Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“AMPEREMETER AC”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengukuran


Besaran Listrik Yang Diampu Oleh: Eko Murdyantoro AM.

Disusun Oleh :

ALI ROHMAN

H1A018021

KELAS A

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SODIRMAN

PURBALINGGA

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah tentang Amperemeter AC ini sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengukuran Besaran Listrik sehingga selesai
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Eko Murdyantoro AM, selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengukuran Besaran Listrik. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman mahasiswa serta pihak-pihak yang berkontribusi baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian pembuatan makalah Amperemeter AC
ini.

Semoga paparan yang ada dalam makalah ini dapat memberikan informasi dan ilmu
pengetahuan sehingga dapat memberikan manfaat yang dapat diterapkan dalam kehidupan
masyarakat.

Penulis juga ingin meminta maaf jika dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalaham baik dalam segi penulisan maupun pembahasan.

Purbalingga, 3 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1

1.2. BATASAN MASALAH .............................................................................................. 1

1.3. TUJUAN PENULISAN ............................................................................................... 2

1.4. METODE PENULISAN .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

2.1. PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK / ALTERNAATING CURRENT ( AC) ........ 3

2.2. PENGERTIAN AMPEREMETER ............................................................................. 4

2.3. PRINSIP DAN CARA KERJA AMPEREMETER AC .............................................. 4

2.3.1. MODUS OPERASI AMPEREMETER AMPEREMETER BOLAK-BALIK ..7

2.4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN


AMPEREMETER ................................................................................................................ 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 12

3.1. KESIMPULAN ............................................................................................................ 12

3.2. SARAN ........................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik adalah salah satu prosedur standar yang
harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan,
baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen control maupun hasil yang diinginkan oleh
seorang pengguna. Dan untuk melakukan proses pengukuran membutuhkan alat ukur listrik.
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti
kuat arus listrik, beda potensial listrik, hambatan listrik, daya listrik, dan lain-lain. Alat ukur
listrik ada yag berupa alat ukur analog dan ada juga yang berupa alat ukur digital. Salah satu
jenis dari alat ukur adalah amperemeter. Dalam dunia kelistrikan, ammeter / amperemeter
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur arus yang melalui suatu
cabang.

Arus dan tegangan listrik AC (Alternating Current) adalah arus listrik yang arahnya selalu
berbalik arah secara teratur (periodik) dalam selang waktu tertentu bagian atas sumber AC
berpolaritas positif sementara bagian bawahnya berpolaritas negatif sehingga arus listrik dalam
rangkaian AC mengalir berlawanan arah jarum jam dan berulang secara periodik. Untuk
mengetahui kuat arus dan beda potensial dalam listrik AC digunakan amperemeter dan
voltmeter. Amperemeter dan voltmeter yang dipasang dalam rangkaian AC tidak perlu
memerhatikan polaritas ujung mana yang positif atau negatif karena arus AC selalu berubah-
ubah arahnya. Ampermeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Berdasarkan arus
listrik yang diukurnya ampermeter dibedakan atas ampermeter DC dan ampermeter AC

Dalam penulisan makalah ini akan memparkan tentang pengertian arus bolak-balik,
pengertian amperemeter dan fungsinya secara umum, pengertian amperemeter ac, serta prinsip
dan cara kerja amperemeter ac yang akan dibahas lebih mendalam dalam makalah ini.

1.2. BATASAN MASALAH

Makalah ini membahas tentang Amperemeter khususnya Amperemetr AC. Dalam


makalah ini dijelaskan tentang arus bolak-balik, pengertian amperemeter dan fungsinya secara
umum, pengertian amperemeter ac, serta prinsip dan cara kerja amperemeter ac.

1
1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Mempelajari Amperemeter Dan Fungsinya Secara Umum


2. Mempelajari Pengertian Amperemeter AC
3. Mempelajari Prinsip Dan Cara Kerja Amperemeter AC

1.4. METODE PENULISAN

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode
kepustakaan, yaitu pada metode ini, penulis membaca literatur serta mencari informasi di
internet yang berhubungan dengan penulisan makalah ini yaitu Amperemeter AC.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK / ALTERNAATING CURRENT ( AC)

Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan
arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus
yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-
balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran
energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk
gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave)
atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya
PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti
sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus
bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah
pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik
tersebut.
Arus dan tegangan listrik AC (Alternating Current) adalah arus listrik yang arahnya selalu
berbalik arah secara teratur (periodik) dalam selang waktu tertentu bagian atas sumber AC
berpolaritas positif sementara bagian bawahnya berpolaritas negatif sehingga arus listrik dalam
rangkaian AC mengalir berlawanan arah jarum jam dan berulang secara periodik. Untuk
mengetahui kuat arus dan beda potensial dalam listrik AC digunakan amperemeter dan
voltmeter. Amperemeter dan voltmeter yang dipasang dalam rangkaian AC tidak perlu
memerhatikan polaritas ujung mana yang positif atau negatif karena arus AC selalu berubah-
ubah arahnya.

