Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK

PENGUNAAN OSILOSKOP

NAMA MAHASISWA: ILMAN ROSADI (5193530025)

KELAS : TE-B 19’

DOSEN PENGAMPU: DENNY HARYANTO SINAGA,S.Pd,M.Eng

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
BAB I
PENDAHULUAN
1,1 Landasan Teori
Osiloskop merupakan alat ukur elektronik.  Frekuensi dan periode dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur osiloskop ini, dan dapat melihat bentuk-bentuk gelombang seperti bentuk
gelombang sinyal audio, sinyal video, dan bentuk gelombang tegangan listrik arus bolak-balik.
Osiloskop telah lama digunakan untuk pengukuran luas atau lebar yang bervariasi oleh
insinyur, ilmuwan, dan teknisi. Banyak yang menyatakan bahwa osiloskop sangatlah serbaguna
dan fungsi utamanya adalah bertujuan untuk mengukur peralatan elektronik.Osiloskop
merupakan salah satu alat ukur elektronika yang sering kita jumpai disamping alat ukur yang lain
seperti halnya sinyal generator penghitung frekuensi, alat pengukur geratan (vibrasi) dan alat
pengukur deru suara dan sebagainya. Alat alat ukur tersebut diatas merupakan perangkat alat
ukur perbengkelan, laboratorium, dan industri elektronika, penggunaan osiloskop
elektromagnetik ini dibatasi sampai frequensi ini dibatasi sampai 10 KHz, dan untuk gejala
frequensi tinggi digunakanlah tabung sinar katoda yang biasa disebut CRT (cathoda ray tube)
tabung ini berfungsi untuk mendefleksikan sinar cahaya electron. Sebuah osiloskop akan secara
kontinyu menghasilkan sebuah sinyal listrik yang nilainya bervariasi terhadap waktu secara
berulang-ulang. Karakteristik terpenting yang dimiliki oleh sebuah osilator adalah bentuk
gelombang, amplitude serta frekuensi dari sinyal yang dibangkitkan op-amp atau rangkaian
yang dirancang secara khusus yang dapat digunakan sebagai komponen rangkaian pembentuk
rangkaian osilator. Rangkaian multivibrator astabil menggunakan op-amp untuk menghasilkan
osilasi gelombang non-siusoidal (Clayton George, 2001 :87).
Multivibrator astabil mempunyai dua keadaan, namun tidak stabil pada salah satu
keadaam diantaranya dengan perkataan lain. Multivibrator akan berada pada salah satu
keadaannya selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan yang lain. Disini multivibrator
tetap untul sesaat sebelum kembali kekeadaan semula. Perpindahan pulang pergi
berkesinambungan ini menghasilkan suatu gelombang segiempat dengan waktu bangkit yang
sangat cepat. Karena tidak dibutuhkan sinyal masukan untuk memperoleh suatu keluaran (Affan,
2013 :431).
Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk
sinyal baik sinyal analog maupun sinyal digital sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat dilihat,
diukur, dihitung dan dianalisa sesuai dengan bentuk sinyal keluaran yang diharapkan. Dalam
bidang elektronika, perangkat osiloskop merupakan instrument alat ukur yang memiliki posisi
yang sangat vital mengingat sifatnya yang mampu menampilkan bentuk gelombang yang
dihasilkan oleh rangkaian. Secara prinsip terdapat 2 tipe osiloskop yakni osiloskop analog dan
osiloskop digital. Pada osiloskop analog gelombang yang ditampilkan pada layar langsung
diberikan dari rangkaian lapisan pembelok pancaran electron vertikal, maka pada osiloskop
digital gelombang yang akan ditampilkan terlebih dahulu melalui tahap pencuplikan sinyal
(Wisnu Adji, 2013 : 39-41).

1,2 Tujuan
Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang
ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita
dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita
juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.

1)      Dapat menentukan fungsi dari tombol-tombol pengatur paad osiloskop


2)      Mampu mengkalibrasi osiloskop
3)      Untuk menentukan tegangan searah (tegangan DC)
4)      Untuk menetukan frekuensi AC

1,3 Teori Dasar


Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinya listri. Ada beberapa jenis
osiloskop digital berbasis computer, dan telah diimplementasikan, salah satu jenis osiloskop digital
berbasis computer menggunakan sound card yang dikendalikan dibawah system operasi linux.

