Anda di halaman 1dari 6

Nama : Steven Kennedy

NIM : 195114011
Pengertian Osilator dan Prinsip Kerjanya 
Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah
getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal
yang dihasilkan ada yang berbentuk Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang Kotak
(Square Wave) dan Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave). Pada dasarnya sinyal arus
searah atau DC dari pencatu daya (power supply) dikonversikan oleh Rangkaian Osilator
menjadi sinyal arus bolak-balik atau AC sehingga menghasilkan sinyal listrik yang periodik
dengan amplitudo konstan. 
Tiga istilah yang berkaitan erat dengan rangkaian Osilator adalah “Periodik”, “Amplitudo” dan
“Frekuensi”. Berikut ini adalah pengertian dari ketiga istilah penting tersebut.
 Periodik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 kali getaran atau waktu yang
dibutuhkan pada 1 siklus gelombang bolak-balik, biasanya dilambangkan dengan t
dengan satuan detik (sekon).

 Amplitudo adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan dalam suatu
getaran.

 Frekuensi adalah sejumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik, satuan frekuensi


adalah Hertz.

Sebuah Rangkaian Osilator sederhana terdiri dari Dua bagian utama, yaitu Penguat
(Amplifier) dan Umpan Balik (Feedback). Berikut ini Blok Diagram dasar sebuah Rangkaian
Osilator.

Pada dasarnya, Osilator menggunakan sinyal kecil atau desahan kecil yang berasal dari
Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier diberikan arus listrik, desah kecil akan
terjadi, desah kecil tersebut kemudian diumpan balik ke penguat sehingga terjadi penguatan
sinyal, jika keluaran (output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik (input) tersebut,
maka Osilasi akan terjadi.
1. Phase Shift Osilator / Osilator geseran-fase

Phase Shift Oscillator adalah sebuah osilator gelombang sinus sederhana yang memiliki


sebuah penguat pembalik, dan sebuah tapis umpan balik yang menggeser 180° fase dari
frekuensi osilasi. Filter elektronik harus didesain sedemikian rupa sehingga isyarat di atas dan
dibawah frekuensi osilasi yang diinginkan digeser kurang ataupun lebih dari 180°. Ini
menghasilkan superposisi membangun bagi isyarat pada frekuensi osilasi dan superposisi
merusak pada frekuensi lainnya. Jalan paling umum untuk mendapatkan tapis jenis ini adalah
dengan menyambungkan deret tiga tapis resistor-kondensator, yang memberikan geseran fase
sebesar 270°. Pada frekuensi osilasi, setiap tapis memproduksi geseran fase sebesar 60° sehingga
keseluruhan tapis forsoduksi geseran fase 180°.
Phase Shift Oscillator adalah sebuah osilator gelombang sinus sederhana. Osilator ini
memiliki sebuah pembalik, dan sebuah tapis umpan balik yang menggeser 180° fase dari
frekuensi osilasi. Sederhananya adalah Rangkaian ini menawarkan pergeseran fasa yang
diperlukan dengan sinyal umpan balik. Mereka memiliki kekuatan frekuensi yang luar biasa dan
dapat memberikan gelombang sinus bersih untuk berbagai beban.
2. Wien Bridge Oscillator / Osilator jembatan Wiens
Wien Bridge Oscillator adalah sebuah jenis osilator yang menghasilkan sinus yang dapay
menghasilkan berbagai frekuensi. Jembatan Wiens terdiri dari empat resistor dan dua kapasitor.
Dapat kita lihat bahwa osilator ini bisa sebagai penguat untuk penguatan positif yang
dikombinasikan dengan filter bandpass yang memberikan umpan balik positif. Kontrol
penguatan otomatis, non-linearitas yang disengaja membatasi amplitude output dalam berbagai
implementasi osilator.
Prinsip osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat pertama kali power
dinyalakan. Noise/desah ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat dengan melalui filte
r tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal noise akan menjadi semakin besar
danmembentuk periode tertentu sesuai dengan jaringan filter yang dipasang. Periode inilah
yangkemudian menjadi nilai frekuensi sebuah osilator.
Jembatan Wien biasa digunakan untuk pengukuran presisi kapasitansi dalam hal resistansi dan
frekuensi. Itu juga digunakan untuk mengukur frekuensi audio.

3. Tuned Oscillator / Osilator yang disetel


Tuned Oscillator adalah osilator yang menggunakan sirkuit resonansi LC parallel untuk
menyediakan osilasi.
Tuned terbagi jadi dua tipe :
a. Colpitts = Rangkaian resonansinya adalah satu induktor dan dua kapasitor.
b. Hartley = Rangkaian resonansinya adalah satu induktor bersadapan atau dua inductor
dan satu kapasitor.
Colpitts Oscillator Circuit
1. Ketika power supply dinyalakan, kapasitor C1 dan C2 akan mulai mengisi.
2. Ketika C1 dan C2 penuh, mereka akan melepaskan muatan melalui induktor L1.
3. Ketika kapasitor kosong, energi elektrostatis yang tersimpan di kapasitor dipindahkan ke
induktor sebagai fluks magnet.
4. Induktor mulai melepas muatan dan kapasitor mengisi kembali. Pengisian energi
kapasitor inductor bolak-balik ini yang menjadi dasar dari tegangan osilasi.

Frekuensi osilasi ditentukan oleh:

1
fo 
2π LCeq
Dimana:

C1 C 2
C eq 
C1  C 2

Hartley Oscillator Circuit


Osilator Hartley menggunakan dua kumparan induktif secara seeri dengan kapasitor
parallel untuk membentuk rangkaian tangka resonansi yang menghasilkan osilasi sinusoidal.
Rangkaian ini sering disebut sebagai osilator induktansi split karena kumparan L disadap di
tengah ( center tap ).
Jika kopling elektromagnetik kumulatif antara L1 dan L2 terlalu kecil aka nada umpan
balik dan osilasi akan mati pergi ke nol. Dengan demikian, jika umpan balik terlalu kuat osilasi
akan terus meningkat dalam amplitude sampai dibatasi oleh kondisi rangkaian yang
menghasilkan distorsi sinyal. Maka, akan menjadi sangat sulit untuk menyetel atau Tuned
osilator.
Frekuensi osilasi ditentukan oleh:

1
fo 
2 π L eq C
Dimana:

L eq  L 1  L 2  2M
5. Unijuction Oscillator

Saat Tegangan diantara Emitor (E) dan Basis 1 (B1) adalah Nol, UJT tidak
menghantarkan arus listrik, Semikonduktor batang yang bertipe N akan berfungsi sebagai
penghambat (memiliki resistansi yang tinggi). Namun akan ada sedikit arus bocor yang mengalir
karena bias terbalik (reverse bias).

Pada saat tegangan di Emitor dan Basis 1 dinaikkan secara bertahap, resistansi diantara
Emitor dan Basis 1 akan berkurang dan arus terbalik (reverse current) juga akan berkurang.
Ketika Tegangan Emitor dinaikan hingga ke level bias maju, arus listrik di Emitor akan
mengalir. Hal ini dikarenakan Hole pada Semikonduktor yang di doping berat bertipe P mulai
memasuki daerah semikonduktor tipe N dan bergabung kembali dengan Elektron yang di Batang
Semikonduktor bertipe N (yang didoping ringan). Dengan demikian Uni Junction Transistor atau
UJT ini kemudian mulai menghantarkan arus listrik dari B2 ke B1.
Frekuensi osilasi ditentukan oleh:

1
fo 
R T C T ln 1 (1  η)
Dimana  adalah rating transistor Uni Juction dengan nilai antara 0,4 dan 0,6:

Anda mungkin juga menyukai