Anda di halaman 1dari 8

BAB I

KONSEP DASAR TERMODINAMIKA

A. PANDANGAN UMUM TERMODINAMIKA


Termodinamika adalah salah satu cabang Fisika yang membahas dan mempelajari
hubungan antara panas dan kerja (usaha), serta sifat-sifat zat yang mendukung
hubungan tersebut. Di dalam mempelajari termodinamika, kita memisahkan antara
sistem dengan lingkungannya. Sistem adalah apa yang menjadi pusat perhatian kita.
Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar sistem yang mempengaruhi
kelakuan sistem secara langsung.
Sistem yang telah terpilih, akan diperiksa melalui kuantitas yang mewakili
sistem, interaksi sistem-lingkungan, atau keduanya. Pandangan yang diambil untuk
memeriksa kuantitas tersebut dibedakan menjadi dua, pandangan secara
makroskopik dan mikroskopik. Pandangan makroskopik pada dasarnya adalah
pandangan secara indera atau dapat diperiksa melalui indera. Pandangan
mikroskopik merupakan pandangan secara mekanika statistik.
Kuantitas dalam pandangan secara makroskopik adalah massa, komposisi,
volume, tekanan, dan suhu. Kuantitas ini mengacu pada karakteristik skala besar
atau ciri umum dari suatu sistem. Kuantitas ini kemudian disebut sebagai koordinat
makroskopik. Ciri-ciri dari koordinat makroskopik secara umum adalah sebagai
berikut.
1. Tidak memerlukan pengandaian khusus dari struktur materi
2. Jumlah koordinatnya sedikit
3. Dipilih melalui daya terima indera kita secara langsung
4. Dapat diukur secara langsung
Kuantitas dalam pandangan mikroskopik didapatkan dengan menerapkan
mekanika statistik. Pandangan mikroskopik adalah hasil dari kemajuan yang luar
biasa pada ilmu molekul, atomik, dan intinya selama beartus tahun yang lalu. Di
dalam pandangan mikroskopik, sistem diandaikan memiliki atau terdiri dari sejumlah
N molekul yang masing-masing molekul memiki energi sebesar . Molekul-molekul ini
disumsikan berinteraksi satu sama lain melalui tumbukan atau gaya yang
ditimbulkan oleh medan. Sistem molekul ini dapat dibayangkan terisolasi atau dalam

1 Konsep Dasar Page


. Termodinamika 1
beberapa kasus dapat dianggap terdapat dalam sekumpulan sistem yang serupa
(ensemble of system).

1 Konsep Dasar Page


. Termodinamika 2
Konsep peluang matematika diterapkan dalam pandangan ini dan keadaan
setimbang sistem diasumsikan sebagai keadaan dengan peluang terbesar. Masalah
terbesar dalam pandangan ini adalah bagaimana menentukan jumlah molekul dari
masing-masing keadaan energi molekular (populasi keadaan) ketika kesetimbangan
telah dicapai. Ciri-ciri dari koordinat mikroskopik secara umum adalah sebagai
berikut.
1. Asumsi dibuat pada struktur materi, medan, atau radiasi (diasumsikan ada)
2. Banyak kuantitas yang harus diperinci untuk mendeskripsikan sistem
3. Kuantitas yang digunakan tidak berdasarkan persepsi indera kita, tetapi lebih ke
persepsi secara matematika
4. Kuantitas ini tidak dapat diukur, tetapi harus dihitung.
Istilah-istilah dalam termodinamika selain sistem dan lingkungan adalah sistem
diisolasi, keseluruhan (universe), proses reversibel, dan proses irreversible.
1. Sistem diisolasi : sistem yang tidak terjadi pertukaran energi antara sistem
dengan lingkungan
2. Keseluruhan (universe) : sistem dan lingkungan di sekitarnya
3. Proses reversibel : suatu proses di mana keadaan mula-mula dari sistem dapat
dikembalikan tanpa merubah keadaan sistem lain di sekelilingnya
4. Proses irreversibel : suatu proses di mana keadaan mula-mula dari sistem tidak
dapat dikembalikan tanpa merubah keadaan sistem lain di sekelilingnya.

