Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MENGOPERASIKAN POWER METER

SISTEM KOMUNIKASI OPTIK

DISUSUN OLEH

FAKHIRAH LABIBAH A NIM 061840351376


MUTIARA AMANDA NIM 061840351381
UMI KALSUM SANIA NIM 061840351388

DOSEN PEMBIMBING : Irma Salamah, S.T., M.T.I.

KELAS 6 TEA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI DIV TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Makalah mengoperasikan power meter ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tak
lupa pula marilah kita kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh
ummatnya yang InsyaAllah senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Laporan ini dibuat dengan didukung oleh buku materi, website, dan dari
sumber-sumber lainnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Irma
Salamah,S.T,.M.T.I yang telah memberikan bimbingan, dan teman-teman sekalian
yang telah memberikan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih dari kata sempurna. Karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
perbaikan makalah di masa mendatang.
Demikianlah makalah ini di buat. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Palembang, 31 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iv
TUJUAN PEMBELAJARAN..............................................................................5
CAPAIAN PEMBELAJARAN UMUM.............................................................5
CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS..........................................................5
1. Power Meter........................................................................................................6
2. Cara Mengkalibrasi Optical Power Meter..........................................................7
3. Prinsip atau dasar kerja Optical Power Meter....................................................8
4. Alat yang berkaitan dengan Power Meter...........................................................9
5. Cara mengukur daya sinyal optic dengan menggunakan Power Meter.............20
6. Aplikasi dan Fitur pada Power Meter................................................................20
7. Cara pengukuran OPM dalan satuan dB............................................................20
RANGKUMAN....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
LATIHAN SOAL DAN JAWABAN LATIHAN SOAL..................................25

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Power Meter..........................................................................................6
Gambar 2. Electricity Meter..................................................................................10
Gambar 3. Wattmeter.............................................................................................11
Gambar 4. Microwave Power Meter......................................................................12
Gambar 5. Optical Power Meter............................................................................13
Gambar 6. Google Power Meter............................................................................15
Gambar 7. Cycling Power Meter...........................................................................16
Gambar 8. Adapter OPM.......................................................................................16
Gambar 9. Connector yang terpasang pada adapter OPM.....................................17
Gambar 10. OPM dengan OLT..............................................................................17
Gambar 11. Spesifikasi..........................................................................................18
Gambar 12. OPM yang sudah dioperasi................................................................18
Gambar 12. Panjang Gelombang OPM OLT.........................................................19

iv
MAKALAH MENGOPERASIKAN POWER METER
SISTEM KOMUNIKASI OPTIK

TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran pada makalah ini adalah sebagai berikut :
- Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sistem komunikasi optic.
- Untuk mempelajari serta memahami materi - materi dari mata kuliah
sistem komunikasi optik

CAPAIAN PEMBELAJARAN UMUM


Adapun capain pembelajaran pada makalah ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui apa pengertian dari Power Meter.
- Untuk mengetahui cara kalibrasi dari Power Meter.
- Untuk mengetahui Prinsip atau dasar kerja Optical Power Meter
- Untuk mengetahui alat yang berkaitan dengan Power Meter.

CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS


- Untuk mengetahui alat yang berkaitan dengan Power Meter.
- Untuk mengetahui cara mengukur daya sinyal optik dengan menggunakan
Pengoperasian Power Meter.
- Untuk mengetahui aplikasi dan fitur dari Power Meter