1,4. Prinsip Kerja

Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda ( CRT ). Prinsip kerja tabung sinar katoda adalah
sebagai berikut: Elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi oleh zat
yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda. Arah gerak elektron ini dapat
dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung
medan gaya listrik untuk mempengaruhi gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh
lempeng kapasitor yang dipasang secara vertikal, maka akan terbentuk garis lurus vertikal dinding
gambar. Selanjutnya jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka elektron yang pada
mulanya bergerak secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap.Sehingga pada
gambar terbentukgrafiksinusoidal.Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik
(super  posisi) yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran
harmonik baru berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung pada amplitudo dan frekuensi
setiap bagian getaran harmonik tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri atau
lebih sederhananya lagi dengan menggunakan bilangan kompleks. Bila dua getaran harmonik super
posisi yang berbeda, frekuensi terjadi getaranyangtidaklagiperiodik.Basis waktu secara periodik
menggerakkan bintik cahaya dari kiri kekananmelalui permukaan layar. Tegangan yang akan diperiksa
dimasukkan ke Y atau masukan vertikal osiloskop, menggerakkan bintik keatas dan kebawah sesuai
dengan nilai tegangan yang dimasukkan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar
pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan
masukan berkurang dengan laju yang cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang
diam pada layar.
BAB II
PEMBAHASAN
2,1. Prosedur Kerja

a.       Menentukan fungsi dari tombol-tombol pengatur osiloskop


Dalam rangka mempergunakan osiloskop maka terlebih dulu kita harus mengetahui
fungsi-fungsi tombol pengatur pada osiloskop yang akan kita pakai.

b.      Kalibrasi alat


Sebelum melakukan kegiatan pengukuran osiloskop, periksalah jarinagn listrik ditempat
akan melakukan kegiatan. Sesuaikan tegangan jaringan dengan tegangan osiloskop dengan cara
mengatur switch tegangan input osiloskop. Setelah memeriksa keadaan tombol-tombol pada
kabel lakukan langkah-kangkah kalibrasi berikut :
1)      Hubungkan osiloskop dengan sumber tegangan
2)      Hidupkan osiloskop dengan menekan tombol power
3)      Nantikan beberapa saat hingga terlihat garis hijau melintang pada layar osiloskop
4)      Putar tombol INTENS kekanan dan kekiri serta amati ketajaman garis hijau pada layar
5)      Putar tombol FOKUS kekanan dan kekiri serta amati ketajaman garis hijau
6)      Tekan tombol TIME/DIV sehingga pada layarterbentuk sebuah tituk
7)      Putar tombol X-POS dan tombol Y-POS sehingga titik tadi tepat berada pada perpotongan salib
sumbu
8)      Ulangi memutar tombol FOKUS dan tombol INTENS agar titik yang terjadi pada layar cukup
terang
9)      Pasang probe PG-17 pada jact INPUT gunakan perbandingan 1:1
c.       Menentukan tegangan arus searah (DC)
1)      Tombol AC-DC GD pada keadaan tertekan
2)      Pasang probe pada terminal INPUT. Hubungkan badan probe DC pada kutub baterai
3)      Lakukan pula untuk 2 buah baterai yang dihubungkan seri

d.      Menentukan tegangan arus bolak-balik (AC)


1)      Alihkan tombol DIV ke tombol txt dalam keadaan tertekan
2)      Hubungkan transformator ke power supplay dan sumber tegangan dan hidupkan switchnya
3)      Pasang probe pada terminal INPUT dan hubungkan badan probe dan output power supplay
e.       Menentukan frekuensi tegangan AC pada tegangan sekunder power supplay 6V dan 12V serta
frekuensi power Supplay
1)      Alihkan tombol DIV
2)      Pasang probe pada terminal INPUT
3)      Jika perlu geser-geserlah posisi gambar yang terbentuk dengan mengatur tombol X-POS dan Y-
POS
4)      Lakukan pengukuran dan frekuensi tegangan power supplay

5)      Baca panjang satu gelombang pada layar ( )

2,2. Analisis kerja osiloskop

              Penjelasan untuk skema prinsip kerja osiloskop analog:


Saat kita menghubungkan probe ke sebuah rangkaian, sinyal tegangan mengalir dari
probe menuju ke pengaturan vertikal dari sebuah sistem osiloskop (Vertical System), sebuah
Attenuator akan melemahkan sinyal tegangan input sedangkan Amplifier akan menguatkan sinyal
tegangan input. Pengaturan ini ditentukan oleh kita saat menggerakkan kenop "Volt/Div" pada
user interface Osiloskop.
Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu diteruskan menuju pelat defleksi vertikal
pada sebuah CRT (Catode Ray Tube), sinyal tegangan yang dimasukkan ke pelat ini nantinya
akan digunakan oleh CRT untuk menggerakkan berkas-berkas elektron secara bidang vertikal
saja (ke atas atau ke bawah).
Sampai point ini dapat disimpulkan bahwa Vertical System pada osiloskop analog
berfungsi untuk mengatur penampakan Amplitudo dari sinyal yang diamati.
Selanjutnya sinyal masuk ke dalam pelat defleksi vertikal.Sinyal tegangan yang
teraplikasikan disini menyebabkan berkas-berkas elektron bergerak.Tegangan positif
mengakibatkan berkas elektron bergerak ke atas, sedangkan tegangan negatif menyebabkan
elektron terdorong ke bawah.
Sinyal yang keluar dari Vertical System tadi juga diarahkan ke Trigger System untuk
memicu sweep generator dalam menciptakan apa yang disebut dengan "Horizontal Sweep" yaitu
pergerakan elektron secara sweep - menyapu ke kiri dan ke kanan - dalam dimensi horizontal
atau dengan kata lain adalah sebuah ungkapan untuk aksi yang menyebabkan elektron untuk
bergerak sangat cepat menyeberangi layar dalam suatu interval waktu tertentu. Pergerakan
elektron yang sangat cepat (dapat mencapai 500,000 kali per detik) inilah yang menyebabkan
elektron tampak seperti garis pada layar (misalnya seperti daun kipas pada kipas angin yang
tampak seperti lingkaran saja saat berputar).
Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang dapat kita
anggap sebagai pengaturan Periode/Frekuensi yang tampak pada layar, bentuk konkretnya
adalah saat kita menggerakkan kenop Time/Div pada Osiloskop.
Pengaturan bidang vertikal dan horizontal secara bersama-sama akhirnya dapat
merepresentasikan sinyal tegangan yang diamati ke dalam bentuk grafik yang dapat kita lihat
pada layar CRT.