B. HUBUNGAN PANDANGAN MAKROSKOPIK DAN MIKROSKOPIK


Secara sepintas antara kedua pandangan ini tidak menunjukkan adanya
hubungan karena sangat berbeda dan tidak bersesuaian, namun sebenarnya
keduanya terdapat hubungan. Apabila kedua pandangan diberlakukan pada sistem
yang sama, maka keduanya harus menghasilkan kesimpulan yang sama dalam
menggambarkan sistem tersebut. Hubungan yang ada adalah terletak pada
kenyataan bahwa beberapa makroskopik merupakan rata-rata terhadap selang
waktu tertentu dari beberapa sifat mikroskopik. Contohnya adalah tekanan yang
merupakan kuantitas makroskopik merupakan perubahan momentum rata-rata yang
ditimbulkan oleh tumbukan molekuler pada bidang yang luasnya satuan. Tekanan,
bagaimanapun, adalah sifat yang dapat dirasakan oleh indera kita. Kita dapat
merasakan efek dari suatu tekanan.
Tekanan dialami, diukur, dan dipakai lama oleh para fisikawan sebelum mereka
mempunyai alasan untuk percaya akan adanya dampak molekuler. Jika teori
molekuler diubah, konsep tekanan akan tetap sama untuk orang yang normal.
Beberapa sifat makroskopik yang terukur, meyakinkan indera kita. Sifat ini tidak akan
berubah selama indera kita tetap. Di sinilah letak perbedaan dari kedua pandangan
tersebut. Pandangan mikroskopik menyelam jauh lebih dalam daripada indera kita.
Sifat-sifat mikroskopik selalu berubah dan kita tidak akan pernah yakin bahwa
pengandaian kita benar sebelum membandingkan deduksi secara makroskopik.

C. RUANG LINGKUP TERMODINAMIKA


Pandangan makroskpik merupakan awal dari penyelidikan dalam semua
cabang fisika. Di dalam termodinamika, perhatian ditujukan pada bagian dalam
suatu sistem. Pandangan makroskopik digunakan dan penekanan diletakkan pada
kuantitas makroskopik yang berkaitan dengan keadaan internal sistem. Fungsi dari
percobaan adalah untuk menentukan kuantitas yang perlu dan cukup untuk
digunakan dalam mendeskripsikan keadaan internal sistem.
Kuantitas makroskopik yang berkaitan dengan keadaan internal sistem disebut
dengan koordinat termodinamik. Koordinat ini menentukan internal energi dari
sistem. Hal inilah yang menjadi tujuan dari termodinamika (koordinat termodinamik),
yaitu mencari hubungan umum antara koordinat termodinamik yang taat asas dan
hukum pokok termodinamika.
Suatu sistem yang dideskripsikan dalam koordinat termodinamik disebut
dengan sistem termodinamika. Dalam teknik, sistem termodinamik yang penting
diantaranya adalah gas (udara), uap (uap air), campuran (uap bensin dan udara),
dan uap yang bersentuhan dengan cairan (cairan dan uap amoniak). Termodinamika
kimiawi, selain berkaitan dengan semua sistem ini, ditambah dengan reaksi,
permukaan selaput, dan sel listrik. Termodinamika fisis mencakup semua hal di atas
ditambah dengan hambatan kawat, kapasitor listrik, dan zat magentik.

D. KOORDINAT SISTEM DAN KEADAAN SISTEM


Koordinat sistem yang ada di termodinamika adalah volume (V), temperatur
(T), tekanan (p), kerapatan (), dan lain-lain. Apabila terjadi perubahan koordinat
sistem,
maka dikatakan bahwa telah terjadi suatu proses. Keadaan suatu sistem tergantung
pada koordinat sistemnya. Apabila koordinat sistem berubah, maka keadaan sistem
akan berubah pula. Oleh karena itu, koordinat sistem sering juga disebut dengan
peubah (variabel) keadaan sistem. Perubahan keadaan sistem dari suatu keadaan ke
keadaan lain biasanya digambarkan dalam diagram p-V-T.
Besaran sistem dalam termodinamika dibedakan menjadi besaran ekstensif
dan besaran intensif. Besaran ekstensif dipengaruhi oleh massa atau mol sistem,
sedangkan besaran intensif tidak. Contoh dari besaran ekstensif adalah volume (V),
kapasitas panas (C), kerja (usaha), entropi. Contoh besaran intensif adalah tekanan
(p), temperatur (T), kerapatan (). Sesuai perjanjian, besaran ekstensif dilambangkan
dengan huruf besar dan besaran intensif dengan huruf kecil kecuali temperatur.
Penurunan dari besaran ekstensif akan menghasilkan harga jenis (specific
value) yang merupakan perbandingan antara besaran ekstensif dengan massa sistem
dan harga jenis molar (molal specific value) dari suatu sistem yang merupakan
perbandingan antara besaran ekstensif dengan jumlah mol sistem.
1. harga jenis (specific value)

h arg a jenis (sv)  besaran ekstensif


massa
contoh: volume jenis sistem
(v)
V  m3  ft 3 
v  m ... kg  lb 
  
2. harga jenis molar (molal specific value)

h arg a jenis molar (msv)  besaranekstensif


mol sistem

contoh: volume jenis molar sistem (v*)


V  m3  ft 3 
v*  n ... kg  mol lb  mol 
  

Hubungan antara kedua harga yaitu adalah harga jenis molar adalah hasil
ganda berat molekul sistem dengan harga jenis sistem untuk besaran yang sama.
Contoh:
Volume jenis molar sistem (v*) dapat dinyatakan dengan
v*  M .v ...(1.1)
kerapatan sistem dapat dinyatakan dengan
M
v* 
p ...(1.2)

Besaran ekstensif lain juga akan memenuhi persamaan 1.1.

Anda mungkin juga menyukai