5
POKOK BAHASAN
1. Power Meter

Gambar 1. Power Meter

Power Meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran


listrik secara terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan
yang terangkai dalam suatu alat ukur. Dengan kata lain dalam satu alat sudah
dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam jenis besaran listrik antara lain
arus, tegangan, daya, faktor daya, frekuensi bahkan Total Harmonik Distorsion
secara real time monitoring.
Power Meter juga digunakan untuk mengukur total loss dalam sebuah link
optik baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan dan juga untuk kelurusan
core optik. Pengukuran dengan optical power meter digunakan untuk menentukan
loss (rugi) daya cahaya pada saluran serat optik, Optical Power meter listrik
(OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan dalam sinyal optik.
Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk menguji daya rata-rata dalam
sistem serat optik. Perangkat tujuan umum kekuatan cahaya measuring biasanya
disebut radiometers, fotometer, daya laser meter, meter ringan atau lux meter.
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka dibutuhkan kepraktisan dalam
segala hal, termasuk penerapan pada sistem Monitoring secara real time. Salah
satu penerapan dari teknologi monitoring adalah pada sistem monitoring besaran
listrik secara real time. Salah satu manfaat yang didapatkan dengan pengukuran
besaran listrik secara realtime adalah monitoring penggunaan energi listrik.
Monitoring ini bertujuan untuk mendapatkan data yang terkini dan data tersebut
dapat diolah untuk mendapatkan peluang adanya efisiensi energi listrik.

6
Power Meter untuk Fiber Optic, real time monitoring data besaran listrik ini
akan diukur dengan menggunakan Power Meter Logic. Power Meter ini
digunakan untuk memantau total harmonik daya, arus serta tegangan. Power
Meter Logic ini dilengkapi dengan data logger yang digunakan sebagai sarana
penyimpanan data pengukuran dan analisa penggunaan daya. Untuk dapat
menampilkan data yang ada pada data logger tersebut dalam layar monitor
komputer digunakan software Powerview. Meter Daya pada prinsipnya sama
dengan meter-meter yang terdapat pada sebuah panel untuk mengukur arus,
tegangan, frekuensi, dan cos phi (cos ǿ). Namun, fungsi dari Meter Daya ini lebih
komplek apabila dibandingkan dengan meter-meter biasa pada umumnya. Selain
ketepatan dalam pembacaan, juga terdapat pilihan-pilihan lain termasuk
penghitungan.

2. Cara mengkalibrasi Optical Power Meter (OPM)

Kalibrasi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum


melakukan pengukuran terhadap suatu perangkat optik. Kalibrasi pada Optical
Power Meter (OPM) dilakukan untuk melihat nilai referensi (nilai acuan). Nilai
acuan ini biasa diukur dalam satuan dBmW atau disingkat dBm (desibel mili-
Watt) yang menunjukkan rasio daya dalam desibel (dB). Satuan ini biasa
digunakan dalam jaringan radio, microwave dan serat optik. Untuk satuan desibel,
diberikan tanda minus (-) di depannya sehingga apabila nilai rasio dayanya
semakin besar maka kekuatan sinyal akan semakin kecil. Sebagai contoh : -100
dBm lebih kecil dari – 78 dBm atau dengan arti lain bahwa sinyal -78 dBm lebih
kuat atau lebih baik dibanding -100 dBm.
Salah satu cara untuk mengkalibrasi Alat Ukur Optical Power Meter adalah
dengan menggunakan peralatan optik penunjang yaitu Optical Light Source yang
berfungsi sebagai pemancar atau transmitter cahaya optik. Proses kalibrasi ini
bertujuan untuk melihat nilai referensi (nilai acuan) yang diukur dalam satuan
dBm. Optical Light Source adalah perangkat optik yang berfungsi untuk
memancarkan sinyal optik dengan kekuatan atau daya sinyal dan panjang
gelombang cahaya yang dapat diatur.

7
Berikut ini adalah tahapan dalam mengkalibrasi OPM menggunakan Optical Light
Source (OLS):
1. Hubungkan light source ke power meter dengan media kabel patch cord
pendek (sekitar 2meter)
2. Lakukan penembakan cahaya dari light source
3. Cermati nilai yang tampak pada power meter,

Dari hasil pengukuran, misalkan nilai yang tertera dalam power meter adalah
-4.64dBm. Nilai daya yang tampil adalah nilai acuan, sehingga berapapun nilai
hasil pengukuran dengan media kabel fiber optik jarak jauh harus dikurangi
dengan nilai sebesar -4.64dBm.