2.2. PENGERTIAN AMPEREMETER

Ampermeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik. Berdasarkan arus listrik
yang diukurnya ampermeter dibedakan atas ampermeter DC dan ampermeter AC.
Ampermeter DC digunakan untuk mengukur kuat arus listrik DC, Ampermeter AC
digunakan untuk mengukur kuat arus listrik AC. Untuk memperoleh hasil ukur yang baik,
maka kedua jenis ampermeter DC dan AC ini tidak boleh dipertukarkan pemakaiannya.

3
Karena ampermeter dimaksudkan untuk mengukur kuat arus, maka kuat arus yang
akan diukur itu hendaknya masuk (seluruhnya) ke dalam ampermeter dan nilainya tidak
boleh lebih besar dari batas ukur maksimum ampermeter itu. Agar kuat arus yang akan
diukur masuk kedalam ampermeter, maka ampermeter harus dipasang seri dengan bagian
rangkaian yang akan diukur kuat arusnya.

2.3. PRINSIP DAN CARA KERJA AMPEREMETER AC

Untuk mengetahui kuat arus dan beda potensial dalam listrik AC digunakan amperemeter
dan voltmeter. Amperemeter dan voltmeter yang dipasang dalam rangkaian AC tidak perlu
memerhatikan polaritas ujung mana yang positif atau negatif karena arus AC selalu berubah-
ubah arahnya. Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalamrangkaian
tertutup. Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) denganelemen listrik. Alat ini
sering digunakan oleh teknisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multitester atau
Avometer. Avometer adalah singkatan dari Amperemeter,Voltmeter dan Ohmmeter. Terdapat
dua macam amperemeter yaitu: amperemeter digital dan amperemeter analog.

Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus
mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang
menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar,
maka gaya yang timbul juga akan membesarsedemikian sehingga penyimpangan jarum
penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum
penunjuk akandikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai
dengan Prinsip Gaya Lorentz :

F= B. I. L

Amperemeter juga memiliki kemampuan pengukuran yang terbatas sesuai dengan nilai
maksimum yang tertera dalam alat ukur itu. Ada yang nilai maksimumnya 5 A, 10 A dan 20A.
Amperemeter bisa juga dapat tersusun atas mikro amperemeter dan shunt. Mikro amperemeter
berguna untuk mendeteksi ada tidaknya arus melalui rangkaian karena nilai kuat arus yang
kecilpun dapat terdeteksi. Untuk mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu dengan
hambatan. Shunt yang dipasang secara pararel terhadap amperemeternya sehinggakemampuan
mengukurnya disesuaikan dengan perkiraan arus yang ada. Besar hambatan shunt tergantung
pada beberapa kali kemampuannya untuk ditingkatkan. Jika kita memperkirakan dalam rentang
miliampere, dapat kita gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA

4
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk
listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang
berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan
amperemeter secara langsung ke rangkaian.

Pemakaian terpenting dari galvanometer adalah sebagai alat ukur arus listrik
(amperemeter atau ammeter) dan alat ukur tegangan (voltmeter). Pada pemakaian sebagai
amperemeter (ammeter), diupayakan semua arus listrik pada suatu titik cabang yang
diukur dapat melalui ammeter. Tujuannya adalah pada titik cabang tersebut seolah-olah
terjadi hubungan singkat, yaitu mempunyai resistansi rendah dan penurunan tegangan yang
rendah. Agar Anda dapat lebih memahami uraian di atas, ditunjukkan Gambar 2.1.
Menunjukkan bagaimana kedua galvanometer tersebut dipasang pada rangkaian sebagai
amperemeter dan voltmeter.

Gambar 2.1. Pemasangan galvanometer sebagai amperemeter dan voltmeter pada


rangkaian

Suatu galvanometer umumnya memerlukan arus listrik sebesar 1 mA (dan sekitar 0,1
V) untuk membuat defleksi skala penuh (full- scale deflection).Karenanya, galvanometer
hanya untuk mengukur arus dalam satuan mikroampere, sedangkan sehari-hari kita
memerlukan arus listrik dalam satuan ampere, karena itu perlu alat ukur arus yang mampu
mengukur arus dalam orde ampere, alat ukur ini disebut amperemeter.
Suatu amperemeter adalah suatu galvanometer yang diberi tahanan luar paralel dengan
tahanan galvanometer (disebut tahanan shunt). Fungsi dari tahanan shunt adalah untuk
mengalirkan arus sedemikian hingga arus maksimum yang lewat galvanometer tetap dalam
satuan mikroampere. Sebagai contoh suatu galvanometer dengan tahanan 25 ohm hanya
mampu dialiri arus 1 mA pada simpangan maksimum, galvanometer ini akan dijadikan
amperemeter yang mampu mengukur arus sebesar 1 Ampere pada simpangan maksimum
Pada Gambar 1.5, Anda dapat melihat bahwa arus sebesar = 1 A – 1 mA
= 0,999 A harus dilewatkan pada tahanan shunt (Rp). Besarnya tahanan shunt yang harus
dipasang pada galvanometer agar mampu menjadi amperemeter dengan batas ukur 1 A
(simpangan maksimum bila dilalui arus 1 A) dapat di hitung dengan prinsip pembagi arus
sebagai berikut:

5
dimana, n adalah perbesaran batas ukur amperemeter. Pada kasus di atas perbesaran yang
dilakukan adalah sebesar n = 1000 kali, sehingga tahanan shunt (Rp) adalah :

Gambar 2.2. Amperemeter dengan Batas Ukur 1 A


Dalam kehidupan sehari-hari tahanan shunt bersama galvanometer pada amperemeter
biasanya telah berada di dalamnya dan terlindungi oleh wadah dan tidak terlihat oleh mata.
Contoh amperemeter ditunjukkan Gambar 2.3 berikut ini:

Gambar 2.3. Contoh Ampermeter

Amperemeter juga dapat dibuat multi-skala dengan memasang beberapa tahanan shunt
dan saklar pengatur fungsi pengukuran. Amperemeter multi skala ini dapat dijumpai dalam
multimeter yang akan dibahas pada Modul 1
Kegiatan Belajar 2. Rangkaian amperemeter multi skala dapat dilihat pada Gambar 2.4
berikut ini :

6
Gambar 2.4. Rangkaian Amperemeter multi skala
Anda harus ingat bahwa, pemasangan beberapa tahanan (R1, R2, R3 dan R4) yang
terkoneksi dengan saklar fungsi pengatur haruslah selalu paralel dengan galvanometer.
Tentunya hanya satu tahanan yang terhubung pada saat melakukan pengukuran. Besar tahanan
yang diberikan tergantung pada jangkauan skala yang akan dibuat, berdasarkan karakteristik
galvanometer (pada gambar 2.4 dicantumkan tahanan galvanometer Rm = 500 dan hanya
mampu dialiri arus 1 mA pada simpangan maksimum).

2.3.1. MODUS OPERASI AMPEREMETER AMPEREMETER BOLAK-BALIK

Ada 2 modus operasi amperemeter bolak balik, yaitu modus by pass on dan clamp on.
Ampere meter by pass on dipasang seri dengan beban dan dihubungkan dengan memutuskan
rangkaian listrik sedangkan amperemeter clamp on tanpa pemutusan.
Kepekaan amperemeter clamp on dapat ditingkatkan dengan memperbesar rasio induksi
electromagnet. Arus yang ditarik oleh beban (PC desktop) tergantung pada tegangan dan
dayanya. PC desktop disimulasikan dengan lampu 220V.
Ada 2 cara melakukan pengukuran dengan Ampere Meter :
1. Ampere Meter Yang Tidak Memiliki Clamp Ampere
Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi
membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan alat ukur
atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp ampere adalah
model Ampere meter Analog.
Berikut cara melakukan pengukurannya:
- Ampere meter dipasang seri dengan bebannya, seperti gambar di bawah:

7
Gambar 2.5. Pemasangan Amperemeter Seri
- Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang
diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.

Gambar 2.6. Pengaturan knob


- Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum
penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar dari
60% skala penuh meter.

Gambar 2.7. Pembacaan Multimeter


- Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan
pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply
pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.
- Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah
dibaca.

8
- Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan arah
simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan
jarum penunjuk.

Gambar 2.8. Kesalahan Pemasangan Polaritas

2. Ampere Meter Yang Memiliki Clamp Ampere

Clamp meter (clamp on) adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus atau
ampere listrik. Clamp meter umumnya bisa bekerja untuk mengukur arus-arus yang cukup
besar, bahkan sampai ratusan ampere.
Terdapat perbedaan cara mengukur arus, antara AVO meter atau multi tester dengan clamp
meter. Pengukuran arus dengan menggunakan AVO meter cukup rumit dilakukan, karena harus
memutus kabel untuk disambungkan dengan alat ukur, sedang cara menggunakan clamp meter
cukup gampang yaitu dengan cara menjepit kabel, mirip tang. Cara menggunakan alat dengan
menjepit tersebut, maka clamp meter sering disebut dengan tang ampere.
Cara Pemakaian Tang meter adalah sebagai berikut :
1. Jika untuk mengukur Amper posisikan switch pada posisi ampre (A), karena selain untuk
mengukur arus, tang ampere juga bisa di pakai untuk pengukuran tahanan, tegangan, dan
frekuensi.
2. Pilih skala yang paling besar dulu biar lebih amannya, bila hasil pengukuran lebih kecil
maka pindahkan ke skala yang lebih kecil untuk hasil pengukuran yang lebih akurat.
3. Pilihlah jenis pengukuran yang akan kita lakukan, arus AC atau Arus DC. tapi ada juga tang
ampere yang hanya untuk mengukur AC saja.
4. Kalungkan tang ampere ke salah satu kabel.hasil pengukuran akan segera terlihat.
5. Geser tombol hold untuk menahan hasil pengukuran tersebut.
6. Matikan posisi hold, untuk melakukan pengukuran kembali.
7. Untuk melakukan pengukuran tegangan atau frekuensi atur posisi switch pada posisi
pengkuran yang dinginkan.

