NIM : 235090700111005
Kelompok : 05
Korektor Asisten
Catatan:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
____________________________________
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Pengukuran merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memperoleh data
maupun informasi yang siatnya kuantitatif, yang selanjutnya menjadi acuan penentuan
data dalam penelitian. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut juga digunakan
sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya maupun untuk membuktikan suatu penelitian
lainnya. Salah satu objek yang dapat diukur adalah komponen listrik. Dalam pengukuran
komponen listrik alat yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan voltmeter dan
amperemeter. Voltmeter digunakan untuk mengukur nilai tegangan listril, sedangkan
amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (Hanif,A, 2020).
Voltmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur nilai tegangan listrik.
Dalam rangkaian listrik voltmeter dapat disimbolkan dengan V. Supaya voltmeter bisa
digunakan untuk mengukur tegangan listrik degan baik, maka pemasangan voltmeter
harus benar. Pemasangan voltmeter yang benar adalah dipasang paralel dengan ujung
hambatan yang nantinya akan diukur nilai beda potensialnya. Dalam pengukuran beda
potensial nilai yang didapat dalam satuan SI adalah volt dengan symbol V. Dalam
voltmeter terdapat hambatan R yang membuat arus listrik yang melewatinya sedikit
berkurang. Voltmeter dapat dilihat seperti gambar berikut (Hanif,A, 2020).
Catu daya atau power supply merupakan komponen kunci dalam rangkaian
elektronika. Fungsinya adalah sebagai sumber atau penyedia energi listrik yang diperlukan
oleh perangkat elektronik agar dapat beroperasi secara optimal sesuai dengan kebutuhan
listriknya. Secara umum, catu daya berperan dalam mengubah dan mengolah energi listrik
dari sumber menjadi tegangan, arus, dan frekuensi untuk memberi daya pada beban
sebelum disalurkan ke perangkat elektronik. Penggunaan catu daya menjadi penting
terutama ketika perangkat elektronik memerlukan tegangan khusus seperti tegangan
searah (DC) (Telaumbanua, 2021).
Nilai arus RMS (Root Mean Square) atau nilai efektif menunjukkan bahwa
beban yang hanya berupa resistansi akan memiliki tegangan dan arus yang sefase..
Sehingga pada analisa rangkaian DC , memungkinkan kita untuk menganalisanya dengan
melihat nilai RMS-nya (Farchani, 2014).
BAB II
METODOLOGI
2.1 PERALATAN PERCOBAAN
Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain,
voltmeter AC, voltmeter DC, amperemeter AC/DC, digital oscilloscope, variable power
supply, signal generator, dan rangkaian uji: power supply 5 V DC.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 DATA HASIL PERCOBAAN
3.2 PERHITUNGAN
3.3 GRAFIK (APABILA ADA)
3.4 PEMBAHASAN
3.4.1 ANALISA PROSEDUR
3.4.1.1 FUNGSI ALAT
3.4.1.2 FUNGSI PERLAKUAN
3.4.2 ANALISA HASIL
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Farchani, A. 2014. Listrik dan Elektronika Otomotif. Magelang : UNIMMA PRESS
Hanif, A. 2020. Penggunaan Amperemeter dan Voltmeter. Jurnal Elektronika Dasar
Hickman. 2014.Osciloscopes Fifth Edition.Oxford : ELESEVIER
Telaumbanua, M. 2021. Pengantar Teknologi Instrumentasi Teknik Pertanian. Kab.
Pekalongan: Penerbit NEM.
LAMPIRAN
LAMPIRAN DASAR TEORI
(Hanif, A. 2014)
(Whitfield, 2015)
(Hickman, 2014)
(Tembalauna,2021)
(Farchani,A. 2014)
FOTO RANGKAIAN PERCOBAAN
DHP
POSTTEST