3. Prinsip atau dasar kerja Optical Power Meter (OPM)


OPM merupakan sebuah alat yang biasanya dimanfaatkan dalam kabel
jaringan fiber atau serat optik dalam mengukur, menentukan dan atau mendeteksi
kekuatan suatu daya dari cahaya yang ada didalam kabel jaringan tersebut.
Prinsip atau dasar kerja dari OPM yakni jika daya yang diinputkan pada
aliran kabel jaringan fiber atau serat optik maka pada outputnya daya yang
dihasilkan akan menjadi setengah dari daya yang diinput tadi. Dilihat dari
pernyataan tersebut berarti daya yang diinputkan tadi diredamkan sebesar 3 dB
atau sebesar 0.05 mW.
Pada Prinsip kerja OPM, Prinsip pengukuran dengan power meter digunakan
untuk menentukan Redaman total saluran (total loss) kabel serat optik secara

8
akurat. Redaman serat optik merupakan fungsi panjang gelombang, maka
pengukuran harus dilakukan sesuai dengan panjang gelombang pada perangkat
transmisi.
Fungsi atau kegunaan dari sebuah OPM
Berikut ini merupakan fungsi dari kegunaan dari OPM yakni :
1. Sebagai alat yang dapat melakukan pengukuran atau penilaian
peredaman semua total dari loss yang terdapat dalam kabel jaringan
fiber atau serat optik secara tepat dengan memanfaatkan alat OPM ini.
2. Sebagai alat yang dapat membaca kekuatan daya dari sinyal suatu
cahaya yang terdapat dalam kabel jaringan fiber atau serat optik.
3. Sebagai alat yang dapat membaca kerugian patch cord.

4. Alat yang berkaitan dengan Power Meter :


 Electricity Meter
Pengukur listrik, pengukur listrik, pengukur listrik, atau pengukur
energi adalah perangkat yang mengukur jumlah energi listrik yang
dikonsumsi oleh tempat tinggal, bisnis, atau perangkat yang bertenaga
listrik. Utilitas listrik menggunakan meteran listrik yang dipasang di
tempat pelanggan untuk tujuan penagihan dan pemantauan. Mereka
biasanya dikalibrasi dalam unit penagihan, yang paling umum adalah
kilowatt hour (kWh). Mereka biasanya dibaca sekali setiap periode
penagihan. Ketika penghematan energi selama periode tertentu diinginkan,
beberapa meter dapat mengukur permintaan, penggunaan daya maksimum
dalam beberapa interval. Pengukuran "Waktu dalam sehari"
memungkinkan tarif listrik diubah selama satu hari, untuk mencatat
penggunaan selama periode puncak biaya tinggi dan periode di luar jam
sibuk, berbiaya rendah. Selain itu, di beberapa area meter memiliki relai
untuk pelepasan beban respons permintaan selama periode beban puncak.

9
Gambar 2. Electricity Meter

 Wattmeter
Wattmeter adalah alat untuk mengukur daya listrik (atau tingkat suplai
energi listrik) dalam watt dari rangkaian apa pun. Wattmeter elektromagnetik
digunakan untuk pengukuran frekuensi utilitas dan daya frekuensi audio; jenis
lain diperlukan untuk pengukuran frekuensi radio.
Alat pengukur watt membaca nilai rata-rata produk v (t) i (t) = p (t), di
mana v (t) adalah tegangan dengan polaritas referensi di terminal ±
sehubungan dengan terminal lain dari kumparan potensial, dan i (t) adalah
arus dengan arah referensi mengalir ke terminal ± kumparan arus. Alat
pengukur watt membaca P = (1 / T) ∫0T v (t) i (t) dt, yang dalam keadaan
mapan sinusoidal tereduksi menjadi Vrms Irms cos (φ), di mana T adalah
periode p (t) dan φ adalah sudut dimana arus tertinggal dari tegangan.