2,2. Analisis kerja

Jumlah Panjang gelombang Angka Tegangan


Baterai dilayar Menurut VOLT/DIV Baterai
sumbu Y
1 1,4 1 1,5 V
2 3 1 3V
3 2,2 1 4,5 V

Output Perpindahan Angka axb = Vpp Veft


power gambar dilayar VOLT/DIV Vpp
supplay menurut sumbu Volt/cm (b)
(V) Y (a)
5 1,6 5 8 4

8 1,8 5 9 4,5

10 2 5 10 5

12 2,2 5 11 5,5
Output Angka V T= f= f = V/
power (a) TIME/DIV cm/dt axb 1/T
supplay 1/V dt/cm (dt) (Hz) (Hz)
(V) (b)
8 1,8 5 0,2 9 0,11 0,11
12 2,2 5 0,2 11 0,09 0,09

2,3. Pembahasasn Analisis

Percobaan kali ini mengenai tentang osiloskop. Osiloskop adalah alat ukur listrik yang dapat
memetakan sinyal listrik. Osiloskop sendiri berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran
yang berubah-ubah terhadap waktu tang ditangkap oleh layar.
Pada praktikum kali ini, ada tiga kali percobaan . percobaan menghitung panjang gelombang,
berdasarkan percobaan hasil yang didapat adalah dengan menggunakan tegangan baterai 3 V,
dan dengan 1 Volt/Div hasilnya panjang gelombangnya adalah 3. Sedangkan dengan baterai 1,5
V dan 1 volt/div, panjang gelombangnya 1,4. Dan untuk tegangan baterai 4,5 V panjang
gelombangnya 2,2 dengan menggunakan 2 volt/div.
Pada percobaan kedua menentukan nilai Vpp, Vp dqn Veft nya. Dengan menggunakan power
supplay output yang diberikan adalah 5,8,10,12. Untuk volt/div menggunakan 5 volt/div untuk
semuanya. Pada output 5 V perpindahan gambar 1,6 sehingga didapat Vpp. Dimana nilai Vpp
dihasilkan dari perkalian perpindahan gambar dengan angka volt/div. dengan output 8 V nilai
Vpp yang dihasilkan adalah 9, sedangkan pada output 10 V nilai Vpp nya adalah 10. Terakhir
dengan output 12 V, nilai Vpp semakin tinggi yaitu 11.
Kemudian pada percobaan ketiga tetap menggunakan power supplay tetapi hanya
menggunakan output 8 V dan 12 V. percobaan terakhir ini untuk menentukan frekuensi serta
perioda ynag dihasilkan gelombang. Pertama dengan output 8 V, panjang gelombnag yang
dihasilkan 1,8 cm dengan 0,2 cm/dt. Sedangkan untuk output 12 V, panjang gelombang menjadi
2,2 cm. kecepatan gelombang sama yaitu 0,2 cm/dt. Menggunakan TIME/DIV yang sama yaitu 5
TIME/DIV.
BAB III
PENUTUP
3,1. Kesimpulan
   Osiloskop merupakan alat ukur yang dapat menganalisis dan menampilkan suatu gelombang
AC,DC,dan Lissajour pada layar Cara menggunakan osiloskop dengan baik dan benar yaitu
dengan cara mengkalibrasi/ mengembalikan posisi kearah nol sebelum memulai percobaan
Besar kecilnya gelombang yang dihasilkan dipengaruhi oleh sumber tegangan dan volt/div atau
time/div yang digunakan Osiloskop analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya
relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah
dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar,
serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-
gelombang yang kompleks,misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo.
Keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu serta
adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah(sekitar 10-20 Hz).

3,2. Daftar pustaka

Bachri, Affan. 2013. Simulasi Karakteristik Inverter 1C 555. Jurnal Teknika


ISSN 2085-0859 Vol 5 No1
Chattpodahyaay,D.1989. Fisika Universitas. Bandung : Graha Cipta
George, Clayton. 2001. Fisika Edisi 2. Banten : Media Cipta
Kharisma, Wisnu Adji. 2013. Portable Digital Oscilloscope Based On
PIC18F4550. Telekontran Vol 1 No 2
William , Cooper. 1994. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran.
Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai