Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

DISUSUN OLEH

FAKHIRAH LABIBAH AMELIA NIM 061840351376

DOSEN PEMBIMBING : Ir. H Abdul Rakhman, M.T.

KELAS 4 TEA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2020
Pengertian Osilator
Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah getaran
atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal yang
dihasilkan ada yang berbentuk Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang Kotak
(Square Wave) dan Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave). Pada dasarnya sinyal arus
searah atau DC dari pencatu daya (power supply) dikonversikan oleh Rangkaian Osilator
menjadi sinyal arus bolak-balik atau AC sehingga menghasilkan sinyal listrik yang periodik
dengan amplitudo konstan. 

Prinsip Kerja Osilator


Sebuah Rangkaian Osilator sederhana terdiri dari Dua bagian utama, yaitu Penguat
(Amplifier) dan Umpan Balik (Feedback). Berikut ini Blok Diagram dasar sebuah
RangkaianOsilator.

Pada dasarnya, Osilator menggunakan sinyal kecil atau desahan kecil yang berasal
dari Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier diberikan arus listrik, desah kecil
akan terjadi, desah kecil tersebut kemudian diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi
penguatan sinyal, jika keluaran (output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik
(masukan) tersebut, maka Osilasi akan terjadi. Suatu Rangkaian Osicilator yang sederhana
memiliki Dua bagian utama, yakni Penguat atau Amplifier dan suatu Umpan Balik
atau Feedback. Pada dasarnya, sebuah Osilator membutuhkan sinyal kecil yang berasal dari
sebuah Penguat itu sendiri. Osilasi akan terjadi apabila, Amplifier ditambahkan suatu arus
listrik untuk menghasilkan sinyal kecil. Sinyal kecil inilah yang akan menjadi umpan balik
ke Amplifier, sehingga apabila keluaran Amplifier sama dengan fasa dari sinyal umpan balik
itu. Maka terjadilah Osilasi.
 Komponen yang di gunakaan dalam merancang osilator :
Pada rangkaian osilator colpits yang sudah dibuat ini menggunakan beberapa
komponen. Komponen yang digunakan yaitu : Resistor (3 buah), kapasitor (5 buah),
transistor NPN (1 buah), potentiometer (1 buah), inductor (2 buah) dan osiloskop (1
buah).

 Langkah kerja rangkaian osilator :


Pilih seluruh komponen yang akan di gunakan pada gallery dan letakan pada page
agar lebih muda merancangnya. Satu persatu sambungkan komponen, yang pertama
osiloscope yang telah diambil dari galeri kemudian sambungkan dengan ground, kaki
+ sambungkan dengan kapasitor elektrolit, inductor dan groun selanjutnya voltage
rail,inductor, NPN transistor dan juga resistor di sambuan dengan ground. disebelah
resistor letakan bolmeter yang disambungkan dengan kapasitor elektrolit di kaki –
kapasitor jga di sambungkan dengan ground.Dan resistor ke 2 tersambung dengan
potensiometer dan resistor 3 juga di sambungkan dengan groung Setelah semua telah
di rancang kemudian ganti propertis. Kemudian tampilkan grafik dengan merubah
grafik propertis maksimum 15 dan minimum -15, setelah itu pilih toolskemudian klik
simulation selanjutnya timing control Yang terakhir yaitu tekan run untuk melihat
grafik.

 Cara kerja rangkaian adalah sebagai berikut :


Terminal emitter dari Transistor secara efektif terhubung ke persimpangan dua
kapasitor, C1 dan C2 yang dihubungkan secara seri dan bertindak sebagai pembagi
tegangan sederhana. Ketika power supply pertama diterapkan, kapasitor C1 dan C2
mengisi dan kemudian melepas melalui coil L. Osilasi di seluruh kapasitor diterapkan
ke persimpangan base-emitter dan muncul di amplifikasi pada output collector.
Resistor, R1 dan R2 memberikan bias DC stabil yang biasa untuk transistor secara
normal sementara kapasitor tambahan bertindak sebagai kapasitor bypass
pemblokiran DC. Radio-frequency choke (RFC) digunakan dalam rangkaian collector
untuk memberikan reaktansi tinggi (idealnya rangkaian terbuka) pada frekuensi
osilasi, ( ƒr ) dan resistansi rendah pada DC untuk membantu memulai
osilasi.Kemudian pergeseran fasa eksternal yang dibutuhkan didapat dengan cara
yang serupa dengan yang ada di rangkaian osilator Hartley dengan umpan balik
positif yang dibutuhkan yang didapat untuk osilasi yang tidak terkendali
berkelanjutan.Jumlah umpan balik ditentukan oleh rasio C1 dan C2. Kedua
kapasitansi ini umumnya "digabungkan" untuk memberikan jumlah umpan balik yang
konstan sehingga ketika satu disesuaikan, yang lain akan secara otomatis mengikuti.

 Analisa Rangkaian :

Anda mungkin juga menyukai