10
Gambar 3. Wattmeter

 Microwave Power Meter


Pengukur daya gelombang mikro adalah instrumen yang mengukur daya
listrik pada frekuensi gelombang mikro yang biasanya berkisar antara 100
MHz hingga 40 GHz. Biasanya pengukur daya gelombang mikro terdiri dari
kepala pengukur yang berisi elemen penginderaan daya aktual, yang
dihubungkan melalui kabel ke pengukur yang sesuai, yang menampilkan
pembacaan daya. Kepala dapat disebut sebagai sensor daya atau dudukan.
Sensor daya yang berbeda dapat digunakan untuk frekuensi atau tingkat daya
yang berbeda. Secara historis, cara operasi di sebagian besar sensor daya dan
kombinasi meteran adalah bahwa sensor akan mengubah daya gelombang
mikro menjadi tegangan analog yang akan dibaca oleh meteran dan diubah
menjadi pembacaan daya. Beberapa kepala sensor daya modern berisi
elektronik untuk membuat keluaran digital dan dapat dihubungkan melalui
USB ke PC yang bertindak sebagai pengukur daya.
Pengukur daya gelombang mikro memiliki bandwidth yang lebar —
pengukur daya gelombang mikro tidak selektif pada frekuensi. Untuk
mengukur kekuatan komponen frekuensi tertentu dengan adanya sinyal lain

11
pada frekuensi yang berbeda diperlukan penganalisis spektrum atau penerima
pengukur.

Gambar 4. Microwave Power Meter

 Optical Power Meter


Pengukur daya optik (OPM) adalah perangkat yang digunakan untuk
mengukur daya dalam sinyal optik. Istilah ini biasanya mengacu pada
perangkat untuk menguji daya rata-rata dalam sistem serat optik. Alat
pengukur daya cahaya tujuan umum lainnya biasanya disebut radiometer,
fotometer, pengukur daya laser (dapat berupa sensor fotodioda atau sensor
laser termopile), pengukur cahaya atau pengukur lux.
Pengukur daya optik tipikal terdiri dari sensor yang dikalibrasi, penguat
pengukur, dan tampilan. Sensor utamanya terdiri dari dioda yang dipilih
untuk rentang panjang gelombang dan tingkat daya yang sesuai. Pada unit
tampilan, daya optik terukur dan panjang gelombang yang ditetapkan
ditampilkan. Pengukur daya dikalibrasi menggunakan standar kalibrasi yang
dapat dilacak.
Pengukur daya optik tradisional merespons spektrum cahaya yang luas,
namun kalibrasi bergantung pada panjang gelombang. Ini biasanya tidak
menjadi masalah, karena pengujian panjang gelombang biasanya diketahui,

12
namun memiliki beberapa kekurangan. Pertama, pengguna harus menyetel
meteran ke panjang gelombang uji yang benar, dan kedua, jika ada panjang
gelombang palsu lainnya, maka pembacaan yang salah akan terjadi.
Pengukur daya optik tersedia sebagai instrumen meja atau perangkat
genggam yang berdiri sendiri atau dikombinasikan dengan fungsi pengujian
lainnya seperti Sumber Cahaya Optik (OLS), Visual Fault Locator (VFL),
atau sebagai sub-sistem dalam instrumen yang lebih besar atau modular.
Biasanya, pengukur daya sendiri digunakan untuk mengukur daya optik
absolut, atau digunakan dengan sumber cahaya yang cocok untuk mengukur
kerugian.
Jika dikombinasikan dengan sumber cahaya, instrumen tersebut disebut
Optical Loss Test Set, atau OLTS, biasanya digunakan untuk mengukur daya
optik dan kehilangan optik ujung ke ujung. OLTS yang lebih canggih dapat
menggabungkan dua atau lebih pengukur daya, sehingga dapat mengukur
Rugi Pengembalian Optik. GR-198, Persyaratan Umum untuk Sumber
Cahaya Stabilisasi Genggam, Pengukur Daya Optik, Pengukur Reflektansi,
dan Set Uji Kehilangan Optik, membahas peralatan OLTS secara mendalam.
Alternatifnya, Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) dapat
mengukur kehilangan tautan optik jika spidolnya disetel pada titik-titik
terminal yang diinginkan kehilangan serat. Namun, ini adalah pengukuran
tidak langsung. Pengukuran satu arah mungkin sangat tidak akurat jika ada
beberapa serat dalam sebuah tautan, karena koefisien hamburan balik adalah
variabel di antara serat. Akurasi dapat ditingkatkan jika dibuat rata-rata dua
arah. GR-196, Persyaratan Umum untuk Peralatan Jenis Reflektometer
Domain Waktu Optik (OTDR), membahas peralatan OTDR secara
mendalam.

