Anda di halaman 1dari 4

MENENTUKAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR SECARA EKSPERIMEN

1. TUJUAN
Menentukan nilai momen inersia benda tegar secara eksperimen

2. ALAT DAN BAHAN


1. Penggaris
2. Tali berdiameter sekitar 1 mm
3. Bandul bermassa
4. Hand phone

Gambar 2.1 Contoh beberapa bahan dan alat yang digunakan dalam eksperimen penentuan
momen inersia.

3. PERCOBAAN 02: Penentuan Momen Inersia Benda Secara Eksperimen


1. Siapkan bandul yang akan digunakan untuk eksperimen.
2. Tentukan posisi pusat massa benda yang akan digunakan untuk pada
setiap sisinya
3. Kaitkan salah satu ujung tali pada bandul ujung kawat lainnya dililitkan
pada pipa yang datar sehingga tali dapat tergantung vertikal.
4. Mula-mula benda digantungkan dengan sumbu rotasi sejajar panjang
benda. Pastikan benda dapat tergantung secara setimbang dan tali berada
dalam posisi vertikal.
5. Benda diputar dengan memberikan sedikit simpangan ke arah samping
kira-kira 10⁰ Ketika memberikan simpangan.

6. Setelah diberi simpangan, lepaskan benda sehingga benda bergerak


memutar. Usahakan agar putaran benda tidak melewati 1 rotasi.
Tunggu hingga rotasi benda dalam keadaan stabil sebelum memulai
pengukuran. Gerak memutar benda dari posisi simpangan awal hingga
kembali ke posisi tersebut dihitung sebagai 1 getaran.
7. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 10 getaran penuh dicatat lalu
hitung periode getaran (T) dengan membagi waktu total yang diperlukan
untuk mencapai 10 getaran dan jumlah getaran. Ulangi pengambilan data
sebanyak 5 kali, lalu rata-ratakan periode getaran yang diperoleh.
8. Langkah 4-7 diulangi dengan menggantungkan benda sejajar lebar dan
tinggi benda.
9. Momen inersia talu (Ik) dan konstanta puntir tali (K) didapat dengan
menggunakan persamaan 3.6 dan 3.7 dengan memasukkan periode
getaran jika benda diputar sejajar panjang dan lebar (Tp dan Tl) dari hasil
eksperimen serta nilai momen inersia sejajar panjang dan lebar (Ip dan Il)
dari perhitungan secara teori (percobaan 01).

10. Persamaan 3.6 dan 3.7 digunakan untuk menghitung momen inersia sabun
dengan sumbu rotasi sejajar tinggi (It) secara eksperimen dengan
memasukkan nilai momen inersia tali (Ik) dan konstanta puntir tali (K) yang
diperoleh dari langkah sebelumnya.
11. Bandingkan nilai It yang diperoleh secara teori dan eksperimen.
kerucut, potong bagian tersebut sehingga menyisakan bagian
berbentuk batang silinder).
12. Pasang benda pada tali.
13. Periode getaran benda ditentukan dengan cara seperti pada
percobaan 02 (langkah 5-7).
14. Massa bandul dapat dihitung melalui persamaan (3.8) dengan
memasukkan periode getaran (T) yang diperoleh secara eksperimen.
Setelah massa diperoleh, massa jenis benda dihitung menggunakan
persamaan (3.9).
4. LAPORAN
Nomor 3. Jelaskan faktor yang menyebabkan perbedaan antara nilai eksperimen
dan teori dan manakah yang lebih presisi atau valid? Perhitungan teori atau
eksperimen? Jelaskan!
Faktor yang menyebabkan perbedaan antara nilai eksperimen dan teori
- adanya zat pengotor yang mempengaruhi jalannya reaksi
- kekeliruan dalam menakar reaktan atau kekeliruan dalam penghitungan
- adanya inhibitor
- kondisi percobaan yang kurang ideal
- piranti lab yang dipakai kondisinya kurang baik, atau kotor
Teori lebih presisi dan valid daripada percobaan

Anda mungkin juga menyukai