9
Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan
Alat ukur maupun terpisah.

Berikut cara pengukurannya:

- Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan meletakkan clamp
ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih dulu memilih range yang sesuai. Berikut
ilustrasinya:

- Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang bisa
kita manfaatkan :
1. Auto Ranging : keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran alat
ukur secara otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan yang benar.
2. Auto Polarity : keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada
display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung
colok terbalik.
3. HOLD : yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori
meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur ditempat
tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil pengukurannya.
4. Dioda Test : Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan
semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan

10
menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias
mundur alat ukur akan menampilkaN OL. Dan jika dihubung singkat, alat ukur akan
menunjuk angka nol dan memancarkan suara yang terus menerus.
5. MAX/MIN : digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama alat
ukur di colok.
6. Response Time : waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan
rangkaian elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.

2.4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN


AMPEREMETER

Di dalam penggunaan amperemeter, ada beberapa hal yang harus selalu diingat yaitu:

(1) jangan sekali-kali menghubungkan amperemeter antara dua kutub sumber ggl. Karena
hambatan dalam sumber ggl sangat kecil, arus listrik yang melalui meter menjadi sangat
besar dan dapat merusak amperemeter.

(2) selalu perhatikan kekutuban amperemeter. Tanda + (biasanya ditandai warna merah) pada
amperemeter dihubungkan dengan titik berpotensial tinggi, sedangkan tanda – (biasanya
ditandai warna hitam) dengan titik berpotensial rendah.

(3) Dalam menggunakan amperemeter multi skala, jika kita tidak yakin besar arus listrik
yang akan diukur gunakan skala arus terbesar lebih dahulu, kemudian turunkan skala menurut
keperluan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pengukuran dengan meter digital memiliki hasil dengan tingkat ketelitian lebih tinggi
dibanding menggunakan meter clamp on. Akan tetapi ketika kita menggunakan meter digital,
jika akan melakukan pengukuran, kita harus memutus rangkaiannya terlebih dahulu baru dapat
melakukan pengukuran. Karena ampere meter digital harus dipasang seri dengan rangkaian
listrik tersebut. Sedangkan jika menggunakan meter clamp on, jika kita ingin melakukan
pengukuran, kita tidak perlu memutus rangkaiannya, sehingga dapat mempercepat efisiensi
kerja kita. Kita hanya perlu memasukkan kabel dari rangkaian tersebut kedalam clamp on. Cara
kerja clamp on adalah dengan radiasi, jadi kita tidak perlu memutus rangkaian yang akan kita
ukur.

3.2. SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah amperemeter ac di atas masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Untuk kedepannya penulis akan lebih fokus dan detil dalam
menjelaskan tentang makalah di atas sehingga pembahasan akan semakin mendalam dan lebih
efektif dan tentunya diharapkan dengan makalah ini akan memberikan manfaat atau ilmu yang
dapat diterapkan di dalam kehidupan masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_bolak-balik
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/
mod/resource/view.php%3Fid%3D7485&ved=2ahUKEwjS0fGL2rPhAhXeinAKHV8ZBxg4
HhAWMAN6BAgIEAE&usg=AOvVaw3zsUP2OjPZBPDTVDWmfVc-

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/
mod/resource/view.php%3Fid%3D19080%26redirect%3D1&ved=2ahUKEwjh1IygmrHhAh
VLWisKHbThDFY4HhAWMAF6BAgHEAE&usg=AOvVaw0iy6Lk3x4mA2n-AtwiS4Et

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.ut.ac.id/4409/1/
PEFI4206-
M1.pdf&ved=2ahUKEwiysbnKmbHhAhU1guYKHVwLBTc4ChAWMAF6BAgIEAE&usg
=AOvVaw008MHDf1sw8_othOrTNEBV

http://suparno-lac.blogspot.com/2013/04/ampere-meter-definisi-dan-fungsinya.html

https://www.academia.edu/9733592/Amperemeter_bolak_balik

https://www.academia.edu/6137934/amperemeter

13

Anda mungkin juga menyukai