13
Gambar 5. Optical Power Meter

 Google Power Meter


Google PowerMeter adalah proyek perangkat lunak dari lengan filantropis
Google, Google.org, untuk membantu konsumen melacak penggunaan listrik
rumah mereka. Pengembangan perangkat lunak adalah bagian dari upaya
Google untuk berinvestasi dalam energi terbarukan, peningkatan jaringan
listrik, dan tindakan lain yang akan mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini
diluncurkan pada 5 Oktober 2009 dan berakhir pada 16 September 2011.
Perangkat lunak ini dirancang untuk mencatat penggunaan listrik
pengguna hampir secara real-time. Menurut perusahaan tersebut, jika
setengah dari penggunaan energi rumah di Amerika dipotong hingga sepuluh
persen, itu akan sama dengan energi rata-rata yang digunakan oleh delapan
juta mobil.
Alat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pemilik rumah tentang
berapa banyak energi yang mereka gunakan dan membuat pengguna lebih
hemat energi. PowerMeter dimaksudkan untuk digunakan dengan pengukur
pintar yang mampu melacak penggunaan listrik lebih detail daripada
pengukur listrik standar. Menurut Google, pada tahun 2009 ada sekitar 40
juta pengukur pintar yang digunakan di seluruh dunia. Pada awal 2009,
sekitar 7% rumah di AS telah memasang pengukur pintar. Beberapa jenis

14
meteran listrik dan tampilan penggunaan energi di rumah juga dapat
digunakan dengan PowerMeter.

Gambar 6. Google Power Meter

 Cycling Power Meter


Pengukur daya bersepeda adalah perangkat pada sepeda yang mengukur
keluaran tenaga pengendara. Sebagian besar pengukur daya bersepeda
menggunakan pengukur regangan untuk mengukur torsi yang diterapkan, dan
bila dikombinasikan dengan kecepatan sudut, hitung daya.
Teknologi ini diadaptasi untuk bersepeda pada akhir 1980-an dan diuji
dalam balap sepeda profesional yaitu: prototipe Power Pacer (Team
Strawberry) dan oleh Greg LeMond dengan perangkat SRM. Jenis meteran
listrik ini sudah dijual secara komersial sejak tahun 1989. Pelatihan
menggunakan meteran listrik semakin populer.
Pengukur daya umumnya mengirimkan data secara nirkabel dan dapat
dipasangkan ke komputer sepeda standar. Dengan memberikan umpan balik
seketika kepada atlet, dan dengan memungkinkan analisis yang lebih akurat
tentang perjalanan, pengukur daya dapat menjadi alat yang berguna untuk
pelatihan.

15
Gambar 7. Cycling Power Meter

5. Cara mengukur daya sinyal optik dengan menggunakan Pengoperasian


Power Meter.
 Pasang kedua Connector pada adapter Tx di OLT dan adapter di Interface
OPM, perhatikan celah adapter untuk memasukkan lidah dari connector

Gambar 8. Adapter pada OPM


  Pastikan bahwa connector sudat tepat dan kencang terpasang pada
adapter, jika masih nampak ulir lubang pada adapter, menandakan bahwa
pemasangan connector tidak tepat.

