagai sistem pendidikan yang ada, tanpa adanya dikotomi ilmu agama dan
ilmu umum. Sehingga dapat mrlahirkan sistem pendidikan yang dijiwai islam.
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sesungguhnya Allah lah yang
menciptakan akal bagi manusia untuk mengkaji dan menganalisis apa yang ada
dalam alam ini sebagai pelajaran dan bimbingan bagi manusia dalam
ilmu pengetahuan umum merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara
6
Nur Efendi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 2019), hlm 137-141
15
keterpaduan yang harmonis dalam pendidikannya. Adapun elemen-elemen yang
1. Keterpaduan Keilmuan
lewat wahyu,tetapi juga melibatkan akal yaitu ilmu-ilmu agama. Al-ulum al-
Kedua ilmu agama dan ilmu umum ini di pandang sebagai suatu kesatuan
yang terpadu yang harus dikuasai oleh setiap muslim uvtuk meningkatkan
ketinggalan zaman.
2. Keterpaduan Kurikulum
Ilmu-ilmu agamadan ilmu ilmu umum dapat dipadukan menjadi isi materi
kurikulim. Integrasi ilmu agama dan ilmu umum dalam kurikulum terpadu
dan pendidikan agama diperkaya dengan muatan yang ada dalam pendidikan
umum.
16
3. Islamisasi Ilmu Pengetahuan
atau melakukan pencucian terhadap sains produk barat yang selama ini
pendidikan islam agar diperoleh sains yang bercorak islami. Sehingga dalam
siswa juga memahami nilai-nilai islami yang terdapat dalam al-qur’an dan
hadits. 7
7
Risti Tia, “Dikotomi Pendidikan Islam”, http://ristiananisa.blogspot.com/2016/04/dikotomi-pendidikan-
islam.html?m=1, diakses pada tanggal 23 februari 2020
17
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Istilah dikotomi ilmu adalah sikap atau paham yang membedakan, dan
mempertentangkan antara ilmu – ilmu agama dan ilmu – ilmu umum. Pendidikan islam
bukan semata – mata mengajarkan pengetahuan islam secara teoritis sehingga hanya
menghasilkan islamolog, tapi pendidikan islan juga menekankan pada pembentukan sikap
pendidikan islam, kesenjangan antar sistem pendidikan islam dan ajaran islam,
disintegrasi sistem pendidikan islam. Pendidikan islam terpadu merupakan salah satu
2. Saran
secara lebih mendalam karea banyak sekali para ahli yang berbeda pendapat pada
pengertian dikotomi yang sebenarnya serta diharapkan mahasiswa berperan aktif dalam
18
Daftar Pustaka
Taufik, Peta Pemikiran Pendidikan Islam Di Indonesia. Jurnal hunafa , vol. 7, desember
2010:145-156
https://www.academia.edu/35646694/MAKALAH_PERBEDAAN_PENDIDIKAN_NASIONAL
_DAN_PENDIDIKAN-ISLAM
Nur Efendi, Ilmu Pendidikan Islam “Rekontruksi Konsep Dasar Pendidikan Islam Sebagai
Jumrah, “Problematika Dikotomi Kurikulum Mata Pelajaran Umum Dan Mata Pelajaran Agama
pendidikan-islam.html?m=1
19