Anda di halaman 1dari 3

Nama : Joel Holy Raflyn Lingga

NIM : 5193230002

Kelas :TE-A 2019

Mata Kuliah : Prakt. Pengukuran Listrik

Hari, tanggal : Senin, 6 Maret 2020

UTS

1. Pemasangan yang benar adalah opsi pertama.


Amperemeter haus dipasang seri dengan beban agar dapat mengukkur arus
yang mengalir menuji beban, dan Voltmeter harus dipasang parallel dengan
beban agar dapat mengukur tegangan pada dua titik pada beban.

2. 1) Papan skala : Papan berisi skala ukur

2) Jarum penunjuk : Jarum penunjuk hasil pengukuran

3) Sekrup pengatur jarum : Mengatur posisi jarum

4) Skala tegangan : Pilihan skala untuk pengukuran tegangan

5) Selector : Untuk memilih mode pengukuran

6) Skala arus : Pilihan skala untuk pengukuran arus

7) Skala kapasitas baterai : Pilihan skala untuk pengukuran kapasitas


baterai

8) Probe : Jarum konduktor yang dipasang pada objek


ukur

9) Skala hambatan : Pilihan skala untuk pengukuran hambatan

10) Pengatur posisi jarum : Mengatur posisi jarum

3. Hasil pengukuran yang ditunjukkan adalah 42mA. Cara pembacaannya


adalah dengan melihat posisi jarum penunjuk pada papan skala. Jarum
menunjukkan angka 4,2 pada skala 10 (skala pada papan skala). Jika
menggunakan skala 100mA, maka 4,2 x 10 = 42 mA.

4. Prinsip kerja galvanometer adalah gerak yang dihasilkan saat listrik dialirkan
pada kumparan yang berada pada medan magnet. Saat listrik mengalir ada
kumparan tersebut, jarum akan bergerak bersama dengan kumparan karena
kumparan adalah bagian yang dapat bergerak pada multimeter. Membuat
jarum bergerak dan menunjukan angka pada papan skala.

5. Jenis kesalahan pada pengukuran listirk adalah:


a. Kesalahan alat : kesalahan yang terjadi akubat alat yang sudah
tua, atau rusak
b. Kesalahan manusia :kesalahan yang terjadi akibat kelalaian manusia
(human error)
c. Kesalahan lingkungan : kesalahan yang terjadi akibat factor external,
seperti suhu, kelembaban, dll.

6. Multimeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan.


Cara kerja untuk semua pengukuran tersebut hamper sama, tetapi
pemasangannya berbeda.
Pada pengukuran tegangan, multimeter hatus dipasang parallel karena
digunakn untuk mengukur tegangan antara satu titik dengan titik lainnya.
Pada pengukuran arus, multimeter harus dipasang seri, karena digunakan
untuk mengukur arus yang mengalir. Sedangkan pada pengukuran
hambatan, probe hanya perlu dihubungkan dengan tahanan, karena pada
mode pengukuran ini, multimeter menggunakan tegangan internal (baterai)
untuk pengukuran.

Jika dikaitkan dengan persamaan V = I.R, ketika multimeter digunakan


untuk mengukur tengangan atau arus, multimeter berperan sebagai
“hambatan”, karena pada multimeter terdapat tahanan, yang menahan arus
agar tidak merusak alat. Ketika listrik mengalir, kumparan akan bergerak,
sesuai persamaan, ketika tegangan meningkat pada tahanan yang sama, arus
akan meningkat, membuat gerakan dipole pada kumparan meningkat,
membuat jarum bergerak lebih jauh lagi
7. Cara mengukur tahanan listrik menggunakan multimeter :
a) Siapkan multimeter.
b) Putar selector pada mode pengukuran hambatan, pilih skala ukur.
c) Sentuhkan kedua probe, dan atur jarum jika jarum tidak menunjuk ke
angka 0 pada papan skala.
d) Hubungkan kedua probe dengan terminal hambatan.
e) Baca hasil pengukuran pada multimeter

8. Prinsip pengukuran tahanan menggunanan jembatan wheatstone adalah


dengan membuat beda potensial yang terdapat pada rangkaian menjadi 0.
Caranya adalah dengan mengatur besarnya hambatan pada rangkaian,
sehingga beda potensial pada rangkaian sama dengan nol.
Pada jembatan wheatstone, terdapat 2 tahanan yang diketaui, tahanan
variable, dan tahanan tidak diketahui. Cara untuk mengetahui besarnya
hambatannya adalah dengan mengatur besaran tahanan variable, hingga
galvanometer menunjukkan nilai 0. Kemudia besarnya tahanan tidak
diketahui tersebut akan sama dengan bear tahanan variable, sesuai dengan
persamaan
R1/R2 = R3/Rx
Dimana R1 dan R2 adalah tahana tetap, R3 adalah tahanan variable, dan Rx
adalah tahana tidak diketahui.

Anda mungkin juga menyukai