16
Gambar 9. Connector yang terpasang pada adapter OPM

Gambar 10. OPM dengan OLT yang dihubungkan dengan patchcord 

 Lihat spesifikasi panjang gelombang atau wavelenght yang dipancarkan


oleh OLT biasanya di cetak pada sisi cover belakang peralatan, digambar
bawah tertulis  1.310 nm. Untuk keamanan jangan menatap langsung
sumber cahaya Tx dari OLT dalam keadaan operasi, untuk mencegah
kerusakan mata.

17
Gambar 11. Spesifikasi

 Hidupkan OPM dengan menekan tombol power, dan lihat display

Gambar 12. OPM yang sudah dioperasikan


 Perhatikan angka diatas, adalah nilai yang menunujukan panjang
gelombang atau lambda, contoh di atas adalah 1490 nm.Sesuaikan panjang
gelombang yang di OPM dengan yang tercetak pada OLT dengan
menekan tombol berlambang lambda , sampai nilai sama (contoh 1310
nm)

18
Gambar 13. Panjang gelombang yang di OPM dengan yang tercetak
pada OLT

 Maka dari display OPM dapat diketahui bahwa daya yang diterima oleh
OPM adalah -8,18 dBm atau dibulatkan menjadi - 8 dBm (angka
dibelakang koma untuk dBm nilainya sangat kecil).

 Jika loss dari patchcord diketahui adalah 1 dB, maka gunakan Rumus PRx
= PTx - Loss, dimana PRx adalah angka yang ada di display OPM , Loss
adalah loss patchcord dan PTx, adalah output dari Tx OLT.
Perhitungannya sebagai berikut
PRx = PTx - Loss
- 8 dBm = PTx - 1 dB
PTx = - 7 dBm
untuk melakukan konversi dalam milliWaat ada 2 cara ;
a. Menggunakan kalkulator 
    PTx = antilog(10) -7 = 0,2 milliWatt
b. Dengan menggunakan bilangan istimewa (tanpa kalkulator)
    - 7 dBm = -10 dB + 3 dBm = 1/10 x 2 milliWatt = 0,2 milliWatt

19
6. Aplikasi dan Fitur pada Power Meter

Aplikasi:
 Pemeliharaan di Telecom.
 pemeliharaan CATV.
 Uji Lab dari serat optik.
 Pengukuran Fiber Optic lainnya.

Fitur:
 Yang paling kompak dalam Ukuran, ideal untuk operasi lapangan.
 Pengukuran daya dalam dBm dan mw.
 Hemat energi desain, 10 menit Auto-off fungsi.

7. Cara Pengukuran OPM dalam satuan dB

Dengan menggunakan rumusan decibel diperoleh:


L(dB) = 10 log (daya masukan / daya keluaran).
L(dB) = 10 x log (0,1 mW / 0,05 mW).
L(dB) = 3 dB.

Disini dapat disimpulkan bahwa bila daya yang dimasukkan pada saluran, dan
pada keluarannya daya tinggal separuhnya maka daya tersebut teredam sebesar 3
dB. Hasil yang sama pada loss dapat dicapai dengan menggunakan satuan
dBm.
Pada contoh sebelumnya daya masuk 0,1 mW dikonversikan kedalam bentuk
satuan dBm :
10 Log 0,1 = 10 x (-1) = -10 dBm.

20
Sedangkan daya yang diterima dari keluaran serat optik 0,05 mW dikonversikan
kedalam bentuk satuan dBm :
10 Log 0,05 = 10 x (-1,3) = -13 dBm
Oleh karena itu loss cahaya = -10 dBm -(-13 dBm) = 3 dB

21
RANGKUMAN

Power Meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran


listrik secara terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan
yang terangkai dalam suatu alat ukur. Dengan kata lain dalam satu alat sudah
dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam jenis besaran listrik antara lain
arus, tegangan, daya, faktor daya, frekuensi bahkan Total Harmonik Distorsion
secara real time monitoring.
Power Meter juga digunakan untuk mengukur total loss dalam sebuah link
optik baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan dan juga untuk kelurusan
core optik. Pengukuran dengan optical power meter digunakan untuk menentukan
loss (rugi) daya cahaya pada saluran serat optik, Optical Power meter listrik
(OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan dalam sinyal optik.
Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk menguji daya rata-rata dalam
sistem serat optik. Perangkat tujuan umum kekuatan cahaya measuring biasanya
disebut radiometers, fotometer, daya laser meter, meter ringan atau lux meter.
Prinsip atau dasar kerja dari OPM yakni jika daya yang diinputkan pada
aliran kabel jaringan fiber atau serat optik maka pada outputnya daya yang
dihasilkan akan menjadi setengah dari daya yang diinput tadi. Dilihat dari
pernyataan tersebut berarti daya yang diinputkan tadi diredamkan sebesar 3 dB
atau sebesar 0.05 mW.
Pada Prinsip kerja OPM, Prinsip pengukuran dengan power meter digunakan
untuk menentukan Redaman total saluran (total loss) kabel serat optik secara
akurat. Redaman serat optik merupakan fungsi panjang gelombang, maka
pengukuran harus dilakukan sesuai dengan panjang gelombang pada perangkat
transmisi.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://karyamandiritechindo.com/product-category/alat-ukur/electrical-
testing/power-meter/
http://sukkhendro54.blogspot.com/2016/09/mengukur-daya-simyal-optik-
dengan.html?m=1
https://mc-tester.com/power-meter-optical-fiber-optic-aop-series/

23
LATIHAN SOAL ESSAI
1. Jelaskan pengertian dari Power Meter !
2. Apa saja fungsi dari Optical Power Meter ?
3. Jelaskan langkah-langkah untuk menggunakan Power Meter !
4. Sebutkan apa saja alat yang berkaitan dengan Power Meter !
5. Sensor apa yang digunakan pada Power Meter ? Jelaskan !

JAWABAN SOAL ESSAI


1. Power Meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran
listrik secara terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu
kesatuan yang terangkai dalam suatu alat ukur. Dengan kata lain dalam
satu alat sudah dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam jenis
besaran listrik antara lain arus, tegangan, daya, faktor daya, frekuensi
bahkan Total Harmonik Distorsion secara real time monitoring.

2. Fungsi dari Optical Power Meter adalah :


 Sebagai alat yang dapat melakukan pengukuran atau penilaian
peredaman semua total dari loss yang terdapat dalam kabel
jaringan fiber atau serat optik secara tepat dengan memanfaatkan
alat OPM ini.
 Sebagai alat yang dapat membaca kekuatan daya dari sinyal suatu
cahaya yang terdapat dalam kabel jaringan fiber atau serat optik.
 Sebagai alat yang dapat membaca kerugian patch cord.

3. Langkah – langkah menggunakan Power Meter :


 Yang pertama nyalakan power meter tersebut lali kalibrasi
powernya di range fwd. Kalibrasi sampai jarum jam di garis
terakhir senilai 20-200.
 Setelah itu cek powernya dan atur range nya dengan nilai 200 watt
dan dilayar power meter senilai 50 watt

24
 Jika power meter di setting ke low dan range nya 20 watt maka
jarum menunjukkan ke angka 1.5 watt yang artinya tidak
tersignifkan.

4. Sensor yang digunakan pada power meter adalah Sensor utamanya terdiri
dari dioda yang dipilih untuk rentang panjang gelombang dan tingkat daya
yang sesuai. Pada unit tampilan, daya optik terukur dan panjang
gelombang yang ditetapkan ditampilkan. Pengukur daya dikalibrasi
menggunakan standar kalibrasi yang dapat dilacak.

5. Alat yang termasuk pada bagian Power Meter adalah :


 Wattmeter
 Microwave Power Meter
 Google Power Meter
 Cycling Power meter

LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA

25

Anda mungkin juga menyukai